Anda di halaman 1dari 11

JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO.

1 Maret 2017

Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan


Di Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Puti Andiny
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra

Abstraksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan


yang diterima pedagang ikan keliling, pedagang pengecer dan pedagang
pengumpul di Kecamatan Peureulak serta untuk mengetahui usaha masing-
masing pedagang apakah mempunyai prospek yang menguntungkan ditinjau
secara ekonomis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan “metode
survey”. Penetapan lokasi dilakukan secara purposive sampling, dengan
ruang lingkup penelitian terfokus pada pedagang ikan keliling, pedagang
ikan eceran, dan pedagang ikan pengumpul yang ada kaitannya dengan
analisisis keuntungan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan Metode Simple Random Sampling. Penentuan pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik Kuota Sampling dengan menetapkan sebesar
10% dari 338 populasi pedagang ikan, sehingga diperoleh sebanyak 34
sampel. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata pengeluaran biaya tetap
per unit yaitu sebesar Rp. 37.393.649,- per bulan yang terdiri dari biaya tetap
per unit sebesar Rp. 2.442.990,- per bulan dan biaya tidak tetap per unit
adalah sebesar Rp. 34.950.659,-per bulan. Besarnya penerimaan masing-
masing kategori pedagang ikan adalah; pedagang ikan keliling memperoleh
penerimaan sebesar Rp. 23.576.400,- per bulan, pedagang eceran
memperoleh penerimaan sebesar Rp. 30.788.048,- dan pedagang ikan
pengumpul memperoleh penerimaan sebesar Rp.74.846.667,- per bulan.
Penerimaan ketiga ketegori pedagang ikan di daerah penelitian rata-rata
memperoleh penerimaan (omzet penjualan ikan) per unit yaitu sebesar Rp.
43.070.371,- per bulan. Besarnya tingkat keuntungan masing-masing kategori
pedagang ikan adalah; pedagang ikan keliling sebesar Rp. 2.979.404,- per
bulan, pedagang eceran sebesar Rp. 4.179.828,-per bulan dan pedagang ikan
pengumpul sebesar Rp. 9.870.935,- per bulan. Ketiga ketegori pedagang ikan
memperoleh rata-rata keuntungan per unit yaitu sebesar Rp. 5.676.723,- per
bulan. Nilai R/C ratio pedagang ikan keliling sebesar 1,14. Pedagang ikan
eceran sebesar 1,16 dan pedagang ikan pengumpul sebesar 1,15. Rata-rata
nilai R/C ratio sebesar 1,15. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa ketiga
kategori pedagang ikan di daerah penelitian mempunyai prospek atau masih
layak untuk dilakukan, karena nilai R/C > 1. Dari ketiga kategori usaha
tersebut yang paling layak adalah usaha pedagang ikan eceran.

Kata Kunci : Keuntungan, Pedagang Ikan

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 22
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

