Anda di halaman 1dari 82

MODUL 3

PEMERIKSAAN FISIK DAN SAKARATUL MAUT

Penulis:

Rekawati Susilaningrum

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Pusdiklatkes Badan PPSDM Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

1
Daftar Isi

Daftar Istilah 2

Pendahuluan 3
Kegiatan Belajar 1 : Pemeriksaan Fisik pada Ibu dan 5
Anak

Kegiatan Belajar 2 : Klien Yang Menghadapi Kehilan- 26


gan Dan Kematian

Test Akhir
40
Acuan Pustaka 44

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah

DAFTAR ISTILAH

Komprehensif : Luas, meliputi banyak hal


Konsistensi : Ketetapan, kekentalan
Vibrasi : Gerakan cepat atau getaran
Massa : Gumpalan atau kumpulan dari partikel yang melekat satu sama lain
Krepitasi : Suara gesekan antar tulang pada keadaan patah tulang
Sensasi : Impuls yang dirasakan oleh individu, perasaan
Metabolisme : Semua proses fisik dan kimiawi zat-zat didalam tubuh sehingga
kehidupan bisa dipertahankan, meliputi proses pembentukan dan
penguraian.
Epilepsi : Penyakit ayan, serangan berulang gangguan fungsi otak yang bi-
asanya disertai kejang
Turgor : Ketegangan jaringan kulit. Turgor kulit normal jka dicubit, kulit ce-
pat kembali/tidak meniggalkan bekas
Inflamasi : Respon jaringan terhadap cedera yang ditandai nyeri, bengkak, ke-
merahan, panas dn tergnggu fungsinya.
Xifoideus : Tulang sternum bagian paling bawah, pertemuan tulang iga kanan
dan kiri
Kontur : Garis bentuk bagian luar
Lesi : Kerusakan atau kehilangan jaringan tubuh akibat trauma
Tonus otot : Kontraksi otot yang ringan dan terus menerus
Sistematik : Secara teratur, berurutan
Intensitas : Kedalaman
Konsolidasi : Proses menjadi padat
Fontanela : Ubun-ubun

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Saudara saat ini telah menjadi maha- pometri, pemeriksaan fisik pada ibu
siswa D III Kebidanan, berarti sudah dan anak. Sedangkan kegiatan be-
siap jika nanti akan sering berinter- lajar yang kedua, mengajak saudara
aksi dengan klien untuk memberikan untuk mempelajari asuhan pada klien
asuhan sesuai dengan permasalahan yang mengalami kehilangan dan ke-
yang dihadapi. Sebelum menentu- matian. Pokok-pokok materi yang di-
kan masalah, tentunya saudara akan bahas adalah konsep kehilangan, ber-
melakukan pengkajian lebih dahulu duka, sakaratul maut dan kematian;
yaitu salah satunya dengan pemer- sumber-sumber kehilangan;dampak
iksaan fisik. Ada tehnik-tehnik dasar kehilangan dan reponnya; jenis ber-
untuk pemeriksaan fisik. Dengan pe- duka dan kebutuhannya; tanda-tanda
meriksaan fisik saudara akan meng- sakaratul maut dan kematian; peng-
etahui kondisi klien dalam keadaan kajian yang diperlukan, dan asuhan
normal atau ada gangguan. Disamp- yang perlu diberikan pada klien dan
ing itu, saudara juga bisa mengeta- keluarganya.
hui apakah klien dalam kondisi kritis,
Modul 3 ini merupakan modul tera-
sakaratul maut (menjelang ajal), atau
khir yang saudara pelajari untuk mata
bahkan meninggal.
kuliah Ketrampilan Dasar Kebidanan
Modul ini terbagi menjadi 2 kegia- I. Jika saudara bisa memahami dan
tan belajar. Kegiatan belajar pertama, melaksanakan setiap kegiatan belajar
mengajak saudara untuk mempelajari pada modul, berarti saudara sudah
tentang pemeriksaan fisik pada ibu bertambah lagi kompetensi yang di-
dan anak. Pokok-pokok materi me- kuasai, setelah sebelumnya saudara
liputi pengertian pemeriksaan fisik, telah mempelajarai modul 1 dan 2.
tehnik pemeriksaan fisik, pengukuran
Untuk mempermudah mempelajari
tanda-tanda vital, pengukuran antro-
modul ini, beberapa langkah yang

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

perlu saudara ikuti adalah: 5. Untuk menambah wawasan,


saudara dapat melengkapi
1. Bacalah dengan seksama se-
modul ini dengan memba-
tiap kalimat. Jika ada kalimat
ca referensi lain dengan tema
yang menurut saudara tidak
yang sejenis.
jelas atau membingungkan,
catatlah kemudian tanyakan
pada dosen atau fasilitator. Pada akhirnya semoga modul ini
Jika ada istilah atau kata yang dapat memberikan manfaat bagi
belum dimengerti, sauda- saudara. Selamat belajar dan sukses
ra bisa mencari dalam kamus selalu.
kedokteran atau ditanyakan
pada dosen/fasilitator.

2. Pelajari satu kegiatan belajar


secara tuntas, sebelum mem-
pelajari kegiatan belajar lain-
nya. Hal ini dimaksudkan agar
saudara mendapatkan pema-
haman secara utuh.

3. Pada kegiatan belajar 1, sauda-


ra lebih banyak mempelajari
tehnik-tehnik pemeriksaan
fisik yang lebih banyak kegia-
tan praktiknya. Pada modul
sudah dibahas secara garis be-
sar prosedur pelaksanaannya.
Untuk mempelajari prosedur
tindakan secara jelas, saudara
dapat mempelajari pada pe-
tunjuk praktikum.

4. Kerjakan semua test atau tu-


gas pada setiap kegiatan be-
lajar. Test dan tugas yang
saudara kerjakan merupakan
bentuk self evaluasi (evaluasi
diri) saudara.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Perubahan Fisik Pada Ibu dan Anak

TUJUAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
1 ini, Saudara akan mampu memahami
Pembelajaran Umum pemeriksaan fisik pada ibu dan anak.

1. Menyebutkan pengertian pemeriksaan fisik

TUJUAN 2. Menjelaskan tehnik pemeriksaan fisik


3. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Pembelajaran Khusus 5. Melakukan pemeriksaan fisik anak

POKOK
1. Pengertian pemeriksaan fisik
2. Tehnik pemeriksaan fisik
3. Pengukuran tanda-tanda vital
4. Pemeriksaan fisik pada ibu
Materi 5. Pemeriksaan fisik anak

5
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

untuk mengumpulkan data


Pengertian Pemeriksaan Fisik
kesehatan pasien baik melalui
riwayat kesehatan maupun pe-
Tentunya saudara menyadari meriksaan secara langsung.
bahwa tubuh sewaktu bayi dan
Tehnik Pemeriksaan Fisik
anak, berbeda dengan keadaan
sekarang. Keadaan fisik seseo- Ada 4 tehnik dasar untuk
rang selalu mengalami peru- melakukan pemeriksaan fisik
bahan yang terjadi secara fi- yaitu secara inspeksi, palpasi,
siologis. Perubahan ini sudah perkusi dan auskultasi. Saudara
terjadi sejak anak masih dalam tidak harus menerapkan keem-
kandungan sampai dewasa pat tehnik ini untuk setiap pe-
seiring dengan tahap tumbuh meriksaan. Ada bagian tubuh
kembangnya. Oleh karena itu tertentu yang bisa diperiksa
saudara harus mengetahui dan dengan 2 tehnik saja, misaln-
bisa melakukan pemeriksaan ya pemeriksaan rambut cukup
fisik sehingga dapat mengeta- dengan inspeksi dan palpasi
hui apakah klien dalam keadaan saja. Namun ada juga pemerik-
dalam keadaan normal atau saan yang harus menggunakan
mengalami gangguan. 4 tehnik, misalnya pemeriksaan
paru dilakukan secara inspeksi,
Pemeriksaan fisik adalah pe-
palpasi, perkusi dan auskultasi.
meriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian 1. Inspeksi adalah cara pemer-
tertentu yang dianggap perlu iksaan fisik dengan melaku-
untuk memperoleh data yang kan pengamatan atau ob-
sistematis dan komprehensif, servasi secara langsung.
memastikan atau membuktikan Misalnya dengan mengama-
hasil anamnesa, menentukan ti pernafasan dan warna ku-
masalah yang kemungkinan di- lit. Hal yang perlu diperhati-
alami klien. kan adalah:

Pemeriksaan fisik bertujuan - Atur posisi pasien seh-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ingga tubuh dapat dia- sistensi jaringan. Adapun


mati dengan jelas suara-suara yang dijumpai
pada perkusi adalah :
- Amati keadaan tubuh
dengan memperhatikan - Sonor adalah suara
ukuran, bentuk, warna, perkusi jaringan yang
kesimetrisan dan posisi. normal.

- Bandingkan tubuh yang - Redup adalah suara


satu dengan bagian lain- perkusi jaringan yang
nya, amati kemungkinan lebih padat, misalnya pa-
adanya gangguan. ru-paru pada penderita
pneumonia.
2. Palpasi merupakan pemer-
iksaan dengan melakukan - Pekak : suara perkusi jar-
perabaan dengan telapak ingan yang padat seperti
tangan. Jika memeriksa tem- pada jantung dan hepar.
peratur tanpa alat, lebih mu-
- Hipersonor/timpani : su-
dah menggunakan pung-
ara perkusi pada daerah
gung tangan. Palpasi sering
yang lebih berongga,
digunakan untuk mendetek-
misalnya daerah caverna
si suhu, kelembaban, tekstur,
paru pada penderita
gerakan, vibrasi, pertumbu-
asma kronik.
han massa, edema, krepitasi
dan sensasi. Ketika melaku- 4. Auskultasi adalah pemer-
kan palpasi, tangan petu- iksaan fisik untuk menden-
gas harus bersih, kering dan garkan bunyi yang dihasil-
kuku dipotong pendek. kan anggota tubuh tertentu
dengan menggunakan ste-
3. Perkusi adalah tehnik pe-
toskop. Misalnya suara tidak
meriksaan fisik dengan cara
normal yang dapat diden-
pengetukan dengan meng-
garkan pada saluran nafas
gunakan ujung jari untuk
adalah :
menilai ukuran, batasan,
konsistensi organ tubuh dan - Rales : suara yang di-
menentukan adanya cairan hasilkan dari eksudat
dalam rongga tubuh. Tujuan lengket pada paru saat
perkusi untuk mengidenti- fase inspirasi (rales ha-
fikasi batas/lokasi dan kon- lus, sedang, kasar). Suara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ini mudah ditemui pada punggung, genetalia, rectum,


penderita pneumonia, ektremitas.
TBC.
2. ROS (Review of System / sistem
- Ronchi : nada rendah dan tubuh) yaitu pemeriksaan fisik
sangat kasar terdengar berdasarkan sistem tubuh (body
saat inspirasi maupun system) yang meliputi keadaan
ekspirasi. Ciri khas ronchi umum, tanda vital, sistem per-
adalah akan hilang bila nafasan, sistem kardiovaskul-
klien batuk. Ronchi mu- er, sistem persyarafan, sistem
dah ditemui pada edema perkemihan, sistem pencernaan,
paru. sistem muskuloskeletal dan in-
tegumen, sistem reproduksi.
- Wheezing : bunyi yang
terdengar “ngiii….k”. bisa 3. Pola fungsi kesehatan (Gor-
dijumpai pada fase inspi- don, 1982) yaitu pengkaji-
rasi maupun ekspirasi. an pola fungsi kesehatan dan
Umumnya pada bronchi- memfokuskan pengkajian fisik
tis akut dan asma. pada masalah khusus meliputi
: persepsi kesehatan-penatalak-
- Pleura Friction Rub ; bunyi
sanaan kesehatan, nutrisi-pola
yang terdengar “kering”
metabolisme, pola eliminasi,
seperti suara gosokan
pola tidur-istirahat, kognitif-po-
amplas pada kayu. Mis-
la perseptual, peran-pola
alnya pada klien dengan
berhubungan, aktifitas-pola
peradangan pleura.
latihan, seksualitas-pola repro-
Untuk melakukan pemeriksaan duksi, koping-pola toleransi
fisik, ada beberapa pendekatan stress, nilai-pola keyakinan.
yang perlu saudara ketahui yaitu:
Dari beberapa pendekatan diatas,
1. Head to toe (kepala ke kaki) yang akan saudara pelajari ada-
yaitu pemeriksaan fisik dilaku- lah pemeriksaan secara head to
kan mulai dari kepala dan se- toe. Bahasan akan dimulai dari pe-
cara berurutan sampai ke kaki. meriksaan tanda vital, selanjutnya
Diawali keadaan umum, tan- pemeriksaan kepala sampai kaki.
da-tanda vital, kepala, wajah, Pemeriksaan fisik ini terutama di-
mata, telinga, hidung, mulut tujukan untuk ibu dan anak, meng-
dan tenggorokan, leher, dada, ingat saudara nantinya akan lebih
paru, jantung, abdomen, ginjal, banyak melakukan asuhan pada

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mereka. dorong darah terhadap dind-


ing arteri, diukur dengan
Sebelum melakukan pemeriksaan
tensimeter (alat pengukur
fisik, saudara harus menyiapkan
tekanan darah). Pengukuran
peralatan untuk pemeriksaan tan-
tekanan darah dapat dilaku-
da vital dan pemeriksaan fisik um-
kan secara auskultasi dan pal-
umnya. Untuk pemeriksaan tanda
pasi. Secara auskultasi dapat
vital peralatannya adalah termom-
mengukur tekanan sistolik dan
eter, tensimeter, stetoskop, jam/
diastolik serta memerlukan
stop watch, buku pencatat, sarung
stetoskop. Cara palpasi ada-
tangan bila perlu dan alat untuk
lah dengan mengukur tekanan
membersihkan termometer seper-
sistolik dengan perabaan pada
ti larutan desinfektan, tisuue dan
lengan yang dipasang man-
bengkok. Sedangkan peralatan un-
set. U n t u k m e n e n t u k a n
tuk pemeriksaan fisik perlu lampu
tekanan darah dengan
kepala/pen light, tong spatel (sudip
tepat harus diperhati-
lidah), palu hammer, sarung tangan,
kan ukuranmanset yang
tisue, bengkok, timbangan badan,
sesuai, manset harus
pengukur tinggi badan, larutan
dapat mengembang
klorin 0,5%, kapas alkohol 70% dan
paling sedikit 2/3 kel-
bengkok.
iling lingkaran lengan.
Pa d a n e o n a t u s , s e h a -
rusnya lebar manset 5
c m . Pa d a a n a k > 5 t a h u n
Pengukuran Tanda-Tanda Vital
lebar manset sekitar 12
cm. Sedangkan manset
yang tersedia biasanya
berukuan 23 cm.
Apa saja yang termasuk tanda-tan-
da vital? Tentunya saudara sudah Harga normal tekanan dar-
paham bahwa tanda-tanda vital ah pada orang dewasa jika
merupakan tanda seseorang masih sistole <120 mmHg / diastole
hidup. Yang termasuk tanda vital <80 mmHg, Hipertensi
adalah tekanan darah, nadi, suhu, jika tekanan sistole  > 130
pernafasan dan kesadaran. mmHg, diastole > 90 mmHg;
Hipotensi jika tekanan sistole
1. Tekanan darah.
< 90 mmHg, diastole > 60
Adalah kekuatan yang men- mmHg. Hipotensi ortostatik

