Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) MAHASISWA

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

JUDUL PROGRAM

“PENYULUHAN WIRAUSAHA HOME INDUSTY UNTUK MENINGKATKAN


EKONOMI KELUARGA DENGAN DAUR ULANG BARANG BEKAS”

Disusun Oleh :

1. Fredita Dewi : 181010502133


2. Metiana Rida :181010502794
3. Septa Oktavia Dewi :181010502795
4. Sitta Miftahussofiana :181010502797
5. Uzlifatun :181010502802

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN

2021
Lampiran Surat Edaran Nomor: 0019/C.1/Ed/UNPAM/I/2021

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN


PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Judul Program : “Penyuluhan Wirausaha Home Industry Untuk
Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Daur Ulang Barang Bekas”
1. Ketua Pelaksanan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Uzlifatun
b. Nim : 181010502802
2. Anggota Pelaksanan kegiatan (1)
a. Nama Lengkap : Fredita Dewi
b. Nim :181010502133
3. Anggota Pelaksana Kegiatan (2)
a. Nama Lengkap : Metiana Rida
b. Nim : 181010502794
4. Anggota Pelaksana Kegiatan (3)
a. Nama Lengkap : Septa Oktavia Devi
b. Nim : 181010502795
5. Anggota Pelaksana Kegiatan (4)
a. Nama Lengkap : Sitta Miftahussofiana
b. Nim : 181010502797

Pamulang, 10 Maret 2021

Dosen Pembimbing Ketua PKM Mahasiswa,

Aidil Amin Effendy S.E., M.M. Uzlifatun


0402079001 181010502802

Ketua Program Studi Manajemen,

Dr. Kasmad, S.E., M.M.


NIDN. 0402046806
ABSTRAK

Sampah yang di daur ulang dan diberdayakan dapat menjadi peluang atau
berpotensi menjadi dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Persediaan barang
bekas tidak perlu dikhawatirkan, hanya bermitra dengan bank sampah, maka
barang bekas akan sangat mudah diperoleh. Jika barang-barang bekas ini
dimanfaatkan dan didaur ulang sedemikian rupa, selain mendatangkan manfaat
dan meningkatkan ekonomi keluarga, juga membantu mengatasi permasalahan
sampah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi suatu pemerintahan terutama
kota-kota besar di Indonesia. Untuk itu, pengelolan barang bekas menjadi
tanggung jawab kita semua, sebagai sumber atau penghasil sampah. Pada
dasarnya sampah dihasilkan dari kegiatan atau aktivitas makhluk hidup.
Untuk aktivitas tumbuhan dan hewan justru mendatangkan manfaat bagi
makhluk yang lain, tetapi aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari justru
mengahsikan sampah yang sangat berbahaya bagi lingkungan atau ekosistem yang
lain, seperti sampah plastic, sampah kaleng, kaca dan sebagainya, belum lagi
limbah industry yang mengandung zat adiktif. Jika barang bekas ini dimanfaatkan
dan bernilai ekonomi maka dapat menjadi sumber penghasilan bagi keluarga atau
dengan bahasa lain dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Daur ulang barang
bekas ini dapat dikemas dalam wirausaha home industry. Sekarang ini sudah
banyak pelaku home industry daur ulang barang bekas, karena masyarakat sudah
mulai sadar tidak mudah mendapatkan pekerjaan ditengah-tengah pesaing yang
sangat kompetitif. Meskipun untuk menjadi wirausahawan tidak cukup hanya
bermodalkan tekat menjadi wirausahawan tetapi butuh komitmen dan motivasi
untuk menjadi wirausahawan. Karena untuk merintis usaha atau membuka usaha
home indutry tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Jatuh bangun dalam
usaha itu hal yang sangat wajar, dan butuh tekat yang sangat kuat untuk tetap
eksis, apalagi bahan bakunya barang bekas, terkadang masyarakat masih
memandang rendah hasil karya yang berbahan baku barang bekas.
Penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga
dengan daur ulang barang bekas, hadir untuk memberikan pengetahuan, wawasan
dan peluang yang sangat potensial dikembangkan, karena bahan bakunya murah
dan mudah diperoleh. Obyek pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
adalah pada ibu-ibu PKK Kel.Kembang selatan .Hasil kegiatan ini diharapkan
dapat turut berkontribusi membangun Kel.Kembang Selatan ibu-ibu PKK nya
berbagi pengetahuan, mendorong masyarakat untuk pengembangan sumber daya
yang dimiliki secara berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Wirausaha home industry daur ulang barang bekas ini dimaksudkan dapat
memberikan motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dan
berkarya sehingga mendatangkan manfaat bagi dirinya dan masyarakat sekitar.
Selain itu, home industri juga mempunyai kedudukan yang penting dalam sektor
perekonomian yaitu memberi manfaat dari segi sosial yang sangat berperan aktif
dalam perekonomian.