A. PENDAHULUAN
Sektor kelautan dan perikanan sudah mengandalkan modal yang
merupakan salah satu sektor ekonomi dimilikinya untuk dijual ke luar daerah
yang memiliki peranan dalam seperti ke Medan.
pembangunan ekonomi nasional, Fenomena pedagang ikan
khususnya dalam penyediaan bahan keliling merupakan strategi pemasaran
pangan protein, perolehan devisa dan lainnya dalam perdagangan ikan. Ikan
penyediaan lapangan kerja. Penyediaan yang semula dijual di dalam pasar
lapangan kerja yang paling banyak saat ini menggunakan perantara
terserap adalah sebagai nelayan, pedagang keliling dimana jangkauan
pengusaha ikan, petani/nelayan atau kemampuan jelajah dan kapasitas
budidaya ikan, dan pedagang ikan. ikan yang dijual beragam.
Hasil produksi ikan di Kecamatan Menggunakan sarana bergerak roda dua
Peureulak yang dibawa melalui Kuala bermuatan lebih dari 15 kilogram, ikan
Bugak, Kuala Bugak Itam, Kuala dapat sampai ke tangan konsumen
Leuge, dan Seuneubok Pidie. Proses dengan lebih mudah dan dalam
distribusi nya hingga sampai ke Pasar keadaan yang masih segar, dan sekali-
Ikan Tradisional di Keude Peureulak. sekali ada ikan segar yang masih hidup
Struktur ekonomi kecamatan Peureulak atau belum digunakan es. Disinilah
yang didominasi oleh sektor pertanian, dapat membedakan ikan yang dijual
perikanan dan kelautan, perdagangan, oleh pedagang eceran (muge) yang ada
rumah makan sektor industri kecil dan di Kecamatan Peureulak dengan
jasa lainnya. Pada tahun tahun 2014 tempat-tempat di kecamatan lainnya
jumlah pedagang ikan keliling sebanyak yang ada di Kabupaten Aceh Timur.
100 orang, pedagang pengecer sebanyak Fenomena pedagang ikan
211 orang, dan pedagang pengumpul eceran merupakan strategi pemasaran
sebanyak 27 orang, Sumber : Dinas dalam perdagangan ikan khuusnya di
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi pasar pajak ikan. Ikan yang dibeli pada
Kab. Aceh Timur dan Dinas Kelautan dan pedagang pengumpul (muge) atau pada
Perikanan Kab. Aceh Timur (2015). pedagang pengumpul (Toke Ikan) atau
Pedagang eceran adalah pada petani tambak penghasil ikan,
pedagang yang menjual langsung di guna untuk menampung stok ikan di
pajak Ikan dengan mengecer kepada pasar ikan untuk dijual eceran kepada
pembeli secara lanngsung. Pedagang masyarakat konsumen. Penjualan ikan
ikan keliling. merupakan pedagang di Pajak Ikan yang masih pasar
(muge) yang berjualan secara keliling tradisonal dengan harga yang sangat
masuk kampung dari rumah ke rumah bersaing antara pengecer ikan lainnya,
melalui jalan desa yang bisa dilaluinya. sehingga pada saat ikan membludak
Hal ini menggambarkan aktivitas sering pedagang ikan eceran ini
penjualan merupakan cerminan kegiatan mengalami kerugian.
ekonomi yang tidak dapat berdiri Fenomena pedagang ikan
sendiri tetapi senantiasa menunjukkan pengumpul adalah pedagang yang
adanya saling ketergantungan satu sama mempunyai kapasitas modal atau
lainnya. Pedagang pengumpul disebut toke ikan. Pedagang ini
umumnya membeli langsung ditempat mempunyai jangkauan pemasaran yang
pemangkalan ikan (tangkahan) atau luas. Ikan tidak saja dijual ke pajak ikan
tempat penjualan ikan (TPI) yang ada bahkan bisa dipasarkan ke pedagang
dibeberapa tempat, dan pedagang ini luar daerah. Pedagang ikan pengumpul

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 23
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

ini ada yang sudah menjadi pengusaha tersebut, sejauhmana keuntungan yang
ikan. Menyikapi keadaan ini, bahwa diperoleh masing-masing tingkat
pedagang ikan sebagai pengusaha kecil pedagang tersebut. Terutama dalam
informal akan selalu dihadapkan pada mengeluarakan semjulah biaya berupa
berbagai kendala keterbatasan, modal operasional untuk menjalankan
khususnya keterbatasan skala usaha, aktivitas usahanya. Sesuai dengan latar
manajemen usaha, modal, dan belakang permasalahan yang telah
pemasaran. Salah satu pelaku usaha diuraikan di atas, maka dapat
yang terlibat tersebut adalah para diidentifikasi permasalahannya sebagai
pedagang ikan yang ada di Kecamatan berikut :
Peureulak. Umumnya permasalahan 1. Bagaimana tingkat keuntungan yang
yang dihadapi pedagang ikan yaitu; diterima masing-masing pedagang
a. kualitas sumberdaya manusia yang ikan keliling, pedagang ikan eceran
dimiliki sebagai pelaku usaha masih dan pedagang ikan pengumpul
rendah, sehingga dalam upaya (Muge) tersebut?
pengembangan usahanya sendiri 2. Apakah usaha masing-masing
mengalami kesulitan untuk pedagang ikan keliling, pedagang
berkembang. ikan eceran dan pedagang ikan
b. keterbatasan pengetahuan pengumpul mempunyai prospek yang
merupakan kelemahan pedagang menguntungkan ditinjau secara
ekonomis ?
ikan, sehingga jika ditanyakan
Adapun tujuan yang ingin
keuntungan yang mereka dapatkan
dicapai dari penelitian ini sebagai
maka seringkali para pelaku usaha
berikut :
tersebut tidak mengetahui berapa
1. Untuk mengetahui besarnya tingkat
keuntungan yang telah didapatkan
keuntungan yang diterima
dalam menjalankan usaha. Dengan
pedagang ikan keliling, pedagang
demikian, kondisi saat ini dirasakan
pengecer dan pedagang pengumpul
telah positif pendapatannya namun
(Muge) di Kecamatan Peureulak.
belum diketahui secara rinci
2. Untuk mengetahui usaha masing-
pendapatan yang diterima.
masing pedagang ikan keliling,
c. besarnya keuntungan yang diperoleh
pedagang ikan eceran dan pedagang
pedagang ikan keliling (muge) ikan pengumpul mempunyai prospek
pedangang eceran dan pedagang yang menguntungkan ditinjau secara
pengumpul (Muge) dapat diketahui ekonomis
dengan melakukan analisis terhadap
keuntungan yang diterimanya. B. Landasan Teoritis
d. analisis keuntungan pedagang ikan Pengertian Pasar Ikan
digunakan untuk mengetahui Pemasaran ikan di tingkat
seberapa besar penerimaan yang pedagang biasanya di pajang (display).
dihasilkan dari setiap rupiah yang Umumnya untuk pedagang
dikeluarkan serta melihat meja (pedagang yang berjualan secara
keuntungan relatif yang didapatkan menetap pada satu tempat) pemajangan
oleh pedagang ikan dalam ikan sebaiknya menggunakan meja
menjalankan usahanya. porcelain atau meja kayu yang dilapisi
Mengamati perkembangan alumunium dengan kemiringan sekitar

