Anda di halaman 1dari 28

TEORI GAYA

&
SIFAT KEPEMIMPINAN
Oleh : Drs. M. Kafrawi Wahab, M.Kes
TEORI GAYA KEPEMIMPINAN
3
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya yang dikembangkan oleh seorang pemimpin dipengaruhi
oleh TIGA FAKTOR (kekuatan) UTAMA, yaitu :
1. Faktor yang bersumber pada dirinya sendiri sebagai
pemimpin
2. Faktor yang bersumber dari kelompok yang di pimpin
3. Faktor situasi

(teori Continuum leadership oleh Tannenbaum, Weschter dan


Massarik, 1961)

M. Kafrawi Wahab @2021


4
KONSEPSI PERSYARATAN KEPEMIMPINAN
1. KEKUASAAN, ialah kekuatan otoritas dan legalitas yang
memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi
dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
2. KEWIBAWAAN, ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan,
sehingga orang mampu “mbawani” atau mengatur orang lain,
yang kemudian orang tersebut patuh kepada pimimpinan
3. KEMAMPUAN, ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan
kecakapan / keterampilan teknis maupun sosial yang dianggap
melebihi dari kemampuan anggota biasa

M. Kafrawi Wahab @2021


5
GAYA KEPEMIMPINAN
KURT LEWIN, RONALD LIPPIT dan WHITE (1939) membedakan 3 (tiga) gaya
kepemimpinan sebagai berikut :

1. Gaya AUTOCRATIC (autoritarian, restrictive, directive)


Pemimpin yg menentukan semua kebijakan, kemudian memberikan petunjuk untuk
menerapkannya. Tidak memerlukan umpan balik. Hanya pemimpin yang
memerlukan wawasan menyeluruh tentang pekerjaan.

Kelompok yg berada dibawah gaya kepemimpinan autocratic akan merasa tertekan,


sering membutuh-kan perhatian dan persetujuan pimpinan.

M. Kafrawi Wahab @2021


6
GAYA KEPEMIMPINAN
2. Gaya DEMOCRATIC (participative, egalitarian)
Pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok untuk mengembangkan
keputusannya sendiri. Wewenang pimpinan tidak mutlak, keputusan dibuat
bersama, komunikasi dua arah. Staf diberi kebebasan melakukan kegiatan
dan berinteraksi satu sama lain, saling percaya dan menghargai.

Tanggungjawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan


bawahan.

Kelompok yang pemimpinnya menerapkan gaya democratik, biasanya tidak


tertekan dan lebih kohesif.

M. Kafrawi Wahab @2021


7
GAYA KEPEMIMPINAN
3. Gaya Liberal, LAISSEZ FAIRE (Permissive, Free Rein)
Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada kelompok (staf). Dukungan fasilitas
dan sumber daya sudah tersedia dan anggota diminta bekerja secara optimal.
Pemimpin bertugas memberikan tanggapan jika diperlukan, hampir tidak ada
pengarahan dari pimpinan.

Kepentingan pribadi lebih utama dibandingkan dengan kepentingan kelompok,


tanggung jawab dipikul oleh perorangan, hampir tidak ada pengawasan.

Kelompok yang pemimpinnya menerapkan gaya laissez Faire, biasanya kurang


produktif, dan merasa kurang puas, serta kurang kohesif.

M. Kafrawi Wahab @2021


1. PENDEKATAN TEORI SIFAT
TRAITS THEORY
9
Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat,
watak, dan kualitas pribadi yang dimilikinya yaitu :

Capacity : Kecerdasan, kemampuan bicara, judgment, waspada

Achievement : gelar, berpengetahuan luas, keberhasilan dalam


bidang tertentu ( Olah raga, kesenian, )

Responsibility : Tanggung jawab dlm menjalankan tugas dan


kewajiban

Partisipation : aktif ditengah masyarakat

Status : kedudukan sosial

M. Kafrawi Wahab @2021


TRILOGI KEPEMIMPINAN menurut 10

Ki Hajar Dewantoro

Ing Ngarso Sung Tulodo


1 berarti dari depan memberikan teladan. Seorang pemimpin merupakan orang yang akan
dilihat oleh seluruh orang yang dipimpinnya. Sehingga, sebagai pemimpin harus bisa
menjadi teladan, pembimbing, dan memberikan contoh kepada yang dipimpin.

Ing Madyo Mangun Karso


2 berarti di tengah menggugah semangat. Seorang pemimpin ketika berada di tengah-
tengah yang dipimpin harus bisa mengayomi, menjalin kebersamaan, dan memotivasi
untuk mencapai tujuan.

Tut Wuri Handayani


3 berarti dari belakang memberikan dorongan. Seorang pemimpin juga harus bisa
menempatkan diri di belakang untuk mendorong individu-individu dalam organisasi yang
dipimpinnya berada di depan guna memperoleh kemajuan dan prestasi.

M. Kafrawi Wahab @2021


KEPEMIMPINAN ABRI 11

11 Azas Kepemimpinan 1. Takwa : Iman dan percaya kepada


Tuhan YME
2. Ing Ngarso Sung Tulodo
3. Ing Madyo Mangun Karso
4. Tut Wuri Handayani
5. Waspada Purbawisesa : waspada
dan mampu mengendalikan anak
buah secara bijaksana
6. Ambeg Paramarta : skala prioritas
7. Prasaja : perilaku yang sederhana
8. Satya : loyal
9. Gemi Nastiti : hemat, tidak boros
10. Belaka : bertanggung jawab
11. Legowo : Ikhlas
M. Kafrawi Wahab @2021
Menurut John D Millet 12

4 (empat) sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin :

Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Kemampuan
melihat mengambil mendelegasikan
menanamkan
organisasi keputusan wewenang
kesetiaan pada
secara
perintah atasan
keseluruhan

M. Kafrawi Wahab @2021


2. PENDEKATAN PERILAKU
The Manajerial Grid, Theory X and Y
The Manajerial Grid dikemukakan oleh 14
RR. Blake dan JS. Mouton

Prilaku Pemimpin dapat diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu :


1. Perhatian terhadap hasil produksi
2. Perhatian terhadap hubungan kerja atau bawahan

Dari 2 (dua) dimensi ini dapat dihasilkan 5 (lima) tipe kepemimpinan


yaitu :
1. Improverished Leadership (mirip gaya Laissez faire)
Pemimpin menghindari segala bentuk tanggung jawab Perhatian
pemimpin terhadap bawahan dan hasil kerja sangat kurang.
2. Middle of the road (5,5) - Type kompromis
Hubungan pemimpin dan bawahan kebapak an.
3. Country club Leadership(1,9) - Type missionaris, santai
Hubungan atasan dan bawahan, bersahabat, rileks, hasil kerja
kurang.
4. Task Leadership (9,1) – Type Autocratic
Lebih mementingkan hasil kerja dan tugas. Sedikit memikirkan
tanggung jawabnya terhadap bawahan.
5. Real team Leadership (9,9) - Type Eksekutif
Memperhatikan keserasian hasil kerja dan hubungan dengan
bawahan. Bawahan selalu berfikir untuk lebih produktif.
M. Kafrawi Wahab @2021
Theory X dan Y dikemukakan oleh 15
DOUGLAS McGREGOR

M. Kafrawi Wahab @2021


3. SITUASIONAL APPROACH
TEORI 3 DIMENSI
17

Teori Situasi
Menurut teori ini, pemimpin adalah mereka yang berani mengadakan perubahan drastis
apabila situasi memberikan peluang kepadanya untuk mengadakan perubahan.

Teori kepemimpinan berdasarkan situasi dapat diterapkan pada lingkungan budaya yang
berbeda.

Teori ini menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah proses untuk


mempengaruhi kelompok pada situasi (waktu dan lingkungan) tertentu untuk mencapai
tujuan bersama dengan cara yang memuaskan.

Contohnya : Teori 3 Dimensi (Oleh WJ. Reddin; P Hersey and K. Blanchard)

M. Kafrawi Wahab @2021


18
TEORI TIGA DIMENSI
(menurut William J. Reddin : 1970)
Menurut teori ini Ada 3 Pola dasar yg dipakai untuk menentukan
perilaku seorang pemimpin, yaitu :
1. Task Oriented = TO, yaitu pemimpin yang memiliki kecendrungan
atau lebih menekankan kepada tugas-tugas yang harus dilaksanakan
oleh bawahan.
2. Relationship Oriented = RO, yaitu pemimpin yang mementingkan
hubungan kemanusiaan, social, baik dengan atasan, sesama dan
bawahan
3. Effectiveness Oriented = E, yaitu pemimpin yang lebih mengutamakan
pencapaian hasil yang maksimal.

M. Kafrawi Wahab @2021


19
TEORI TIGA DIMENSI
William J. Reddin : 1970

M. Kafrawi Wahab @2021


20
TEORI TIGA DIMENSI
(menurut HARSEY DAN BLANCHARD: 1988)
Teori ini berkembang karena ada pemikiran bahwa tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi.

Pola perilaku pemimpin menurut teori ini dikelompok-kan ke dalam 4 (empat) gaya :

1. TELLING : pemimpin memberikan instruksi khusus kepada kelompok ttg tugas yg


harus dilaksanakan. Hubungan interpersonal dikurangi, pemimpin
melakukan pengawasan secara ketat karena staf dianggap belum siap
melakukan tugas- tugasnya.

M. Kafrawi Wahab @2021


21

2. SELLING : pemimpin mulai membuka hubungan interpersonal dgn staf dan


memberikan penjelasan ttg keputusan yang diambil. Staf diberi kesempatan untuk
bertanya, pemimpin masih melakukan kontrol karena kesiapan staf masih dianggap
masih kurang

3. PARTICIPATING : Pemimpin mengembangkan curah pendapat dgn staf dan


memfasilitasi mereka agar mampu mengambil keputusan berkaitan dgn tugas yg
diberikan. Pemimpin bersama- sama melakukan penilaian.

4. DELEGATING : Pemimpin menyerahkan tanggungjawab sepenuhnya kepada


kelompok, karena staf dianggap sudah sangat siap melaksanakan tugasnya, dan
mampu mengambil keputusan yang bertanggungjawab.

M. Kafrawi Wahab @2021


GAYA KEPEMIMPINAN
22

(HARSEY DAN BLANCHARD)


Tinggi

Orientasi A B
HAM tinggi dan orientasi tugas HAM dan orientasi tugas tinggi
HAM (Selling)
rendah
(Participating)

C A
Kesiapan staf HAM dan orientasi tugas rendah HAM rendah dan orientasi tugas
(Delegating) tinggi
(Telling)

Orientasi tugas tinggi


M. Kafrawi Wahab @2021
PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Next……
24
Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi organisasi
(perusahaan, kesatuan, jawatan dll) pemimpin harus selalu
berkomunikasi dengan semua pihak, baik melalui hubungan formal
maupun informal.

Teori Komunikasi adalah cabang psikologi yang membahas


komunikasi dalam segala fasenya yaitu : manusiawi, mekanis,
institusional atau kelembagaan.`

C.P. Chaplin (Kamus Lengkap Psikologi, 1975, 1989) mendefinisikan


komunikasi sebagai :
1. Penyebaran (transmisi, pengiriman, pengoperan) perubahan-
perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain, seperti
transmisi syaraf;
2. Proses transmisi atau penerimaan tanda, sinyal atau pesan;
3. Satu Pesan atau Sinyal;
4. Informasi yang diberikan oleh pasien kepada psikoterapisnya.

M. Kafrawi Wahab @2021


25

Komunikasi ialah kapasitas individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan,


pikiran, dan kehendak kepada individu dan kelompok lain.

Teknik Komunikasi ialah tata cara hubungan yang efisien baik melalui penggnaan alat-
alat komunikasi maupun tidak dengan semua unsur yang saling
melibatkan diri dalam satu unit sosial

Hal yang perlu diperhatikan pada teknik komunikasi :


1. Manfaat Komunikasi 4. Tipe dan Persyaratan Komunikasi
2. Arus Komunikasi 5. Bentuk-bentuk Komunikasi
3. Kebijaksanaan Komunikasi

M. Kafrawi Wahab @2021


26

Manfaat Komunikasi
a. Menghubungkan semua unsur yang melakukan interelasi pada semua lapisan, sehingga menimbulkan rasa
kesetiakawanan dan loyalitas antarsesama;
b. Semua jajaran pimpinan dapat langsung mengetahui keadaan bidang-bidang yang dibawahi sehingga
berlangsung pengendalianoperasional yang efisien;
c. Meningkatkan rasa tanggungjawab semua anggota dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi
d. Memunculkan saling pegertian dan saling menghargai tugas masing-masing sehingga meningkatkan rasa
kesatuan dan pemantapan esprit de corps (semangat koeps).

Arus Komunikasi
ialah penyaluran segenap informasi, emosi, dan keinginan yang
menyangkut semua unsur, tugas, pekerjaan dan relaasi-relasi
pribadi atau personal.

M. Kafrawi Wahab @2021


27

Arus Informasi ditujukan pada :


a. Penyampaian berita atau pengetahuan mengenai komando, rencana, pelaksanaan, faktor-faktor penunjang dan
penghambat tugas pekerjaan dan supervisi
b. Mengantarkan informasi mengenai pendapat, perasaan atau emosi-emosi, kehendak, keinginan, dan inspirasi
seluruh anggota dari pimpinan kepada bawahan, vice versa, sehingga timbullah arus emosi atau flow of
emotion
c. Arus informasi dan emosi dapat berlangsung sebagai berikut :
 Vertikal (arus vertikal) dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas
 Horisontal (arus horisontal), yaitu interelasi diantara eselon-eselon sederajat
 Kombinasi vertikal – horisontal yaitu antarrelasi di antara semua untur di dalam organisasi

Kualitas Arus, dibagi :


 Cepat atau lambat arusnya
 Lama atau tidak lama berlangsung arus komunikasi
 Kuat atau lemahnya arus komunikasi
M. Kafrawi Wahab @2021
….continue….

Anda mungkin juga menyukai