Kata Kunci: Wirausaha, Home Industry, Ekonomi Keluarga


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini tepat pada waktunya. Pada kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat ini penyusun sangat tertarik untuk mengangkat
tema dengan judul “PENYULUHAN WIRAUSAHA HOME INDUSTY UNTUK
MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA DENGAN DAUR ULANG
BARANG BEKAS”. Tujuan penyusunan Laporan Akhir Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) ini adalah untuk memenuhi salah satu Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Penyusunan laporan pkm ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kelulusan di


Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.Penyusunannya
dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT/ Tuhan YME atas berkah kesehatan dan keselamatan sehingga
kami dapat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
dengan baik dan lancar
2. Bapak Dr. E Nurzaman A.M, M.M, M.Si selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya
3. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. selaku Rektor Universitas Pamulang
4. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, SE., MM., CSRA., CMA. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.
5. Bapak Dr. Kasmad, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universita Pamulang.
6. Bapak Aidil Amin Effendy, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan dan memberi bimbingan dalam kegiatan PKM Mahasiswa ini.
7. Ibu Faruna Deborah Sinjal yang telah memberikan kami izin untuk
mengadakan kegiatan PKM secara virtual zoom meeting dan semua pihak yang
tak dapat disebutkan satu persatu.
8. Teman–teman sekelompok atas kekompakan dan kerjasamanya mulai dari
perencanaan, pelaksanaan PKM hingga penyelesaian Laporan Akhir
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini.

Demikian Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dibuat


semoga dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada umumnya

Pamulang, 10 maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN..............................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi Permasalahan.................................................................1
1.2 Fokus Pengabdian Kepada Masyarakat.................................................2
1.3 Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat...............................................2
1.4 Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat.............................................2
1.5 Luaran.......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Pengertian Home Industri.......................................................................3
2.2 Ciri-Ciri Home Industri...........................................................................4
2.2 Fungsi Home Industri..............................................................................4
2.3 Manfaat Home Industri...........................................................................5
2.4 Jenis-Jenis Home Industri.......................................................................6
2.5 Kelemahan dan Keunggulan Home Industri..........................................7
2.6 Daur Ulang..............................................................................................10
2.7 Kerajinan stik es krim............................................................................11
2.8 Kerajinan Kain Perca............................................................................12
BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................................15
3.1 Tempat dan Waktu.................................................................................15
3.2 Metode Kegiatan.....................................................................................16
3.3 Solusi Permasalahan..............................................................................19
BAB IV KESIMPULAN................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA…………………………...………………………………………21

Lampiran – Lampiran...................................................................................................22

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1.........................................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Pamflet Webinar PKM............................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi Permasalahan


Masa pandemi merupakan masa yang membuat sebagian orang
kesulitan dalam memperoleh pekerjaan ataupun menghasilkan uang guna
memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara individu maupun untuk
keluarga. Faktanya, banyak para pekerja kehilangan sumber penghasilan dan
pekerjaannya sehingga banyak juga masyarakat yang berupaya agar tetap
dapat mencukupi kebutuhan keluarganya, sehingga banyak juga para ibu
rumah tangga yang membuka usaha kecil-kecilan agar tetap dapat
melangsungkan kehidupanya dan membantu keluarga dalam memperoleh
tambahan penghasilan.