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 24
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

30. Porcelain dan alumunium biaya yang dikeluarkan secara tidak


merupakan bahan yang mudah dibers sadar. Dalam suatu usaha ada biaya
ihkan. Tidak semua ikan dipanjang yang dikeluarkan secara kontan
sehingga dibutuhkan kotak pendingin (langsung dibayar) dan ada pula secara
(fiberglass container atau stereofoam tidak kontan (dihutang). Selain biaya
box), untuk menyimpan sisa ikan atau nyata dan biaya tidak nyata, ada biaya
bila tidak habis terjual. Pemajangan yang sering dipakai pedagang dari segi
juga dapat di showcase (etalase/lemari ekonomi perusahaan disebut biaya
kaca yang dialiri udara dingin), produksi. Biaya produksi yaitu
biasanya hanya dijumpai pada penjumlahan biaya tetap operasional
supermarket. dengan biaya variabel.

Konsep Dasar Pedagang Teori Biaya dan Keuntungan


Winardi dalam Purwanugraha Biaya tetap adalah biaya yang
(2000:2), pedagang adalah orang yang tidak berubah meskipun output berubah,
berusaha di bidang produksi dan jumlahnya tidak tergantung atas besar
penjualan barang-barang atau jasa-jasa kecilnya kuantitas produksi yang
untuk memenuhi kebutuhan di dalam dilaksanakan. Misalnya gaji tenaga
masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan kerja administrasi dan pemasaran,
pada tempat-tempat yang dianggap penyusutan peralatan, dan lain-lain.
strategis dalam suasana lingkungan Biaya variabel adalah biaya yang
yang mendukung. jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
Sutojo (2003: 4) membagi perubahan kuantitas produksi yang
pedagang menjadi dua golongan, yaitu : dihasilkan. Biaya variabel merupakan
1. Pedagang distributor (merchant biaya yang berkaitan langsung dengan
middlemen). output yang bertambah besar dengan
2. Pedagang perantara (agent meningkatnya produksi dan berkurang
middlemen). dengan menurunnya produksi. Yang
Pada pemasaran ikan di termasuk dalam biaya ini antara lain
Kecamatan Peureulak ditemukan tiga adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
jenis pedagang iakan, yaitu; pedagang kerja langsung, dan lain-lain.
ikan eceran, pedagang ikan keliling, Perhitungan atas biaya secara umum
pedagang kan pengumpul (Muge), dan yaitu:
pedagang ikan pengumpul dan pemasar TB = BT + BV
(Toke ikan). Keterangan:
TB = Total biaya (Rp/ periode)
Kosep Dasar Biaya BT = Biaya Tetap (Rp/ periode)
Selanjutnya Rasyaf (2002) BV = Biaya Variabel (Rp/periode)
menyatakan bahwa biaya dibagi atas Penerimaan (Revenue) atau
biaya yang dikeluarkan secara nyata omzet penjualan merupakan penerimaan
atau terlihat dan biaya yang dikeluarkan kotor (laba bruto) dalam bentuk fisik
secara tidak nyata atau biaya yang dijual sesuai dengan harga yang
oportunitas. Biaya nyata merupakan telah ditetapkan. Perhitungan atas
biaya yang secara sadar dikeluarkan penerimaan secara umum yaitu:
sedangkan biaya tidak nyata merupakan TR = P x Q

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 25
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Keterangan: terjadi keuntungan maupun kerugian pada