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

postural adalah penurunan pedis atau arteri tibialis pos-


Tekanan Darah saat bergerak terior pada kaki.. Denyut nadi
dari posisi duduk ke berdiri dapat meningkat pada saat
disertai pusing, berkunang- berolahraga, menderita suatu
kunang sampai pingsan. penyakit, cedera, dan emosi.
Denyut nadi normal berkisar
Sedangkan harga normal
60 – 100 x/menit. Jika jumlah
tekanan darah pada anak ada-
denyut nadi dibawah normal
lah:
(< 60 x / menit) disebut bradi-
- Pada umur 1 tahun : 102 cardi, jika di atas kondisi nor-
mmHg / 55 mmHg mal (> 100. x / menit) disebut
tachicardi. Disritmia (aritmia)
- Pada umur 5 tahun :112 adalah ketidakteraturan nadi.
mmHg / 69 mmHg Pada saat tidur, rata-rata de-
- Pada usia 10 tahun :119 nyut nadi berkisar:
mmHg / 78 mmHg - Bayi baru lahir                     :
Tempat untuk mengukur 100 – 180 x/menit
tekanan darah biasanya pada - Usia 1 minggu – 3 bulan     
lengan atas dan pergelangan : 100 – 220 x/ menit
kaki. Cara mengukur tekanan
darah dapat saudara pelajari - Usia 3 bulan – 2 tahun        
pada pedoman praktikum lll. :80 – 150 x/menit

- usia 10 –21 tahun               


:60 – 90 x/menit
2. Nadi
- Usia lebih dari 21 tahun      
Adalah denyut nadi yang ter- : 69 – 100 x/menit
aba pada dinding pembuluh
darah arteri. Denyut nadi pada Cara pemeriksaan nadi
dasarnya adalah jumlah de- dapat saudara pelajari pada
nyut jantung, per menit. Lokasi pedoman praktikum lll.
pemeriksaan yang mudah ada-
3. Suhu
lah: arteri radialis pada perge-
langan tangan, arteri brachialis Pemeriksaan suhu digunakan
pada lengan atas, arteri karotis untuk menilai kondisi metab-
pada leher, arteri poplitea pada olisme di dalam tubuh yang
belakang lutut, arteri dorsalis menghasilkan panas secara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kimiawi. Keseimbangan suhu Suhu rata-rata pada anus 37,5°C.


diatur oleh hipotalamus.Suhu Pengukuran suhu melalui anus
tubuh normal berkisar antara memberikan hasil yang paling
36˚C sampai 37,5˚C. Suhu tu- akurat, terutama pada bayi baru
buh rendah (hypotermia), jika < lahir. Apabila hasil pengukuran
36˚C. Suhu tubuh tinggi ada be- melalui ketiak menunjukkan
berapa tingkatan, demam suhu angka 37°C, segera diulangi
37,5 ˚C - 38˚C, febris jika suhu melalui anus untuk memastikan-
38˚C - 39˚C dan hipertermia jika nya. Pengukuran melalui anus
suhu > 40˚C. Pengukuran suhu tidak boleh pada klien dengan
bisa dilakukan melalui axilla (ke- tindakan bedah pada retal, nyeri
tiak), anus (dubur) dan oral (mu- dan perdarahan serta penyakit
lut). kelamin. Pengukur suhu adalah
termometer. Cara mengukur
tekanan darah dapat saudara
Suhu rata-rata pada ketiak pelajari pada pedoman prak-
36,5°C. Pengukuran suhu tikum lll.
melalui ketiak paling mudah,
nyaman, dan aman, namun ku-
rang akurat dibandingkan den- 4. Pernafasan
gan metode lain. Jika tidak teliti,
Merupakan pemeriksaan untuk
bisa ada selisih 2 derajat lebih
menilai proses pengambilan
rendah dari pengukuran melalui
oksigen dan pengeluaran kar-
anus. Tidak boleh dilakukan
bondioksida. Pernafasan dapat
pada bayi atau klien yang san-
meningkat saat demam, bero-
gat kurus dan dengan luka di
lahraga, emosi. Perhatikan juga
ketiak.
kesulitan bernapas. Jumlah per-
napasan normal adalah:

Suhu rata-rata pada mulut seki- - Bayi : 30 - 40 kali per


tar 37°C. Hindari pengukuran menit.
suhu melalui mulut pada anak
- Anak : 20 - 50 kali per
0-5 tahun, klien dengan bedah
menit
/ trauma oral, epilepsi, gemetar
karena kedinginan, tidak sadar. - Dewasa : 16 - 24 kali per
menit. Jika lebih dari 24 x/
menit disebut takhipnea,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

jika kurang dari 10 x/ it terhadap rangsangan


menit disebut bradipnea yang kuat dengan adan-
Bila tidak bernapas dise- ya reflek pupil positif
but apnea.
- Koma : pasien tidak
Saat menghitung pernafasan, bereaksi terhadap rang-
usahakan pasien tidak men- sangan, reflek pupil tidak
getahui. Hitung nafas selama ada.
1 menit dengan memperhati-
kan arah gerakan dada. Cara
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu
mengukur pernafasan dapat
saudara pelajari pada pe-
doman praktikum lll.
Sesuai dengan pendekatan pe-
5. Kesadaran
meriksaan fisik yang digunakan
Penilaian kesadaran ada beber- yaitu head to toe, berikut ini bagian
apa pedoman. Dibawah ini pe- tubuh yang perlu saudara periksa.
doman penilaian kesadaran se-
1. Kulit, rambut dan kuku.
cara kualitatif:
- Kulit, untuk mengetahui tur-
- Compos mentis: bila ke-
gor dan tekstur kulit, serta
sadaran pasien normal
mengetahui adanya lesi atau
dan memberikan respon
bekas luka. Memeriksa ku-
terhadap stimulus yang
lit dilakukan dengan melihat
diberikan.
ada tidaknya lesi atau mera-
- Apatis : bila pasien ba elestisitas kulit.
acuh tak acuh terhadap
- Rambut untuk mengetahui
keadaan sekitarnya.
warna, tekstur, rambut ber-
- Somnolen : kesada- cabang atau tidak, mudah
ran pasien lebih rendah, rontok/tidak, tekstur kasar
tampak mengantuk, se- atau halus. Bisa dilakukan
lalu ingin tidur, memberi dengan inspeksi dan palpasi.
respon dengan raang-
- Kuku:, untuk mengetahui
sangan yanag kuat.
keadaan kuku apakah ber-
- Sopor : pasien baru bentuk clubbing karena hy-
memberi respon sedik- poksia, warna kuku apakah

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

biru (sianosis) atau kemerah- tuk dan kelainan pada mulut.


an dan kapiler refill., adakah Amati bibir apa ada kelainan
nyeri tekan. kogenital (bibir sumbing),
warna, kesimetrisan. Demiki-
2. Kepala meliputi: mata, hidung,
an juga keadaan gigi, amati
telinga dan mulut.
jumlah dan bentuknya, ada-
- Pemeriksaan kepala un- kah berlubang, warna, plak,
tuk mengetahui bentuk dan dan kebersihannya. Perhati-
fungsi kepala. Lihat kesime- kan mulut bagian dalam dan 
trisan wajah. Jika muka kanan faring dengan menggunakan
dan kiri berbeda kemungk- tongspatel yang sudah di-
inan ada parese/kelumpuhan. bungkus kassa steril. jalan
Menyuruh pasien membuka
- Mata untuk mengetahui ben- mulut, amati mucosa: teks-
tuk dan fungsinya serta men- tur, warna, kelembaban, dan
getahui adanya kelainan atau adanya lesi.
peradangan pada mata. Jika
ada kekuningan pada sclera, 3. Leher untuk menentukan struk-
kemungkinan hiperbilirubin tur integritas leher. Amati adan-
atau gangguan pada hepar. ya pembengkakkan kelenjar
tiroid/gondok, dan adanya
- Hidung untuk mengetahui massa Letakkan kedua telapak
bentuk dan fungsi hidung tangan pada leher klien, suruh
serta mengetahui adanya pasien menelan dan rasakan
inflamasi/sinusitis,atau nyeri adanya kelenjar tiroid.
tekan.
4. Payudara. Pehatikan bentuk
- Telinga untuk mengetahui apakah simetris, puting susu
keadaan telinga luar, saluran menonjol atau masuk. Untuk
telinga, gendang telinga dan pemeriksaan, sebaiknya klien
fungsi pendengaran. Ketika berbaring dengan tangan kiri
memeriksa telinga pada klien keatas. Lakukan palpasi secara
dewasa, daun telinga ditarik menyeluruh pada payudara se-
ke atas agar mudah dilihat. belah kiri secara bergantian
Pada anak, daun telinga di- dari arah payudara, aksila, lihat
tarik kebawah. adanya massa dan pembuluh
- Mulut dan Faring. Untuk limfe.
mengetahui kebersihan, ben- 5. Dada jantung dan paru

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Paru (pulmonalis) suara napas bronkial.

- Inspeksi: Perhatikan bentuk a. Suara napas vesikuler


dada, gerakan paru, tarikan bernada rendah, terden-
(retraksi). Adanya retraksi ke- gar lebih panjang pada
mungkinan klien mengalami fase inspirasi daripada
sesak nafas. ekspirasi dan kedua fase
bersambung.
- Palpasi: perhatikan kesime-
trisan dada kanan dan kiri, b. Suara napas bronkial ber-
adanya fremitus suara dan nada tinggi dengan fase
krepitasi. Fremitus adalah ekspirasi lebih lama dari-
vibrasi ringan teraba pada pada inspirasi dan terpu-
dinding dada selama bersu- tus. Tidak terdengar pada
ara (mengucapkan kata sem- paru normal. Terdengar
bilan..sembilan) dan simetris. pada percabangan bron-
Krepitus adalah berbunyi ta- chus, pada saat udara
jam abnormal yang disebab- masuk intensitas keras, le-
kan oleh kebocoran udara tak pada tulang antar iga
dari paru-paru kedalam jarin- (ICS) ke 4-5.
gan subkutan
c. Bronkovesikuler/ vesiko-
- Perkusi untuk menentukan bronkial adalah kombina-
bunyi paru melakukan ketu- si suara nada tinggi den-
kan pada dada. Normalnya gan inspirasi dan ekspirasi
adalah sonor pada seluruh yang jelas serta bersam-
lapang paru, redup pada ba- bung. Terdengar pada
tas paru hepar dan jantung: bronchus sebelum alveo-
redup). lus, intensitas sedang, le-
tak pada tulang antar iga
- Auskultasi untuk menilai su-
(ICS) 5.
ara nafas dasar dan suara
nafas tambahan yang dapat - Suara tambahan tidak terden-
didengarkan pada daerah gar pada paru sehat. Suara ini
dada atau punggung. Suara timbul akibat dari adanya se-
napas dasar ada 3 macam cret didalam saluran napas,
yaitu suara napas normal/ penyempitan dari lumen sal-
vesikuler, suara napas cam- uran napas dan terbukanya
puran/ bronkovesikuler dan alveoli yang sebelumnya ko-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 14


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

lap. Suara tidak normal yang rang 2 cm disamping bawah


dapat didengarkan pada sal- xifoideus (pada mid klaviku-
uran nafas adalah : la kiri intercostals 5).

a. Rales : suara yang di- - Perkusi. Adanya bunyi red-


hasilkan dari eksudat up atau pekak menunjuk-
lengket pada paru saat kan organ jantung ada pada
fase inspirasi (rales ha- daerah perkusi.
lus, sedang, kasar). Suara
- Auskultasi. Untuk menden-
ini mudah ditemui pada
garkan suara jantung S1, S2,
penderita pneumonia,
S3 dan S4. Dalam kondisi
TBC.
normal hanya terdengar su-
b. Ronchi : nada rendah dan ara S1 dan S2.
sangat kasar terdengar
6. Abdomen
saat inspirasi maupun
ekspirasi. Ciri khas ronchi - Inspeksi. Amati bentuk perut
adalah akan hilang bila secara umum, warna kulit,
klien batuk. Ronchi mu- adanya retraksi, ketidak si-
dah ditemui pada edema metrisan, adanya asites.
paru.
- Palpasi. Untuk mengetahui
c. Wheezing : bunyi yang nyeri tekan. Palpasi pada ab-
terdengar “ngiii….k”. bisa domen juga untuk mengeta-
dijumpai pada fase ek- hui posisi hepar (hati), limpa,
spirasi. Umumnya pada ginjal.
bronchitis akut dan asma.
7. Genetalia. Untuk mengetahui
d. Pleura Friction Rub ; bunyi adanya lesi, penyakit infek-
yang terdengar “kering” si (gonorea, shipilis, dll) serta
seperti suara gosokan mengetahui kebersihan gene-
amplas pada kayu. Mis- talia.
alnya pada klien dengan
8. Kekuatan otot (musculosekle-
peradangan pleura.
tal), untuk memperoleh data
Jantung (cordis) dasar tentang otot, tulang
dan persendian, mobilitas dan
- Inspeksi untuk mengamati
kekuatan otot.
denyut apek jantung pada
area midsternum lebih ku- 9. Neurologi Untuk mengetahui

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 15


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

integritas sistem persyarafan


Pengkajian Fisik Pada Anak
- Refleks Patella, digunakan
untuk mengetahui kecuk-
Dalam melakukan pemeriksaan fisik pada
upun vitamin B1 dan fung-
anak, sedikit berbeda meskipun juga den-
si sistem persyarafannya.
gan tehnik inspeksi, palpasi, auskultasi dan
Minta pasien duduk dan
perkusi. Saudara perlu memahami bahwa
tungkai menggantung di
yang terpenting adalah tidak meinimbulkan
tempat tidur/kursi. Pasien
trauma pada anak dan dimulai yang mu-
rileks dan alihkan perha-
dah dahulu. Prinsip-prinsip yang perlu
tian untuk menarik kedua
saudara perhatikan adalah:
tangan di depan dada.
Pukul tendo patella, dan
secara refleks kaki diang-
1. Tempat pemeriksaan tidak mena-
kat.
kutkan
- Reflex Plantar (babinsky).
Gunakan benda dengan 2. Jika perlu ajak anak bermain dulu agar
ketajaman sedang (pensil/ kooperatif, sehingga memudahkan
ballpoint) atau ujung stick pemeriksaan.
hammer. Goreskan pada 3. Pemeriksaan dimulai dari bagian
telapak kaki pasien bagian tubuh yang mudah.
lateral, dimulai dari ujung
telapak kaki sampai den- 4. Libatkan anak dalam proses pe-
gan sudut telapak jari ke- meriksaan.
lingking lalu belok ke ibu
5. Posisi pemeriksaan senyaman mun-
jari. Reflek positif telapak
gkin. Anak dapat berbaring di
kaki akan tertarik ke da-
pangkuan orang tua.
lam.
6. Berikan pujian jika anak koopera-
Perlu gambar thorak untuk pe- tif. Hal ini dapat merangsang anak
meriksaan paru dan jantung. Jika yang lain menjadi tidak takut un-
memungkinkan ada diserta den- tuk diperiksa.
gan suara jantung dan paru un- 7. Berikan pujian pada orang tua
tuk melengkapi kegiatan prakti- apabila anak maju dan ibu tahu
kum pada pedoman praktikum lll. akan nasihat petugas.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 16


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pengkajian fisik pada anak, pada


dasarnya sama dengan pemerik-
saan fisik pada ibu yaitu penguku-
ran tanda vital, pengukuran an-
tropometri an pemeriksaan fisik.

Pengukuran antropometri

Pengukuran antropometri yang


penting untuk dilakukan pada
anak meliputi berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan.

2. Tinggi badan

1. Berat badan Merupakan indikator pertum-


buhan linier anak. Pengukuran
Merupakan indikator panjang (tinggi badan) dapat
keadaan gizi anak. Pen- dilakukan dengan posisi berbar-
gukuran Berat Badan dapat ing atau berdiri.
menggunakan timbangan
bayi dan timbangan injak.

