Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

IDE BISNIS BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan yang
diampu oleh:

H. Indra Mahdi, Drs., Ir., M.T.

Disusun oleh:
SALIM FAIZ EL-HASBI 177011012 (B)
FAUZAN SUTAN ALFANSA 177011030 (A)
LUCKY ANDIZA HARRIS 177011033 (A)
TAUFIK IBRAHAIM 177011048 (B)
MARLIN LANTIP 177011065 (A)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................3
1.3 TUJUAN..............................................................................................................3
1.4 KEGUNAAN.......................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM USAHA......................................................................5
2.1. KEGIATAN USAHA.........................................................................................5
2.2 PASAR.................................................................................................................5
2.3 MANFAAT..........................................................................................................6
BAB III PEMASARAN................................................................................................7
3.1 TAKTIK PEMASARAN.....................................................................................7
BAB IV ASPEK PRODUKSI.......................................................................................8
4.1 ANALISIS USAHA (Per 6 bulan).......................................................................8
4.2 PENGELUARAN................................................................................................8
4.2.1 Biaya tetap:....................................................................................................8
4.2.2 Biaya Operasional Sampai BEP (6 bulan)....................................................9
4.3 PENERIMAAN PENJUALAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)........................9
4.4 PENDAPATAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)................................................9
4.5 PRODUKSI..........................................................................................................9
4.5.1 ASUMSI USAHA.........................................................................................9
4.6 DATA PASAR...................................................................................................10
BAB V STRATEGI PENGOLAHAN BISNIS...........................................................11
5.1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.......................................................11
5.2 ALUR PENGEMBANGAN USAHA...............................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Melihat kondisi perekonomian Indonesia yang semakin hari semakin sulit,


kita jangan hanya terpaku meratapi nasib sambil terus mengharap bantuan dari
pemerintah. Sebenarnya banyak sekali peluang yang bisa kita ambil apabila kita mau
berusaha. Dalam memilih suatu usaha atau bisnis hendaknya memperhatikan segala
aspek dan kemungkinan-kemungkinan terjadi yang terkait. Diantaranya adalah aspek
pasar dan pemasarannya, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen dan
organisasi, aspek hukum, aspek sosial ekonomi,dan aspek keuangan. Ketika suatu
bisnis sudah direncanakan dengan sempurna maka hasilnya pun kemungkinan besar
akan sempurna juga. Seperti halnya dengan usaha bisnis yang satu ini, “Budidaya
Lobster Air Tawar”. Dilihat dasri aspek pasarnya, lobster air tawar (untuk selanjutnya
disingkat dengan LAT) mempunyai pangsa pasar yang menjanjikan saat ini. Dengan
tingkat harga yang cukup tinggi dan permintaan yang relatif banyak, komoditas ini
menjadi lahan bisnis yang menarik. Saat ini harga jual LAT sekitar Rp. 250.000,00
per kilogramnya, biasanya setiap kilogramnya berisi sekitar 12 ekor. Biasanya LAT
ini banyak dipesan oleh hotel-hotel berbintang untuk konsumsi. Namun cukup
disayangkan permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi maksimal karena minimnya
jumlah petani yang membudidayakan LAT ini dan masih banyak yang memusatkan
perhatian pada produksi bibit dimana permintaannya pun cukup tinggi. Sehingga
sampai saat ini, ambillah contoh permintaan dari salah satu hotel di Jogyakarta
sebesar 2 kg per minggu pun belum berani disanggupi. Jadi kita masih mempunyai
peluang untuk mengisi pangsa pasar sebesar 40 %. Sedangkan untuk pemasarannya
tidak terlalu sulit, karena tidak hanya di dalam negeri saja namun juga di luar negeri
lobster air tawar banyak digemari, dimana LAT ini pertama kali dikembangkan di
Australia. Hal ini dikarenakan menurut penelitian diketahui bahwa lobster jenis ini
mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Selain itu di dalam lobster air tawar tidak
mengandung kolesterol seperti yang ada di lobster air laut biasanya. Ini merupakan
salah satu keunggulan tersendiri bagi LAT dibandingkan dengan jenis lain, karena
seperti diketahui bahwa kolesterol itu tidak baik untuk kesehatan. Satu hal lagi yang
perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan adalah Penadah Tetap hasil budidaya
ini sudah ada, yaitu “Nail Farm” yang berlokasi di daerah dekat kampus Uniga
Malang.