TR = Penerimaan penjualan (Rp/bln) usaha. Suatu usaha dikatakan
P = Harga per unit (Rp) menguntungkan jika rasio R/C lebih besar
Q = Jumlah output yang dijual dari satu (R/C > 1). Apabila rasio R/C
Biaya penyusutan peralatan lebih kecil dari satu (R/C < 1)
yang digunakan dalam usaha dihitung menandakan bahwa usaha tersebut tidak
berdasarkan metode garis lurus (Stright menguntungkan.
Line Method) yaitu nilai pembelian
dikurangi tafsiran nilai sisa dibagi dengan C. METODE PENELITIAN
umur ekonomis. Rumus yang digunakan Ruang Lingkup dan Lokasi
adalah: Penelitian
Penyusutan = Nb - Ns Penelitian dilakukan din
N Peureulak dengan menggunakan
Keterangan : “motode survey”. Penetapan lokasi
Nb = Nilai pembelian barang (Rp) dilakukan secara purposive sampling
Ns = Tafsiran nilai sisa (Rp) yang didasarkan dengan pertimbangan
N = Umur ekonomis barang (Thn) bahwa Kecamatan Peureulak
Keuntungan adalah jumlah merupakan daerah penghasil ikan dan
pendapatan kotor dikurangi total biaya. adanya pemasaran oleh berbagai
Keuntungan sering disebut juga sebagai pedagang ikan sampai ke konsumen
pendapatan bersih. Untuk mengetahui untuk memperoleh keuntungannya.
tingkat keuntungan pedagang ikan maka Ruang lingkup penelitian
digunakan rumus Rahim Abd (2007 terfokus pada pedagang ikan keliling,
:166) sebagai berikut. pedagang ikan eceran, dan pedagang
∏ = TR – TC ikan pengumpul (Muge) yang ada
Dimana : kaitannya dengan analisisis biaya tetap
∏ = Keuntungan Pedagang ikan ( Rp/ dan biaya variabel yang dikeluarkan
periode) untuk memperoleh keuntungan. Waktu
TR = Total penerimaan (Rp/ periode) penelitian dilaksanakan pada bulan
TC = Total Biaya (Rp/ periode) Februari 2016.
Keuntungan selain diukur
dengan nilai mutlak dapat pula diukur Populasi dan Teknik Sampling
dengan nilai efisiennya. Salah satu alat Metode pengambilan sampel
yang digunakan untuk mengukur nilai dilakukan dengan menggunakan
efisiensi keuntungan tersebut yaitu Metode Simple Random Sampling, yaitu
penerimaan untuk setiap biaya yang “suatu metode pengambilan contoh
dikeluarkan atau imbangan penerimaan yang dipilih dari suatu populasi dengan
dan biaya atau revenue and Cost Ratio cara sedemikian rupa sehingga tiap
(R/C ratio). unsur populasi mempunyai kesempatan
Nilai R/C total menunjukkan yang sama untuk terpilih”
pendapatan kotor yang diterima untuk (Nazir,1999:124). Hal ini dilakukan
setiap rupiah yang dikeluarkan untuk berdasarkan pertimbangan areal
berproduksi. Nilai R/C tidak populasi pedagang ikan sebagai sampel
mempunyai satuan. Kriteria analisis R/C berada pada suatu area dengan kondisi
yaitu rasio R/C = 1, secara teoritis tidak yang sama (homogen). Oleh karena

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 26
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