Di masa pendemi sekarang ini nilai ekonomi semakin berperan, maka


kerajinan dipandang sebagai aset yang menguntungkan untuk
dikembangkan. Dengan kata lain, kerajinan dipandang memiliki potensi
ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan
PKM ini digalakkan dan diharapkan mampu meningkatkan devisa negara,
sekaligus dapat memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan
pendapatan serta kesejahteraan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami dari Team Program


Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pamulang (UNPAM)
yang beranggotakan 1 orang dosen dan 5 orang mahasiswa terpanggil untuk
ikut serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh warga
masyarakat pada umum nya dan khususnya untuk ibu PKK Kel.Kembang
selatan .Di PKM yang akan kami laksanakan berjudul “ Penyuluhan
Wirausaha Home Industri Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan
Daur ulang Barang Bekas”

1
1.2 Fokus Pengabdian Kepada Masyarakat
Fokus masalah dalam kegiatan PKM ini adalah bagaimana terciptanya
kesadaran Masyarakat untuk mengetahui bahwa barang bekas bisa didaur
ulang dan terciptanya peran serta masyarakat secara aktif dalam
memecahkan masalah sampah dengan memilah sampah an organik yang
masih bisa mempunyai nilai ekonomis untuk memperluas lapangan kerja
dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan.

1.3 Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat


Tujuan dari penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan
ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas agar masyarakat
setempat dapat meningkatkan ekonomi keluarga dengan berkreasi, berkarya
dan berdaya juang untuk mengubah barang bekas yang tidak bernilai secara
ekonomis menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi tinggi.

1.4 Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat


Manfaat dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengembangkan
wawasan dan pengetahuan pentingnya pengembangan kualitas sumber daya
manusiadan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat untuk
meningkatkan kemampuannya dan berkarya sehingga mendatangkan
manfaat bagi dirinya dan masyarakat sekitar.

1.5 Luaran
Laporan kegiatan ini telah kami kirimkan ke :
padma_mnj@unpam.ac.id sebagai bentuk luaran dengan harapan dapat
menjadi pengetahuan bagi masyarakat luas khusunya untuk ibu PKK
Kel.Kembang selatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Home Industri


Home industri, industri rumahan atau industri rumah tangga adalah
suatu unit usaha yang tidak berbentuk badan hukum dan dilaksanakan oleh
seseorang atau beberapa orang anggota rumah tangga yang mempunyai
tenaga kerja sebanyak empat orang atau kurang, dengan kegiatan mengubah
bahan dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi atau dari yang kurang
nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya dengan tujuan untuk dijual atau
ditukar dengan barang lain dan ada satu orang anggota keluarga yang
menanggung resiko (Suratiyah, 1991).
Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya
perusahaan ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat
produksi, administrasi dan pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila
dilihat dari modal usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap tentu lebih
sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar pada umumnya (Muliawan,
2008).
Home industri pada umumnya adalah unit-unit usaha yang sifatnya
lebih tradisional, dalam arti menerapkan sistem organisasi dan manajemen
yang baik seperti lazimnya dalam perusahaan modern, namun tidak ada
pembagian kerja dan sistem pembukuan yang jelas (Tambunan, 2002).
Menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, home
industri atau industri kecil adalah industri yang memiliki kekayaan bersih
maksimal Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Hasil penjualan tahunan kurang lebih Rp 4 Milyar dalam 1 tahun.
Merupakan usaha sendiri, bukan anak perusahaan dari bentuk usaha
perseorangan.

3
2.2 Ciri-Ciri Home Industri
Adapun secara garis besarnya home industri yang ada di masyarakat
memiliki beberapa karakteristik yang kemudian ditarik menjadi ciri
khasnya, diantaranya yaitu sebagai berikut;

1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya telah tetap tidak


gampang berubah.
2. Lokasi/tempat usaha umumnya telah menetap tidak berpindah-pindah.
3. Pada umumnya telah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
4. Sudah mempunyai izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP.
5. Sumberdaya manusia (pengusaha) mempunyai pengalaman dalam
berwira usaha.
6. Sebagian telah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal
7. Sebagian besar belum bisa membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.

2.2 Fungsi Home Industri


Home industri mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan
pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dapat berperan dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat serta pendapatan keluarga
mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Suryana (2006), fungsi home industri adalah sebagai berikut:

1. Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan


usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan pemasaran bagi
hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai

4
transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke
belakang. 
2. Meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber
daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat menyerap
tenaga kerja dan sumber daya lokal serta meningkatkan sumber daya
manusia agar dapat menjadi wirausaha yang tangguh. 
3. Sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
berusaha dan pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan
maupun pedesaan.

2.3 Manfaat Home Industri


Home industri sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya golongan
ekonomi lemah karena sebagian besar pelaku industri kecil adalah penduduk
golongan tersebut. Adapun beberapa manfaat adanya home industri adalah:

1. Memberikan lapangan kerja pada penduduk yang umumnya tidak


bekerja secara utuh. 
2. Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau
kepentingan keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain. 
3. Mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat
dan daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding
industri besar.

Selain itu, home industri juga mempunyai kedudukan yang penting


dalam sektor perekonomian yaitu memberi manfaat dari segi sosial yang
sangat berperan aktif dalam perekonomian. Berikut beberapa manfaat lain
home industri bagi perekonomian:

1. Menciptakan peluang usaha yang luas namun dengan pembiayaan


yang relatif murah. 

5
2. Mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan
domestik. 
3. Mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan
sedang. 
4. Mendorong munculnya kewirausahaan domestik sekaligus menghemat
sumber daya negara. 
5. Menggunakan teknologi padat karya, sehingga dapat menciptakan
lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan yang disediakan oleh
perusahaan berskala besar. 
6. Mendorong proses desentralisasi inter regional dan intra regional,
karena usaha kecil home industri dapat berlokasi di kota-kota kecil dan
pedesaan.

2.4 Jenis-Jenis Home Industri


Menurut Harimurti (2012), berbagai jenis usaha dalam home industri
antara lain adalah sebagai berikut:

a. Usaha Perdagangan 

 Keagenan: Agen koran dan majalah, sepatu, pakaian, dan lain-lain. 


 Pengecer: Minyak, kebutuhan sehari-hari, buah-buahan, dan lain-
lain.
 Ekspor/Impor: Berbagai produk lokal dan internasional. 
 Sektor Informal: Pengumpulan barang bekas, kaki lima, dan lain-
lain.

b. Usaha Pertanian 

 Pertanian Pangan maupun Perkebunan: Bibit dan peralatan


pertanian, buah-buahan, dan lain-lain.

6
 Perikanan Darat/Laut: Tambak udang, pembuatan krupuk ikan dan
produk lain dari hasil perikanan darat dan laut. 
 Peternakan dan Usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan
Departemen Pertanian: Produsen telur ayam, susu sapi, dan lain-
lain produksi hasil peternakan.

c. Usaha Industri 

 Industri Logam/Kimia: Perajin logam, perajin kulit, keramik,


fiberglass, marmer, dan lain-lain.
 Makanan/Minuman: produsen makanan tradisional, Minuman
ringan, catering, produk lainnya.
 Pertambangan, Bahan-Galian, serta Aneka Industri Kecil: Pengrajin
perhiasan, batu-batuan, dan lain-lain. 
 Konveksi: Produsen garment, batik, tenun-ikat, dan lain-lain.

d. Usaha Jasa 

 Konsultan: Konsultan hukum, pajak, manajemen, dan lain-lain.


 Perencana: Perencana teknis, perencana sistem, dan lain-lain. 
 Perbengkelan: Bengkel mobil, elektronik, jam, dan lain-lain.
 Transportasi: Travel, taxi, angkutan umum, dan lain-lain.
 Restoran: Rumah makan, coffee-shop, cafeteria, dan lain-lain.

e. Usaha Jasa Konstruksi 

Kontraktor Bangunan, Jalan, Kelistrikan, Jembatan, Pengairan dan


usaha-usaha lain yang berkaitan dengan Teknis Konstruksi Bangunan.

2.5 Kelemahan dan Keunggulan Home Industri

a. Keunggulan home industri 

7
Menurut Harimurti (2012), home industri mampu tetap bertahan
dan mengantsipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi
maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Keunggulan home industri
selain membuka lapangan pekerjaan baru dan memberdayakan
masyarakat sekitar, pemilik usaha home industri dapat mengelola secara
mandiri dan bebas waktu. Berikut beberapa keunggulan atau daya tarik
home industri atau industri kecil rumah tangga:

1) Pemilik merangkap Manajer Perusahaan yang bekerja sendiri dan


memiliki gaya manajemen sendiri (merangkap semua fungsi
manajerial seperti marketing, finance dan administrasi). 
2) Perusahaan Keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak
memiliki keahlian Manajerial yang handal. 
3) Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber
daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. 
4) Risiko usaha menjadi beban pemilik. 
5) Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan
prematur (prematur high-growth).
6) Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak
memiliki rencana jangka panjang (corpotare-plan). 
7) Independen dalam penentuan harga produksi atas barang atau jasa-
jasanya. 
8) Prosedur hukumnya sederhana. 
9) Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah
pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya. 
10) Kontak-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi. 
11) Mudah dalam proses pendiriannya. 
12) Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. 
13) Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14) Pemilik menerima seluruh laba.
15) Umumnya mempunyai kecenderungan mampu untuk survive. 

8
16) Merupakan type usaha yang paling cocok untuk mengelola produk,
jasa atau proyek perintisan, yang sama sekali baru atau belum
pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
17) Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam
peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung
berkembangnya usaha kecil di Indonesia. 
18) Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar
konsumen senantiasa tergali melalui aktivitas pengelola.
19) Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga
kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya
yang tidak terlalu mahal. 
20) Meskipun tidak terlihat nyata, masing-masing usaha kecil dengan
usaha kecil yang lain saling ketergantungan secara moril dan
semangat usaha.

b. Kelemahan home industri 

Selain keunggulan yang disebutkan di atas, home industri juga


memiliki berbagai kendala yang menyebabkan kelemahan bagi
pengelola suatu industri kecil diantaranya menyangkut faktor internal
dari home industri itu sendiri serta beberapa faktor eksternal. Menurut
Tohar (2000), beberapa kelemahan home industri adalah sebagai
berikut:

1) Umumnya pengelola small business merasa tidak memerlukan


ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar,
analisa perputaran uang tunai/kas, serta berbagai penelitian ini yang
diperlukan suatu aktivitas bisnis. 
2) Tidak memiliki perencanaan sistem rencana jangka panjang, sistem
akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan, modal, struktur
organisasi dan pendelegasian wewenang. Serta alat-alat manajerial

9
lainnya (perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha) yang
umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis. 
3) Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan
ambisi pengelola, lemah dalam promosi. 
4) Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan
pengawasan mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak
konsisten dengan ketentuan order/pesanan, yang mengakibatkan
klaim atau produk yang ditolak.
5) Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang
yang tidak bermanfaat, juga tidak dipatuhi-nya ketentuan-ketentuan
pembukuan standar.
6) Pembagian kerja tidak proporsional, sering terjadi pengelola
memiliki pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di
luar batas jam kerja standar. 
7) Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat beberapa
kebutuhan modal kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan
kas. 
8) Persediaan yang terlalu banyak, khususnya jenis barang-barang
yang salah (kurang laku).
9) Resiko dan utang-utang kepada pihak ke tiga ditanggung oleh
kekayaan pribadi pemilik. 
10) Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum
pernah merumuskannya.

2.6 Daur Ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang

10
baru. Daur ulang juga bisa diartikan sebagai penggunaan kembali material
atau barang yang sudah tidak digunakan dalam bentuk lain.

Daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai tujuan antara lain sebagai
berikut:

1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau


kerusakan lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan
tertentu.
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di
dalam lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang
dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.

2.7 Kerajinan stik es krim


a. Sejarah Stik Es Krim
Dahulu banyak stik es krim yang terbuang percuma, karena
kebanyakan orang membuangnya, tapi lewat pemikiran seseorang ‘stik
es krim’ bisa dijadikan kerajinan yang cukup bagus untuk hiasan
rumah. Seperti tempat tisu, rumah-rumahan yang sangat bagus.
Produk kerajinan dari Bahan Dasar stik es krim sering dikenal
orang dengan kerajinan rumah rumahan, tempat tisu dll . Kerajinan
rumah dari sik es krim  adalah karya kerajinan yang menggunakan
Bahan baku dari stik es krim yang disusun rapi,  sehingga menghasilkan
barang atau menghasilkan benda pakai atau benda hias yang indah.

b. Jenis-jenis produk yang bisa dihasilkan stik es krim


1) Rumah adat
2) Tempat tisu.