Keberadaan lobster air tawar dapat dikatakan sesuatu hal yang baru.
Khususnya lobster jenis red claw. Jenis ini selain dapat dibudidayakan sebagai udang
konsumsi, juga sebagai udang hias. Lobster air tawar relatif mudah untuk
dibudidayakan dan diminati banyak orang. Kebutuhan konsumsi yang sangat tinggi
terutama untuk kebutuhan ekspor merupakan daya tarik tersendiri.Pemeliharaan LAT
ini relatif mudah, hewan ini tidak memerlukan perlakuan khusus yang rumit.Dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari usaha ini hampir tidak ada, karena hanya berupa
bekas air pemeliharaan. Satu lagi tidak kalah pentingnya adalah Keuangan. Dana
yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidaklah besar, namun usaha ini dapat
menghasilkan untung yang luar biasa besarnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana cara/ strategi pengembangan udang lobster air tawar


 Bagaimana cara/ strategi pemasaran dan penjualan lobster
 Bagaimana perincian biaya dalam bisnis udang lobster

1.3 TUJUAN

Tujuan direncanakannya usaha ini adalah;

a. Mencari Ridha Allah SWT.


b. Mencari rezeki yang barokah
c. Membuka lapangan kerja
d. Mendayagunakan potensi manusia yang tidak tergunakan.
e. Memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

1.4 KEGUNAAN

Kegunaan dari rencana usaha ini yaitu:

 Sebagai salah satu alternatif berwirausaha


 Sebagai sarana menungkan hobi atau kesenangan yang memiliki potensi ekonomi
 Menambah pengetahuan
BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA
2.1. KEGIATAN USAHA

Pembenihan lobster :

Merupakan usaha untuk mendapatkan benih atau anakan.

Pembesaran lobster :

Merupakan pembesaran benih lobster mejadi lobster dewasa yang siap dikonsumsi.
Tidak hanya terbatas pada udang konsumsi tetapi juga sebagai udang hias.

2.2 PASAR

Segmentasi pasar:

Jangka Pendek (±1 tahun) : Bandung & sekitarnya

Jangka Panjang (≥1 tahun) : dalam dan luar negeri

Target pasar:

Sebagai udang konsumsi : Rumah makan, restoran, hotel, dll

Sebagai udang hias : Pasar ikan, pedagang ikan hias, hobiis (kolektor ikan hias), dll

Posisi:

Sebagai peternak dan pengusaha lobster air tawar mulai dari pembenihan,
pembesaran sampai marketing dan penjualan
Beberapa kelebihan yang dimiliki Lobster air tawar sehingga layak untuk
dibudidayakan diantaranya :

 Memiliki karakter tidak mudah stress (rentang toleransi yang luas terhadap
kondisi salinitas air) dan tidak mudah terserang penyakit.
 Bisa dibudidayakan di lahan sempit maupun luas, baik di aquarium maupun di
kolam
 Teknik pemeliharaan yang relatif mudah.
 bisa memijah secara alami (tidak perlu pemijahan secara buatan)

Kiat kiat pembesaran lobster air tawar secara cepat

1. Lakukan pembesaran lobster di dalam kolam dengan bagian dasar tanah. 


Terdapat sumber air yang cukup dan dibuat mengalir
2. Lakukan pemupukan dalam kolam sebelum digunkan agar terbentuk pakan
alami (cacing). Ramuan pupuk terdiri dari kotoran ayam (30 kg), urea (0,5 kg), dan
TSP (0,5 kg) untuk 100 m2
3. Gunakan benih berkualitas baik dengan ukuran minimal 2 inci (umur 60-70
hari)
4. padat penebaran cukup 10 ekor lobster per m2
5. Beri pakan tambahan yang cukup dengan kandungan protein tinggi
6. Lakukan pengontrolan pemeliharaan secara berkala.

2.3 MANFAAT

 Usaha ini meiliki potensi ekonomi yang besar karena belum banyak bisnis serupa
 Dapat memberikan lapangan kerja bagi masyaarakat
 Meningkatkan taraf hidup rakyat
 Menambah ilmu pengetahuan

BAB III
PEMASARAN
3.1 TAKTIK PEMASARAN

Konsep pemasaran

a. Produk berkualitas
b. Harga bersaing
c. Tempat yang mudah dijangkau
d. Publikasi dan pemasaran yang bertahap
e. Pelayanan yang bersahabat dan profesional
f. Informasi yang jelas kepada konsumen

Strategi penjualan

penjualan dilakukan dengan promosi tertulis dan visual. Promosi ini difokuskan pada
target pasar yang ada. Setelah suatu target pasar tercapai maka dilanjutkan dengan
target pasar berikutnya. Strategi penjualan ini diupayakan menghasilkan kerjasama
yang besar dan jangka panjang dengan perusahaan penampung lobster kelas besar.
Berdasarkan konsep ini, diharapkan berapapun produksi lobster yang dihasilkan
sudah ada kejelasan pihak yang akan membeli lobster tersebut.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
4.1 ANALISIS USAHA (Per 6 bulan)

Dalam usaha lobster air tawar setidaknya ada dua peluang usaha yang bisa dimasuki
oleh para peternak. Usaha tersebut yaitu pembenihan dan pembesaran lobster air
tawar.