demikian, penentuan pengambilan dan jenis kelamin di Kecamatan


sampel dilakukan dengan teknik Kuota Peureula. (Sumber : Kantor Camat
Sampling dengan menetapkan sebesar Peureulak, 2016)
10% untuk masing-masing pedagang Jumlah penduduk yang berusia
ikan, sehingga diperoleh sebanyak 34 10 -14 tahun berjumlah 4.151 jiwa
orang yang terdiri dari; pedagang ikan (12,26%), dimana golongan umur yang
masing-masing untuk pedagang ikan terbanyak. Sedangkan yang berusia 75
keliling sebanyak 10 orang, pedagang tahun ke atas berjumlah 274 jiwa
ikan eceran sebanyak 21 orang, dan (0,81%), golongan ini merupakan
pedagang ikan pengumpul sebanyak 3 angkatan kerja yang tidak produktif
orang. lagi. Dengan kata lain penduduk yang
berusia > 75 tahun dan 50 tahun ke atas
Metode Analisis Data merupakan beban bagi tenaga kerja
Sesuai dengan hipotesis yang yang produktif.
telah dirumuskan, maka hipotesis diuji Mata pencaharian penduduk di
dengan analisis biaya dan manfaat. Kecamatan Peureulak sebagian besar
Keuntungan bergerak di sektor pertanian.
Menurut Rahim Abd (2007 Berdasarkan informasi Kantor Camat
:166) analisis keuntungan dapat Peureulak, 2016 bahwa 65 % penduduk
dihitung dengan menggunakan rumus di Kecamatan Peureulak Barat bekerja
sebagai berikut : di sektor pertanian, baik sebagai
π = TR – TC peternak, petani tambak, nelayan
maupun sebagai petani. Sedangkan 35
TR = P x Q
% lagi bekerja di sektor non pertanian.
TC = FC + VC
Keterangan :
π = Keuntungan ( Rp/ bulan)
Deskripsi Usaha Pedagang Ikan
Khususnya sebagai pedagang
TR = Total penerimaan penjualan ikan berjumlah 338 orang. Yang terdiri
(Rp/bulan) dari pedagang ikan keliling 100 orang,
P = Harga ikan dijual (Rp) pegadang ikan eceran 211 orang, dan
Q = Jumlah hasil ikan yang pedagang ikan pengumpul 27 orang
(Rp/bulan ) (Dinas Kelautan Dan Perikanan Aceh
TC = Total biaya (Rp/bulan) Timur Tahun 2016). Usaha pedagang
FC = Biaya Tetap (Rp/bulan) ikan dilakukan oleh sebahagian
VC = Biaya Variabel (Rp/bulan) masyarakat adalah sebagai usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup rumah
D. HASIL PENELITIAN DAN tangga sehari-hari. Kegiatan usaha
PEMBAHASAN pedagang ikan meliputi pada masing-
Hasil Penelitian masing kategori usaha
Menurut data statistik tahun
2014 Kecamatan Peureulak memiliki Pembahasan
jumlah penduduk sebesar 36.690 jiwa Sarana dan Prasarana Usaha
yang terdiri dari 18.733 jiwa (51,06%) Kemampuan usaha pedagang
pria dan wanita 17.957 jiwa ( 48,94%) ikan sangat ditentukan oleh sarana dan
dan komposisi penduduk menurut umur prasarana usaha yang dimilki untuk

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 27
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

mendukung aktivitas usaha seperti; dari kapasitas dan kegiatan usaha yang
sarana transportasi sebagai pelancar dilakukan oleh masing-masing
usaha penjualan ikan . Penggunaan pedagang ikan.
sarana usaha ini akan berdampak luas Adapun total biaya usaha
antara lain mengakibatkan rendah atau pada pedagang ikan keliling adalah Rp.
tingginya ikan yang terjual (omzet 20.596.996,- per bulan yang terdiri dari;
penjualan). Rata-rata penggunaan biaya biaya tetap sebesar Rp. 2.073.496,- per
sarana dan prasarana usaha di daerah bulan dan biaya tidak tetap sebesar Rp.
penelitian adalah pedagang ikan keliling 18.523.500,-per bulan. Pedagang ikan
sebesar Rp. 1.070.000,- per bulan, eceran adalah Rp. 26.608.219,- per
pedagang ikan eceran sebesar Rp. bulan yang terdiri dari; biaya tetap
2.070.000,- per bulan, dan pedagang sebesar Rp. 2.155.076,- per bulan dan
ikan pengumpul sebesar Rp. biaya tidak tetap sebesar Rp.
20.546.666,- per bulan, dengan rata-rata 24.453.143,-per bulan. Sedangkan
Rp. 7.895.555,- per usaha per bulan. pedagang ikan pengumpul adalah Rp.
64.975.731,-per bulan yang terdiri dari;
biaya tetap sebesar Rp. 3.100.398,-per
Biaya Usaha bulan dan biaya tidak tetap sebesar Rp.
Biaya usaha adalah semua 61.875.333,-per bulan. Jika dilihat dari
biaya yang dikeluarkan oleh pedagang ketiga ketegori pedagang ikan di daerah
ikan dalam suatu proses kegiatan. penelitian dapat diketahui bahwa total
Biaya usaha meliputi; biaya tetap dan pengeluaran biaya tetap per unit yaitu
biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah sebesar Rp. 37.393.649,- per bulan yang
biaya yang tetap dikeluarkan selama terdiri dari biaya tetap per unit sebesar
periode tertentu yang jumlahnya tetap Rp. 2.442.990,- per bulan dan biaya
walaupun produk yang dijual belikan tidak tetap per unit adalah sebesar Rp.
berubah, biasanya biaya tersebut dapat 34.950.659,-per bulan.
dipakai lebih dari satu kali kegiatan. Penerimaan (Omzet Penjualan ikan)
Yang termasuk biaya tetap yaitu biaya Untuk menentukan besar kecil
bahan bakar minyak (BBM), biaya nilai penerimaan dari usaha jualan ikan,
retribusi pajak ikan, biaya makan sangat ditentukan oleh harga ikan waktu
minum, penyusutan sarana dan dibeli dan harga ikan pada saat dijual
prasarana usaha, biaya penggunaan kepada konsumen. Penentuan dan
pulsa, dan biaya beban listrik. pencarian harga yang dibeli dan harga
Sedangkan biaya tidak tetap adalah yang dijual ini sangat membutuhkan
biaya usaha yang jumlahnya berubah kemampuan pengusaha dari kondisi
sesuai dengan kebutuhan kegiatan jual iklim usaha serta tingkat daya beli
beli ikan. Yang termasuk biaya tidak masyarakat setempat. Karena itu usaha
tetap antara lain; biaya pengadaan ikan, jualan ikan ini menyebabkan adanya
pemakaian Es Batu dan kantong plastik, pedagang ikan kelilin, pedagang ikan
biaya bongkar muat ikan, dan biaya eceran dan pedagang ikan pengumpul.
gaji/upah. Rata-rata biaya usaha Peran pedagang ikan pengumpul sangat
pedagang ikan pada masing-masing besar andilnya dalam rangka
kategori pedagang terdapat perbedaan memperluas jangkauan pemasaran dari
jumlahnya, ini terjadi karena tergantung

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 28
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

anjloknya harga dari suatu tempat ke dimaksudkan pada penelitian ini adalah
tempat lainnya. Kondisi ini pendapatan bersih yang diterima
menunjukkan bahwa dengan adanya masing-masing pedagang ikan di daerah
pedagang ikan pengumpul antar daerah, penelitian. Pedagang ikan sangat
harga ikan sedikitnya menjadi lebih mendambakan perolehan keuntungan
stabil. Untuk pengadaan ikan yang lebih besar dari usaha yang
membutuhkan pengeluaran biaya rata- dilakukannya, namun besarnya
rata untuk pedagang ikan keliling keuntungan sangat ditentukan oleh
sebesar Rp. 15.787.000,- per bulan, besarnya penerimaan (omzet penjualan
untuk pedagang eceran sebesar Rp. ikan) dan total biaya usaha yang
19.521.000,- dan untuk pedagang ikan dikeluarkan.
pengumpul sebesar Rp. 51.658.667,- Setelah penerimaan (omzet
per bulan. Setelah ikan dibeli dan penjualan ikan) dikurangi dengan biaya
diajual disetiap hari hingga sampai usaha maka pedagang ikan akan
periode waktu sebulan, pedagang ikan memperoleh tingkat keuntungan.
dapat mengakumulasikan besarnya Adapun besarnya tingkat keuntungan
penerimaan (omzet penjualan ikan) masing-masing kategori pedagang ikan
yang diterimanya. Adapun besarnya adalah; untuk pedagang ikan keliling
penerimaan masing-masing kategori memperoleh keuntungan sebesar Rp.
pedagang ikan adalah; untuk pedagang 2.979.404,- per bulan, untuk pedagang
ikan keliling memperoleh penerimaan eceran memperoleh keuntungan sebesar
sebesar Rp. 23.576.400 ,- per bulan, Rp. 4.179.828,-per bulan dan untuk
untuk pedagang eceran memperoleh pedagang ikan pengumpul memperoleh
penerimaan sebesar Rp. 30.788.048,- dan keuntungan sebesar Rp. 9.870.935,- per
untuk pedagang ikan pengumpul bulan. Jika dilihat dari ketiga ketegori
memperoleh penerimaan sebesar Rp. pedagang ikan di daerah penelitian
74.846.667,- per bulan. Jika dilihat dari dapat diketahui bahwa rata-rata
ketiga ketegori pedagang ikan di daerah memperoleh tinkat keuntungan per unit
penelitian dapat diketahui bahwa rata- yaitu sebesar Rp. 5.676.723,- per bulan.
rata memperoleh penerimaan (omzet
penjualan ikan) per unit yaitu sebesar Pembuktian Hipotesis
Rp. 43.070.371,- per bulan. Analisis Revenue Cost Ratio (R/C
ratio )
Analisis Tingkat Keuntungan Analisis Revenue Cost Ratio
Keuntungan adalah merupakan atau analisis kelayakan usaha adalah
pendapatan bersih, yaitu total merupakan perbandingan antara total
penerimaan kotor dikurangi total biaya penerimaan dengan total biaya yang
produksi. Besarnya keuntungan yang dikeluarkan.

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 29
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Tabel Analisis R/C ratio Masing-masing Kategori Pedagang Ikan di Daerah


Penelitian Tahun 2016.

No Kategori Penerimaan Biaya Usaha


(FC) (TC) R/C ratio
( Rp/ Bln ) ( Rp/ Bln )
1 Pedagang Keliling 23.576.400 20.596.996 1,14
2 Pedagang Eceran 30.788.048 26.608.215 1,16
3 Pedagang Pengumpul 74.846.667 64.975.731 1,15
Rata-rata/ Unit 43.070.371 37.393.649 1,15
Sumber : Data Primer, 2016 (diolah)
Berdasarkan data pada tabel b. Rata-rata pengeluaran biaya tetap
IV-2 menganalisis tingkat kelayakann per unit yaitu sebesar Rp.
suatu usaha yang dilakukan oleh 37.393.649,- per bulan yang terdiri
pedagang ikan di daerah penelitian. dari biaya tetap per unit sebesar Rp.
Setelah memperoleh data penelitian dan 2.442.990,- per bulan dan biaya
melakukan analisis bahwa diketahui tidak tetap per unit adalah sebesar
nilar R/C ratio masing-masing usaha Rp. 34.950.659,-per bulan.
tersebut. Jika dilihat dari ketiga c. Adapun besarnya penerimaan
ketegori pedagang ikan di daerah masing-masing kategori pedagang
penelitian dapat diketahui bahwa nilai ikan adalah; pedagang ikan keliling
R/C ratio pedagang ikan keliling memperoleh penerimaan sebesar
sebesar 1,14. Pedagang ikan eceran Rp. 23.576.400,- per bulan,
sebesar 1,16 dan pedagang ikan pedagang eceran memperoleh
pengumpul sebesar 1,15. Rata-rata nilai penerimaan sebesar Rp.
R/C ratio sebesar 1,15. Hasil analisis ini 30.788.048,- dan pedagang ikan
menjelaskan bahwa ketiga kategori pengumpul memperoleh
pedagang ikan di daerah penelitian penerimaan sebesar Rp.
mempunyai prospek atau masih layak 74.846.667,- per bulan. Jika dilihat
untuk dilakukan. Karena karena nilai dari ketiga ketegori pedagang ikan
R/C > 1. Dari ketiga kategori usaha di daerah penelitian dapat diketahui
tersebut yang paling layak adalah usaha bahwa rata-rata memperoleh
pedagang ikan eceran. penerimaan (omzet penjualan ikan)
per unit yaitu sebesar Rp.
KESIMPULAN DAN SARAN 43.070.371,- per bulan.
Kesimpulan d. Besarnya tingkat keuntungan
a. Rata-rata penggunaan biaya sarana masing-masing kategori pedagang
dan prasarana usaha pedagang ikan ikan adalah; pedagang ikan keliling
keliling sebesar Rp. 1.070.000,- per sebesar Rp. 2.979.404,- per bulan,
bulan, pedagang ikan eceran pedagang eceran sebesar Rp.
4.179.828,-per bulan dan pedagang
sebesar Rp. 2.070.000,- per bulan,
dan pedagang ikan pengumpul ikan pengumpul sebesar Rp.
9.870.935,- per bulan. Jika dilihat
sebesar Rp. 20.546.666,- per bulan,
dengan rata-rata Rp. 7.895.555,- dari ketiga ketegori pedagang ikan
per unit per bulan. di daerah penelitian, maka rata-rata

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 30
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

