Rks Dan Spek P. Kelapa Duarev12
Rks Dan Spek P. Kelapa Duarev12
3. Peraturan-peraturan Standard
b. Bahan material : Tiang kayu kaso 5/7 dan papan nama dari
triplek 9 mm bingkai kayu reng di cat dan
ditulis identitas proyek dan dikerjakan
dengan rapi.
1. PEKERJAAN PEMANCANGAN
f. Tiang pancang beton yang akan ditanam ditarik pakai kabel sling dengan mini
drive pile sampai masuk dalam hammer head dan disetting kelurusannya
dengan bantuan alat ukur theodolite.
g. Apabila tiang pancang sudah tegak lurus maka pemancangan dapat dimulai.
Pemancangan dimulai dari tiang bagian bottom , middle dan top.
h. Untuk penyambungan tiang pancang perlu disiapkan plat sambung yaitu mesin
las. Pengelasan sambungan harus penuh , kuat dan antara tiang harus tegak
lurus agar saat dipancang tiang beton tidak pecah atau miring.
DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA
SUKU DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
PEMBANGUNAN TANGGUL DAN KOLAM LABUH KELAPA 02 RW 05
i. Untuk kepastian pemberhentian pemancangan, pada pemancangan ¼ terakhir
dilakukan kalendering,apabila S(rencana)˃S(lapangan),pemancangan dapat
dihentikan.Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua tiang pancang
perencanaan terpancang pada posisinya.
k. Elevasi pemotongan tiang pancang harus sesuai dengan rencana pada gambar
pile maupun pondasi.
l. Tentukan garis batas elevasi pemotongan (COP/Cut Off Pile) dengan
menggunakan alat ukur waterpass.
m. Tandai dengan garis acuan untuk batas potongan
n. inspeksi dan koordinasi dengan konsultan perencana tentang nilai elevasi yang
telah ditentukan.
2. PEKERJAAN BETON
b. Pekerjaan Beton ini meliputi, beton talud, beton coisson dan Dermaga
atau sebagaimana yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar rencana.
3. PEKERJAAN BEGISTING
1) URAIAN PEKERJAAN
4) PEMBONGKARAN BEGISTING
a) Begisting kayu untuk dinding beton, talud , dan bagian lain yang tidak
menahan berat beton dapat segera dilepas sesudah beton dianggap
cukup keras atau atas instruksi Konsultan Pengawas, sehingga tidak
rusak pada saat pembongkaran begisting. Jika diperlukan perbaikan
atau perlakuan pada permukaan beton harus segera dilakukan dan
diikuti dengan perawatan beton sesuai specifikasi yang ditentukan.
d) Pada saat begisting dilepas tidak boleh terjadi lendutan atau distorsi
yang besar dan kerusakan pada beton, baik karena pembongkaran
penyangga ataupun proses pelepasan begisting.
c) Minyak atau bahan release agent untuk pelapis begisting harus dari
bahan yang tidak merusak dan mengurangi mutu beton hasil
pengecoran. Bahan pelepas (release agent) harus dipakai secara teliti
sesuai dengan instruksi konsultan pengawas.
4. PEKERJAAN PEMBESIAN
1) URAIAN PEKERJAAN
4) SYARAT PELAKSANAAN
1) URAIAN PEKERJAAN
a) Semen Portland
c) Air
Air yang dipakai sebagai pencampur adukan beton harus bersih dari
kotoran dan larutan yang dapat merusak / mengurangi mutu beton ,
serta memenuhi syarat-syarat ASTM C 94, PUBI-1982 Bab A-III, PBI-
1971 Bab 3.6.
d) Agregate
3) PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL
(i) Umum
Beton untuk semua bagian pekerjaan harus ditentukan mutu dan
kemampuannya untuk dicor tanpa terjadi pemisahan pada material-
materialnya. Pada saat mengeras, beton harus mencapai kekuatan
karakteristik yang dipersyaratkan oleh spesifikasi dan gambar
detail.
(ii) Kekuatan
Kekuatan tekan karakteristik yang dipersyaratkan harus
berdasarkan kekuatan tekan beton kubus 150 mm umur 28 hari
dan tidak kurang dari K = 275 kg/cm2.
5) Dari hasil uji kubus, dibuat grafik hubungan kekuatan tekan dan
faktor air semen untuk beton umur 7, 14, dan 28 hari.
6) Dari grafik ini, dipilih faktor air semen yang menghasilkan kekuatan
tekan beton yang telah ditentukan. Jumlah semen dan proporsi
campuran yang dipakai adalah yang mempunyai faktor air semen atau
jumlah semen tidak melebihi maksimumnya pada saat slump
maksimum.
f) Kondisi Cuaca
Semen tidak boleh dicampur dengan air atau campuran air dan
agregat dengan suhu lebih dari 31 C.