11
3) Hiasan rumah
4) Lampion

2.8 Kerajinan Kain Perca


Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi
bagian dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan
bahan yang tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini
digunakan untuk membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan
memiliki nilai seni tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi
berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut
dengan menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga
harus diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan kain perca saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang
paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di
seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan
tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren
baru di dunia kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang
diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa
menemukan kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang
indah dan bernilai seni tinggi seperti lap lantai, bed cover, taplak meja
cantik, baju, tas, sajadah, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

a. Sejarah Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik
penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif
unik dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun
yang lalu. Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada
sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.

12
Di masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh
berbagai bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang
terbuat dari baja.

Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang.


Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai
menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan
rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini
seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga
semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah.
Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh
dunia karena dibawa oleh para pengembara dan musafir.

Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan


perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif
penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan
hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat
pakaian yang lebih bisa menghangatkan. Tujuan pembuatannya
semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi. Bahkan sekarang,
pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan
limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan pengguna. Cukup banyak juga para
pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang
dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali
dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas,
baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif
perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-
karya unik dan indah yang baru.

Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan


ribuan tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju
perangnya yang terbuat dari besi dari kain perca. Pada  tahun 1100

13
sampai 1300 kain perca dipakai untuk membuat selimut, baju, dll untuk
melindungi tubuh dari dinginnya musim dingin di Eropa. Setelah abad
tersebut, perca mulai menyebar ke seluruh  dunia.

Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di


USA, Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh
dunia. Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak
dulu, beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi
kesenian modern. Paduan warna dan bahan katun yang nyaman dipakai
ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota besar di Indonesia.

14
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu


1. Tempat Kegiatan : Jl.Kembang Abadi Utama Blok A ,RT/RW 001/08
,Kel.Kembangan Selatan ,Kec.Kembangan.
2. Waktu Kegiatan : 1 hari tanggal 12 Maret 2021 Jam 01:30 s/d selesai

Gambar 3. 1 Pamflet Webinar PKM

Dengan Rincian Kegiatan Sebagai Berikut:

TABEL JADWAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT DI KEL.KEMBANGANSELATAN,
KEC.KEMBANGAN.

No. Kegiatan Keterangan


1. Moderator Sitta Miftahussofiana
2. Pembukaan Ketua Kelompok (Uzlifatun)
3. Sambutan oleh Dosen Aidil Amin Effendy S. E, M. M
Pembimbing
4. Penyampaian Materi 1 Fredita Dewi

15
5. Penyampaian Materi 2 Metiana Rida
6. Penyampaian Materi 3 Septa Oktavia Devi
7. Penutupan dan Foto Ketua Kelompok, Dosen
Bersama Pembimbing, Anggota PKM, Ibu
Melaui conference PKK,Ketua PKK
Penyampaian

Tabel 3. 1

3.2 Metode Kegiatan


Metode yang diberikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
di Kelurahan Kembangan Selatan.

1) Memberikan pengertian tentang Home Industry

Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya


perusahaan ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat
produksi, administrasi dan pemasaran sekaligus secara bersamaan.

2) Memberikan materi kepada ibu-ibu PKK mengenai ciri-ciri Home


Industri
 Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya telah tetap tidak
gampang berubah.
 Lokasi/tempat usaha umumnya telah menetap tidak berpindah-
pindah.
 Pada umumnya telah melakukan administrasi keuangan walau
masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
3) Memberikan materi tentang fungsi dan manfaat mengenai Home
Industry

16
a. Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan
usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan pemasaran
bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi
sebagai transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke
depan maupun ke belakang. 
b. Memberikan lapangan kerja pada penduduk yang umumnya tidak
bekerja secara utuh. 
c. Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau
kepentingan keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain.
4) Memberikan materi mengenai jenis-jenis Home Industry
a. Usaha Perdagangan 
b. Usaha Pertanian 
c. Usaha Industri 
d. Usaha Jasa 
e. Usaha Jasa Konstruksi 
5) Memberikan materi mengenai kelemahan dan keunggulan Home
Industry

Keunggulan :

a. Pemilik merangkap Manajer Perusahaan yang bekerja sendiri dan


memiliki gaya manajemen sendiri (merangkap semua fungsi
manajerial seperti marketing, finance dan administrasi). 
b. Perusahaan Keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak
memiliki keahlian Manajerial yang handal. 
c. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber
daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. 

