3. Banyaknya arus transportasi menuju ke suatu daerah tergantung “daya tarik” daerah tersebut.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan “daya tarik” suatu daerah? Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi daya tarik suatu daerah ?
Jawab :
Daya tarik yang dimaksud adalah kelebihan atau tingkat peluang yang dimiliki suatu daerah dibanding
daerah lain, sehingga terdapat fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang
lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi daerah tersebut untuk memperoleh
kebutuhan yang diperlukan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antaralain adalah :
Letak geografis suatu daerah
Aksesabilitas di suatu daerah
Tingkat Kebutuhan dan aliran barang,orang serta jasa di suatu derah
Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah
4. Jika dilihat dari segi arus lalulintasnya, jalan di daerah pedesaan (rural transport) tidak banyak
memberikan manfaat. Jelaskan manfaat-manfaat apa yang didapat dari pembangunan jalan di daerah
pedesaan !
Jawab :
a.) Mempermudah aksesabilitas dari desa ke kota dan sebaliknya
Dengan adanya rural transport dapat mempermudah akses perpindahan penduduk dari kota ke desa
dan desa ke kota, untuk melakukan interaksi maupun perpindahan barang dan jasa.
b.) Mempermudah akses terhadap kebutuhan dasar
Dengan adanya rural transport dapat membantu penduduk desa untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat kota akan bahan pangan maupun masyarakat desa akan kebutuhan tersiernya.
c.) Mempermudah akses terhadap akses kesejahteraan sosial dan ekonomi
Dengan adanya rural transport dapat menunjang perdesaan agar berkembang. Diantaranya,
Meningkatkan pendapatan, disertai dengan distribusi yang merata antara penduduk, bidang-bidang
usaha dan daerah-daerah. Meningkatkan jenis dalam jumlah barang jadi dan jasa yang dapat
dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah. Mengembangkan industri yang dapat
menghasilkan devisa serta men-supply pasaran. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan
kerja bagi masyarakat.
6. Terdapat beberap parameter kinerja angkutan umum seperti load factor, headway, waktu sirkulasi dan
jumlah armada. Bagaimana menentukan masing-masing kinerja tersebut?
Jawab :
Load Factor
Load factor merupakan salah satu parameter dalam mengukur kinerja suatu rute angkutanumum
Load factor yang dianjurkan untuk angkutan umum adalah lebih dari 70%
Kinerjanya ditentukan dengan perhitungan rumus berikut :
Headway
Headway adalah jarak antara angkutan umum (dalam menit)
Di area perkotaan, pada jam sibuk headway bisa antara 2 – 5 menit.
Sedangkan pada jam tidak sibuk headway rata-rata adalah 15 menit.
Di area pedesaan, headway bisa lebih panjang. Misalnya pada saat jam tidak sibuk headway
angkutan umum bisa setiap 1 jam
Kinerjanya ditentukan dengan perhitungan rumus berikut :
Jumlah Armada
Jumlah armada angkutan umum dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut
7. Untuk mengatasi kemacetan di daerah perkotaan, diperlukan adanya sistem angkutan umum massal.
Jelaskan pernyataan tersebut dengan teori manajemen lalulintas dan teori manajemen permintaan
perjalanan! Berikan contoh penerapan angkutan umum massal di pelbagai kota di Indonesia !
Jawab :.
Demannd management : banyak kendaraan pribadi kemacetan tinggi
Angkutan umum massal dapat mengangkut penumpang sangat banyak dibandingkan mobil, jadi
lebih efisien.
1 ruang : 2 m0bil . 1 mobil . 1 orang . 1 bus 40 orang
8. Keterpaduan antar moda merupakan hal yang sangat penting guna mendukung suatu sistem
transportasi yang baik. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterpaduan moda secara fisik dan
keterpaduan secara sistem, dengan diberi contoh-contoh penerapannya di Yogyakarta !
Jawab :
Keterpaduan antar moda secara fisik→pembangunan prasarana transportasi berbagai moda dalam
satu tempat; misalnya terminal, stasiun, dan bandara dibangun dalam satu lokasi
-intermoda→bus-bus, KA-KA, pesawat-pesawat
-intramoda→bus-KA,bus-pesawat, KA-pesawat,dll
Keterpaduan sistem: tidak perlu dalam satu bangunan, tetapi ada kesatuan dalam pengelolaannya,
misalnya dalam jadual perjalanan, pembelian tiket, jaringan pelayanan
9. Guna menganalisis kelayakan pembangunan jalan di daerah pedesaan, umumnya digunakan analisis
surplus produksi. Jelaskan metoda analisis surplus produksi tersebut, serta perbedaannya dengan
analisis kelayakan pembangunan jalan di daerah perkotaan yang padat penduduknya !
