Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN

“Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata


pelajaran IPA khususnya materi Perpindahan
Kalor melalui model pembelajaran Discovery
Learning pada peserta didik kelas VII SMPN I
Pamona Utara Kabupaten Poso

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

RITHA BONIA TOUMBO,S.Pd

BIDANG STUDI :
IPA

KARYA INOVATIF DAN KREATIFITAS GURU DAN SISWA

LINK :

https://drive.google.com/drive/folders/1VyVKtAKwIUkKulxdg

oqdqA3eJjDNvnQt?usp=sharing
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
2. Identifikasi Masalah...................................................................................2
3. Analisis Masalah........................................................................................2
4. Rumusan Masalah......................................................................................3
5. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
6. Manfaat Penelitian....................................................................................3

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Blended Learning....................................................................5
2. Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran Blended Learning...................6
3. Kelebihan Model Pembelajaran Blended Learning...................................7
4. Kekurangan Model Pembelajaran Blended Learning................................7
5. Pelaksanaan Tindakan........................................................................................7

C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................8
2. Subjek Penelitian.......................................................................................8
3. Deskripsi Per Siklus..................................................................................8
a. Siklus I...............................................................................................8
b. Siklus II..............................................................................................8
D. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
E. LAMPIRAN (File Disertakan Terpisah)
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang Masalah


Peran pendidikan sendiri adalah dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Masyarakat yang berpendidikan tentu memiliki
kualitas hidup yang lebih baik dari pada yang tidak berpendidikan,
kesejahteraan batiniah dan lahiriah juga mempengaruhinya. Untuk itu
belajar sangat penting bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Pentingnya belajar untuk belajar (learning to learn) menumbuhkan sikap
terbuka terhadap adanya perubahan dan tantangan globalisasi yang
semakin modern dan menantang.

Aspek kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan


dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan
kemampuan intelektual dan keterampilan. Aspek afektif meliputi tujuan-
tujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilainilai, dan
pengembangan apresiasi serta penyesuaian.

Masa Pandemi Corona Virus 19 (covid- 19) ini membuat proses


pembelajaran yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka di depan
kelas, tak dapat dilaksanakan lagi, hal ini karena adanya khawatiran
makin menyebarnya covid19. Perlunya akternatif pembelajaran untuk
menunjang kualitas pembelajaran yang baik demi keberlangsungan
pendidikan putra dan putri bangsa indonesia.

Penerapan Discovery Learning dalam pelaksanan pembelajaran.


Discovery Learning yaitu metode pembelajaran suatu model untuk
mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan
lama dalam ingatan.. Perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana
pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara
online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja asal mereka terkoneksi
dengan jaringan internet.

B. Identifikasi Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH

kondisi New Normal yang saat ini masih berlangsung dapat menurunkan
kualitas pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa
Kegiatan belajar mengajar masih didominasi pembelajran yang satu arah.
Hasil belajar siswa masih rendah, hal ini ditunjukkan dari jumlah siswa yang
mencapai nilai KKM belum optimal.

Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi
sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, sangat jarang diperhatikan
perbedaan-perbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar.

Dan guru tidak bisa mendampingi peserta didik untuk melakukan penilaian
secara langsung dan tidak bisa mencover semua apa yang dikerjakan peserta
didik dalam proses pembelajaran secara daring.dengan pembelajaran secara
daring guru tidak mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik
dalam menyelesaikan tugas pembelajaran Dan guru kurang memahami
karakteristik peserta didik secara keseluruhan.

Selama ini peserta didik hanya bisa mengamati lewat gambar tanpa
mengamati secara langsung pengamatan obyeknya. Dan mereka tidak bisa
menyampaikan pendapatnya untuk di tanggapi oleh teman-temannya.sehingga
guru sangat sulit untuk menentukan pencapaian tujuan belajarnya karena tidak
ada umpan balik guru dan peserta didik secara langsung peserta didik hanya
fokus menyelesaikan tugasnya melalui sumber buku dan sumber lainnya.

Tanpa mengerti dan memahami makna yang sesubgguhnya. Berdasarkan


pengalaman tahun-tahun sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari
ulangan harian sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70%
dibawah KKM yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30% sampai
dengan 40% yang sudah tuntas. Padahal, belajar dikatakan tuntas bila peserta
didik mencapai prestasi belajar diatas KKM. Dengan demikian hasil belajar
IPA peserta didik kelas VII SMPN 1 Pamona Utara masih dianggap rendah.
C. ANALISIS

Dalam kegiatan pembelajaran, siswa berperan sebagai subjek belajar. Sebagai


subjek belajar, siswa memerlukan bimbingan dan arahan dari pengajar agar
mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik.

D. RUMUSAN MASALAH

Merujuk pada permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini adalah :

1. Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat


dirumuskan masalah sebagai berikut bagaimana peningkatan
kualitas siswa melalui Pembelajaran Discovery Learning Di Masa
Masa Pandemi Corona Virus 19 (covid- 19) pada mata pelajaran
dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas VII SMPN I
Pamona Utara pada mata pelajaran IPA khususnya dalam materi
Perpindahan Kalor.

2. Apakah model pembelajaran Discovery Learning dapat


meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMPN I Pamona
Utara pada mata pelajaran IPA khususnya dalam materi Perpindahan
Kalor.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas

sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran siswa melalui

Discovery Learning Di Masa Masa Pandemi Corona Virus 19 (covid- 19)

pada mata pelajaran IPA “PERPINDAHAN KALOR “ Semester 1

Tahun Pelajaran 2020/2021 Di SMP Negeri 1 Pamona Utara

2. Mengetahui apakah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

siswa dengan penerapan Discovery Learning pada mata pelajaran

IPA “PERPINDAHAN KALOR “ Semester 1 Tahun Pelajaran

2020/2021 Di SMP Negeri 1 Pamona Utara


F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara

lain:

1. Untuk Peserta Didik

Meningkatkan kualitas pembelajaran Peserta didik pada saat

proses pembelajaran di masa adaptasi Masa Pandemi Corona Virus

19 (covid- 19) sehingga nantinya akan mempengaruhi kualitas

pembelajaran siswa, hingga hasil belajar siswa diakhir

pembelajaran.

2. Untuk Guru

Memberikan pengetahuan mengenai penerapan Discovery

Learning Di Masa Pandemi Corona Virus 19 (covid- 19) yang

mendetail baik langkah-langkah dalam pelaksanaannya, kelebihan

dan kekurangan dari penerapan Discovery Learning Di Masa

Pandemi Corona Virus 19 (covid- 19).

3. Untuk Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan


mutu sekolah dan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Pamona
Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun ajaran
2020/2021.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Discovery learning


Pengertian discovery learning adalah metode pembelajaran yang dilakukan
dengan cara tidak secara langsung menyajikan informasi, para siswa
diharuskan mandiri dalam mengelola pemahaman informasi Dengan
menggunakan metode pembelajaran ini siwa dididik menjadi ilmuwan,
mereka tidak hanya berperan sebagai konsumen tapi juga penemu ilmu
pengetahuan.
Metode discovery learning merupakan teknik pembelajaran berbasis inkuiri
dan ditafsirkan sebagai pendekatan berbasis konstruktivis pada pendidikan.
Metode pembelajaran ini disebut juga pendidikan berbasis masalah,
pendidikan pengalaman dan pendidikan abad ke-21.
Discovery learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan tanpa
penyajian pelajaran dan hasil akhirnya tapi siswa diharap bisa mengatur
sendiri. Discovery ialah penemuan konsep dengan serangkaian
data/informasi yang didapatkan lewat pengamatan maupun percobaan.
engan menggunakan metode pembelajaran ini, peserta didik berkesempatan
aktif pada proses belajar mengajar.
Faktanya menyatakan bahwa keikutan serta banyak peserta didik dalam
pembelajaran meningkat saat penggunaan metode pembelajaran discovery.
Dengan metode pembelajaran discovery, peserta didik belajar mencari pola
dalam situasi nyata ataupun maya, juga siswa banyak mengeksplorasi
pemberian tambahan informasi.
Peserta didik belajar memformulasikan trik tanya jawab yang tidak kacau
dan dengan tanya jawab untuk mendapatkan informasi yang berguna.
Peserta didik membuat kerja sama yang efektif, saling memberiinformasi,
serta mendengar dan menggunakan ide dari orang lain.
Ada sejumlah fakta yang menyatakan bahwa keterampilan, konsep dan
prinsip yang dipelajari dengan sistem discovery lebih berart.
Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam
beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan
diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
.

A. Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran Discovery learning


Berikut ini adalah tujuan penggunaan model pembelajaran Discovery
learning

a. Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses


belajar sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
b. Menyediakan peluang yang praktis-relistis bagi pengajar dan peserta
didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat dan terus
berkembang.

B. Kelebihan Model Pembelajaran Discovery learning


Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh model
pembelajaran Discovery learning

 Peserta didik aktif dalam kbm (kegiatan belajar mengajar), karena


mereka berpikir dan memakai kemampuan untuk bisa menemukan hasil
akhirnya.

 Peserta didik memahami materi pembelajaran dengan baik, karena


mereka menjalani proses penemuan hasil sehingga mereka bisa
mengingatnya terus.

 Akan muncul rasa puas karena sudah menemukan hasil sendiri dan
nantinya akan memotivasi penemuan lainnya sehingga siswa akan lebih
giat belajar.

 Peserta didik mendapatkan pengetahuan dengan discovery learning yang


lebih bisa menyampaikan penbgetahuan dengan berbagai konteks.

 Pembelajaran penemuan ini mendidik peserta didik untuk banyak belajar


secara mandiri.
C. Kekurangan Model Pembelajaran Discovery learning
Berikut ini adalah kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh model
pembelajaran Discovery learning

 eknik pembelajaran ini akan memunculkan anggapan bahwa terdapat


kesipana mental untuk belajar. Peserta didik yang kurang pintar akan
merasa sulit berfikir dan melakukan hal lain yang berkaitan dengan
pembelajaran yang dilakukan dan membuat mereka frustasi.
 Tidak efektif apabila diterapkan dalam pembelajaran ke banyak
siswa, karena dibutuhkan waktu yang tak singkat untuk membuat
mereka menemukan pemecahan masalah yang disajikan.
 Ambisi dengan adanya penerapan metode ini bisa rusak apabila
diterapkan pada guru dan peserta didik yang sudah terbiasa dengan
metode pembelajaran yang lama.
 Metode pembelajaran ini lebih tepat untuk pengembangan interpretasi
namun pengembangan konsep, skill dan emosi yang menyeluruh
kurang diperhatikan.
 Metode ini kurang memfasilitasi untuk mengukur ide siswa di
sejumlah disiplin ilmu.
 Metode ini tak memiliki peluang berfikir bagi peserta didik karena guru
sudah menentukan diawal.

D. Pelaksanaan Tindakan

Subjek penelitian ini adalah Peserta didik kelas VII tahun ajaran [\]]

[2020-2021 semester 1 yang berjumlah 10 [ Peserta. Peneliti bertindak

sebagai guru dan observer yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran

produktif. Peneliti bertindak sebagai guru untuk membantu memandu

jalannya proses pembelajaran.


Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat sebelum penelitian dilaksanakan.

Pelaksanaan membutuhkan minimal dua siklus untuk mengetahui

konsistensi apakah tindakan yang diberikan benar-benar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dua siklus tersebut dilaksanakan dalam

empat kali pertemuan yang setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan

sesuai dengan materi yang dipelajari atau berdasarkan jumlah pertemuan

dalam silabus. Materi pada siklus pertama membahas perpindahan kalor,

sedangkan untuk siklus yang kedua membahas materi tentang Mengenal

suhu dan kalor. Pembagian materi tersebut berdasarkan pada jumlah

pertemuan dalam silabus suhu dan perpidahannya.


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1


Tentena yang beralamatkan di Jl.Jend. Sudirman No. 21 Tentena . Penelitian
ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun ajaran 2020/2021.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP Negeri 1 Pamona
Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun ajaran
2020/2021.dengan jumlah siswa sebanyak 10 siswa yang terdiri dari 4 siswa
laki – laki dan 6 siswa perempuan.

C. Deskripsi Per Siklus


Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus, dimulai pada minggu ke-3
Oktober s.d. minggu ke-4 Oktober 2020. Siswa atau subjek tindakan di kelas
VII.
a. Siklus 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2020, hari
Rabu jam pelajaran ke-3 sampai jam pelajaran ke-4 Dilaksanakan sesuai
dengan perangkat pembelajaran yang sudah dilampirkan.
b. Siklus 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2020, hari
abuJumat jam pelajaran ke-3 sampai jam pelajaran ke-4 Dilaksanakan
sesuai dengan perangkat pembelajaran yang sudah dilampirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset..

Anda mungkin juga menyukai