Kelemahan :

a. Umumnya pengelola small business merasa tidak memerlukan


ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar,

17
analisa perputaran uang tunai/kas, serta berbagai penelitian ini yang
diperlukan suatu aktivitas bisnis. 
b. Tidak memiliki perencanaan sistem rencana jangka panjang, sistem
akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan, modal, struktur
organisasi dan pendelegasian wewenang. Serta alat-alat manajerial
lainnya (perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha) yang
umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis. 
c. Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan
ambisi pengelola, lemah dalam promosi. 
6) Memberikan materi Mengenahi Daur Ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas


menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru.

7) Memberikan Materi mengenahi contoh Daur Ulang bahan bekas

Salah satunya yaitu cara membuat kerajinan dari stik es krim dan
kerajinan kain perca.

3.3 Solusi Permasalahan


Kegiatan Home Industry menjadi hal yang sangat umum dilakukan
disaat pandemi seperti ini oleh ibu rumah tangga untuk membantu
penghasilan keluarga. Dan tidak perlu keluar rumah agar lebih aman, Home
Industry juga dapat dilakukan menggunakan barang-barang bekas seperti
sedotan, bungkus kopi, stik es krim, dll. Yang dapat menjadi bahan berguna
kembali. Agar masyarakat mulai mengetahui bahwa bahan bekas dapat di
daur ulang.

18
BAB IV
KESIMPULAN

Kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini


bertujuan untuk masyarakat mulai mengetahui bahwa barang bekas bisa di daur
ulang. Dan masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang tehnik
pengolahan sampah jenis stik es krim menjadi barang memiliki nilai ekonomis
dan terciptanya peran masyarakat secara aktif dalam memecahkan masalah
sampah dengan memilah sampah organik yang masih memiliki nilai ekonomis.

19
DAFTAR PUSTAKA
Sejati, 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta.

Https://www.kajianpustaka.com/2019/11/home-industri-fungsi-manfaat-jenis-
keunggulan-dan-kelemahan.html

Http://nawasis.org/portal/digilib/read/daur-ulang/537

Https://sayutiprakarya.blogspot.com/2019/02/makalah-prakarya-dengan-bahan-
dasar.html

Http://databermanfaat.blogspot.com/2014/06/berbagi-makalah-bertemakan-kain-
perca.html

Akbar, I. R., Prasetiyani, D., & Nariah, N. (2020). Pengaruh Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Unggul Abadi Di Jakarta. Jurnal Ekonomi
Efektif, 3(1).

Amri (2008.) Sulap sampah Jadi Barang Bermanfaat

Angendari MD (2012) Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain


Flanel untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa Negeri
Bagian B
Singaraja.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPKM/article/view/927
8

Effendy, A. A., Sunarsi, D., Kristianti, L. S., Irawati, L., & Wahyitno, W. (2020).
Effect Of Giving Reward and Motivation to Employee Productivity In PT.
Sinar Kencana Jaya In Surabaya. HUMANIS (Humanities, Management
and Science Proceedings), 1(1).

Gunartin, G., Mulyanto, E., & Sunarsi, D. (2020). The Role Analysis of Waste
Bank in Improving the Community's Creative Economy (Study at
Ketumbar Pamulang Waste Bank). Budapest International Research and
Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(4),
3262-3269.

20
Husniati Renny (2018), Pelatihan membuat kreasi benda fungsional dari botol
bekas minuman untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di rumah yatim
asholihin.

Maddinsyah, A., Hidayat, D., Juhaeri, J., Susanto, D., & Sunarsi, D. (2020).
Desain Formulasi Dan Implementasi Bisnis Strategik Dengan Pendekatan
Business Model Canvas (BMC) Terintegrasi Kerangka Integrated
Performance Management System (IPMS) Pada Koperasi Asperindo.
Inovasi, 7(2), 67-76.

Zahra Amelia (2014), Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Barang Bernilai


Guna ameliaazzahra5.blogspot.com/2014/01/karya-tulis-ilmiah-tentang-
pemanfaatan.html

21
Lampiran – Lampiran
Foto Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Melalui Zoom Meeting dengan peserta TP PKK Kelurahan
Kembangan Selatan

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai