Anda di halaman 1dari 8

BAB I

I.1 Depo Instalasi Gawat Darurat

Depo IGD merupakan unit yang melayani perbekalan farmasi pasien

selama 24 jam setiap hari. Depo IGD juga melayani kebutuhan perbekalan

farmasi untuk ruang operasi di OK IGD. Depo IGD juga hanya melayani

kebutuhan perbekalan farmasi di IGD saja dan tidak menerima resep dari

unit lain di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.

Semakin banyak barang yang keluar dari stok, maka permintaan untuk

barang tersebut juga besar. Alur pelaksanaan ampra adalah sebagai berikut :

Satu hari sebelumnya pihak IGD akan membuat daftar perbekalan farmasi

yang akan di ampra di gudang, tujuannya agar pada saat pihak gudang

melakukan pengantaran barang ampraan yang kemarin bisa langsung di

berikan ke pihak gudang sehingga perbekalan farmasi yang dibutuhkan

untuk besok bisa disiapkan petugas gudang terlebih dahulu. Pengantaran

barang dari gudang biasanya dilakukan siang-sore hari sehingga formulir

ampra untuk besok dapat diberikan langsung ke pihak gudang sehingga

pada pagi ke esokan harinya dapat langsung disiapkan oleh petugas gudang.

Petugas gudang akan melakukan pengambilan barang, yang disesuaikan

dengan permintaan dari depo IGD. Penerimaan barang ampra di IGD akan

dilakukan pengecekan nama perbekalan farmasi, jenis, bentuk sediaan, dan

jumlah barang yang diambil dari Gudang dengan formulir ampra. Selain itu

juga dilakukan pengecekan pada kualitas barang, dan ED barang yang telah

disiapkan gudang. Jika ada tidak kesesuaian antara surat permintaan


(Ampra) dengan barang yang datang maka akan dikonfirmasi kegudang.

Setelah itu dientering SIM (sistem information manajemen) kemudian

dilakukan penambahan pada kartu stock.

Penyimpanan perbekalan farmasi di depo IGD telah diatur sesuai

dengan persyaratan dan standar kefarmasian, susunan penyimpanan dibuat

berdasarkan pembagian berikut :

a. Bentuk dan jenis perbekalan farmasi

1) Obat, Penyusunan obat dibedakan lagi berdasarkan bentuk sediaanya,

yaitu sediaan tablet, sediaan syrup, sediaan topikal, injeksi, dan cairan

infus.

2) Alat kesehatan, Penyusunan alat kesehatan dikelompokkan

berdasarkan jenisnya dan obat yang sifatnya fast moving ditempatkan

dirak yang mudah dijangkau oleh petugas.

b. Suhu penyimpanan dan stabilitas

Obat-obat termolabil yang memerlukan penyimpanan di suhu dingin (2ᴼ-

8ᴼC) disimpan pada kulkas terpisah. Konrol suhu ruangan ( 15 – 30 ᴼC)

dan kelembapan( 15%-75%). Lembar kontrol suhu kulkas diisi setiap

harinya, tujuannya untuk menjaga suhu dan kelembaban ruangan

penyimpanan obat serta suhu kulkas selalu sesuai dengan syarat

penyimpanan perbekalan farmasi.

c. Susunan alfabetis

Obat disusun sesuai urutan alfabetis nama generik atau nama dagangnya.
d. Sifat bahan

Bahan-bahan beracun dan berbahaya (B3) disimpan secara terpisah

dalam lemari yang terbuat dari bahan yang sukar terbakar, serta

dilengkapi dengan label bahan berbahaya. Namun belum ada lembar

Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan.

e. Sistem FIFO dan FEFO

Perbekalan farmasi disusun dengan menempatkan barang yang pertama

kali masuk atau barang dengan tanggal kadaluarsa paling dekat terletak

di bagian depan sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan lebih dahulu.

f. Obat high alert dan LASA

Obat-obat yang termasuk dalam kelompok obat high alert dan obat

LASA di depo IGD disimpan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,

yaitu dengan menempelkan stiker mereh bertuliskan high alert pada

kemasan primer dan stiker hijau bertuliskan LASA pada wadah

penyimpanan. Obat high alert disimpan dalam lemari khusus ditandai

dengan plester berwarna merah pada bagian tepinya. Sedangkan obat

LASA diletakkan tidak berseblahan dengan obat pasangannya.

g. Sedaiaan narkotik dan psikotropika

Sediaan narkotika dan psikotropika disimpan di dalam lemari khusus,

lemari tersebut disimpan pada tempat yang aman dan tidak boleh terlihat

untuk umum. Kedua lemari tersebut selalu terkunci dan khusus untuk

lemari narkotika, dilengkapi dengan pintu ganda. Kunci lemari diserah


terimakan kepada petugas farmasi lainnya ketika pemegang kunci

sebelumnya akan meninggalkan area kerja.

1. Monitoring dan evaluasi perbekalan farmasi

Stock opname (SO) untuk depo IGD dilakukan setiap 1 bulan sekali.

Pelaksanaan SO bertujuan sebagai salah satu langkah untuk monitoring stok

perbekalan farmasi yang terdapat di depo IGD.

Kartu stok pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item yang

mengidentifikasi tipe transaksi (masuk dari supplier, masuk dari retur outlet,

keluar ke outlet, keluar disposal / rusak, keluar untuk pemakaian tertentu, dll)

lengkap dengan jam transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan / asal barang.

2. Distribusi perbekalan farmasi

Sistem distribusi perbekalan farmasi yang diterapkan di depo IGD adalah

berdasarkan peresepan individual. Sistem peresepan individual adalah sistem

penyiapan dan pendistribusian perbekalan farmasi berdasarkan resep per

pasien.

Alur pelayanan resep individual adalah sebagai berikut : Resep dari

dokter diterima oleh petugas depo dan akan diverifikasi. Verifikasi yang

dilakukan meliputi skirining kelengkapan admistratif resep, kesesuaian

farmaseutik, dan pertimbangan klinis. Pemeriksaan kelengkapan resep meliputi

nama dokter, ruangan asal resep, nama pasien, nomor rekam medis, dan

tanggal lahir pasien. Selanjutnya adalah verifikasi untuk kesesuaian

farmaseutik yang dilihat dari kesesuaian nama sediaan, bentuk sediaan, dan

kekuatan sediaan. Apabila terdapat ketidaklengkapan dari kedua aspek


tersebut, petugas farmasi yang melakukan verifikasi resep akan menuliskan

temuannya pada lembar cheklist telaah resep. Verifikasi dari segi klinis, antara

lain berupa pengecekan ada tidaknya status alergi pasien, dosis, serta frekuensi

penggunaan obat.

Petugas depo selanjutnya memastikan bahwa barang yang diminta

tersedia dan menentukan jumlah barang yang akan diberikan. Setelah seluruh

prosedur verifikasi selesai barang akan disiapkan sesuai resep. Setiap

melakukan pengambilan barang dari stok di depo, petugas harus mencatat

mutasinya pada kartu stok barang yang sesuai. Barang yang telah diambil lalu

diberi etiket dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Penyerahan obat dapat

dilakukan dengan cara diantar ke ruang rawat atau diambil langsung oleh

perawat atau keluarga pasien di depo IGD. Terdapat ketentuan Obat di IGD

yaitu :

a. Bila cito maka harus diselesaikan <15 menit

b. Apabila tidak cito, maka mengikuti aturan pengiriman obat yang ada

3. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan intruksi pengobatan

dengan Obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk

mencegah terjadinya kesalahan Obat (medication error) seperti Obat tidak

diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi Obat.Kesalahan Obat

(medication error  ) rentan terjadi pada pemindahan pasien dari satu Rumah

Sakitke Rumah Sakit lain, antar ruang perawatan, serta pada pasien yang keluar

dari Rumah Sakit kelayanan kesehatan primer dan sebaliknya.


Tujuan dilakukan rekonsiliasi yaitu :

a. memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan

pasien.

b. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi

dokter.

c. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi

dokter.

I.2 Kegiatan di depo IGD

Mahasiswa bertugas di depo IGD selama 3 hari, selama berada di depo IGD,

mahasiswa berkesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pengelolaan perbekalan

farmasi. Beberapa kegiatan tersebut antara lain :

1. Membenahi tata letak tablet generik dengan nama dagang

2. Membantu proses dispensing obat sesuai resep yang ada

3. Menyerahkan obat ke ruang IGD dan kepada pasien

4. Pemberian label nama obat + label lasa pada rak obat ,memasang stiker obat-

obat hight alert.

5. Melakukan rekonsialisasi

6. Pemberian edukasi /informasi obat kepada keluarga pasien/pasien.

7. Mengisi lembar kontrol suhu

8. Penginput pemakaian pasien di SIM

Berdasrkan hasil pengamatan mahasiswa selama berada di depo IGD

terdapat beberapa hal yang masih perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas

pelayanan farmasi depo IGD. Beberapa hal tersebut, anatara lain :


1. Terdapat selisih stok obat di kartu stok dengan jumlah fisik

2. Penulisan tanggal pada kartu stok yang tidak lengkap

3. Zak obat

4. Etiket obat

Sebagai langkah untuk memperbaiki hal diatas, beberapa sarana yang dapat

diberikan, antara lain :

1. Petugas lebih cermat lagi dalam menulis kartu stok dan mengecek jumlah fisik

obatnya saat melakukan sampling

2. Petugas diharapkan menulis tanggal pada kartu stok yang lengkap (dd/mm/yy)

sehingga memudahkan dalam telusur obat.

3. Lemari injeksi ada bagian yang rusak


FLOWCHART
PELAYANAN FARMASI
DI APOTEK IGD
RSUD ANDI MAKASSAU PAREPARE

(1) menulis (2) Dibawa pasien (3)


DEPO IGD
DOKTER RESEP + CPO

diteri
ma

(4)
PETUGAS
FARMASI

(6)
1.Verifikasi/Telaah/Scerening resep
 1.kejelasan penulisan
 2.benar pasien
 3.benar obat
 4.benar dosis (5)
 5.benar rute INPUT HARGA
 6.benar waktu pemberiaan OBAT/ALKES
 7.duplikasi
 8.alergi Diperiksa dan
 9.interaksi obat diserahkan
 10.kontra indikasi pasien (7)
 11.kadaluarsa
OBAT/ALKES &
2. menulis pada cpo (catatan pemberian obat)
INFORMASI OBAT
3.peracik/penyiapan obat
4.kroscek 7B
 1.Benar pasien
 2.Benar obat
 3.Benar dosis
 4.benar rute
 5. Benar waktu pemberian
 6. Benar informasi/edukasi SELESAI
 7. Benar dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai