Anda di halaman 1dari 5

1.

Fungsi Pertukaran

Fungsi pertukaran merupakan kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam


pemindahan hak kepemilikan barang. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi
pembelian dan fungsi penjualan dari produk ikan gurame di Kabupaten Jember.

a. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian yang terjadi, hampir semua lembaga pemasaran yang


terlibat dalam pemasaran ikan gurame melakukan fungsi pembelian. Lembaga
pemasaran pedagang besar dan pedagang pengepul melakukan kegiatan pembelian
ikan gurame langsung dari pembudidaya ikan gurame. Untuk pedagang
pengecer sebagian besar melakukan kegiatan pembelian ikan gurame dari
pedagang pengepul, namun ada juga sebagian kecil pedagang pengecer yang
langsung melakukan kegiiatan pembelian ikan gurame langsung dari pembudidaya
ikan.

b. Fungsi Penjualan

Berdasarkan hasil penelitian, pembudidaya ikan pada umumnya menjual ikan


gurame ke pedagang besar atau pedagang pengepul langganannya masing-masing
karena faktor telah mengenal akrab atau karena keterikatan dari peminjaman pakan
ikan. Proses pemanenan ikan gurame sepenuhnya ditanggung oleh pedagang
besar atau pedagang pengepul yang membeli ikan gurame dari pembudidaya ikan.

Untuk pedagang besar menjual ikan gurame pada suplier dalam kuantitas besar
ke daerah-daerah luar kota seperti Surabaya, Pandaan, Semarang, dan Bali.
Untuk pedagang pengepul menjual ikan gurame pada rumah makan atau restoran,
pedagang pengecer, dan kolam pemancingan yang berada di Kabupaten Jember
dan kota-kota tetangga seperti Lumajang, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso,
dan Banyuwangi. Untuk pedagang pengecer langsung menjual ikan gurame
kepada konsumen yang ada di pasar tradisional dan pasar ikan. Dalam
penjualan ikan gurame, biaya pengiriman sepenuhnya ditanggung oleh pedagang
besar atau pedagang pengepul.

2. Fungsi fisik
Menurut Anindita (2004), Fungsi fisik merupakan segala kegiatan yang
melibatkan handling (perlakuan), pemindahan, dan perubahan fisik dari komoditi. Fungsi
fisik ini mencakup aktivitas pengangkutan, dan penyimpanan.

a. Fungsi Pengangkutan

Pendistribusian produk ikan gurame dari produsen hingga konsumen


merupakan kegiatan perpindahan barang yang membutuhkan alat transportasi
(fungsi pengangkutan). Para pembudidaya ikan gurame (produsen) tidak
melakukan kegiatan fungsi pengangkutan karena fungsi pengangkutan dilakukan oleh
para pedagang beserta biayanya. Hal ini karena produk yang dipasarkan ikan
gurame segar (hidup) biasanya langsung dikirim oleh pedagang besar atau pedagang
pengepul kepada pembeli dengan menggunakan mobil pick up atau truck
sehingga biaya pengangkutan ditanggung oleh pedagang besar atau pedagang
pengepul. Pedagang pengecer juga melakukan fungsi pengangkutan dari rumah atau
kolam penampungan ikan gurame miliknya ke pasar tradisional atau pasar ikan
dengan menggunakan sepeda motor.

b. Fungsi Penyimpanan

Pada pemasaran ikan gurame ditingkat pedagang besar dan pedagang


pengepul tidak melakukan fungsi penyimpanan. Hal ini karena proses pembelian ikan
dari pembudidaya ikandan proses pengangkutan kepada konsumen dilakukan
secara langsung dalam kurun waktu 1 hari. Ikan yang dikirim diletakan pada drum
tempat ikan yang terisi air. Ikan yang dikirim harus dalam kondisi hidup dan
segar sampai ditangan pembeli. Pada pedagang pengecer melakukan kegiatan
penyimpanan yaitu stock ikan gurame yang akan dijual diletakkan pada kolam
penampungan yang berada di rumah untuk menjaga agar ikan gurame tetap
hidup.

3. Fungsi Pelancar atau Fasilitasi

Pada dasarnya fungsi fasilitasi adalah segala hal yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi fasilitasi ini antara lain
penanggungan resiko, standarisasidan grading, pendanaan, serta informasi pasar.

a. Penanggung Risiko
Fungsi risiko merupakan upaya untuk menanggung resiko yang bisa terjadi
saat proses pemasaran. Resiko pada pemasaran ikan gurame yang dapat terjadi yaitu
kematian ikan pada proses pemasaran. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan
untuk meminimalisir resiko oleh pedagang besar danpedagang pengepul
dengan cara melakukan pengguyuran air pada drum ikan gurame yang akan
dikirim agar air lebih segar serta mengurangi kotoran ikan gurame sehingga ikan
gurame dapat bertahan hidup sampai tempat pembeli.