Jawab :
a.) Analisis Surplus Produksi
Penumpang di perdesaan sedikit → subsidi tinggi → banyak orang bermukim di desa, akibatnya
lahan di desa berkembang, kebutuhan masyarakat menjadi terpenuhi dan jauh lebih murah, sehingga
daerah menjadi tumbuh dan berkembang maju → Kemajuan di sektor pertanian
b.) Analisis Kelayakan
Finansial : investor tertarik membangun
Ekonomi : Didukung subsidi pemerintah
Contoh : Jalan tol di Jakarta dan Jalan tol di Papua
10. Guna menghasilkan perencanaan transportrasi yang terpadu antar daerah, diperlukan adanya kajian
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), Tataran Transportasi Nasional (Tatranas), Tataran Transportasi
Wilayah (Tatrawil) dan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok).
a. Jelaskan tujuan-tujuan dari Sistranas dengan contoh-contoh implementasinya di lapangan !
b. Mengapa selain diperlukan Sistranas dan Tatranas di pusat, diperlukan pula Tatrawil dan
Tataralok di daerah ?
Jawab :
a. Tujuan Sistranas :
Efektivitas, dalam hal kemudahan (misalnya panjang jalan/luas area), kapasitas (misalnya
diukur dengan kerapatan, jumlah kendaraan/km), keselamatan (jumlah korban
kecelakaan/10.000 kendaraan), kualitas ( mis, persentase jalan dalam kondisi baik/sedang)
Efisiensi, dalam hal keterjngkauan (mis, tarif/penumpang dibandingkan dengan
penghasilan), beban publik( mis, diukur dari biaya/ modal tahunan per penduduk), serta
utilisasi (mis, rata-rata bus-km)
Keterpaduan, dalam arti kemudahan pergantian antar moda transportasi. Misal, keterpaduan
antara KA dengan pesawat.
b. Selain sistranas dan tatranas diperlukan tatrawil dan tatralok karena
Tatrawil bertujuan untuk membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan
berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul.
Taralok bertujuab untuk membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang melayani
perpindahan barang dan orangantar lokal.
11. Fungsi utama sistem transportasi dapat didasarkan pada: “ship follows the trade” atau “ship attracts
the trade”.
a. Jelaskan maksud dari kalimat tersebut !
b. Bagaimana dengan pengembangan transportasi di kawasan Indonesia bagian Timur ? Apa
perbedaannya dengan pengembangan transportasi di kawasan Indonesia yang lain ?
Jawab :
a. ship follows the trade” atau “ship attracts the trade”, maksudnya.
Penunjang: Ship follows the trade
– Memenuhi kebutuhan transportasi
– Terutama di kawasan yang padat, keperti Kawasan Barat Indonesia
Pendorong: Ship attracts the trade
– Menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah yang berkembang, sehinggamengembangkan
daerah terisolasi tersebut
– Terutama di kawasan yang jarang penduduknya, seperti Kawasan Timur Indonesia
b. Perkembangan transportasi di Indonesia
---oooAMNooo---
PEMBAHASAN SOAL-SOAL UTS PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI
5. Terdapat beberapa parameter kinerja angkutan umum seperti load factor(bus) perkotaan dan
jumlah penumpang naik turun adalah sebagaiberikut :
SOAL TAHUN 2014
Dosen Pengampu : SPY, MZI
Buku Tertutup , 100 menit
1. Sistem transportasi berkaitan erat dengan berbagai bidang lain seperti ekonomi,geografi,
lingkungan sosial, budaya dan tataruang (planologi). Jelaskan beserta contoh !
Jawab :
a) Ekonomi
Dari segi ekonomi, sistem transportasi berhubungan dengan proses dan analisis perhitungan
manfaat dan biaya (cost and benefit) yang timbul akibat adanya sistem pengangkutan.
Biaya ditimbulkan oleh adanya pembangunan, misalnya pembanguanan jalan, pembelian unit
bus serta pemeliharaannya
b) Geografi
Dalam hal kependudukan sistem transportasi berkaitan erat dengan kebutuhan sarana
transportasi pada lingkup area dengan tingkat kependudukan yang tinggi. Dalam hal ini dapat
berkaitan dengan curah hujan, iklim dan struktur konstruksi jalan. Misalnya, jenis dermaga dan
kapal yang digunakan yang disesuaikan dengan kondisi iklim dan jenis ombak
c) Lingkungan
Sistem transportasi selalu identik dan bersinggungan dengan aspek lingkungan seperti polusi
udara dan suara. Sebagai contoh, Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
terdapat dijalan.
d) Sosial Budaya
Dari segi sosial, sistem transportasi berkaitan dengan konektivitas antar daerah, misalnya daerah
terisolir dan pemerintahan pembangunan. Selain itu dari segi Budaya, transportasi dapat
mempermudah pengembangan budaya, serta dapat memberikan andil dalam hal aglomerasi
pluralisme budaya yang berdampak positif dalam hal kesatuan berbangsa dan bernegara.
e) Tataruang/Planologi
Sistem transportasi yang berhubungan erat dengan pertumbuhan kota, fasilitas umum, pusat-
pusat kegiatan, daerah industri dan pariwisata.