3. Lingkar kepala.

Ukuran lingkar kepala dimaksud-


kan untuk menaksir pertumbuhan
otak. Sebenarnya ada 3 lingkar
kepala yaitu lingkar kepala besar,
sedang dan kecil. Pada anak, yang
Tugas
diukur adalah lingkar kepala se-
Pelajari den- dang.
gan seksama
kegiatan be-
lajar tentang

4. Lingkar Lengan Atas (LLA, lila)

Ukuran lingkar lengan atas mencer-


minkan pertumbuhan jaringan le-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 17


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mak dan otot yang tidak terpen- - Tulang tengkorak. Apa-


garuh oleh keadaan cairan tubuh. kah terbentuk sempurna.
Pertambahan lingkar lengan atas Anencefali adalah tidak
ini relatif lambat. Saat lahir, ling- ada tulang tengkorak
kar lengan atas sekitar 11 cm dan
- Perhatikan ubun-ubun
pada tahun pertama lingkar lengan
(fontanela). Fontanela
atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ti-
yang belum menutup, nor-
dak banyak berubah sampai usia
malnya adalah datar. Jika
tiga tahun.
kekurangan cairan (dehi-
Pengukuran dilakukan pada len- drasi) fontanela cekung,
gan bagian kiri, yaitu pertengahan jika tekanan intra kranial
pangkal lengan dengan siku dengan meningkat akan cembung.
mengunakan pita pengukur. Pemili- Fontanel mayor menutup
han lengan kiri tersebut dengan usia 18 bulan dan fontanel
pertimbangan bahwa aktifitas minor menutup 2 – 6 bu-
lengan kiri lebih pasif daripada lan.
lengan kanan sehingga ukurannya
- Distribusi rambut dan war-
lebih stabil.
na. Jika rambut berwearna
/ kuning dan gampang ter-
cabut merupakan indikasi
Cara melakukan pengukuran
adanya gangguan nutrisi.
antropometri tanda-tanda
vital dapat saudara pelajari 2. Muka. Seharusnya simetris
pada pedoman praktikum lll. kiri dan kanan.

Bagian tubuh anak yang perlu 3. Mata. Simetris kanan kiri. Alis
saudara periksa adalah: mulai tumbuh umur 2-3 bu-
lan. Adakah kelainan seper-
1. Kepala.
ti strabismus ( juling), infeksi
- Bentuk kepala. Apakah se- konjungtivitis.
suai ukuran normal. Uku-
4. Hidung. Simetris kiri dan
ran lingkar kepala fronto
kanan. Adakah pernafasan
ocipital (lingkar kepala se-
cuping hidung pada anak
dang) sekitar 34 cm. Ben-
yang sesak nafas.
tuk kepala besar disebut
makrosefali, bentuk kepala 5. Mulut.
kecil disebut mikrosefali.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 18


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

- Pada bayi sering kali tim- la menunjukkan tulang rawan


bul jamur pada mulut masih lunak. Untuk memu-
yang berwarna keputihan dahkan memeriksa liang telin-
(moniliasis atau oral trush). ga apakah ada serumen atau
cairan, daun telinga ditarik ke-
- Bibir atau mukosa mu-
bawah kemudian kebelakang.
lut kering, dan ada luka
biasanya mengalami sa- 7. Leher. Pada bayi, lipatan leher
riawan. Bibir yang tidak 2-3 kali lipat lebih pendek dari
terbentuk sempurna dise- orang dewasa.
but bibir sumbing (labio
- Raba tiroid : daerah tiroid
schizis), jika palatum tidak
ditekan,dan pasien disuruh
terbentuk disebut pala-
untuk menelan, apakah ada
toshizis.
pembesaran atau tidak.
- Periksa gigi dan gusi apa-
- Tonick neck refleks, saat
kah ada perdarahan atau
kedua tangan bayi ditarik,
pembengkakan. Gigi susu
kepala akan mengimbangi
jumlahnya 20 buah.
(mengangkat).
- Tekan pangkal lidah den-
8. Dada. Bentuk dada apakah
gan menggunakan spatel,
simetris kiri dan kanan. Pada
hasil positif bila ada refleks
bayi bentuk dada silindris (nor-
muntah ( Gags refleks)
mal). Bentuk dada barrel chest
- Rooting refleks (refleks (seperti bentuk tong), pigeon
menoleh) : bayi akan men- chest (dada burung), funnel
cari (menoleh) benda yang cest (sternum berbentuk ce-
diletakkan disekitar mulut kung) menandakan ada ke-
lainan pada organ didalamn-
- Sucking Refleks (refleks
ya. Pemeriksaan dada meliputi
hisap), jika ada puting atau
paru dan jantung, prosedurn-
dot yang dimasukan mulut,
ya sama dengan pemeriksaan
bayi akan mengisapnya.
dada pada ibu.

6. Telinga. Simetris kiri dan kanan.


9. Abdomen. Observasi distensi
Daun telinga dilipat, dan lama
(peregangan) abdomen. Aus-
baru kembali keposisi semu-
kultasi pada abdomen, terden-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 19


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

gar suara peristaltik usus. diletakkan pada tangan


bayi, maka secara refleks
- Palpasi hati, teraba 1 – 2 cm
tangan bayi akan menggen-
dibawah costae, panjangn-
gam.
ya pada garis media clavi-
kula 6 – 12 cm.

- Palpasi limpa pada kuadran Untuk mendukung pemeriksaan


kiri atas fisik, saudara juga perlu melaku-
kan anamnesa mengenai:
- Perkusi pada daerah hati su-
ara yang ditimbulkan ada- 1. Identitas pasien untuk me-
kah pekak. mastikan bahwa yang diperik-
sa adalah klien yang dimak-
- Perkusi pada daerah lam-
sud. Yang termasuk identitas
bung suara yang ditimbul-
misalnya nama, umur, jenis
kan adalah timpani.
kelamin dsb.
10. Punggung.
2. Riwayat penyakit, meliputi:
- Raba sepanjang tulang be-
- Keluhan Utama : alasan
lakang , apakah ada spina
berobat
bivida (lekukan berisi cairan
pada lumbo sacral) - Riwayat Perjalanan Penya-
kit
- Amati adakah postur tubuh
bungkuk (skoliosis), atau - Upaya pengobatan yang
miring sebelah (kyposis) dilakukan

11. Tangan 3. Riwayat Pranatal (selama dalam


kandungan)
- Jumlah jari lebih dari 5 : pol-
idaktil, jari-jari bersatu : sin- 4. Riwayat Kelahiran
daktil.
5. Riwayat imunisasi
- Kuku terdapat clubbing fin-
6. Keadaan pertumbuhan dan
ger ( jari-jari tabuh), diduga
perkembangan dll.
ada gangguan system car-
diovaskular.

- Grasping refleks (refleks


menggenggam) : jika jari

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 20


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Demikianlah kegiatan belajar sesuai keadaan organ tubuh


tentang pemeriksaan fisik. Jika yang diperiksa.
ada hal-hal yang belum saudara
pahami, saudara dapat mendi-
skusikan dengan fasilitor. Na- Ada berbagai pendekatan pe-
mun sebelumnya saudara bisa meriksaan fisik, yang paling
mengulangi untuk mempelajari umum adalah pemeriksaan fisik
kegiatan belajar 1 ini. head to toe yaitu dimulai dari
bagian kepala, leher, dada, pe-
rut, sampai kaki. Selain itu, pe-
meriksaan tanda vital dan antro-

Rangkuman pometri juga termasuk ragkaian


pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik pada ibu dan


Pemeriksaan fisik merupakan anak pada dasarnya menggu-
pemeriksaan tubuh klien untuk nakan tehnik dan pendekatan
memperoleh data yang siste- yang sama. Yang membedakan
matif dan komprehensif, me- adalah keadaan organ tubuhn-
mastikan atau membuktikan ya, sehingga memerlukan cara
hasil anamnesa, menentukan yang sedikit berbeda. Pada anak
masalah yang kemungkinan di- organ tubuhnya masih dalam
alami klien. Ada empat tehnik tahap pertumbuhan, sedang-
dasar pemeriksaan fisik yaitu kan pada ibu atau usia dewasa
secara inspeksi, palpasi, perkusi keadaan organ tubuhnya sudah
dan auskultasi dan digunakan matang.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 21


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
1. Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh klien secara keseluru-
han atau hanya bagian tertentu untuk:

a. Menentukan penyakitnya sesaat setelah pemeriksaan

b. menghindari anamnesa yang jawabannya subyektif

c. memperoleh informasi secara sistematif dan komprehensif,

d. memperoleh data yanag tidak terduga

2. Pemeriksaan fisik dengan dengan mengamati pernafasan dan frekuen-


sinya, dapat dilakukan dengan cara:

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

3. Jika saudara melakukan pemeriksaan bising usus, maka dilakukan den-


gan cara:

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

4. Pemeriksaan tanda vital yang memerlukan stetoskop adalah untuk:

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 22


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Pernafasan

b. Tekanan darah

c. Nadi

d. Suhu

5. Saat memeriksa paru secara perkusi, suara yang dihasilkan adalah:

a. Pekak

b. Rales

c. Ronchi

d. Stridor

6. Untuk memeriksa kelenjar gondok pada ibu, tehnik yang dilakukan


adalah:

a. Dengan melakukan foto leher

b. Dengan posisi bebaring, lalau anjurkan untuk nafas panjang.

c. Meraba leher dengan kedua tangan pemeriksa, dan pasien suruh


menelan.

d. Melakukan anamnesa untuk mendukung hasil pemeriksaan.

7. Untuk melakukan pemeriksaan fisik pada anak, beberapa hal yang per-
lu diperhatikan:

a. Lakukan pemeriksaan bagian tubuh yang tidak menyakitkan anak.

b. Berikan anak alat-alat bermain sebanyak mungkin agar tidak takut

c. Berikan perlakukan yang sama seperti kita memeriksa pasien de-


wasa

d. Lakukan pemeriksaan yang mudah dulu agar anak tidak takut.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 23


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

8. Reflek pada bayi yang memungkinkan anak mengangkat kepala ketika


kedua tangan ditarik adalah:

a. Tonik neck refleks

b. Rooting refleks

c. Sucking refleks

d. Palmar graps refleks.

9. Untuk mengetahui lingkar kepala anak, bagian kepala yang diukur ada-
lah:

a. Daerah ubun-ubun menuju belakang kepala bagian bawah.

b. Daerah frontal (sekitar titik glabela) menuju bagian kepala paling


belakang

c. Daeraah ubun-ubun besar menuju dagu

d. Daerah frontal menuju bawah kepala.

10. Bentuk dada yang normal pada saat bayi adalah:

a. Pigeon chest

b. Funnel chest

c. Dada silindris

d. Pipih.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 24


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 1

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang


terdapat pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah
jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup

kurang dari 70% : kurang

Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil


Saudara Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi
jika pencapaian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan bela-
jar 1, terutama bagian-bagian yang belum Saudara kuasai !

Tugas

Pelajari dengan seksama kegiatan belajar tentang pemeriksaan fisik di-


atas. Jika sudah paham, coba saudara mencari 2 orang anggota keluar-
ga. Yang pertama adalah seorang ibu yang mempunyai anak balita, satu
orang lainnya yang berusia balita. Lakukan pemeriksaan untuk ibu dan
balita tersebut. Apa perbedaan yang saudara temukan?

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 25


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Asuhan Pada Klien yang Menghadapi
Kehilangan dan Kematian

TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami asuhan pada
klien yang mengalami kehilangan dan kema-
Pembelajaran Umum tian.

1. Menjelaskan konsep Konsep Kehilangan


(Loss) dan Berduka

TUJUAN
2. Menyebutkan tindakan untuk melewati
masa berduka
3. Menjelaskan konsep sakaratul maut dan ke-
Pembelajaran Khusus matian
4. Menjelaskan pengkajian tanda sakaratul
maut dan kematian
5. Menjelaskan asuhan pada klien yang sa-
karatul maut dan kematian

1. Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka


2. Tindakan untuk melewati masa berduka

POKOK
3. Konsep sakaratul maut dan kematian
4. Pengkajian tanda sakaratul maut dan
Materi kematian
5. Asuhan yang diperlukan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 26


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Satu hal yang perlu saudara sadari sesuatu yang sebelumnya ada, baik
pada kegiatan belajar ini adalah bah- sebagian atau keseluruhan. Dengan
wa kehilangan dan kematian merupa- kata lain, kehilangan merupakan suatu
kan suatu kejadian yang universal dan keadaan yang dialami seseorang saat
unik dalam setiap siklus hidup manu- berpisah dengan sesuatu yang diang-
sia. Semua orang pasti akan mengal- gap berharga. Kehilangan merupa-
aminya. Orang yang mengalami kehi- kan pengalaman yang pernah dialami
langan sering merasa enggan untuk oleh setiap individu selama rentang
membicarakan karena melibatkan kehidupannya dan cenderung akan
emosi. Orang yang akan meninggal- mengalaminya kembali walaupun da-
pun, akan menunjukkan tanda-tanda lam bentuk yang berbeda.
sudah dekatnya kematian. Demikian
juga dengan orang yang ditinggalkan-
nya, akan mengalami masa berduka. Sumber kehilangan
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan,
Ketika saudara merasa kehilangan, apa
saudara harus memahami kondisi klien
penyebabnya? Ada banyak hal yang
yang sedang mengalami kehilangan
menyebabkan kita merasa kehilangan.
dan kematian serta bisa memberikan
Dibawah ini sumber-sumber kehilan-
dukungan.
gan:

Konsep Kehilangan (Loss) 1. Obyek eksternal. Misalnya kehi-


dan Berduka langan hewan kesayangan dan
harta benda.

2. Lingkungan yang dikenal. Mis-


Pernahkan saudara merasa kehilangan
alnya pindah rumah, dirawat di
sesuatu atau ada anggota keluarga
rumah sakit atau pindah peker-
yang meninggal? Bagaimana perasaan
jaan.
saudara? Pasti saudara akan merasa
sedih. 3. Seseorang yang berarti. Misaln-
ya kepergian suami/astri, anak,
Kehilangan adalah suatu situasi aktu-
anggota keluarga dll.
al maupun potensial yang dapat di-
alami individu ketika berpisah dengan 4. Bagian diri sendiri (loss of self).

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 27


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Misalnya hilangnya sebagian Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:


anggota tubuh, fungsi fisik dan
1. Aktual atau nyata. Kehilangan tipe
psikologis maupun gangguan
ini mudah dikenal atau diidentifi-
tumbuh kembang.
kasi oleh orang lain, misalnya am-
5. Kehilangan seseorang yang be- putasi, kematian orang yang san-
rarti. Misal kematian salah seo- gat berarti.
rang anggota keluarga, teman
2. Persepsi. Kehilangan tipe ini hanya
dekat atau adanya perpisahan.
dialami oleh individu yang men-
Diantara sumber kehilangan diatas? galaminya dan sulit dibuktikan
Yang mana yang pernah saudara ala- oleh orang lain. Misalnya saat ses-
mi? eorang berhenti bekerja, menye-
babkan kemandirian dan kebe-
basannya menurun
Dampak kehilangan

Adanya kehilangan menimbulkan


Rentang Respon Kehilangan
dampak yang berbeda, antara masa
anak-anak, remaja dan orang tua. Ketika saudara merasa kehilangan
Saudara hendaknya bisa memahami uang saku saat masih kecil, tentu se-
hal ini, sehingga tidak salah member- dih. Masihkah saudara rasakan sampai
ikan asuhan. sekarang? Jika masih, tentu tidak sese-
dih dulu.
1. Masa kanak-kanak, dampak ke-
hilangan bisa mengancam ke- Menurut teori Kubler-Rose setiap
mampuan perkembangannya, orang yang kehilangan biasanya akan
menjadi regresi dan merasa ta- melewati fase-fase berikut:
kut ditinggal.
1. Fase denial adalah tidak mem-
2. Masa remaja, dapat mengalami percayai kenyataan. Reaksi per-
disintegrasi dalam keluarga tama adalah syok. Sering beka-
ta “itu tidak mungkin, saya tidak
3. Dewasa tua, adanya kematian
percaya itu”.
pasangan hidup membuat se-
mangat hidupnya menurun. 2. Fase anger / marah. Pada fase
ini seseorang mulai sadar akan
kenyataan dan menimpakaan
Tipe Kehilangan kesalahan pada orang lain
kadang disertai perilaku agresif.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 28


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Fase bergaining / tawar- men- tidak boleh keluar rumah sampai 3-4
awar. Seseorang akan berkata “ bulan setelah kematian, memperingati
kenapa harus terjadi pada saya kematiannya setelah 7 hari, 40 hari dan
? “ kalau saja yang sakit bukan seterusnya.
saya “ seandainya saya hati-hati
“.
Masa berduka seseorang bervariasi
4. Fase depresi. Menunjukan sikap
antara satu orang dengan lainnya. Se-
menarik diri, tidak mau bicara
bagaimana yang telah dijelaskan pada
atau putus asa. Biasanya me-
bahasan kehilangan. Jika merujuk teori
nolak makan, susah tidur, libido
Kubler Rose, respon seseorang dalam
menurun.
melewati masa berduka ada beberapa
5. Fase acceptance, fase dimana tahap yaitu tahap pengingkaran, mar-
seseorang menerima kenyata- ah, tawar menawar, depresi dan me-
an yang terjadi. Biasanya akan nerima.Tahap-tahapan tersebut dapat
berkata ” apa yang dapat saya saudara baca lagi pada bahasan kehi-
lakukan agar saya cepat sem- langan.
buh”, “ yah, akhirnya saya harus
operasi “
Jenis Berduka

Dalam menghadapai rasa berduka, re-


Berduka (Grieving)
spon atau reaksi seseorang berbeda
Saat ada salah seorang anggota kel- satu dengan lainnya. Ada yang segera
uarga yang meninggal, hampir pasti bangkit, namun ada yang mengalami
saudara dan anggota keluarga lainnya masa duka berkepanjangan. Umumn-
akan mengalami masa berduka atau ya jenis duka yang dialami seseorang
berkabung. Berduka merupakan reaksi adalah:
emosi terhadap kehilangan yang bi-
1. Berduka normal, terdiri atas
asanya akibat perpisahan, diwujudkan
perasaan, perilaku, dan reaksi
adanya perasaan sedih, gelisah, cemas,
yang normal terhadap kehilan-
sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.
gan. Misalnya, kesedihan, ke-
Berduka merupakan respon normal
marahan, menangis, kesepian,
pada semua kejadian kehilangan, ter-
dan menarik diri dari aktivitas
utama kehilangan seseorang yang
untuk sementara.
berarti dalam hidupnya. Masa berdu-
ka dan berkabung sering dipengaruhi 2. Berduka antisipatif, yaitu rasa
kebudayaan dan kebiasaan. Misalnya

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 29


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

duka yang muncul sebelum ke- karena ada anggota keluarganya yang
hilangan atau kematian yang meninggal atau sakit kritis maka akan
sesungguhnya terjadi. Misalnya, membutuhkan dukungan dari semua
ketika menerima diagnosis ter- pihak. Sebagai petugas, maka saudara
minal, seseorang akan memulai perlu melakukan tidakan:
proses perpisahan dan menye-
1. Membangkitkan harapan. Ya-
suaikan beragai urusan didunia
kinkan pada keluarga bahwa
sebelum ajalnya tiba
perawatan terbaik sudah diber-
3. Berduka yang rumit, dialami ikan, mengingatkan bahwa mati
oleh seseorang yang sulit un- adalah akhir penderitaan dan
tuk maju ke tahap berikutnya, kesakitan.
yaitu tahap kedukaan normal.
2. Berpartisipasi dalam memberi
Masa berkabung seolah-olah ti-
perawatan, berbagi informasi
dak kunjung berakhir dan dapat
dengan petugas lain.
mengancam hubungan orang
yang bersangkutan dengan 3. Memberikan dukungan mor-
orang lain. al (support). Dukungan moral
membantu klien melewati ke-
4. Berduka tertutup, yaitu kedu-
marahan, kesedihan dan pe-
kaan akibat kehilangan yang ti-
nolakan serta bisa digunakan
dak dapat diakui secara terbuka.
sebagai koping dengan peruba-
Misal ehilangan pasangan kare-
han yang terjadi.
na AIDS, ibu yang kehilangan
bayinya saat di kandungan atau 4. Memenuhi kebutuhan spiritual.
saat melahirkan. Memberi kesempatan berdoa
sesuai kepercayaan sehingga
mendapatkan kekuatan dari Tu-
Dari berbagai jenis duka diatas, yang han.
mana pernah saudara temui? Apa ki-
ra-kira penyebabnya? Saudara bisa Konsep sakaratul maut dan
mencatatnya atau menceritakan ketika kematian
ada pertemuan dengan fasilitator.
Sakaratul Maut, Menjelang Ajal (Dy-
Tindakan untuk melewati ing)
masa berduka
Sebelum sakaratul maut datang, ser-
ingkali klien dalam keadaan kritis dan
Ketika ada keluarga yang berduka
menderita penyakit dalam keadaan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 30


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

terminal. Kritis adalah suatu kondi- menjadi kering.


si yang mana pasien dalam keadaan
gawat tetapi masih ada kemungkinan 4. Gangguan Sensorik : penglihatan
untuk mempertahankan kehidupan. kabur, sensasi penciuman dan
Sedangkan terminal adalah fase akh- pengecapan berkurang, penden-
ir kehidupan klien, menjelang kema- garan merupakan sensorik yang
tian (sakaratul maut), yang dapat ber- paling akhir hilang.
langsung dalam waktu singkat atau
5. Perubahan Tingkat Kesadaran :
panjang. Bagi setiap orang, kematian
bervariasi.
merupakan suatu kehilangan, yang ti-
dak dapat dihindari oleh siapa pun.
6. Tanda-tanda Klinis Sesaat Men-
Sakaratul maut adalah kondisi pasien
jelang Kematian : Pupil melebar,
menghadapi kematian yang memiliki
tidak dapat bergerak, refleks hil-
berbagai keinginan dan harapan.
ang, nadi lambat dan lemah.

7. Pernafasan cheyne’s stokes, men-


gorok/stridor, tekanan darah
Tanda-Tanda Klinis Menjelang Ke-
sangat rendah, mata membuka /
matian :
menutup sebagian.
1. Hilang Tonus Otot : relaksasi otot
wajah, sulit berbicara, sulit mene-
lan, menurunnya aktivitas saluran Kematian (Death) :
cerna ( nausea, obstipasi, disten-
Adalah kondisi berhentinya perna-
si abdomen ), kontrol sfingter
pasan, nadi, tekanan darah, serta hil-
menurun ( incontinensia urie &
angnya respon terhadap stimulus ek-
alvi ), pergerakan berkurang.
sternal ditandai terhentinya aktivitas
listrik otak, jantung dan paru. Orang
2. Sirkulasi Darah Berkurang : siano-
yang ditinggalkan juga mengalami
sis ekstremitas, teraba dingin pada
ase kehilangan penolakan, kemarahan,
pada ekstremitas, telinga dan
tawar-menawar, depresi dan meneri-
hidung.
ma.
3. Perubahan Tanda – Tanda Vital :
nadi lambat, irregular, nafas cepat,
lama-lama menjadi lambat dan Perubahan Postmortal (post mortal:
irregular, pernafasan mulut seh- setelah kematian)
ingga membran mukosa mulut
Perubahan yang terjadi setelah kema-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 31


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tian tubuh: 5. Pembusukan

1. Autolysis Proses pembusukan mulai nampak


setelah 34 – 36 jam post mortal,
Jaringan yang mati akan dihancur-
disebabkan oleh mekanisme kerja
kan oleh enzim-enzim dari liso-
mikroorganisme pembusuk, teru-
som, mikroorganisme dan jaringan
tama golongan clostridium.
akan mencair

2. Algor mortis (penurunan suhu) Pengkajian tanda sakaratul


maut dan kematian
Perubahan suhu tubuh menja-
di dingin sesuai dengan suhu
lingkungan. Tubuh yang telah mati
Ketika ada klien yang mengalami sa-
memerlukan waktu 24 jam hingga
karatul maut, maka saudara harus bisa
48 jam untuk menjadi dingin kare-
mengidentifikasi tanda-tandanya seh-
na metabolisme terhenti
ingga bisa memberikan informasi ke-
3. Rigor mortis (kaku mayat) pada keluarganya.

Rigor mortis adalah kekakuan sen- 1. Tanda klinis


di tubuh timbul setelah 2 hingga 4
- hilangnya tonus otot
jam, diawali pada otot rahang dan
keseluruh otot tubuh selama ± 9 - relaksasi otot wajah
kematian. Rigor mortis akan men-
- kesulitan berbicara dan mene-
capai puncaknya setelah 48 jam
lan
dan kemudian menghilang selama
3-4 hari. - penurunan aktivitas gastroin-
testinal
4. Livor mortis (lebam mayat)
- melemahnya tanda sirku-
Perubahan warna kulit, biru kehi-
lasi(dingin,nadi lambat,tekanan
tam-hitaman karena sirkulasi dar-
darah rendah
ah sudah tidak berjalan, sehingga
terjadi pelepasan Hb mulai dari - melemahnya sensasi(mata ka-
anggota bawah tubuh pasien pada bur, penurunan tingkat kesada-
keadaan telentang. Lebam mayat ran)
terjadi sesaat setelah meninggal
dan mulai 15 – 39 menit setelah 2. Mendekati kematian: dilatasi pu-
meninggal. pil, tidak. mampu bergerak, reflek
hilang, nadi naik turun, resp.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 32


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

cheyne stoke dan tek. drh. turun kenyataan

6. Memenuhi kebutuhan fisiologi

Masalah 7. Memfasilitasi kegiatan spiritual.

Masalah yang sering dihadapi oleh


klien yang akan meninggal adalah:
Asuhan setelah kematian
1. Ketakutan sehubungan dengan
Demikian juga ketika pasien sudah
ancaman kematian
meninggal, saudara harus melakukan
2. Keputusasaan sehubungan tindakan untuk meawat jenazahnya.
dengan penyakit terminal
1. Atur jenazah dalam posisi
anatomis
Asuhan yang diperlukan
2. Singkirkan pakaian dan alat
tenun yang kotor

3. Lepaskan semua alat kedokter-


Saat saudara mengetahui pasien men-
an
jelang kematian (sakaratul maut),
saudara tetap memberikan asuhan 4. Bersihkan tubuh
atau tindakan. Asuhan yang perlu
5. Atur tangan sesuai dengan ag-
saudara lakukan adalah:
ama/kepercayaan.
1. Memberikan dukungan dan
6. Tutup kelopak mata, katupkan
mengembalikan kontrol diri pasien
rahang / mulut, tutup dengan
dengan mengatur ruangan yang
kapas atau kain tipis
nyaman, membatasi pengunjung
dan membantu aktivitas 7. Catat semua benda milik pasien
dan berikan keluarganya
2. Membantu pasien mengatasi
kesepian, depresi dan takut 8. Beri kartu atau tanda pengenal

3. Membantu mempertahankan 9. Bungkus jenazah dengan kain


rasa aman, percaya diri, harga panjang
diri

4. Membantu pasien mempertah-


Asuhan pada Keluarga
ankan harapan yang dimiliki
Disamping memberikan asuhan pada
5. Membantu pasien menerima

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 33


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

klien yang telah meninggal, saudara Apakah ada diantara saudara yag
perlu memberikan asuhan pada kel- merasa takut merawat jenazah? Se-
uarga yang merasakan dampaknya. bagai bidan, saudara harus membuang
Tunjukkan sikap empati saudara yaitu jauh rasa takut, karena nanti pasti akan
ikut prihatin namun tetap memberikan menjumpai kasus-kasus tertentu pada
dukungan. Asuhan yang perlu saudara ibu maupun anak yang beresiko men-
lakukan adalah: gakibatkan kematian. Siapa lagi yang
akan menolong kalau bukan saudara?
1. Dengarkan ekspresi keluarga
Nah, saudara telah menyelesaikan ke-
2. Beri kesempatan oleh bersama
giatan belajar 2 pada modul 3 ini. apa-
jenazah
kah saudara mengalami kesulitan? Jika
3. Siapkan ruangan khusus oleh ada coba baca sekali lagi, bila tetap be-
rasa berduka lum mengerti tanyakan pada fasilitator.

4. Bantu keluarga oleh mem- Dengan berakhirnya kegiatan belajar


buat keputusan apa yang perlu ini, berarti saudara telah menyelesaikan
dilakukan pada jenazah seluruh pembelajaran KDK I. Saudara
akan mempelajari lanjutan mata kuliah
5. Beri dukungan jika terjadi dis- KDK ini pada semester II.
fungsi berduka.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 34


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Kehilangan dan kematian merupa- akan beradaptasi dengan kehilangan


kan suatu siklus kehidupan manusia yang dialami dengan melalui fase-fase
yang harus dilalui oleh setiap orang. penolakan, marah, tawar menawar, de-
Keduanya merupakan pengalaman presi selanjutnya menerima kenyata-
yang tidak menyenangkan dan meli- an. Saat kehilangan orang-orang yang
batkan emosional seseorang. Meski- dicintai, biasanya mengalami rasa ber-
pun begitu tidak ada seorangpun yang duka.
bisa menghindarinya.
Sakaratul maut merupakan suatu
Kehilangan merupakan pengalaman kondisi sebelum kematian datang.
yang pernah dialami oleh setiap in- Ada penurunan berbagai fungsi tu-
dividu selama rentang kehidupannya buhnya seperti hilangnya tonus otot,
dan cenderung akan berulang wa- penurunan tanda-tanda vital dan ke-
laupun dalam bentuk yang berbeda. sadaran. Oleh karena itu dukungan
Ada berbagai sumber kehilangan yai- kepada pasien dan keluarganya perlu
tu kehilangan obyek, lingkungan yang diberikan agar dapat melewati ma-
dikenal, bagian diri sendiri dan orang- sa-masa sulit tersebut dengan ikhlas.
orang yang disayangi. Setiap individu

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 35


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

1. Kehilangan merupakan suatu kondisi yang tidak mengenakkan karena:

a. Ada sesuatu yang dirasakan hilang

b. Hanya orang-orang tertentu yang merasakannya

c. Tidak akan pernah terjadi lagi jika sudah mengalaminya

d. Dirasakan dampaknya ketika sudah dewasa.

2. Dampak yang bisa terjadi pada anak remaja yang kehilangan salah satu ang-
gota tubuhnya adalah:

a. Rasa takut ditinggal

b. Mudah tersinggung

c. Terganggu pertumbuhan fisiknya

d. Mengalami kemuduran mental

3. Seseorang yang menyesali diri ketika mengetahui bahwa dirinya menderita


penyakit HIV Aids, berada pada fase:

a. Penolakan

b. Marah

c. Tawar menawar

d. Depresi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 36


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Seorang ibu yang ditinggal mati suaminya, pasti merasa berduka dengan
sering menangis, sedih dan menarik diri dari aktivitas. Kedukaan ibu tersebut
merupakan keadaan:

a. Berduka normal

b. Berduka antisipatif

c. Berduka rumit

d. Berduka tertutup.

5. Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan dukungan kepada orang
yang sedang berduka akibat ada anggota keluraga yang meninggal adalah:

a. Yakinkan bahwa semuanya karena gaya hidup sebelum sakit

b. Memberikan asuhan secukupnya karena sudah penyakit terminal

c. Mendatangkan pemuka agama untuk support spiritual

d. Membiarkan dulu sampai orang tersebut meminta tolong

6. Suatu kondisi pasien dalam keadaan gawat namun masih ada kemungkinan
mempertahankan kehidupan diistilahkan dengan:

a. Sakaratul maut

b. Penyakit terminal

c. Penyakit kritis

d. Penyakit darurat

7. Untuk memastikan seseorang telah meninggal, maka terdapat tanda-tanda


dibawah ini:

a. Warna biru kehitaman pada tubuh yang tertekan

b. Suhu tubuh untuk sementara meningkat

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 37


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

c. Terjadi pembusukan setelah 2 jam

d. Timbul kekakuan otot segera setelah meninggal

8. Ketika seseorang berada pada keadaan sakaratul maut, maka tanda-tanda klin-
isnya adalah:

a. Berhentinya fungsi saluran cerna

b. Teraba hangat pada ekstremitas bawah

c. Tekanan darah dan frekuensi nadi rendah

d. Kesadaran koma

9. Saat sakaratul maut, asuhan yang diperlukan adalah:

a. Memberi kesempatan klien untuk sendirian

b. Mengurangi pemenuhan nutrisi dan cairan

c. Melarang pengunjung memasuki ruangan pasien

d. Mengatur lingkungan ruangan tenang dan nyaman

10. Untuk merawat pasien yang telah meninggal tindakan yang diperlukan ada-
lah berikut ini, kecuali:

a. Lepaskan semua peralatan pada tubuhnya

b. Tutup kelopak mata dan katupkan mulut dengan seutas tali

c. Atur jenazah dalam posisi anatomi

d. Tubuh tidak perlu dibersihkan, cukup ditutup dengan kain panjang

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 38


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 2

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang
benar! Jika jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup

kurang dari 70% : kurang

Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara
Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi jika pencapa-
ian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 1, terutama ba-
gian-bagian yang belum Saudara kuasai !

Tugas KB 2 :

Tugas yang harus saudara lakukan setelah mempelajari kegiatan belajar tentang
kehilangan dan kematian adalah datang ke kamar jenazah terdekat dari tempat
tinggal saudara. Tanyakan kepada petugas, apa saja yang perlu dilakukan ketika
ada jenzah yang datang. Saudara bisa melakukannya secara berkelompok.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 39


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Akhir Modul


1. Waktu mengukur tekanan darah, hal-hal yang perlu diperhatikan agar hasil-
nya akurat adalah:

a. Lebar manset harus sesuai dengan lingkar lengan

b. Posisi duduk dan tidur hasilnya sama

c. Manset hendaknya menempel langsung ke kulit

d. Tensimeter digital hasilnya lebih baik

2. Pemeriksaan kulit dan kuku, bisa menggambarkan keadaan pasien sebagai


berikut, kecuali:

a. Tanda-tanda kekurangan cairan

b. Kadar Hb

c. Tanda-tanda kelebihan cairan

d. Kadar bilirubin direk

3. Untuk memeriksa keadaan hati, daerah perut yang kita raba adalah:

a. Perut sebelah kiri atas

b. Perut sebelah kiri bawah

c. Perut sebelah kanan atas

d. Perut sebelah kanan bawah

4. Kelainan kongenital pada bayi yang ditandai tidak terbentuknya tulang pala-
tum (langit-langit) disebut:

a. Palatoschizis

b. Labioschizis

c. Labiopalatochizis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 40


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

d. Palatum durum

5. Saat auskulasi paru, dikatakan ada gangguan pada fungsi parunya jika ter-
dengar:

a. Wheezing

b. Sonor

c. Tympani

d. Pekak

6. Kehilangan yang bisa dirasakan sendiri misalnya diturunkan jabatannya, mer-


upakan tipe kehilangan:

a. Aktual

b. Persepsi

c. Potensial

d. Loss

7. Yang termasuk sumber kehilangan obyek eksternal adalah:

a. Kehilangan orang tuanya

b. Kehilangan sebagian tubuhnya

c. Kehilangan barang berharga

d. Kehilangan tetangga yang pindah

8. Petugas dapat memberikan support kepada klien yang kakinya harus diam-
putasi, ketika berada pada fese

a. Penolakan

b. Marah

c. Depresi

d. Tawar menawar

9. Tanda-tanda seseorang telah dinyatakan baru saja meninggal adalah:

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 41


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Kesadaran menurun

b. Pernafasan berhenti

c. Reflek pupil positif

d. Hilangnya tonus otot

10. Asuhan pada orang tua yang anaknya baru meninggal dunia adalah:

a. Anjurkan untuk segera mengurus administrasinya

b. Beri kesempatan untuk menyesali kematian anaknya

c. Bantu untuk mengurus jenazahnya

d. Anjurkan untuk sesegera mungkin membawa jenazah anaknya pulang.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 42


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Modul

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes akhir yang terdapat pada
bagian akhir modul 3, kemudian hitung jumlah jawaban yang benar! Jika jawa-
ban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup

kurang dari 70% : kurang

Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara
Bagus! Saudara telah menyelesaikan modul 3. Tetapi jika pencapaian Saudara
kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 1 dan 2 pada modul 3, teruta-
ma bagian-bagian yang belum Saudara kuasai !

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 43


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka

Johnson Ruth dan Taylor Wendy. 2007. Skills for Midwifery Practice Second Edi-
tion. Elsevier Churchill Livingstone. Second Edition.

Perry, Peterson, Potter. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. EGC. Jakar-
ta. 2005.

Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manu-
sia Teori & Aplikasi Dalam Praktik. EGC. Jakarta.

Musrifatul U, Wildan, Surachmindari, Alimul. 2012. Buku Ajar Ketrampilan Dasar


Kebidanan 1 Pendekatan LBK. Health Books Publishing. Surabaya.

http://agungrakhmawan.wordpress.com/2008/08/24/pemerik-
saan-fisik-umum-auskultasi-dada/

http://perawatpintar.web.id/2011/06/seri-pemeriksaan-fisik-auskultasi-su-
ara-nafa/

unhasners.wordpress.com/2013/01/28/praktikum-jantung/‎

Ahmad A.K. Muda. 1994. Kamus Lengkap Kedokteran. Gitamedia Press.Suraba-


ya.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 44


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci JawabanTest Formatif

KB Pemeriksaan Fisik KB Kehilangan dan kematian Kunci modul 3


1. C 1. A 1. C

2. A 2. B 2. D

3. D 3. C 3. C

4. B 4. A 4. B

5. A 5. C 5. A

6. C 6. C 6. B

7. D 7. A 7. C

8. A 8. C 8. D

9. B 9. D 9. B

10. C 10. D 10. C

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 45


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Perubahan Fisik Pada Ibu dan Anak

TUJUAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
1 ini, Saudara akan mampu memahami
Pembelajaran Umum pemeriksaan fisik pada ibu dan anak.

1. menyebutkan pengertian pemerik-


saan fisik

2. menjelaskan tehnik pemeriksaan

TUJUAN fisik

3. melakukan pengukuran tanda-tanda


Pembelajaran Khusus vital

4. melakukan pemeriksaan fisik pada


ibu

5. melakukan pemeriksaan fisik anak

1. Pengertian pemeriksaan fisik

POKOK
Materi
2. Tehnik pemeriksaan fisik

3. Pengukuran tanda-tanda vital

4. Pemeriksaan fisik pada ibu

5. Pemeriksaan fisik anak

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

untuk mengumpulkan data


Pengertian Pemeriksaan Fisik
kesehatan pasien baik melalui
riwayat kesehatan maupun pe-
Tentunya saudara menyadari meriksaan secara langsung.
bahwa tubuh sewaktu bayi dan
Tehnik Pemeriksaan Fisik
anak, berbeda dengan keadaan
sekarang. Keadaan fisik seseo- Ada 4 tehnik dasar untuk
rang selalu mengalami peru- melakukan pemeriksaan fisik
bahan yang terjadi secara fi- yaitu secara inspeksi, palpasi,
siologis. Perubahan ini sudah perkusi dan auskultasi. Saudara
terjadi sejak anak masih dalam tidak harus menerapkan keem-
kandungan sampai dewasa pat tehnik ini untuk setiap pe-
seiring dengan tahap tumbuh meriksaan. Ada bagian tubuh
kembangnya. Oleh karena itu tertentu yang bisa diperiksa
saudara harus mengetahui dan dengan 2 tehnik saja, misaln-
bisa melakukan pemeriksaan ya pemeriksaan rambut cukup
fisik sehingga dapat mengeta- dengan inspeksi dan palpasi
hui apakah klien dalam keadaan saja. Namun ada juga pemerik-
dalam keadaan normal atau saan yang harus menggunakan
mengalami gangguan. 4 tehnik, misalnya pemeriksaan
paru dilakukan secara inspeksi,
Pemeriksaan fisik adalah pe-
palpasi, perkusi dan auskultasi.
meriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian 1. Inspeksi adalah cara pemer-
tertentu yang dianggap perlu iksaan fisik dengan melaku-
untuk memperoleh data yang kan pengamatan atau ob-
sistematis dan komprehensif, servasi secara langsung.
memastikan atau membuktikan Misalnya dengan mengama-
hasil anamnesa, menentukan ti pernafasan dan warna ku-
masalah yang kemungkinan di- lit. Hal yang perlu diperhati-
alami klien. kan adalah:

Pemeriksaan fisik bertujuan - Atur posisi pasien seh-

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ingga tubuh dapat dia- sistensi jaringan. Adapun


mati dengan jelas suara-suara yang dijumpai
pada perkusi adalah :
- Amati keadaan tubuh
dengan memperhatikan - Sonor adalah suara
ukuran, bentuk, warna, perkusi jaringan yang
kesimetrisan dan posisi. normal.

- Bandingkan tubuh yang - Redup adalah suara


satu dengan bagian lain- perkusi jaringan yang
nya, amati kemungkinan lebih padat, misalnya pa-
adanya gangguan. ru-paru pada penderita
pneumonia.
2. Palpasi merupakan pemer-
iksaan dengan melakukan - Pekak : suara perkusi jar-
perabaan dengan telapak ingan yang padat seperti
tangan. Jika memeriksa tem- pada jantung dan hepar.
peratur tanpa alat, lebih mu-
- Hipersonor/timpani : su-
dah menggunakan pung-
ara perkusi pada daerah
gung tangan. Palpasi sering
yang lebih berongga,
digunakan untuk mendetek-
misalnya daerah caverna
si suhu, kelembaban, tekstur,
paru pada penderita
gerakan, vibrasi, pertumbu-
asma kronik.
han massa, edema, krepitasi
dan sensasi. Ketika melaku- 4. Auskultasi adalah pemer-
kan palpasi, tangan petu- iksaan fisik untuk menden-
gas harus bersih, kering dan garkan bunyi yang dihasil-
kuku dipotong pendek. kan anggota tubuh tertentu
dengan menggunakan ste-
3. Perkusi adalah tehnik pe-
toskop. Misalnya suara tidak
meriksaan fisik dengan cara
normal yang dapat diden-
pengetukan dengan meng-
garkan pada saluran nafas
gunakan ujung jari untuk
adalah :
menilai ukuran, batasan,
konsistensi organ tubuh dan - Rales : suara yang di-
menentukan adanya cairan hasilkan dari eksudat
dalam rongga tubuh. Tujuan lengket pada paru saat
perkusi untuk mengidenti- fase inspirasi (rales ha-
fikasi batas/lokasi dan kon- lus, sedang, kasar). Suara

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ini mudah ditemui pada punggung, genetalia, rectum,


penderita pneumonia, ektremitas.
TBC.
2. ROS (Review of System / sistem
- Ronchi : nada rendah dan tubuh) yaitu pemeriksaan fisik
sangat kasar terdengar berdasarkan sistem tubuh (body
saat inspirasi maupun system) yang meliputi keadaan
ekspirasi. Ciri khas ronchi umum, tanda vital, sistem per-
adalah akan hilang bila nafasan, sistem kardiovaskul-
klien batuk. Ronchi mu- er, sistem persyarafan, sistem
dah ditemui pada edema perkemihan, sistem pencernaan,
paru. sistem muskuloskeletal dan in-
tegumen, sistem reproduksi.
- Wheezing : bunyi yang
terdengar “ngiii….k”. bisa 3. Pola fungsi kesehatan (Gor-
dijumpai pada fase inspi- don, 1982) yaitu pengkaji-
rasi maupun ekspirasi. an pola fungsi kesehatan dan
Umumnya pada bronchi- memfokuskan pengkajian fisik
tis akut dan asma. pada masalah khusus meliputi
: persepsi kesehatan-penatalak-
- Pleura Friction Rub ; bunyi
sanaan kesehatan, nutrisi-pola
yang terdengar “kering”
metabolisme, pola eliminasi,
seperti suara gosokan
pola tidur-istirahat, kognitif-po-
amplas pada kayu. Mis-
la perseptual, peran-pola
alnya pada klien dengan
berhubungan, aktifitas-pola
peradangan pleura.
latihan, seksualitas-pola repro-
Untuk melakukan pemeriksaan duksi, koping-pola toleransi
fisik, ada beberapa pendekatan stress, nilai-pola keyakinan.
yang perlu saudara ketahui yaitu:
Dari beberapa pendekatan diatas,
1. Head to toe (kepala ke kaki) yang akan saudara pelajari ada-
yaitu pemeriksaan fisik dilaku- lah pemeriksaan secara head to
kan mulai dari kepala dan se- toe. Bahasan akan dimulai dari pe-
cara berurutan sampai ke kaki. meriksaan tanda vital, selanjutnya
Diawali keadaan umum, tan- pemeriksaan kepala sampai kaki.
da-tanda vital, kepala, wajah, Pemeriksaan fisik ini terutama di-
mata, telinga, hidung, mulut tujukan untuk ibu dan anak, meng-
dan tenggorokan, leher, dada, ingat saudara nantinya akan lebih
paru, jantung, abdomen, ginjal, banyak melakukan asuhan pada

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mereka. dorong darah terhadap dind-


ing arteri, diukur dengan
Sebelum melakukan pemeriksaan
tensimeter (alat pengukur
fisik, saudara harus menyiapkan
tekanan darah). Pengukuran
peralatan untuk pemeriksaan tan-
tekanan darah dapat dilaku-
da vital dan pemeriksaan fisik um-
kan secara auskultasi dan pal-
umnya. Untuk pemeriksaan tanda
pasi. Secara auskultasi dapat
vital peralatannya adalah termom-
mengukur tekanan sistolik dan
eter, tensimeter, stetoskop, jam/
diastolik serta memerlukan
stop watch, buku pencatat, sarung
stetoskop. Cara palpasi ada-
tangan bila perlu dan alat untuk
lah dengan mengukur tekanan
membersihkan termometer seper-
sistolik dengan perabaan pada
ti larutan desinfektan, tisuue dan
lengan yang dipasang man-
bengkok. Sedangkan peralatan un-
set. U n t u k m e n e n t u k a n
tuk pemeriksaan fisik perlu lampu
tekanan darah dengan
kepala/pen light, tong spatel (sudip
tepat harus diperhati-
lidah), palu hammer, sarung tangan,
kan ukuranmanset yang
tisue, bengkok, timbangan badan,
sesuai, manset harus
pengukur tinggi badan, larutan
dapat mengembang
klorin 0,5%, kapas alkohol 70% dan
paling sedikit 2/3 kel-
bengkok.
iling lingkaran lengan.
Pa d a n e o n a t u s , s e h a -
rusnya lebar manset 5
c m . Pa d a a n a k > 5 t a h u n
Pengukuran Tanda-Tanda Vital
lebar manset sekitar 12
cm. Sedangkan manset
yang tersedia biasanya
berukuan 23 cm.
Apa saja yang termasuk tanda-tan-
da vital? Tentunya saudara sudah Harga normal tekanan dar-
paham bahwa tanda-tanda vital ah pada orang dewasa jika
merupakan tanda seseorang masih sistole <120 mmHg / diastole
hidup. Yang termasuk tanda vital <80 mmHg, Hipertensi
adalah tekanan darah, nadi, suhu, jika tekanan sistole  > 130
pernafasan dan kesadaran. mmHg, diastole > 90 mmHg;
Hipotensi jika tekanan sistole
1. Tekanan darah.
< 90 mmHg, diastole > 60
Adalah kekuatan yang men- mmHg. Hipotensi ortostatik

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

postural adalah penurunan pedis atau arteri tibialis pos-


Tekanan Darah saat bergerak terior pada kaki.. Denyut nadi
dari posisi duduk ke berdiri dapat meningkat pada saat
disertai pusing, berkunang- berolahraga, menderita suatu
kunang sampai pingsan. penyakit, cedera, dan emosi.
Denyut nadi normal berkisar
Sedangkan harga normal
60 – 100 x/menit. Jika jumlah
tekanan darah pada anak ada-
denyut nadi dibawah normal
lah:
(< 60 x / menit) disebut bradi-
- Pada umur 1 tahun : 102 cardi, jika di atas kondisi nor-
mmHg / 55 mmHg mal (> 100. x / menit) disebut
tachicardi. Disritmia (aritmia)
- Pada umur 5 tahun :112 adalah ketidakteraturan nadi.
mmHg / 69 mmHg Pada saat tidur, rata-rata de-
- Pada usia 10 tahun :119 nyut nadi berkisar:
mmHg / 78 mmHg - Bayi baru lahir                     :
Tempat untuk mengukur 100 – 180 x/menit
tekanan darah biasanya pada - Usia 1 minggu – 3 bulan     
lengan atas dan pergelangan : 100 – 220 x/ menit
kaki. Cara mengukur tekanan
darah dapat saudara pelajari - Usia 3 bulan – 2 tahun        
pada pedoman praktikum lll. :80 – 150 x/menit

- usia 10 –21 tahun               


:60 – 90 x/menit
2. Nadi
- Usia lebih dari 21 tahun      
Adalah denyut nadi yang ter- : 69 – 100 x/menit
aba pada dinding pembuluh
darah arteri. Denyut nadi pada Cara pemeriksaan nadi
dasarnya adalah jumlah de- dapat saudara pelajari pada
nyut jantung, per menit. Lokasi pedoman praktikum lll.
pemeriksaan yang mudah ada-
3. Suhu
lah: arteri radialis pada perge-
langan tangan, arteri brachialis Pemeriksaan suhu digunakan
pada lengan atas, arteri karotis untuk menilai kondisi metab-
pada leher, arteri poplitea pada olisme di dalam tubuh yang
belakang lutut, arteri dorsalis menghasilkan panas secara

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kimiawi. Keseimbangan suhu Suhu rata-rata pada anus 37,5°C.


diatur oleh hipotalamus.Suhu Pengukuran suhu melalui anus
tubuh normal berkisar antara memberikan hasil yang paling
36˚C sampai 37,5˚C. Suhu tu- akurat, terutama pada bayi baru
buh rendah (hypotermia), jika < lahir. Apabila hasil pengukuran
36˚C. Suhu tubuh tinggi ada be- melalui ketiak menunjukkan
berapa tingkatan, demam suhu angka 37°C, segera diulangi
37,5 ˚C - 38˚C, febris jika suhu melalui anus untuk memastikan-
38˚C - 39˚C dan hipertermia jika nya. Pengukuran melalui anus
suhu > 40˚C. Pengukuran suhu tidak boleh pada klien dengan
bisa dilakukan melalui axilla (ke- tindakan bedah pada retal, nyeri
tiak), anus (dubur) dan oral (mu- dan perdarahan serta penyakit
lut). kelamin. Pengukur suhu adalah
termometer. Cara mengukur
tekanan darah dapat saudara
Suhu rata-rata pada ketiak pelajari pada pedoman prak-
36,5°C. Pengukuran suhu tikum lll.
melalui ketiak paling mudah,
nyaman, dan aman, namun ku-
rang akurat dibandingkan den- 4. Pernafasan
gan metode lain. Jika tidak teliti,
Merupakan pemeriksaan untuk
bisa ada selisih 2 derajat lebih
menilai proses pengambilan
rendah dari pengukuran melalui
oksigen dan pengeluaran kar-
anus. Tidak boleh dilakukan
bondioksida. Pernafasan dapat
pada bayi atau klien yang san-
meningkat saat demam, bero-
gat kurus dan dengan luka di
lahraga, emosi. Perhatikan juga
ketiak.
kesulitan bernapas. Jumlah per-
napasan normal adalah:

Suhu rata-rata pada mulut seki- - Bayi : 30 - 40 kali per


tar 37°C. Hindari pengukuran menit.
suhu melalui mulut pada anak
- Anak : 20 - 50 kali per
0-5 tahun, klien dengan bedah
menit
/ trauma oral, epilepsi, gemetar
karena kedinginan, tidak sadar. - Dewasa : 16 - 24 kali per
menit. Jika lebih dari 24 x/
menit disebut takhipnea,

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

jika kurang dari 10 x/ it terhadap rangsangan


menit disebut bradipnea yang kuat dengan adan-
Bila tidak bernapas dise- ya reflek pupil positif
but apnea.
- Koma : pasien tidak
Saat menghitung pernafasan, bereaksi terhadap rang-
usahakan pasien tidak men- sangan, reflek pupil tidak
getahui. Hitung nafas selama ada.
1 menit dengan memperhati-
kan arah gerakan dada. Cara
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu
mengukur pernafasan dapat
saudara pelajari pada pe-
doman praktikum lll.
Sesuai dengan pendekatan pe-
5. Kesadaran
meriksaan fisik yang digunakan
Penilaian kesadaran ada beber- yaitu head to toe, berikut ini bagian
apa pedoman. Dibawah ini pe- tubuh yang perlu saudara periksa.
doman penilaian kesadaran se-
1. Kulit, rambut dan kuku.
cara kualitatif:
- Kulit, untuk mengetahui tur-
- Compos mentis: bila ke-
gor dan tekstur kulit, serta
sadaran pasien normal
mengetahui adanya lesi atau
dan memberikan respon
bekas luka. Memeriksa ku-
terhadap stimulus yang
lit dilakukan dengan melihat
diberikan.
ada tidaknya lesi atau mera-
- Apatis : bila pasien ba elestisitas kulit.
acuh tak acuh terhadap
- Rambut untuk mengetahui
keadaan sekitarnya.
warna, tekstur, rambut ber-
- Somnolen : kesada- cabang atau tidak, mudah
ran pasien lebih rendah, rontok/tidak, tekstur kasar
tampak mengantuk, se- atau halus. Bisa dilakukan
lalu ingin tidur, memberi dengan inspeksi dan palpasi.
respon dengan raang-
- Kuku:, untuk mengetahui
sangan yanag kuat.
keadaan kuku apakah ber-
- Sopor : pasien baru bentuk clubbing karena hy-
memberi respon sedik- poksia, warna kuku apakah

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

biru (sianosis) atau kemerah- tuk dan kelainan pada mulut.


an dan kapiler refill., adakah Amati bibir apa ada kelainan
nyeri tekan. kogenital (bibir sumbing),
warna, kesimetrisan. Demiki-
2. Kepala meliputi: mata, hidung,
an juga keadaan gigi, amati
telinga dan mulut.
jumlah dan bentuknya, ada-
- Pemeriksaan kepala un- kah berlubang, warna, plak,
tuk mengetahui bentuk dan dan kebersihannya. Perhati-
fungsi kepala. Lihat kesime- kan mulut bagian dalam dan 
trisan wajah. Jika muka kanan faring dengan menggunakan
dan kiri berbeda kemungk- tongspatel yang sudah di-
inan ada parese/kelumpuhan. bungkus kassa steril. jalan
Menyuruh pasien membuka
- Mata untuk mengetahui ben- mulut, amati mucosa: teks-
tuk dan fungsinya serta men- tur, warna, kelembaban, dan
getahui adanya kelainan atau adanya lesi.
peradangan pada mata. Jika
ada kekuningan pada sclera, 3. Leher untuk menentukan struk-
kemungkinan hiperbilirubin tur integritas leher. Amati adan-
atau gangguan pada hepar. ya pembengkakkan kelenjar
tiroid/gondok, dan adanya
- Hidung untuk mengetahui massa Letakkan kedua telapak
bentuk dan fungsi hidung tangan pada leher klien, suruh
serta mengetahui adanya pasien menelan dan rasakan
inflamasi/sinusitis,atau nyeri adanya kelenjar tiroid.
tekan.
4. Payudara. Pehatikan bentuk
- Telinga untuk mengetahui apakah simetris, puting susu
keadaan telinga luar, saluran menonjol atau masuk. Untuk
telinga, gendang telinga dan pemeriksaan, sebaiknya klien
fungsi pendengaran. Ketika berbaring dengan tangan kiri
memeriksa telinga pada klien keatas. Lakukan palpasi secara
dewasa, daun telinga ditarik menyeluruh pada payudara se-
ke atas agar mudah dilihat. belah kiri secara bergantian
Pada anak, daun telinga di- dari arah payudara, aksila, lihat
tarik kebawah. adanya massa dan pembuluh
- Mulut dan Faring. Untuk limfe.
mengetahui kebersihan, ben- 5. Dada jantung dan paru

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Paru (pulmonalis) suara napas bronkial.

- Inspeksi: Perhatikan bentuk a. Suara napas vesikuler


dada, gerakan paru, tarikan bernada rendah, terden-
(retraksi). Adanya retraksi ke- gar lebih panjang pada
mungkinan klien mengalami fase inspirasi daripada
sesak nafas. ekspirasi dan kedua fase
bersambung.
- Palpasi: perhatikan kesime-
trisan dada kanan dan kiri, b. Suara napas bronkial ber-
adanya fremitus suara dan nada tinggi dengan fase
krepitasi. Fremitus adalah ekspirasi lebih lama dari-
vibrasi ringan teraba pada pada inspirasi dan terpu-
dinding dada selama bersu- tus. Tidak terdengar pada
ara (mengucapkan kata sem- paru normal. Terdengar
bilan..sembilan) dan simetris. pada percabangan bron-
Krepitus adalah berbunyi ta- chus, pada saat udara
jam abnormal yang disebab- masuk intensitas keras, le-
kan oleh kebocoran udara tak pada tulang antar iga
dari paru-paru kedalam jarin- (ICS) ke 4-5.
gan subkutan
c. Bronkovesikuler/ vesiko-
- Perkusi untuk menentukan bronkial adalah kombina-
bunyi paru melakukan ketu- si suara nada tinggi den-
kan pada dada. Normalnya gan inspirasi dan ekspirasi
adalah sonor pada seluruh yang jelas serta bersam-
lapang paru, redup pada ba- bung. Terdengar pada
tas paru hepar dan jantung: bronchus sebelum alveo-
redup). lus, intensitas sedang, le-
tak pada tulang antar iga
- Auskultasi untuk menilai su-
(ICS) 5.
ara nafas dasar dan suara
nafas tambahan yang dapat - Suara tambahan tidak terden-
didengarkan pada daerah gar pada paru sehat. Suara ini
dada atau punggung. Suara timbul akibat dari adanya se-
napas dasar ada 3 macam cret didalam saluran napas,
yaitu suara napas normal/ penyempitan dari lumen sal-
vesikuler, suara napas cam- uran napas dan terbukanya
puran/ bronkovesikuler dan alveoli yang sebelumnya ko-

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

lap. Suara tidak normal yang rang 2 cm disamping bawah


dapat didengarkan pada sal- xifoideus (pada mid klaviku-
uran nafas adalah : la kiri intercostals 5).

a. Rales : suara yang di- - Perkusi. Adanya bunyi red-


hasilkan dari eksudat up atau pekak menunjuk-
lengket pada paru saat kan organ jantung ada pada
fase inspirasi (rales ha- daerah perkusi.
lus, sedang, kasar). Suara
- Auskultasi. Untuk menden-
ini mudah ditemui pada
garkan suara jantung S1, S2,
penderita pneumonia,
S3 dan S4. Dalam kondisi
TBC.
normal hanya terdengar su-
b. Ronchi : nada rendah dan ara S1 dan S2.
sangat kasar terdengar
6. Abdomen
saat inspirasi maupun
ekspirasi. Ciri khas ronchi - Inspeksi. Amati bentuk perut
adalah akan hilang bila secara umum, warna kulit,
klien batuk. Ronchi mu- adanya retraksi, ketidak si-
dah ditemui pada edema metrisan, adanya asites.
paru.
- Palpasi. Untuk mengetahui
c. Wheezing : bunyi yang nyeri tekan. Palpasi pada ab-
terdengar “ngiii….k”. bisa domen juga untuk mengeta-
dijumpai pada fase ek- hui posisi hepar (hati), limpa,
spirasi. Umumnya pada ginjal.
bronchitis akut dan asma.
7. Genetalia. Untuk mengetahui
d. Pleura Friction Rub ; bunyi adanya lesi, penyakit infek-
yang terdengar “kering” si (gonorea, shipilis, dll) serta
seperti suara gosokan mengetahui kebersihan gene-
amplas pada kayu. Mis- talia.
alnya pada klien dengan
8. Kekuatan otot (musculosekle-
peradangan pleura.
tal), untuk memperoleh data
Jantung (cordis) dasar tentang otot, tulang
dan persendian, mobilitas dan
- Inspeksi untuk mengamati
kekuatan otot.
denyut apek jantung pada
area midsternum lebih ku- 9. Neurologi Untuk mengetahui

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

integritas sistem persyarafan


Pengkajian Fisik Pada Anak
- Refleks Patella, digunakan
untuk mengetahui kecuk-
Dalam melakukan pemeriksaan fisik pada
upun vitamin B1 dan fung-
anak, sedikit berbeda meskipun juga den-
si sistem persyarafannya.
gan tehnik inspeksi, palpasi, auskultasi dan
Minta pasien duduk dan
perkusi. Saudara perlu memahami bahwa
tungkai menggantung di
yang terpenting adalah tidak meinimbulkan
tempat tidur/kursi. Pasien
trauma pada anak dan dimulai yang mu-
rileks dan alihkan perha-
dah dahulu. Prinsip-prinsip yang perlu
tian untuk menarik kedua
saudara perhatikan adalah:
tangan di depan dada.
Pukul tendo patella, dan
secara refleks kaki diang-
1. Tempat pemeriksaan tidak mena-
kat.
kutkan
- Reflex Plantar (babinsky).
Gunakan benda dengan 2. Jika perlu ajak anak bermain dulu agar
ketajaman sedang (pensil/ kooperatif, sehingga memudahkan
ballpoint) atau ujung stick pemeriksaan.
hammer. Goreskan pada 3. Pemeriksaan dimulai dari bagian
telapak kaki pasien bagian tubuh yang mudah.
lateral, dimulai dari ujung
telapak kaki sampai den- 4. Libatkan anak dalam proses pe-
gan sudut telapak jari ke- meriksaan.
lingking lalu belok ke ibu
5. Posisi pemeriksaan senyaman mun-
jari. Reflek positif telapak
gkin. Anak dapat berbaring di
kaki akan tertarik ke da-
pangkuan orang tua.
lam.
6. Berikan pujian jika anak koopera-
Perlu gambar thorak untuk pe- tif. Hal ini dapat merangsang anak
meriksaan paru dan jantung. Jika yang lain menjadi tidak takut un-
memungkinkan ada diserta den- tuk diperiksa.
gan suara jantung dan paru un- 7. Berikan pujian pada orang tua
tuk melengkapi kegiatan prakti- apabila anak maju dan ibu tahu
kum pada pedoman praktikum lll. akan nasihat petugas.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pengkajian fisik pada anak, pada


dasarnya sama dengan pemerik-
saan fisik pada ibu yaitu penguku-
ran tanda vital, pengukuran an-
tropometri an pemeriksaan fisik.

Pengukuran antropometri

Pengukuran antropometri yang


penting untuk dilakukan pada
anak meliputi berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan.

2. Tinggi badan

1. Berat badan Merupakan indikator pertum-


buhan linier anak. Pengukuran
Merupakan indikator panjang (tinggi badan) dapat
keadaan gizi anak. Pen- dilakukan dengan posisi berbar-
gukuran Berat Badan dapat ing atau berdiri.
menggunakan timbangan
bayi dan timbangan injak.

3. Lingkar kepala.

Ukuran lingkar kepala dimaksud-


kan untuk menaksir pertumbuhan
otak. Sebenarnya ada 3 lingkar
kepala yaitu lingkar kepala besar,
sedang dan kecil. Pada anak, yang
Tugas
diukur adalah lingkar kepala se-
Pelajari den- dang.
gan seksama
kegiatan be-
lajar tentang

4. Lingkar Lengan Atas (LLA, lila)

Ukuran lingkar lengan atas mencer-


minkan pertumbuhan jaringan le-

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mak dan otot yang tidak terpen- - Tulang tengkorak. Apa-


garuh oleh keadaan cairan tubuh. kah terbentuk sempurna.
Pertambahan lingkar lengan atas Anencefali adalah tidak
ini relatif lambat. Saat lahir, ling- ada tulang tengkorak
kar lengan atas sekitar 11 cm dan
- Perhatikan ubun-ubun
pada tahun pertama lingkar lengan
(fontanela). Fontanela
atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ti-
yang belum menutup, nor-
dak banyak berubah sampai usia
malnya adalah datar. Jika
tiga tahun.
kekurangan cairan (dehi-
Pengukuran dilakukan pada len- drasi) fontanela cekung,
gan bagian kiri, yaitu pertengahan jika tekanan intra kranial
pangkal lengan dengan siku dengan meningkat akan cembung.
mengunakan pita pengukur. Pemili- Fontanel mayor menutup
han lengan kiri tersebut dengan usia 18 bulan dan fontanel
pertimbangan bahwa aktifitas minor menutup 2 – 6 bu-
lengan kiri lebih pasif daripada lan.
lengan kanan sehingga ukurannya
- Distribusi rambut dan war-
lebih stabil.
na. Jika rambut berwearna
/ kuning dan gampang ter-
cabut merupakan indikasi
Cara melakukan pengukuran
adanya gangguan nutrisi.
antropometri tanda-tanda
vital dapat saudara pelajari 2. Muka. Seharusnya simetris
pada pedoman praktikum lll. kiri dan kanan.

Bagian tubuh anak yang perlu 3. Mata. Simetris kanan kiri. Alis
saudara periksa adalah: mulai tumbuh umur 2-3 bu-
lan. Adakah kelainan seper-
1. Kepala.
ti strabismus ( juling), infeksi
- Bentuk kepala. Apakah se- konjungtivitis.
suai ukuran normal. Uku-
4. Hidung. Simetris kiri dan
ran lingkar kepala fronto
kanan. Adakah pernafasan
ocipital (lingkar kepala se-
cuping hidung pada anak
dang) sekitar 34 cm. Ben-
yang sesak nafas.
tuk kepala besar disebut
makrosefali, bentuk kepala 5. Mulut.
kecil disebut mikrosefali.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

- Pada bayi sering kali tim- la menunjukkan tulang rawan


bul jamur pada mulut masih lunak. Untuk memu-
yang berwarna keputihan dahkan memeriksa liang telin-
(moniliasis atau oral trush). ga apakah ada serumen atau
cairan, daun telinga ditarik ke-
- Bibir atau mukosa mu-
bawah kemudian kebelakang.
lut kering, dan ada luka
biasanya mengalami sa- 7. Leher. Pada bayi, lipatan leher
riawan. Bibir yang tidak 2-3 kali lipat lebih pendek dari
terbentuk sempurna dise- orang dewasa.
but bibir sumbing (labio
- Raba tiroid : daerah tiroid
schizis), jika palatum tidak
ditekan,dan pasien disuruh
terbentuk disebut pala-
untuk menelan, apakah ada
toshizis.
pembesaran atau tidak.
- Periksa gigi dan gusi apa-
- Tonick neck refleks, saat
kah ada perdarahan atau
kedua tangan bayi ditarik,
pembengkakan. Gigi susu
kepala akan mengimbangi
jumlahnya 20 buah.
(mengangkat).
- Tekan pangkal lidah den-
8. Dada. Bentuk dada apakah
gan menggunakan spatel,
simetris kiri dan kanan. Pada
hasil positif bila ada refleks
bayi bentuk dada silindris (nor-
muntah ( Gags refleks)
mal). Bentuk dada barrel chest
- Rooting refleks (refleks (seperti bentuk tong), pigeon
menoleh) : bayi akan men- chest (dada burung), funnel
cari (menoleh) benda yang cest (sternum berbentuk ce-
diletakkan disekitar mulut kung) menandakan ada ke-
lainan pada organ didalamn-
- Sucking Refleks (refleks
ya. Pemeriksaan dada meliputi
hisap), jika ada puting atau
paru dan jantung, prosedurn-
dot yang dimasukan mulut,
ya sama dengan pemeriksaan
bayi akan mengisapnya.
dada pada ibu.

6. Telinga. Simetris kiri dan kanan.


9. Abdomen. Observasi distensi
Daun telinga dilipat, dan lama
(peregangan) abdomen. Aus-
baru kembali keposisi semu-
kultasi pada abdomen, terden-

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

gar suara peristaltik usus. diletakkan pada tangan


bayi, maka secara refleks
- Palpasi hati, teraba 1 – 2 cm
tangan bayi akan menggen-
dibawah costae, panjangn-
gam.
ya pada garis media clavi-
kula 6 – 12 cm.

- Palpasi limpa pada kuadran Untuk mendukung pemeriksaan


kiri atas fisik, saudara juga perlu melaku-
kan anamnesa mengenai:
- Perkusi pada daerah hati su-
ara yang ditimbulkan ada- 1. Identitas pasien untuk me-
kah pekak. mastikan bahwa yang diperik-
sa adalah klien yang dimak-
- Perkusi pada daerah lam-
sud. Yang termasuk identitas
bung suara yang ditimbul-
misalnya nama, umur, jenis
kan adalah timpani.
kelamin dsb.
10. Punggung.
2. Riwayat penyakit, meliputi:
- Raba sepanjang tulang be-
- Keluhan Utama : alasan
lakang , apakah ada spina
berobat
bivida (lekukan berisi cairan
pada lumbo sacral) - Riwayat Perjalanan Penya-
kit
- Amati adakah postur tubuh
bungkuk (skoliosis), atau - Upaya pengobatan yang
miring sebelah (kyposis) dilakukan

11. Tangan 3. Riwayat Pranatal (selama dalam


kandungan)
- Jumlah jari lebih dari 5 : pol-
idaktil, jari-jari bersatu : sin- 4. Riwayat Kelahiran
daktil.
5. Riwayat imunisasi
- Kuku terdapat clubbing fin-
6. Keadaan pertumbuhan dan
ger ( jari-jari tabuh), diduga
perkembangan dll.
ada gangguan system car-
diovaskular.

- Grasping refleks (refleks


menggenggam) : jika jari

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Demikianlah kegiatan belajar sesuai keadaan organ tubuh


tentang pemeriksaan fisik. Jika yang diperiksa.
ada hal-hal yang belum saudara
pahami, saudara dapat mendi-
skusikan dengan fasilitor. Na- Ada berbagai pendekatan pe-
mun sebelumnya saudara bisa meriksaan fisik, yang paling
mengulangi untuk mempelajari umum adalah pemeriksaan fisik
kegiatan belajar 1 ini. head to toe yaitu dimulai dari
bagian kepala, leher, dada, pe-
rut, sampai kaki. Selain itu, pe-
meriksaan tanda vital dan antro-

Rangkuman pometri juga termasuk ragkaian


pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik pada ibu dan


Pemeriksaan fisik merupakan anak pada dasarnya menggu-
pemeriksaan tubuh klien untuk nakan tehnik dan pendekatan
memperoleh data yang siste- yang sama. Yang membedakan
matif dan komprehensif, me- adalah keadaan organ tubuhn-
mastikan atau membuktikan ya, sehingga memerlukan cara
hasil anamnesa, menentukan yang sedikit berbeda. Pada anak
masalah yang kemungkinan di- organ tubuhnya masih dalam
alami klien. Ada empat tehnik tahap pertumbuhan, sedang-
dasar pemeriksaan fisik yaitu kan pada ibu atau usia dewasa
secara inspeksi, palpasi, perkusi keadaan organ tubuhnya sudah
dan auskultasi dan digunakan matang.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
1. Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh klien secara keseluru-
han atau hanya bagian tertentu untuk:

a. Menentukan penyakitnya sesaat setelah pemeriksaan

b. menghindari anamnesa yang jawabannya subyektif

c. memperoleh informasi secara sistematif dan komprehensif,

d. memperoleh data yanag tidak terduga

2. Pemeriksaan fisik dengan dengan mengamati pernafasan dan frekuen-


sinya, dapat dilakukan dengan cara:

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

3. Jika saudara melakukan pemeriksaan bising usus, maka dilakukan den-


gan cara:

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

4. Pemeriksaan tanda vital yang memerlukan stetoskop adalah untuk:

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Pernafasan

b. Tekanan darah

c. Nadi

d. Suhu

5. Saat memeriksa paru secara perkusi, suara yang dihasilkan adalah:

a. Pekak

b. Rales

c. Ronchi

d. Stridor

6. Untuk memeriksa kelenjar gondok pada ibu, tehnik yang dilakukan


adalah:

a. Dengan melakukan foto leher

b. Dengan posisi bebaring, lalau anjurkan untuk nafas panjang.

c. Meraba leher dengan kedua tangan pemeriksa, dan pasien suruh


menelan.

d. Melakukan anamnesa untuk mendukung hasil pemeriksaan.

7. Untuk melakukan pemeriksaan fisik pada anak, beberapa hal yang per-
lu diperhatikan:

a. Lakukan pemeriksaan bagian tubuh yang tidak menyakitkan anak.

b. Berikan anak alat-alat bermain sebanyak mungkin agar tidak takut

c. Berikan perlakukan yang sama seperti kita memeriksa pasien de-


wasa

d. Lakukan pemeriksaan yang mudah dulu agar anak tidak takut.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

8. Reflek pada bayi yang memungkinkan anak mengangkat kepala ketika


kedua tangan ditarik adalah:

a. Tonik neck refleks

b. Rooting refleks

c. Sucking refleks

d. Palmar graps refleks.

9. Untuk mengetahui lingkar kepala anak, bagian kepala yang diukur ada-
lah:

a. Daerah ubun-ubun menuju belakang kepala bagian bawah.

b. Daerah frontal (sekitar titik glabela) menuju bagian kepala paling


belakang

c. Daeraah ubun-ubun besar menuju dagu

d. Daerah frontal menuju bawah kepala.

10. Bentuk dada yang normal pada saat bayi adalah:

a. Pigeon chest

b. Funnel chest

c. Dada silindris

d. Pipih.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 1

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang


terdapat pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah
jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup

kurang dari 70% : kurang

Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil


Saudara Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi
jika pencapaian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan bela-
jar 1, terutama bagian-bagian yang belum Saudara kuasai !

Tugas

Pelajari dengan seksama kegiatan belajar tentang pemeriksaan fisik di-


atas. Jika sudah paham, coba saudara mencari 2 orang anggota keluar-
ga. Yang pertama adalah seorang ibu yang mempunyai anak balita, satu
orang lainnya yang berusia balita. Lakukan pemeriksaan untuk ibu dan
balita tersebut. Apa perbedaan yang saudara temukan?

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Asuhan Pada Klien yang Menghadapi
Kehilangan dan Kematian

TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami asuhan pada
klien yang mengalami kehilangan dan kema-
Pembelajaran Umum tian.

1. Menjelaskan konsep Konsep Kehilangan


(Loss) dan Berduka

TUJUAN 2. Menyebutkan tindakan untuk melewati


masa berduka

3. Menjelaskan konsep sakaratul maut dan ke-


matian
Pembelajaran Khusus
4. Menjelaskan pengkajian tanda sakaratul
maut dan kematian

5. Menjelaskan asuhan pada klien yang sa-


karatul maut dan kematian

1. Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka

POKOK
2. Tindakan untuk melewati masa berduka

3. Konsep sakaratul maut dan kematian

Materi 4. Pengkajian tanda sakaratul maut dan


kematian

5. Asuhan yang diperlukan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Satu hal yang perlu saudara sadari sesuatu yang sebelumnya ada, baik
pada kegiatan belajar ini adalah bah- sebagian atau keseluruhan. Dengan
wa kehilangan dan kematian merupa- kata lain, kehilangan merupakan suatu
kan suatu kejadian yang universal dan keadaan yang dialami seseorang saat
unik dalam setiap siklus hidup manu- berpisah dengan sesuatu yang diang-
sia. Semua orang pasti akan mengal- gap berharga. Kehilangan merupa-
aminya. Orang yang mengalami kehi- kan pengalaman yang pernah dialami
langan sering merasa enggan untuk oleh setiap individu selama rentang
membicarakan karena melibatkan kehidupannya dan cenderung akan
emosi. Orang yang akan meninggal- mengalaminya kembali walaupun da-
pun, akan menunjukkan tanda-tanda lam bentuk yang berbeda.
sudah dekatnya kematian. Demikian
juga dengan orang yang ditinggalkan-
nya, akan mengalami masa berduka. Sumber kehilangan
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan,
Ketika saudara merasa kehilangan, apa
saudara harus memahami kondisi klien
penyebabnya? Ada banyak hal yang
yang sedang mengalami kehilangan
menyebabkan kita merasa kehilangan.
dan kematian serta bisa memberikan
Dibawah ini sumber-sumber kehilan-
dukungan.
gan:

Konsep Kehilangan (Loss) 1. Obyek eksternal. Misalnya kehi-


dan Berduka langan hewan kesayangan dan
harta benda.

2. Lingkungan yang dikenal. Mis-


Pernahkan saudara merasa kehilangan
alnya pindah rumah, dirawat di
sesuatu atau ada anggota keluarga
rumah sakit atau pindah peker-
yang meninggal? Bagaimana perasaan
jaan.
saudara? Pasti saudara akan merasa
sedih. 3. Seseorang yang berarti. Misaln-
ya kepergian suami/astri, anak,
Kehilangan adalah suatu situasi aktu-
anggota keluarga dll.
al maupun potensial yang dapat di-
alami individu ketika berpisah dengan 4. Bagian diri sendiri (loss of self).

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Misalnya hilangnya sebagian Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:


anggota tubuh, fungsi fisik dan
1. Aktual atau nyata. Kehilangan tipe
psikologis maupun gangguan
ini mudah dikenal atau diidentifi-
tumbuh kembang.
kasi oleh orang lain, misalnya am-
5. Kehilangan seseorang yang be- putasi, kematian orang yang san-
rarti. Misal kematian salah seo- gat berarti.
rang anggota keluarga, teman
2. Persepsi. Kehilangan tipe ini hanya
dekat atau adanya perpisahan.
dialami oleh individu yang men-
Diantara sumber kehilangan diatas? galaminya dan sulit dibuktikan
Yang mana yang pernah saudara ala- oleh orang lain. Misalnya saat ses-
mi? eorang berhenti bekerja, menye-
babkan kemandirian dan kebe-
basannya menurun
Dampak kehilangan

Adanya kehilangan menimbulkan


Rentang Respon Kehilangan
dampak yang berbeda, antara masa
anak-anak, remaja dan orang tua. Ketika saudara merasa kehilangan
Saudara hendaknya bisa memahami uang saku saat masih kecil, tentu se-
hal ini, sehingga tidak salah member- dih. Masihkah saudara rasakan sampai
ikan asuhan. sekarang? Jika masih, tentu tidak sese-
dih dulu.
1. Masa kanak-kanak, dampak ke-
hilangan bisa mengancam ke- Menurut teori Kubler-Rose setiap
mampuan perkembangannya, orang yang kehilangan biasanya akan
menjadi regresi dan merasa ta- melewati fase-fase berikut:
kut ditinggal.
1. Fase denial adalah tidak mem-
2. Masa remaja, dapat mengalami percayai kenyataan. Reaksi per-
disintegrasi dalam keluarga tama adalah syok. Sering beka-
ta “itu tidak mungkin, saya tidak
3. Dewasa tua, adanya kematian
percaya itu”.
pasangan hidup membuat se-
mangat hidupnya menurun. 2. Fase anger / marah. Pada fase
ini seseorang mulai sadar akan
kenyataan dan menimpakaan
Tipe Kehilangan kesalahan pada orang lain
kadang disertai perilaku agresif.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Fase bergaining / tawar- men- tidak boleh keluar rumah sampai 3-4
awar. Seseorang akan berkata “ bulan setelah kematian, memperingati
kenapa harus terjadi pada saya kematiannya setelah 7 hari, 40 hari dan
? “ kalau saja yang sakit bukan seterusnya.
saya “ seandainya saya hati-hati
“.
Masa berduka seseorang bervariasi
4. Fase depresi. Menunjukan sikap
antara satu orang dengan lainnya. Se-
menarik diri, tidak mau bicara
bagaimana yang telah dijelaskan pada
atau putus asa. Biasanya me-
bahasan kehilangan. Jika merujuk teori
nolak makan, susah tidur, libido
Kubler Rose, respon seseorang dalam
menurun.
melewati masa berduka ada beberapa
5. Fase acceptance, fase dimana tahap yaitu tahap pengingkaran, mar-
seseorang menerima kenyata- ah, tawar menawar, depresi dan me-
an yang terjadi. Biasanya akan nerima.Tahap-tahapan tersebut dapat
berkata ” apa yang dapat saya saudara baca lagi pada bahasan kehi-
lakukan agar saya cepat sem- langan.
buh”, “ yah, akhirnya saya harus
operasi “
Jenis Berduka

Dalam menghadapai rasa berduka, re-


Berduka (Grieving)
spon atau reaksi seseorang berbeda
Saat ada salah seorang anggota kel- satu dengan lainnya. Ada yang segera
uarga yang meninggal, hampir pasti bangkit, namun ada yang mengalami
saudara dan anggota keluarga lainnya masa duka berkepanjangan. Umumn-
akan mengalami masa berduka atau ya jenis duka yang dialami seseorang
berkabung. Berduka merupakan reaksi adalah:
emosi terhadap kehilangan yang bi-
1. Berduka normal, terdiri atas
asanya akibat perpisahan, diwujudkan
perasaan, perilaku, dan reaksi
adanya perasaan sedih, gelisah, cemas,
yang normal terhadap kehilan-
sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.
gan. Misalnya, kesedihan, ke-
Berduka merupakan respon normal
marahan, menangis, kesepian,
pada semua kejadian kehilangan, ter-
dan menarik diri dari aktivitas
utama kehilangan seseorang yang
untuk sementara.
berarti dalam hidupnya. Masa berdu-
ka dan berkabung sering dipengaruhi 2. Berduka antisipatif, yaitu rasa
kebudayaan dan kebiasaan. Misalnya

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

duka yang muncul sebelum ke- karena ada anggota keluarganya yang
hilangan atau kematian yang meninggal atau sakit kritis maka akan
sesungguhnya terjadi. Misalnya, membutuhkan dukungan dari semua
ketika menerima diagnosis ter- pihak. Sebagai petugas, maka saudara
minal, seseorang akan memulai perlu melakukan tidakan:
proses perpisahan dan menye-
1. Membangkitkan harapan. Ya-
suaikan beragai urusan didunia
kinkan pada keluarga bahwa
sebelum ajalnya tiba
perawatan terbaik sudah diber-
3. Berduka yang rumit, dialami ikan, mengingatkan bahwa mati
oleh seseorang yang sulit un- adalah akhir penderitaan dan
tuk maju ke tahap berikutnya, kesakitan.
yaitu tahap kedukaan normal.
2. Berpartisipasi dalam memberi
Masa berkabung seolah-olah ti-
perawatan, berbagi informasi
dak kunjung berakhir dan dapat
dengan petugas lain.
mengancam hubungan orang
yang bersangkutan dengan 3. Memberikan dukungan mor-
orang lain. al (support). Dukungan moral
membantu klien melewati ke-
4. Berduka tertutup, yaitu kedu-
marahan, kesedihan dan pe-
kaan akibat kehilangan yang ti-
nolakan serta bisa digunakan
dak dapat diakui secara terbuka.
sebagai koping dengan peruba-
Misal ehilangan pasangan kare-
han yang terjadi.
na AIDS, ibu yang kehilangan
bayinya saat di kandungan atau 4. Memenuhi kebutuhan spiritual.
saat melahirkan. Memberi kesempatan berdoa
sesuai kepercayaan sehingga
mendapatkan kekuatan dari Tu-
Dari berbagai jenis duka diatas, yang han.
mana pernah saudara temui? Apa ki-
ra-kira penyebabnya? Saudara bisa Konsep sakaratul maut dan
mencatatnya atau menceritakan ketika kematian
ada pertemuan dengan fasilitator.
Sakaratul Maut, Menjelang Ajal (Dy-
Tindakan untuk melewati ing)
masa berduka
Sebelum sakaratul maut datang, ser-
ingkali klien dalam keadaan kritis dan
Ketika ada keluarga yang berduka
menderita penyakit dalam keadaan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

terminal. Kritis adalah suatu kondi- menjadi kering.


si yang mana pasien dalam keadaan
gawat tetapi masih ada kemungkinan 4. Gangguan Sensorik : penglihatan
untuk mempertahankan kehidupan. kabur, sensasi penciuman dan
Sedangkan terminal adalah fase akh- pengecapan berkurang, penden-
ir kehidupan klien, menjelang kema- garan merupakan sensorik yang
tian (sakaratul maut), yang dapat ber- paling akhir hilang.
langsung dalam waktu singkat atau
5. Perubahan Tingkat Kesadaran :
panjang. Bagi setiap orang, kematian
bervariasi.
merupakan suatu kehilangan, yang ti-
dak dapat dihindari oleh siapa pun.
6. Tanda-tanda Klinis Sesaat Men-
Sakaratul maut adalah kondisi pasien
jelang Kematian : Pupil melebar,
menghadapi kematian yang memiliki
tidak dapat bergerak, refleks hil-
berbagai keinginan dan harapan.
ang, nadi lambat dan lemah.

7. Pernafasan cheyne’s stokes, men-


gorok/stridor, tekanan darah
Tanda-Tanda Klinis Menjelang Ke-
sangat rendah, mata membuka /
matian :
menutup sebagian.
1. Hilang Tonus Otot : relaksasi otot
wajah, sulit berbicara, sulit mene-
lan, menurunnya aktivitas saluran Kematian (Death) :
cerna ( nausea, obstipasi, disten-
Adalah kondisi berhentinya perna-
si abdomen ), kontrol sfingter
pasan, nadi, tekanan darah, serta hil-
menurun ( incontinensia urie &
angnya respon terhadap stimulus ek-
alvi ), pergerakan berkurang.
sternal ditandai terhentinya aktivitas
listrik otak, jantung dan paru. Orang
2. Sirkulasi Darah Berkurang : siano-
yang ditinggalkan juga mengalami
sis ekstremitas, teraba dingin pada
ase kehilangan penolakan, kemarahan,
pada ekstremitas, telinga dan
tawar-menawar, depresi dan meneri-
hidung.
ma.
3. Perubahan Tanda – Tanda Vital :
nadi lambat, irregular, nafas cepat,
lama-lama menjadi lambat dan Perubahan Postmortal (post mortal:
irregular, pernafasan mulut seh- setelah kematian)
ingga membran mukosa mulut
Perubahan yang terjadi setelah kema-

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tian tubuh: 5. Pembusukan

1. Autolysis Proses pembusukan mulai nampak


setelah 34 – 36 jam post mortal,
Jaringan yang mati akan dihancur-
disebabkan oleh mekanisme kerja
kan oleh enzim-enzim dari liso-
mikroorganisme pembusuk, teru-
som, mikroorganisme dan jaringan
tama golongan clostridium.
akan mencair

2. Algor mortis (penurunan suhu) Pengkajian tanda sakaratul


maut dan kematian
Perubahan suhu tubuh menja-
di dingin sesuai dengan suhu
lingkungan. Tubuh yang telah mati
Ketika ada klien yang mengalami sa-
memerlukan waktu 24 jam hingga
karatul maut, maka saudara harus bisa
48 jam untuk menjadi dingin kare-
mengidentifikasi tanda-tandanya seh-
na metabolisme terhenti
ingga bisa memberikan informasi ke-
3. Rigor mortis (kaku mayat) pada keluarganya.

Rigor mortis adalah kekakuan sen- 1. Tanda klinis


di tubuh timbul setelah 2 hingga 4
- hilangnya tonus otot
jam, diawali pada otot rahang dan
keseluruh otot tubuh selama ± 9 - relaksasi otot wajah
kematian. Rigor mortis akan men-
- kesulitan berbicara dan mene-
capai puncaknya setelah 48 jam
lan
dan kemudian menghilang selama
3-4 hari. - penurunan aktivitas gastroin-
testinal
4. Livor mortis (lebam mayat)
- melemahnya tanda sirku-
Perubahan warna kulit, biru kehi-
lasi(dingin,nadi lambat,tekanan
tam-hitaman karena sirkulasi dar-
darah rendah
ah sudah tidak berjalan, sehingga
terjadi pelepasan Hb mulai dari - melemahnya sensasi(mata ka-
anggota bawah tubuh pasien pada bur, penurunan tingkat kesada-
keadaan telentang. Lebam mayat ran)
terjadi sesaat setelah meninggal
dan mulai 15 – 39 menit setelah 2. Mendekati kematian: dilatasi pu-
meninggal. pil, tidak. mampu bergerak, reflek
hilang, nadi naik turun, resp.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

cheyne stoke dan tek. drh. turun kenyataan

6. Memenuhi kebutuhan fisiologi

Masalah 7. Memfasilitasi kegiatan spiritual.

Masalah yang sering dihadapi oleh


klien yang akan meninggal adalah:
Asuhan setelah kematian
1. Ketakutan sehubungan dengan
Demikian juga ketika pasien sudah
ancaman kematian
meninggal, saudara harus melakukan
2. Keputusasaan sehubungan tindakan untuk meawat jenazahnya.
dengan penyakit terminal
1. Atur jenazah dalam posisi
anatomis
Asuhan yang diperlukan
2. Singkirkan pakaian dan alat
tenun yang kotor

3. Lepaskan semua alat kedokter-


Saat saudara mengetahui pasien men-
an
jelang kematian (sakaratul maut),
saudara tetap memberikan asuhan 4. Bersihkan tubuh
atau tindakan. Asuhan yang perlu
5. Atur tangan sesuai dengan ag-
saudara lakukan adalah:
ama/kepercayaan.
1. Memberikan dukungan dan
6. Tutup kelopak mata, katupkan
mengembalikan kontrol diri pasien
rahang / mulut, tutup dengan
dengan mengatur ruangan yang
kapas atau kain tipis
nyaman, membatasi pengunjung
dan membantu aktivitas 7. Catat semua benda milik pasien
dan berikan keluarganya
2. Membantu pasien mengatasi
kesepian, depresi dan takut 8. Beri kartu atau tanda pengenal

3. Membantu mempertahankan 9. Bungkus jenazah dengan kain


rasa aman, percaya diri, harga panjang
diri

4. Membantu pasien mempertah-


Asuhan pada Keluarga
ankan harapan yang dimiliki
Disamping memberikan asuhan pada
5. Membantu pasien menerima

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

klien yang telah meninggal, saudara Apakah ada diantara saudara yag
perlu memberikan asuhan pada kel- merasa takut merawat jenazah? Se-
uarga yang merasakan dampaknya. bagai bidan, saudara harus membuang
Tunjukkan sikap empati saudara yaitu jauh rasa takut, karena nanti pasti akan
ikut prihatin namun tetap memberikan menjumpai kasus-kasus tertentu pada
dukungan. Asuhan yang perlu saudara ibu maupun anak yang beresiko men-
lakukan adalah: gakibatkan kematian. Siapa lagi yang
akan menolong kalau bukan saudara?
1. Dengarkan ekspresi keluarga
Nah, saudara telah menyelesaikan ke-
2. Beri kesempatan oleh bersama
giatan belajar 2 pada modul 3 ini. apa-
jenazah
kah saudara mengalami kesulitan? Jika
3. Siapkan ruangan khusus oleh ada coba baca sekali lagi, bila tetap be-
rasa berduka lum mengerti tanyakan pada fasilitator.

4. Bantu keluarga oleh mem- Dengan berakhirnya kegiatan belajar


buat keputusan apa yang perlu ini, berarti saudara telah menyelesaikan
dilakukan pada jenazah seluruh pembelajaran KDK I. Saudara
akan mempelajari lanjutan mata kuliah
5. Beri dukungan jika terjadi dis- KDK ini pada semester II.
fungsi berduka.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Kehilangan dan kematian merupa- akan beradaptasi dengan kehilangan


kan suatu siklus kehidupan manusia yang dialami dengan melalui fase-fase
yang harus dilalui oleh setiap orang. penolakan, marah, tawar menawar, de-
Keduanya merupakan pengalaman presi selanjutnya menerima kenyata-
yang tidak menyenangkan dan meli- an. Saat kehilangan orang-orang yang
batkan emosional seseorang. Meski- dicintai, biasanya mengalami rasa ber-
pun begitu tidak ada seorangpun yang duka.
bisa menghindarinya.
Sakaratul maut merupakan suatu
Kehilangan merupakan pengalaman kondisi sebelum kematian datang.
yang pernah dialami oleh setiap in- Ada penurunan berbagai fungsi tu-
dividu selama rentang kehidupannya buhnya seperti hilangnya tonus otot,
dan cenderung akan berulang wa- penurunan tanda-tanda vital dan ke-
laupun dalam bentuk yang berbeda. sadaran. Oleh karena itu dukungan
Ada berbagai sumber kehilangan yai- kepada pasien dan keluarganya perlu
tu kehilangan obyek, lingkungan yang diberikan agar dapat melewati ma-
dikenal, bagian diri sendiri dan orang- sa-masa sulit tersebut dengan ikhlas.
orang yang disayangi. Setiap individu

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

1. Kehilangan merupakan suatu kondisi yang tidak mengenakkan karena:

a. Ada sesuatu yang dirasakan hilang

b. Hanya orang-orang tertentu yang merasakannya

c. Tidak akan pernah terjadi lagi jika sudah mengalaminya

d. Dirasakan dampaknya ketika sudah dewasa.

2. Dampak yang bisa terjadi pada anak remaja yang kehilangan salah satu ang-
gota tubuhnya adalah:

a. Rasa takut ditinggal

b. Mudah tersinggung

c. Terganggu pertumbuhan fisiknya

d. Mengalami kemuduran mental

3. Seseorang yang menyesali diri ketika mengetahui bahwa dirinya menderita


penyakit HIV Aids, berada pada fase:

a. Penolakan

b. Marah

c. Tawar menawar

d. Depresi

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Seorang ibu yang ditinggal mati suaminya, pasti merasa berduka dengan
sering menangis, sedih dan menarik diri dari aktivitas. Kedukaan ibu tersebut
merupakan keadaan:

a. Berduka normal

b. Berduka antisipatif

c. Berduka rumit

d. Berduka tertutup.

5. Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan dukungan kepada orang
yang sedang berduka akibat ada anggota keluraga yang meninggal adalah:

a. Yakinkan bahwa semuanya karena gaya hidup sebelum sakit

b. Memberikan asuhan secukupnya karena sudah penyakit terminal

c. Mendatangkan pemuka agama untuk support spiritual

d. Membiarkan dulu sampai orang tersebut meminta tolong

6. Suatu kondisi pasien dalam keadaan gawat namun masih ada kemungkinan
mempertahankan kehidupan diistilahkan dengan:

a. Sakaratul maut

b. Penyakit terminal

c. Penyakit kritis

d. Penyakit darurat

7. Untuk memastikan seseorang telah meninggal, maka terdapat tanda-tanda


dibawah ini:

a. Warna biru kehitaman pada tubuh yang tertekan

b. Suhu tubuh untuk sementara meningkat

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

c. Terjadi pembusukan setelah 2 jam

d. Timbul kekakuan otot segera setelah meninggal

8. Ketika seseorang berada pada keadaan sakaratul maut, maka tanda-tanda klin-
isnya adalah:

a. Berhentinya fungsi saluran cerna

b. Teraba hangat pada ekstremitas bawah

c. Tekanan darah dan frekuensi nadi rendah

d. Kesadaran koma

9. Saat sakaratul maut, asuhan yang diperlukan adalah:

a. Memberi kesempatan klien untuk sendirian

b. Mengurangi pemenuhan nutrisi dan cairan

c. Melarang pengunjung memasuki ruangan pasien

d. Mengatur lingkungan ruangan tenang dan nyaman

10. Untuk merawat pasien yang telah meninggal tindakan yang diperlukan ada-
lah berikut ini, kecuali:

a. Lepaskan semua peralatan pada tubuhnya

b. Tutup kelopak mata dan katupkan mulut dengan seutas tali

c. Atur jenazah dalam posisi anatomi

d. Tubuh tidak perlu dibersihkan, cukup ditutup dengan kain panjang

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 2

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang
benar! Jika jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup

kurang dari 70% : kurang

Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara
Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi jika pencapa-
ian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 1, terutama ba-
gian-bagian yang belum Saudara kuasai !

Tugas KB 2 :

Tugas yang harus saudara lakukan setelah mempelajari kegiatan belajar tentang
kehilangan dan kematian adalah datang ke kamar jenazah terdekat dari tempat
tinggal saudara. Tanyakan kepada petugas, apa saja yang perlu dilakukan ketika
ada jenzah yang datang. Saudara bisa melakukannya secara berkelompok.

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14

Anda mungkin juga menyukai