Bahan harus dingin sebelum diaduk, atau boleh digunakan
bongkaran es yang dapat segera mencair selama pengadukan
sebagai pengganti sebagian atau seluruh kebutuhan air, hanya
jika terjadi keadaan suhu udara tinggi, slump rendah,
pengerasan cepat ataupun sambungan dingin.
3. PENGECORAN BETON
B. Pengangkutan Beton
1). Semen tidak boleh dicampur dengan air atau campuran air
dan agregat pada suhu lebih dari 31 C.
2). Alat pengangkut harus disetujui Direksi /konsultan
pengawas, dengan ukuran dan cara pengangkutan
sedemikian sehingga tidak terdapat tanda-tanda pengerasan
beton sebelum beton yang berdekatan selesai dicor. Alat
pengangkut harus dibersihkan pada setiap operasi atau pada
setiap berakhirnya hari kerja. Alat pengangkut dan
pelaksanaannya harus memenuhi syarat-syarat tambahan
berikut :
a. Mesin pengaduk / Mesin molen dan perlengkapan lain
dan cara operasinya harus memenuhi syarat-syarat
ASTM C 94.
b. Adukan beton harus dilindungi terhadap pengeringan
yang tidak diharapkan ataupun naiknya suhu adukan.
c. Pengguna Anggaran/konsultan pengawas unruk
mencegah pemisahan material. Mortar tidak boleh
melekat pada sabuk pada saat balik.
d. Konvoyer berujung pada sebuah gerobak pengangkut
atau pada hantaran beton.
3). Papan peluncuran harus dari logam atau berlapis logam dan
mempunyai kemiringan tidak lebih dari 1 (vertikal) : 2
(horisontal) dan tidak kurang dari 1 (vertikal) : 3
(horisontal). Papan peluncuran yang panjangnya lebih dari 6
meter dan tidak memenuhi persyaratan kemiringan harus
DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA
SUKU DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
PEMBANGUNAN TANGGUL DAN KOLAM LABUH KELAPA 02 RW 05
diarahkan pada suatu gerobak pengangkut untuk
didistribusikan lebih lanjut.
7) Suhu beton yang baru dicor tidak boleh terlalu tinggi yang
dapat menyebabkan timbulnya kesulitan akibat
berkurangnya slump, pengerasan yang terlalu cepat, atau
sambungan dingin dan tidak boleh melebihi 32 C. Jika suhu
beton melebihi 32 C, harus dilakukan tindakan pencegahan
yang disetujui Direksi / Kuasa Pengguna Anggaran /
konsultan pengawas.
1. Spesifikasi teknis ini adalah dokumen teknis yang tidak dapat dipisahkan
antara gambar dan Bill Of Quantity (BQ) kesemua dokumen teknis
tersebut adalah satu kesatuan yang saling mengikat.
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagai acuan
dasar teknis pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut diatas, dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
SPESIFIKASI TEKNIS
Jenis Bahan
No. Uraian Pekerjaan Sat. Spesifikasi Teknis Ket.
/Material
1 PEMBUATAN PAPAN NAMA Bh - Kayu kasau 5/7 - Kayu kelas III Uk. (5 x 7) cm
PROYEK - Triplek 9mm - Uk. (80x120) cm tebal 9mm
- Kayu Reng 2/3 - Kayu kelas III Uk. (2 x3) cm
(utk bingkai)
- Tulisan identitas - mencantumkan nama-nama
proyak digital Pemberi Tugas, Konsultan
printing Perencana, Konsultam
Pengawas, Kontraktor, Sub
Kontraktor, dan Kontraktor-
kontraktor untuk paket
pekerjaan lainnya yang terlibat
8 PEKERJAAN PEMBESIAN Kg
- IBD SNI polos Ø 10 P. 12 m (
- Besi Tulangan Ø 10
U-24)
DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA
SUKU DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
PEMBANGUNAN TANGGUL DAN KOLAM LABUH KELAPA 02 RW 05
- Besi Tulangan Ø 12 - IBD SNI polos Ø 12 P. 12 m (
- Besi Tulangan D 13 U-24)
- Kawat - IBD SNI Ulir Dia. 13 P. 12 m (
Beton/Bendrat U-40)
Dan Ø 3”
15 PEKERJAAN ATAP Set - Duraskin Sealing - Coating : PVC with PVDF Fluor
MEMBRANE Technology Lacquer
- Bahan Membrane
TX A – 750 F