LANDASAN TEORI
2.1.1. Kecemasan
adalah respons terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal
atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan
arti hidup. Rasa “takut” dan “cemas” merupakan dua emosi yang berfungsi
sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat
ancaman yang jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak
bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, menyebabkan konflik bagi individu
keadaan khawatir pada seseorang yang mengeluhkan bahwa suatu yang buruk
akan segera terjadi. Banyak hal yang harus dicemaskan, misalnya : berada di
lingkungan yang baru, mau melaksanakan ujian dan membangun relasi dengan
teman-teman baru, kesehatan kita dan kondisi lingkungan Adalah beberapa hal
yang menjadi sumber kekhawatiran. Dan hal tersebut bersifat normal, banyak
Menurut Davison & Neale (2001) (dalam fausiah dan widury, 2008)
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
yang dapat dirasakan oleh individu yang mengalami kecemasan. Pada kadar
dianggap sebagai suatu hal yang patologis apabila tidak lagi bisa dihentikan
fausiah dan widury, 2008) adalah gangguan mental dimana bentuk gangguan
individu dan dianggapnya sebagai sesuatu yang asing dan tidak dapat
diterima. Istilah neurosis itu sendiri diperkenalkan oleh William Cullen dalam
tidak realistis dan beberapa masalah lain) adalah karena adanya gangguan
pada system syaraf atau malfungsi neurologis (Coleman, Butcher & Carson,
1980).
dimasa mendatang. Lubis (2009), salah satu definisi dari kecemasan adalah
rasa takut akan kelemahan. Kecemasan adalah perasaan yang anda alami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
ketika berfikir tentang sesuatu tidak menyenangkan yang terjadi. Anda juga
a. Pergaulan
b. Kesehatan
c. Anak-anak
d. Kehamilan
g. Pekerjaan
h. Kenaikkan pangkat
i. Kesulitan keuangan
j. Problem-problem
k. Ujian-ujian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
1. Tuntutan sosial yang berlebihan dan tidak atau belum dapat dipenuhi
5. Pola fikir dan persepsi negative terhadap situasi yang ada ataupun
1. Berdebar-debar
dengan cepat.
2. Gemetar
dari ketakutan.
3. Ketegangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
5. Keringat
berupa gatal-gatal pada tangan dan kaki, juga slalu ingin buang air
diagnostic tertentu) ini banyak timbul karena dua hal (Davison & Neale, 2001:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
keringat dingin dan rasa mual juga terdapat pada criteria diagnostic
kecemasan adalah rasa ketakutan atau kekhawatiran yang belum jelas dimasa
kecemasan yang dapat kita lihat pada santri baru yang memilih melanjutkan
banyak dan sulit yang sebelumnya tidak pernah dipelajari, perbandingan social
dengan santri lain, serta pengalaman gagal. Dan akar dari kecemasan adalah
akan tetapi tidak menunjukan arah hubungan kausal. Dengan kata lain tidak
dapat ditentukan mana yang menjadi sebab dan mana yang menjadi akibat,
keduanya sama-sama bisa menjadi sebab maupun akibat bagi yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
problem akademik mereka, ingin nilai bagus, dan masuk perguruan tinggi
tetapi tidak melakukan persiapan yang serius, tidak punya kebiasaan belajar
yang teratur dan tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap . dalam
kecemasan sangat besar justru akan mengganggu, bahan pelajaran yang telah
harus menggunakan dua bahasa yakni bahasa arab dan bahasa inggris dalam
merupakan suatu kata yang dapat diartikan sebagai cara untuk menyampaikan
yaitu kecemasan sesaaat (Anxiety State) dan kecemasan dasar (Anxiety Trait),
kecemasan sesaat timbul dari kondisi emosional yang sifatnya sementara, bisa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
seperti, Gelisah, gugup, tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau
telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, sulit berbicara, sulit
suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh menjadi dingin, pusing,
merasa lemah atau mati rasa, sulit menelan, sering buang air kecil, leher
atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, terdapat
gangguan sakit perut atau mual, muka memerah, merasa sensitive atau
mudah marah.
terguncang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Kecemasan dapat di tandai dengan adanya ciri kognitif seperti, Khawatir akan
sesuatu hal bahkan hal-hal sepele, perasaan terganggu terhadap sesuatu yang
akan terjadi dimasa depan, keyakinan akan sesuatu yang mengerikan akan
segera terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas, sangat waspada, tidak mendapat
berfikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan, berfikir bahwa semua
terasa sangat membingungkan tanpa bisa diatasi, berfikir tentang hal-hal yang
tersinggung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
menjadi:
dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
mengancam atau traumatis, mengamati respons takut pada orang lain, dan
a. Terapi Obat
adalah obat yang dipakai untuk obat penenang ringan seperti diazepam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
b. Terapi Kognitif-Behavioral
c. Terapi Psikodinamika
d. Terapi Humanistic
e. Pendekatan Keluarga
Kecemasan sosial adalah salah satu jenis dari gangguan kecemasan yang
bersifat spesial, dimana kita merasakan pengalaman tidak nyaman ketika berada di
sekitar banyak orang dan kita merasa khawatir dengan apa yang orang lain
pikirkan tentang kita. Kecemasan tersebut berupa perasaan bahwa kita meyakini
sesuatu yang menakutkan. Kecemasan sosial bukan lah sesuatu yang dapat diukur
dari sekedar mengamati. Untuk mengukur seberapa cemas seseorang dan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
orang tersebut atau diukur mengkunakan alat ukur kecemasan (Stein & Walker,
sosial, terutama pada usia remaja yang merupakan masa yang bergejolak dan
banyaknya tuntuan kebutuhan yang harus dipenuhi, tentunya hal ini memberikan
tidak optimal. Misalkan jika individu dihadapkan pada suatu kondisi yang
mengharuskan dia untuk berbicara didepan umum sementara dia tidak memiliki
yang terangkum dibawah ini. (DSM IV, 1994; Stein & Walker, 2001; Nevid,
Rathus, & Greene, 2003; Dayakisni & Hudaniah, 2009; Wakefield, Horwitz, &
2. Aspek afektif, berupa ketakutan dan rasa cemas saat berhadapan dalam
situasi social,
Sedangkan Aspek lain yang dikemukan oleh Greca dan Lopez (1998) adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
3. Penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum, dengan
1. Faktor genetik, biasanya keluarga yang memiliki orang tua cemas akan
umum atau dihina dalam waktu yang lama akan memunculkan kecemasan
sosial.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
kecemasan sosial.
pesantren berasal dari kata arab “funduq” yang berarti hotel atau asrama. Menurut
Dhofier (1994)(dalam Shodiq, 2011) sedangkan kata pesantren berasal dari kata
santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang artinya berarti tempat tinggal
para santri. Menurut Mastuhu (1994) (dalam Rosset, 2016), pondok pesantren
karena hal tersebut bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
nasional hingga taraf international penggunaan bahasa asing juga sudah mulai di
biasakan di Indonesia. Dunia pesantren atau lebih biasa di sebut dengan penjara
suci sudah berkembang begitu cepat tidak kalah dengan pendidikan lainnya,
inggris dan bahasa arab. Kedua bahasa tersebut sudah menjadi bahasa sehari-hari
dalam lingkungan pesantren. Pesantren menjadi wadah untuk remaja yang ingin
belajar ilmu agama dan kitab-kitab klasik, tidak hanya ilmu agama saja, pondok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
pesantren berbasis boarding school juga sudah menjadi pilihan bagi remaja yang
ingin belajar agama sekaligus belajar pendidikan formal atau sesuai dengan
Menurut Wardi dkk (1990)( dalam Rosset, 2016), dilihat dari sudut
kitab-kitab klasik, seperti kitab nahwu, sorof, balagoh (bahasa) dan lain
sebagai pengganti sorogan. Pada pesantren ini tidak diajarkan pengetahuan umum.
islam klasik juga membuka system sekolah umum di lingkungan dan di bawah
yakni:
nantinya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
para santrinya agar lebih religi. Sehingga masjid jelas ada di dalamnya,
4) Ada santri, untuk menjadi santri pun tidak hanya membawa nama santri
http://digilib.mercubuana.ac.id/