OLEH :
HARI AJI SASMITO
NIM. 144012014056
OLEH :
HARI AJI SASMITO
NIM. 144012014056
ii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3
ABSTRAK
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU no. 36 tahun 2009). Kehidupan masyarakat yang semakin modern
ditandai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil
dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini adalah terjadinya
peningkatan jumlah alat transportasi. Dengan adanya peningkatan jumlah alat
transportasi menyebabkan terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas. Trauma
yang terjadi pada kecelakaan memiliki banyak bentuk, tergantung dari organ apa
yang dikenai. Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Komplikasi fraktur
menurut mencatat 40% fraktur ekstermitas bawah penanganan pada pasien fraktur
dilakukan ROM aktif.
Penelitian study kasus ini bertujuan untuk melihat hasil asuhan keperawatan pada
pasien yang mengalami fraktur dengan hambatan mobilitas fisik yang telah
dilakukan penelitian pada bulan Juli-Agustus 2017. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. Dan partisipan dalam penelitian ini adalah 2
klien (2 kasus) yaitu fraktur tibia dengan masalah hambatan mobilitas fisik.
iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4
ABSTRACT
Health is a healthy, physical, mental, spiritual and social condition that enables
everyone to live socially and economically productive (Law 36/2009). The life of
an increasingly modern society is characterized by the development of science and
technology. The result of the development of science and technology is the
increasing number of means of transportation. With the increase in the number of
means of transportation caused an increase in traffic accidents. The trauma that
occurs in an accident has many forms, depending on what organ is subjected.
Fracture is a breakdown of continuity of bone and cartilage tissue that is generally
caused by forced ruda. Complications of fractures according to noted 40%
fracture of underlying ekstermitas handling in fracture patients performed active
ROM.
This case study research aims to see the results of nursing care in patients who
have fractures with physical mobility barriers that have been conducted research
in July-August 2017. The design used in this study is a case study. And
participants in this study were 2 clients (2 cases) namely tibia fracture with
problems of physical mobility barriers.
Based on the case study obtained increased muscle strength, improve circulation
premises with the same medical diagnosis of fractures with physical mobility
barriers. It is expected that the active ROM health service can prevent fracture
problems with physical mobility barriers in both patients.
iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
5
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Hari Aji Sasmito ini telah diperiksan dan dipertahankan
dihadapan TIM Penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan lulus pada tanggal
Agustus 2017
MENGESAHKAN
1. TIM Penguji :
Penguji I : Ns. Fitra Pringgayuda, M.Kep.
NBM. 909728 (.....................)
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7
Dibuat di : Pringsewu
Pada Tanggal : Juli 2017
Yang menyatakan
vii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8
MOTTO
Do It Your Self
viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9
PERSEMBAHAN
ix
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10
RIWAYAT PENULIS
Hari Aji Sasmito dilahirkan pada tanggal 04 Desember 1995 di Mamuju, putra
kedua dari pasangan Bapak Sugiyono dan Ibu Sriyani. Penulis memulai
pendidikan dasar di SDN 2 Panutan Pagelaran ditamatkan pada tahun 2008 dan
SMPN 1 Pagelaran ditamatkan tahun 2011. Pendidikan berikutnya SMA 1
Muhammadiyah ditamatkan pada tahun 2014 dan pada tahun yang sama penulis
melanjutkan jenjang pendidikannnya ke STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Prodi DIII Keperawatan hingga saat ini.
x
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia - Nya penulis telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Karya
Tulis Ilmiah ini berjudul : “Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Fraktur
Tibia Dengan Hambatan Mobilitas Fisik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung”.
Penulis
xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
12
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Batasan Masalah................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
D. Tujuan ............................................................................................... 4
E. Manfaat ............................................................................................. 6
xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
14
DAFTAR BAGAN
xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
15
DAFTAR TABEL
xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
16
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
apa yang dikenai. Fraktur (patah tulang) merupakan salah satu bentuk
trauma yang paling sering terjadi akibat a danya kecelakaan lalu lintas
(Anelia, 2013).
sesuai dengan jenis dan luanya (Smeltzer, 2002). Demikian pula menurut
1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
dan sendi yang ada didaerah sekitarnya keterbatasan lingkup gerak sendi
menimbulkan respon nyeri pada daerah yang sakit dan fraktur dapat
penelitian dengan judul “Pengaruh ROM Exercise Dini Pada Pasien Post
yaitu luka mulai menutup, kering, bersih tidak berbau dan tidak ada
nanah. Disamping itu dengan adanya intervensi (ROM Exercise) dini dan
mobilisasi klien.
gerak sendi ekstremitas atas pada pasien post of operasi fraktur humerus.
mobilitas fisik sangat penting bagi pasien yang mengalami fraktur femur
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
Provinsi Lampung.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Lampung
Lampung.
Lampung.
Lampung.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Perawat
b. Rumah Sakit
c. Institusi Pendidikan
d. Klien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep penyakit
1. Definisi fraktur
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Brunner & Suddarth,
jika tulang dikenai stres yang lebih besar daripada yang diabsorbsinya.
cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen
Patahan tadi mungkin tak lebih dari sati retakan, suatu pengisutan atau
bergeser. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur
tertutup (atau sederhana) kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh
8
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9
disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik kekuatan dan sudut dari
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau
2. Etiologi
Yang patah biasanya adalah bagian yang paing lemah dalam jalur
dan penarikan.
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala yang terjadi akibat fraktur
b. Nyeri pembengkakan
e. Deformitas
4. Patofisiologi
Fraktur
Menyumbat pembuluh
Penekanan pembuluh darah darah
5. Penatalaksanaan
meliputi :
1. Reduksi
2. Imobilisasi
6. Pemeriksaan penunjang
dicurigai.
trauma.
7. Komplikasi
fraktur tahun.
fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam
satu atau lebih ekstermitas secara mandiri dan terarah, konsep hambatan
1. Batasan karakteristik
c) Gerakan lambat
d) Gerakan spastik
f) Instabilitas postur
i) Ketidaknyamanan
a) Agens farmaseutikal
b) Ansietas
c) Depresi
d) Disuse
g) Gangguan metabolisme
h) Gangguan muskuloskeletal
i) Gangguan neiromuskular
j) Gangguan sensoriperseptual
m) Intoleran aktivitas
n) Kaku sendi
r) Keterlambatan perkembangan
s) Kontraktur
v) Malnutrisi
w) Nyeri
1. Pengkajian
pasien. Pada pasien dengan fraktur, data yang perlu dikaji meliputi :
a. Identitas klien
Registrasi.
b. Keluhan utama
pasien digunakan :
prepitasi nyeri.
Region Radiation, relif : Apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
menular.
dan BAK.
pasien.
3) Pola eleminasi
oleh perawat/keluarga.
gangguan.
menarik diri.
keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang,
kejaringan.
3. Rencana Keperawatan
Konstraktur
Kepercayaan budaya
tentang aktivitas sesuai
usia
Fisik tidak bugar
Penurunan ketahanan
tubuh
Penurunan kendali otot
Penurunan masa otot
Mal nutrisi
Ganguan
muskuloskeletal
Gangguan
neuromskular, nyeri
Penurunan kekuatan otot
Ketidaknyamanan
Program pembatasan
gerak
Disuse, kaku sendi
4. Implementasi
2010).
5. Evaluasi
(Tarwoto&Wartonah, 2010).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
fisik dengan metode kualitatif di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul
B. Batasan Istilah
C. Partisipan
Pada studi kasus yang diteliti yang akan dilakukan ialah studi kasus
yang akan diteliti pada pasien fraktur tibia dengan masalah keperawatan
klien. Dengan subjek yang digunakan adalah 2 klien (2 kasus) dengan pasien
24
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
25
Provinsi Lampung ruang Gelatik. Waktu penelitian ini atau lamanya waktu
penelitian adalah sejak klien pertama kali masuk rumah sakit sampai dengan
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
F. Analisis Data
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
dengan inisial.
4. Kesimpulan
G. Etik penelitian
1. Self Determinan
2. Informed consent
ditimbulkan
3. Beneficience(berbuat baik)
bahwa jika orang tidak dapat melakukan hal- hal yang bermanfaat, setidak-
4. Confidentiality
5. Non maleficience
6. Justice
7. Anonymity
alamat asal responden dalam kuisioner maupun alat ukur apapun untuk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1914 untuk buruh perkebunan. Saat itu bangunan Rumah Sakit masih semi
Lampung 07 agustus 1984 Rumah Sakit ini berubah nama menjadi RSUD
dr. H. Abdul Moeloek hingga saat ini. Tahun 1993 sesuai SK Menkes RI
surat keputusan No. 139 tahun 1995. Kemudian RSUD dr. H. Abdul
29
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
30
RSUD Tipe B pendidikan tepatnya tanggal 23 juli 2008 dan RSUD – PPK-
tahun 2000 dilakukan relokasi kelas perawatan dan jumlah tempat tidur
yang sebelumnya 555 tempat tidur dikurangi menjadi 400. Namun tahun
2. Pengkajian
Tabel 4.1
Identitas Klien
B. Identitas Penanggung
jawab Tn. J
1) Nama : 37 tahun Ny.T
2) Umur: Rekan 60 tahun
3) Hubungan dengan Ibu
klien : SMP
4) Pendidikan : Supir SD
5) Pekerjaan : Bandar jaya Ibu rumah tangga
6) Alamat : Lampung tengah
Tabel 4.2
Riwayat Penyakit
Hal yang memperberat : Nyeri terasa sakit saat Nyeri dirasakan saat
beraktivitas/bergerak. akivitas/bergerak.
Hal yang memperingan : Nyeri berkurang saat tidur Nyeri berkurang saat
/istirahat. beristirahat dan tidur.
Q ( quantitas / kualitas ) Nyeri seperti di remas – remas. Nyeri dirasa seperti di remas-
remas.
T ( Time / waktu ) Nyeri dirasa terus menerus. Nyeri kepala dirasakan terus-
menurus
Keterangan :
: Perempuan
: Laki – Laki
: Pasien
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
X : Meninggal
Tabel 4.3
Perubahan pola kebiasaan
POLA KESEHATAN KLIEN 1 KLIEN II
a. Pola nutrisi : Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Klien makan 3x sehari, pagi, Klien makan 3x sehari, pagi,
siang, sore hari jenis makanan siang, sore hari jenis makanan
nasi dan sayur mayur, lauk nasi dan sayur mayur, lauk
pauk, klien mengatakan tidak pauk, klien mengatakan tidak
ada keluhan saat makan, tidak ada keluhan saat makan, tidak
ada kebiasaan saat makan, ada kebiasaan saat makan,
klien tidak mempunyai klientidak mempunyai
pantangan atau alergi terhadap pantangan atau alergi terhadap
makanan. makanan.
Saat sakit : Saat sakit :
Klien makan 3x sehari pagi, Klien makan 3x sehari pagi,
siang, sore hari nafsu makan siang, dan sore hari. Nafsu
klien tidak baik, klien hanya makan baik, klien
menghabiskan ½ porsi menghabiskan ½ porsi
makanan yang disediakan. makanan yang disediakan.
keras. keras.
b. BAB b. BAB
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1 Klien mengatakan BAB 1 kali
kali/hari, saat pagi hari bangun / hari, waktu tidak menentu,
tidur, konsistensi padat, tidak konsistensi padat, tdak ada
ada keluhan saat BAB keluhan saat BAB
Saat sakit : Saat sakit :
Klien mengatakan BAB Klien mengatakan BAB
1x/hari dengan waktu yg tidak menggunakan pispot dibantu
menentu. Menggunakan pispot dengan keluarganya.
dibantu dengan keluarganya.
saat siang 1 jam tidak ada Dan pada siang hari klien
keluhan saat tidur. Klien hanya tidur 1 jam, tidak ada
sebelum tidur membaca doa. keluhan saat tidur. Sebelum
tidur klien membaca do’a
a. Merokok a. Merokok
Klien mengatakan merokok Klien mengatakan merokok.
b. Minuman keras b. Minuman keras
Klien mengatakan tidak pernah Klien mengatakan tidak
mengkonsumsi minum pernah mengkonsumsi minum
minuman keras minuman keras
c. Ketergantungan obat c. Ketergantungan obat
Klien tidak ada ketergantungan Klien tidak ada
obat ketergantungan obat
Tabel 4.4
Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan fisik
persystem
a. Sistem penglihatan Keadaan kedua mata simetris Keadaan kedua mata simetris
kanan dan kiri, tidak ada kanan dan kiri, tidak ada
peradangan pada kelopak peradangan pada kelopak
mata, pergerakan bola mata mata, pergerakan bola mata
dapat mengikuti arah benda dapat mengikuti arah benda
bergerakdidepan mata klien, bergerak didapan mata klien,
konjungtiva ananemis, sklera konjungtiva ananemis, sklera
anikterik, keadaan pupil anikterik, kedaan pupil
mengecil saat terkena cahaya mengecil saat terkena cahya
dan tidak ada tanda-tanda dan tidak ada tanda-tanda
d. Sistem pernafasan Klien tidak terlihat sesak Klien tidak terlihat sesak
frekuensi nafas 20x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit,
irama teratur, dada simetris, irama teratur, dada simetris,
tidak ada nyeri dada. tidak ada nyeri dada.
f. Sistem Neurologi Gaslow Coma Scale ( GCS ) : Gaslow Coma Scale ( GCS ) :
15 E:4 M:6 V:5, tidak ada 15 E: 4, M:6, V:5. Tidak ada
tanda-tanda penngkatan tanda-tanda prningkatan
intrakranial. intrakranial
i. Sistem urogenital Keadaan genital tidak terkaji, Keadaan genital tidak terkaji,
klien tidak terpasang kateter, klien tidak terpasang kateter,
tidak ada distensi viska tidak ada distensi urinaria.
urinaria.
j. Sistem integumen Keadaan rambut klien bersih, Keadaan rambut klien bersih.
rambut klien berwarna kelabu, Rambur berwarna hitam,
kuku klien pendek dan bersih, kuku klien pendek dan bersih,
turgor kulit elastis, warna kulit turgor kulit elastis, warna
sawo matang, tidak terdapat kulit sawo matang, tidak
luka pada daerah kulit. terdpat luka pada daerah
kulit.
k. Sistem Klien mengalami kesulitan Klien mengalami kesulitan
muskuluskeletal dalam pergerakan karna dalam pergerakan karna
terdapat fraktur dibagian terdapat fraktur dibagian
ekstremitas bawah sebelah ekstremitas bawah sebelah
kanan, terdapat deformitas, kanan, terdapat deformitas,
skala nyeri 8. skala nyeri 8.
Tabel 4.5
Kondisi Psikososial – spiritual
Tabel 4.6
Hasil pemeriksaan diagnostic
Tabel 4.7
Penatalaksanaan medis
Klien 1 Klien 2
IVFD RL 20tts/m IVFD RL 20tts/m
Ketorolax 500mg/ 8 jam Ranitidine 1amp/12jam (iv)
Ranitidine 1amp/12jam (iv) Kalnex 500mg/ 8 jam
Kalnex 500mg/ 8 jam Ketorolak 500mg/ 8 jam
Ceftriaxon 1g/ 12 jam Ceftriaxon 1g/ 12 jam
Tabel 4.8
Analisa data
DO: Deformitas
1. Klien terlihat
memegangi kakinya
2. Klien mengerutkan Gangguan fungsi ekstermitas
dahi
3. Klien terlihat
aktivitasnya dibantu Hambatan mobilitas fisik
keluarga
4. Klien terlihat lemas
tidak bersemangat.
KLIEN 2 :
DS: Fraktur
1. Klien mengatakan Hambatan mobilitas fisik
nyeri ekstermitas
bawah disebelah Diskontinuitas tulang
kanan
2. Nyeri skla 9
3. Klien mengatakan Perubahan jaringan sekitar
aktivitasnya
terbatas
4. Klien mengatakan
lemas
DO: Deformitas
1. Klien terlihat
memegangi
kakinya Gangguan fungsi ekstermitas
2. Klien mengerutkan
dahi
3. Klien terlihat Hambatan mobilitas fisik
aktivitasnya
dibantu keluarga
4. Klien terlihat
lemas tidak
bersemangat.
a. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.9
Rencana Asuhan Keperawatan
( INTERVENSI)
Penurunan
ketahanan tubuh
Penurunan
kendali otot
Penurunan masa
otot
Mal nutrisi
Ganguan
muskuloskeletal
Gangguan
neuromskular,
nyeri
Penurunan
kekuatan otot
Ketidaknyamanan
Program
pembatasan gerak
Disuse, kaku
sendi
PELAKSANAAN
( IMPLEMENTASI)
Tabel 4.10
Pelaksanaan
10.50 Mengkaji
tanda-
tanda vital
R: klien
besedia
H: TD:
120/100
mm Hg
N: 90x/m
RR: 22x/m
S: 36,0°c
14.00 Mengkaji
tanda-
tanda vital
R: klien
besedia
H: TD:
120/80mm
Hg
N: 90x/m
RR: 22x/m
S: 36,6°c
Evaluasi
Tabel 4.11
Evaluasi
P: P: A:
1. lanjutkan intervensi 1. lanjutkan intervensi 1. Masalah
Melakukan ROM Melakukan ROM keperawatan
2. Berkolaborasi dengan 2. Berkolaborasi dengan hambatan mobilitas
dokter dokter fisik belum
- IVFD RL 20tts/m - IVFD RL 20tts/m sebagian teratasi
- Ranitidine - Ranitidine P:
1amp/12jam (iv) 1amp/12jam (iv) 1. lanjutkan
- Kalnex 500mg/ 8 - Kalnex 500mg/ 8 intervensi
jam jam Melakukan ROM
- Ketorolax - Ketorolax 3. Berkolaborasi
500mg/ 8 jam 500mg/ 8 jam dengan dokter
- Ceftriaxon 1g/ 12 - Ceftriaxon 1g/ 12 - IVFD RL
jam jam 20tts/m
- Ranitidine
1amp/12jam
(iv)
- Kalnex
500mg/ 8 jam
- Ketorolax
500mg/ 8 jam
- Ceftriaxon 1g/
12 jam
B. Pembahasan
maka pada bab ini akan membahas berbagai kesenjangan yang ditemukan
antara teori dan praktek nyata dengan membahas berdasarkan tahapan proses
keperawatan.
1. Pengkajian
kaki, klien terlihat mengerutkan dahi. Sedangkan klien 2Tn.J usia 30 tahun
dan kekuatan otot. Dengan tekanan darah klien 1 110/70 mmHg dan klien
2 100/80 mmHg, nadi klien 1 80x/m dan klien 2 70x/m, suhu klien 1 36,0
°c dan klien 2 36,6 °c , kekuatan otot klien 1 4 dan kekuatan otot klien 2 3.
darah 120/90 mmHg, nadi 80x/m , suhu 36,6 °c, Dan klien 2 kekuatan otot
3 tekanan darah 100/90 mmHg, suhu 36,8 °c, nadi 100x/m, akral teraba
dingin.
satu atau lebih ekstermitas secara mandiri dan terarah. Fraktur dapat
mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat
keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstermitas secara
sendi yang ada didaerah sekitarnya keterbatasan lingkup gerak sendi dan
menimbulkan respon nyeri pada daerah yang sakit dan fraktur dapat
dengan judul “Pengaruh ROM Exercise Dini Pada Pasien Post Oprasi
mulai menutup, kering, bersih tidak berbau dan tidak ada nanah.
Disamping itu dengan adanya intervensi (ROM Exercise) dini dan kondisi
Berdasarkan fakta dan teori dapat disimpulkan bahwa, ROM aktif yang
2. Diagnosis Keperawatan
Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakn fisik atau satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah ( Nurarif & kusuma,
3. Intervensi
mengobsevasi klien 1 dan klien 2 setelah 1-2 jam diberikan obat analgesik
otot persendian.
NOC monitor TTV dan skala nyeri memonitor pemberian obat, ROM
aktif.
teratasi.
4. Implementasi
kedua klien.
menit untuk latihan bergerak. Efek dari terpai ROM aktif terjadi
5. Evaluasi
otot setiap setelah diberikan ROM aktif. Pada klien 1 saat diberikan
kekuatan otot. Dan pada klien 2 saat diberikan penerapan ROM aktif pada
Evaluasi dari tindakan keperawatan yang diberikan oleh Tn.E dan Tn.J
obat analgesik. Dan memberikan terapi non farmakologi dengan ROM aktif
melancarkan sirkulasi.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
kebutuhan.
4. Implementasi
ini diberikan perlakuan yang sama yaitu kedua pasien fraktur eksremitas
56
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
57
IVFD RL 20tts/m.
5. Evaluasi
kering, bersih tidak berbau dan tidak ada nanah. Begitupun dengan klien 2
B. Saran
1. Bagi Perawat
bisa optimal khususnya diit yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien.
4. Bagi Klien
dilakukan dengan subjek yang berbeda yaitu pada Klien yang mengalami
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Sudarth 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume
2. Jakarta : EGC.
Potter & Pery 2008. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,. Proses, Dan
Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi Ke-3. Jakarta: Salemba Medika.
Wijaya & Putri 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika
LAMPIRAN