Apabila terdapat ikan yang mati ketika ikan sampai pada tempat pembeli
maka ikan yang mati akan dihargai setengah harga. Pada pedagang besar dan
pedagang pengepul juga tidak melakukan fungsi penyimpanan pada kolam
penampungan untuk menghindari resiko ikan stres dan lalu mati, hal ini karena
ikan gurame sensitif pada perubahan suhu dan ikan gurame memerlukan
adaptasi untuk hidup pada lingkungan perairan yang baru sehingga pedagang
besar dan pedagang pengepul tidak berani berspekulasi untuk melakukan fungsi
penyimpanan karena ikan gurame yang akan dijual tentunya dengan kuantitas
yang cukup besar dan biaya yang besar pula.

Pada pedagang pengecer juga melakukan tindakan untuk meminimalisisir resiko


untuk menjaga ikan yang dijual agar tetap hidup seperti menaruh ikan dagangan yang
dijual pada box dari gabus atau jurigen yang berisi air karena apabila ikan
gurame mati otomatis harga jualnya menjadi turun.

b. Standarisasi dan Grading

Standarisasi dapat diartikan menetapkan batas-batas dasar bentuk spesifikasi


suatu produk yang dianggap penting. Penetapan standarisasi ikan gurame pada
pemasaran ikan gurame di Kabupaten Jember yaitu berdasarkan bentuk fisik.
Standarisasi berdasarkan bentuk fisik yaitu ikan yang akan dipasarkan tidak
boleh cacat fisik (bungkik). Ikan yang akan dipasarkan harus normal dan sehat
agar dapat bertahan hidup sampai tempat konsumen. Grading merupakan tahap
pemisahan produk atau barangberdasarkan golongan. Grading pada pemasaran
ikan gurame pak wiyono ditetapkan pada saat ikan gurame yang sudah
ditimbang ditempatkan atau dipindahkan pada drum tempat ikan yang berbeda –
beda berdasarkan ukuran yang dipesan pembeli dan tempat pembeliyang akan
dituju. Dengan adanya standarisasi dan grading, maka proses pemasaran dan
transaksi jadi lebih mudah.

c. Pendanaan

Dalam pemasaran ikan gurame fungsi pendanaan dilakukan oleh pedagang


besar dan pedagang pengepul kepada pembudidaya ikan untuk mempermudah
dalam memperoleh bahan baku. Pedagang besar dan pedagang pengepul
melakukan fungsi pendanaan kepada pembudidaya ikan dalam bentuk
pinjaman pakan ikan kepada pembudidaya ikan yang sedang dalam
kesulitan keuangan atau keterbatasan modal dengan tujuan adanya kedekatan
emosional sehingga pembudidaya ikan ada keterikatan untuk menjual hasil
panen ikan gurame kepada pedagang besar atau pedagang pengepul yang telah
meminjami pakan ikan.

d. Informasi Pasar

Informasi pasar menyajikan informasi mengenaisituasi dan kondisi pasarsecara


umum yang masih berhubungan denga produk terkaitsepertiharga pembelian,
harga penjualan, dan situasi kondisi pasar secara keseluruhan. Pada usaha pemasaran
ikan guramedi KabupatenJember, pembudidaya ikan tidak banyak mengetahui
tentang informasi pasar sehingga memiliki posisi tawar lemah. Informasi pasar
lebih dikuasai oleh pedagang perantara atau lembaga pemasaran.Pedagang
perantara lebih mengetahui tentang informasi permintaan dan penawaran, serta
banyak atau sedikitnya produk ikan gurame yang akan dipasarkan sehingga
pedagang perantara memiliki peran yang cukup dominan dalam penentuan harga.

Saran :

1. Kepada Pemerintah

Memberikan subsidi atau inovasi pakan ikan murah atau IPTEK tentang
budidaya ikan untuk membantu pembudidaya ikan dalam menekan biaya produksi
untuk mengantisipasi anjloknya harga ikan gurame serta terus mengkampanyekan
gemar makan ikan kepada masyarakat guna terciptanya industri perikanan yang
kuat dan berkelanjutan. Pemerintah juga harus campur tangan dalam
mempengaruhi sistem pemasaran ikan gurame di Jember misalnya menggerakkan
atau membentuk kelompok pembudidaya ikan yang diperdayakan agar
pembudidaya ikan memiliki posisi tawar yang adil, pemerintah juga ikut andil
dalam mengatur pendistribusian ikan gurame agar pada daerah tertentu tidak
terjadikekurangan atau kelebihan ikan gurame.

2. Kepada Pedagang Perantara

Mampu menciptakan permintaan pasar ikan gurame yang tinggi atau


membuka daerah-daerah pemasaran baru agar harga ikan gurame tetap stabil
sehingga tidak ada lembaga pemasaran yang dirugikan.

3. Kepada pembudidaya ikan

Melakukan inovasi-inovasi untuk menekan biaya pembesaran ikan


gurameserta mampu bangkit bersama pembudidaya ikan lain dengan membentuk
kelompok pembudidaya yang mandiri dan berkelanjutan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama

Sumber :

Wildan, N. (2017). Structur-Conduct-Performance (SCP) Pemasaran Ikan Gurame


(Osphronemous Goramy) Di Kabupaten Jember (Doctoral dissertation, Universitas
Brawijaya).

Anda mungkin juga menyukai