2. Keterpaduan antara moda merupakan hal yang sangat penting guna mendukung suatu sistem
transportasi yang baik. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterpaduan moda fisik dan
keterpaduan secra sistem, dengan diberi contoh-contoh penerapannya di Yogyakarta !
Jawab :
Keterpaduan fisik: bangunan-bangunan prasarana transportasi di satu tempat, misalnya stasiun KA,
terminal bus dan bandara di satu tempat
Con : Bandara Adi Sucipto
Keterpaduan sistem: tidak perlu dalam satu bangunan, tetapi ada kesatuan dalam pengelolaannya,
misalnya dalam jadual perjalanan, pembelian tiket, jaringan pelayanan
Con : Satu tiket untuk pelbagai moda/jenis angkutan, bahkan dipadukan dengan tiket untuk pelbagai
kegiatan (misalnya tiket pertunjukan yang dapat digunakan untuk penggunaan angkutan umum)
Perpindahan moda dengan jadual sudah terpadu Jaringan trayek yang saling mendukung
3. Angkutan umum perkotaan berperan penting dalam mengatasi kemaceta lalu lintas, akan
tetapi saat ini angkutan umum perkotaan di berbagai kota kurang diminati. Jelaskan
kelebihan dan kekurangan angkutan umum perkotaan saat ini serta bagaimana perbaikan
yang seharusnya dilakukan (jawaban dalam bentuk tabel)!
Jawab :
Kelebihan Kekurangan
4. Ada berbagai faktor yang menjadi pertimbanagn pemilihan moda (jenis kendaraan). Jelaskan!
Andaikan Sdr akan mudik dari Yogyakarta ke Jakarta, jenis/moda angkutan apa yang
kemungkinan dapat digunakan dan apa kelebihan masing-masing?
Jawab :
Saya akan memilih mudik dari Yogya ke Jakarta dengan moda pesawat, meskipun harganya cukup
tinggi namun selama perjalanan saya tidak merasa lelah akibat macet diperjalanan, selain itu juga
perjalanan mudik dapat lebih cepat.
Kekurangan :
a .Mahal
b. Sangat tergantung pada cuaca dan mudah terganggu oleh partikel-partikel yang tersuspensi di
udara.
c. Pemeliharaan bandara mahal.
d.Pesawat ukuran besar tidak dapat di bandara yang kecil
e. Untuk daerah yang tidak ada bandaranya tidak dapat disinggahi
f. Suara keras dan polusi tinggi
1. -Ekonomi : Sistem transportasi berhubungan dengan proses dan analisis perhitungan biaya dan
manfaat (cost and benefit) yang timbul akibat adanya sarana dan prasarana transportasi. Biaya (cost),
berasal dari pembangunan dan pengadaan fasilitas-fasilitas transportasi seperti halte, bus,
pembangunan terminal, bandara,dermaga dan stasiun, serta pengadaan moda-moda transportasinya.
Manfaat (benefit), timbul dari pengurangan BOK (Biaya Operasional Kendaraan), pengurangan
kecelakaan, pengurangan waktu tempuh, penambahan kenyamanan, peningkatan produksi daerah,
peningkatan nilai lahan. Nilai manfaat ada dua; yaitu dapat diukur dengan uang dan tidak dapat
diukur dengan uang. Yang dapat diukur dengan uang adalah perhitungan jarak, waktu tempuh, dll.
Sedangkan yang tidak dapat/sulit diukur dengan uang adalah luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas,
kematian, kenyamanan, dll. Keuntungan bersih (Net Present Value) didapat dari : Manfaat (benefit) –
Biaya (cost)
-Planologi : Sistem transportasi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan
perkembangan tata kota; pembangunan fasilitas umum, pusat-pusat kegiatan, daerah wisata, dll.
-Hukum : sistem transpotasi berhubungan erat dengan hukum; segala aktivitasnya harus berdasarkan
peraturan yang telah ditetapkan. Misal UU no 14 tahun 1992 dan Perda DIY No 5 tahun 2004.
-Sosial : untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya, menghubungkan daerah yang
masih terisolir dengan daerah yang sudah berkembang, dan meratakan pembangunan.
-Politik : untuk mengembangkan wawasan Nusantara dan Hankamnas.
-Budaya : membantu menyebarkan dan memperkenalkan budaya antar daerah serta mempermudah
pengembangan kebudayaan.
-Lingkungan : timbulnya polusi udara dan polusi suara.
-Kependudukan : memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat sehingga sistem
transportasi harus ditingkatkan karena semakin diperlukan.
-Topografi : sistem transportasi berhubungan dengan karakteristik daerah (pegunungan, pantai, dll)
-Iklim : Jenis-jenis moda transportasi disesuikan dengan iklim di daerah tersebut; didaerah
langganan banjir konstruksi jalannya dikhususkan.
-Angin : digunakan sebagai pedoman dalam membuat landasan pacu pesawat
-Ombak : jenis dermaga dan kapal disesuaikan dengan besarnya ombak.
2. Kata ship follow the trade mengandung makna bahwa transportasi (ship) mengikuti perkembangan
maupun kemajuan aktifitas perdagangan masyarakat. Dan kata trade follow the ship berarti pula
bahwa perkembangan kegiatan perdagangan suatu masyarakat tergantung pada transportasi (ship).
Dengan begitu dapat diartikan bahwa perkembangan suatu daerah ataupun masyarakat/wilayah
tergantung pada perkembangan transportasi, atau sebaliknya, perkembangan transportasi suatu
negara dan masyarakat tergantung pada perkembangan aktivitas atau kegiatan perdagangan, bisnis
dari suatu negara atau masyarakat/wilayah tersebut.
ships follows the trade; sebagai penunjang
Maksudnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi, biasanya di daerah yang padat
penduduknya seperti di Indonesia bagian barat
Ships attracts the trade; sebagai pendorong
Maksudnya untuk menghubungkan suatu daerah yang masih terisolasi dengan daerah yang sudah
berkembang, biasanya di daerah yang masih jarang penduduknya, seperti di Indonesia bagian timur
3. Guna menganalisis kelayakan pembangunan jalan di daerah pedesaan, umumnya digunakan analisis
surplus produksi. Jelaskan metode analisis surplus produksi tsb serta perbedannya dengan analisis
kelayakan pembangunan jalan di daerah perkotaan yang padat penduduknya.
Analisis Surplus Produksi
Penumpang di perdesaan sedikit → subsidi tinggi → banyak orang bermukim di desa, akibatnya
lahan di desa berkembang, kebutuhan masyarakat menjadi terpenuhi dan jauh lebih murah, sehingga
daerah menjadi tumbuh dan berkembang maju → Kemajuan di sektor pertanian
Analisis Kelayakan
Finansial : investor tertarik membangun
Ekonomi : Didukung subsidi pemerintah
Contoh : Jalan tol di Jakarta dan Jalan tol di Papua
4. System angkutan umum yang baik dapat mengurangi kemacetan di daerah perkotaan
5. Maksud dari sustainable transportation :
Sustainable transportation, yakni suatu suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang
membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang
ada secara konsisten dengan memperhatikan (a) penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat
yang lebih rendah dari tingkat regenerasinya dan (b) penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada
tingkat yang lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang terbarukan.
Guna mewujudkan perencaan transportasi yang merupakan satu kesatuan dalam lingkup nasional
maupun regional, Pemerintah Pusat, dalam hal ini Departemen Perhubungan, telah membuat konsep
perencanaan transportasi yang disebut dengan Tataran Transportasi (Departemen Perhubungan,
2005). Tataran Transportasi merupakan suatu perwujudan dari tatanan transportasi yang terorganisasi
secara kesisteman, terdiri dari semua jaringan dan moda transportasi. Keberadaan tataran transportasi
ini dilatarbelakangi oleh adanya otonomi daerah. Secara lingkup daerah, tataran transportasi dapat
diwujudkan dalam lingkup berikut ini:
Dalam ruang lingkup Nasional, disebut Tataran Transportasi Nasional (Tatranas), yang
bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi
melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota nasional (SKN) dan dari simpul
atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya.
Dalam ruang lingkup Provinsi, disebut Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), yang bertujuan
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani
perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota wilayah (SKW), dan dari simpul atau kota
wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya.
Dalam ruang lingkup Kabupaten/Kota, disebut Tataran Transportasi Lokal (Tatralok), yang bertujuan
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani
perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota lokal (SKL), dan dari simpul lokal ke
simpul wilayah dan simpul nasional terdekat atau sebaliknya, dan dalam kota.
Dalam pelaksanaannya, ketiga Tataran Transportasi tersebut diharapkan dapat dikembangkan secara
terpadu dengan memperjelas dan mengharmoniskan peran masing-masing instansi pemerintah baik
di pusat maupun di daerah yang terlibat di bidang pengaturan, administrasi dan penegakan hukum,
berdasarkan asas dekonsentrasi dan desentralisasi, menentukan bentuk koordinasi dan konsultasi
termasuk mekanisme hubungan kerja antar instansi pemerintah baik di pusat, daerah, penyelenggara
dan pemakai jasa transportasi, serta meningkatkan keterpaduan perencanaan antara pemerintah,
pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam berbagai aspek.