Berikut gambaran analisis usaha dengan memperhitungkan biaya dan pendapatan:

4.2 PENGELUARAN
4.2.1 Biaya tetap:

a. Induk 10 pasang @ Rp. 60.000,- Rp. 600.000,-

b. Akuarium 20 buah @ Rp. 125.000,- Rp. 2.500.000,-

c. Rak akuarium Rp. 1.000.000,-

d. Pompa Air akuarium 20 buah @ Rp. 30.000,- Rp. 600.000,-

e. Aerator 10 buah @ Rp.13.000,- Rp. 130.000,-

f. Pipa paralon 0,5 inchi 4 buah @ Rp. 12.000,- Rp. 48.000,-

g. Slang aerator 20 meter Rp. 20.000,-

g. Sambungan dan keran aerator Rp 50.000,-

h. Pipa paralon ukuran 0.5 s/d 4 inchi Rp 100.000,-

i. Lem pipa Rp 10.000,-


sub total Rp. 5.058.000,-

4.2.2 Biaya Operasional Sampai BEP (6 bulan)

a. Sewa rumah (Rp. 300.000,- per bulan) Rp. 1.800.000,-

b. Pakan (Rp. 5000,- per hari) Rp. 900.000,-

c. Listrik dan air (Rp.50.000 per bulan) Rp 300.000,-

sub total Rp. 3000.000,-

TOTAL BIAYA PENGELUARAN Rp. 8.058.000,-

4.3 PENERIMAAN PENJUALAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)

Penjualan Benih 10 induk x 200 ekor x 85% x 2

Rp5.000,- = Rp 17.000.000,-

4.4 PENDAPATAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)

Penerimaan – Biaya operasional = Rp 8.942.000,-

4.5 PRODUKSI
4.5.1 ASUMSI USAHA

 Lama pengusahaan sekitar satu tahun


 Pemanenan dapat dilakukan empat kali per tahun
 Lobster yang dibudidayakan adalah jenis Cherax quadricarinatus
 Tingkat kematian benih mencapai 15%
 Harga jual benih umur 2 bulan Rp 7.500,- per ekor
 Jumlah anakan yang dihasilkan per induk diambil rata-rata dari 100 s.d
200 ekor yaitu sebanyak 150 ekor

4.6 DATA PASAR

Permintaan di dalam negeri dari konsumen, agen dan pengusaha lainnya


cukup besar. Sejauh ini sudah ada satu pengusaha dan satu agen ikan hias yang
menawarkan agar lobster yang kami hasilkan dijual kepada mereka baik dengan
system beli ditempat maupun konsinyasi.

Tingginya permintaan baik dalam dan luar negeri dari berbagai restaurant
maupun hotel-hotel berbintang yang menyajikan makanan berbahan dasar lobsterpun
sangatlah besar. Hal ini dikarenakan karakteristik yang dimilikinya tidak ada pada
udang jenis lain. Ukuran tubuhnya yang besar membuat kandungan dagingnya juga
lebih banyak. Ditambah dengan rendahnya kandungan lemak, kolesterol, dan garam
yang dimilikinya dibandingkan dengan lobster air laut, sehingga aman dikonsumsi.

Berikut beberapa negara pengimpor lobster: Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong,


Cina, Taiwan, Korea, Jerman, AS, Kanada, Selandia Baru, Australia, Belgia,
Belanda, Perancis. Bahkan di Hongkong, lobster disajikan dalam bentuk nuggets, sup
dan campuran salad.
BAB V
STRATEGI PENGOLAHAN BISNIS
5.1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Pasar yang menjadi tujuan ialah dalam negeri dan mancanegara. Untuk pasar dalam
negeri diawal kami berencana mengembangkannya di kota Bandung sebagai tempat
kami beraktivitas baik kuliah, bisnis, maupun berorganisasi. Lalu setelah stabil kami
akan mulai memasarkan produk kami di Jawa dan Sumatera. Kemudian ke wilayah-
wilayah lainnya di Indonesia yang potensial untuk pemasaran lobster. Kami akan
mencoba mengembangkan usaha pembudidayaan lobster ini tidak hanya di Bandung,
tetapi juga di beberapa kota lainnya di Jawa maupun Sumatera dengan jaringan atau
link yang kami miliki. Kemudian kami akan mencoba merambah pasar internasional
ke mancanegara terutama yang terdekat seperti Malaysia dan Singapura.

5.2 ALUR PENGEMBANGAN USAHA

1. Persiapan usaha dan pemenuhan faktor-faktor produksi sebagai modal.

2. Usaha pembenihan lobster dengan sistem budidaya akuarium.

3. Pemasaran dan penjualan benih dengan fokus market kota Bandung sampai
tercapai BEP (Break Event Point) dengan manajerial yang profesional.

4. Mengembangkan usaha pembesaran lobster disamping usaha pembenihan.

5. Pencarian lahan-lahan baru untuk pengembangan usaha di Jawa dan Sumatera.


6. Manajerial keuangan secara profesional

7. Pemasaran dengan target utama menguasai pasar dalam negeri.

8. Pemasaran ke mancanegara

Anda mungkin juga menyukai