keuntungan per unit yaitu sebesar netapan-harga-jual/. Diakses


Rp. 5.676.723,- per bulan. tanggal 16 November 2013.
e. Nilai R/C ratio pedagang ikan Arikunto, 2007. Manajemen
keliling sebesar 1,14. Pedagang Penelitian. Jakarta; Rineka
ikan eceran sebesar 1,16 dan Cipta.
pedagang ikan pengumpul sebesar Basu Swastha, dan Ibnu Sukotjo.1997.
1,15. Rata-rata nilai R/C ratio Pengantar Bisnis Modern,
sebesar 1,15. Hasil analisis ini Edisi Ketiga,
menjelaskan bahwa ketiga kategori Liberty,Yogyakarta.
pedagang ikan di daerah penelitian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
mempunyai prospek atau masih Koperasi Kab. Aceh Timur
layak untuk dilakukan. Karena (2014). Laporan Tahunan
karena nilai R/C > 1. Dari ketiga Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.
kategori usaha tersebut yang paling Aceh Timur (2015). Data
layak adalah usaha pedagang ikan Perikanan. Idi Aceh Timur
eceran. Fuad, M., dkk, 2006. Pengantar Bisnis.
PT Gramedia Pustaka Utama,
Saran- saran Jakarta.
a. Maka untuk meningkatkan Masengi, 2014. Analisis Keuntungan
keuntungan pedagang ikan, perlu Usaha Rumah Makan El-
memperhatikan penggunaan Shadai di Kawasan Wisata
komponen biaya usaha yang sesuai Kuliner “Wakeke Manado”
untuk dapat mengurangi Fakultas Pertanian.
pengeluaran biaya usaha, sehingga Universitas Sam Ratulangi
dapat meningkatkan keuntungan. Manado.
b. Isu dan bahayanya penggunaan Jusuf O. Penekenan, dkk, 2013.
bahan pengawet pada berbagai jenis Analisis Keuntungan Usaha
ikan oleh pedagang ikan, agar para Beternak Puyuh di Kecamatan
Badan POM dan pemerintah dapat Sonder Kabupaten Minahasa.
meningkatkan pengawasan dan Jurnal Zootek. Vol 32 No. 35
sangsi yang sesuai dengan hukum (Januari 2013). Email:
yang berlaku, sehingga orang/ reyjo@rocketmail.com
konsumen ikan tidak was was Kementrian Kelautan dan Perikanan
dalam mengkonsumsi ikan segar R.I, (2015). (www.forek.or.id).
sehari-hari. Monalisa, 2009. Analisis Pendapatan
Pedagang Bakso di Kota
DAFTAR PUSTAKA Bogor Jawa Barat. Skripsi.
Departemen Agribisnis,
Anoraga, P., 2000. Manajemen Bisnis. Fakultas Ekonomi dan
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Manajemen, Institut Pertanian
Apriyono, A., 2007. Prosedur Bogor
Penetapan Harga Jual. Marewa. 2012. Analisis Keuntungan
http://ilmumanajemen. Pedagang Kerbau Antar
Wordpress.com/2007/06/15/pe Daerah Di Pasar Hewan Bolu
Kecamatan Tallunglipu

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 31
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Kabupaten Toraja Utara. Perusahaan Modern. Liberty.


Fakultas Peternakan Yogyakarta.
Universitas Hasanuddin, Syukron. 2009. Analisis Keuntungan
Makassar. Pedagang Martabak Manis
Rasyaf. 2002. Beternak Ayam Kaki Lima Di Kota Bogor.
Pedaging. Penerbit Kanisius, [skripsi]. Bogor: Fakultas
Yogyakarta Ekonomi dan Manajemen,
Rahim, Abd. dan D. R. D. Hastuti., Institut Pertanian Bogor.
2007. Pengantar, Teori,dan Winardi, 2003. Manajemen
Kasus Ekonomika Pertanian. Pemasaran, CV. Sinar
Penebar Swadaya. Jakarta. Bandung, Bandung.
Swastha, B. dan Sukotjo, I. 1997. Winardi, 2000. Pengantar Ilmu
Pengantar Bisnis Modern. Ekonomi. Tarsito, Bandung
Pengantar Ekonomi Yusuf O, dkk, 2013. Analisis
Perusahaan Modern. Liberty. keuntungan Usaha Beternak
Yogyakarta. Puyuh di Kecamatan Sonder
Pagappong Sadli, 2014. Analisis Kabupaten
Keuntungan Pedagang Babi Minahasa.Fakultas
di Pasar Hwan Bolu Peternakan Universitas Sam
Kecamatan Tallunglipu Ratulangi Manado. email:
Kabupaten Toraja Utara. reyjo@rocketmail.com
Skripsi. Fakultas Peternakan
Jurusan Sosial Ekonomi
Peternakan. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Sarina. 2012. Analisis Usahatani Jamur
Tiram (Studi Kasus di Desa
Watas Marga II Kecamatan
Curup Selatan Kabupaten
Rejang Lebong). Jurnal
Agribisnis Vol. IV
No.http://umb.ac.id/faperta/?p
=131. Diakses (8
Agustus 2013)
Sugiono, 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Siswanto Sutojo. 2003. Manajemen
Penjualan Yang Efektif,
Cetakan Pertama, PT Damar
Mulia Pustaka, Jakarta.
Swastha, B. dan Sukotjo, I. 1997.
Pengantar Bisnis Modern.
Pengantar Ekonomi

Puti Andiny : Analisis Tingkat Keuntungan Pedagang Ikan di Kecamatan Peurelak Aceh Timur 32

Anda mungkin juga menyukai