Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1

Home / Kelas / Sejarah Indonesia (Wajib) 10IPA/IPS 11IPA /IPS12IPA / SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1
/ KD. 3.2 Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuan... / PBM 11 KLS 12 :A. Dinamika Politik Masa Demokrasi ...

Navigasi
PBM 11 KLS 12 :A. Dinamika Politik Masa
 Home
 Dashboard
Demokrasi Terpimpin (1959-1965) : 1. Menuju
 Site pages Demokrasi Terpimpin. 2. Peta Keuatan Politik
 Kelas
Nasional
 Bahasa Inggris
 Prakarya dan Kewirausahaan
 Sejarah Indonesia (Wajib)
10IPA/IPS 11IPA /IPS12IPA
 SEJARAH IND WAJIB XII IPA
1
 Peserta
 Badge/ Lencana
 Kompetensi
 Nilai
 General
 KD. 3.1. Menganalisis
upaya bangsa Indonesia
dalam...
 KD. 3.2 Mengevaluasi
peran dan nilai-nilai
SEJARAH INDONESIA (WAJIB) KELAS 12 PERTEMUAN 11
perjuan...
PBM DARING
PERTEMUAN 5 SMT 1 KLS
12 :TELADAN PARA ... A. Dinamika Politik Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
PBM DARING
PERTEMUAN 6 SMT 1 KLS
Uraian Materi:
12 : SISTEM PEMER...
PBM 7 KLS 12: SISTEM
1. Menuju Demokrasi Terpimpin
KEPARTAIAN DI
INDONESIA PADA ...
Kehidupan sosial politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (1950 hingga
PBM 8 KLS 12: PEMILU
1955 DAN DEKRIT 1959) belum pernah mencapai kestabilan secara nasional. Kabinet yang silih
PRESIDEN 5 JU... berganti membuat program kerja kabinet tidak dapat dijalankan sebagaimana
PBM 9 KLS 12: mestinya. Partai-partai politik saling bersaing dan saling menjatuhkan. Mereka
KEHIDUPAN EKONOMI lebih mengutamakan kepentingan kelompok masing-masing. Di sisi lain, Dewan
INDONESIA PADA MAS... Konstituante yang dibentuk melalui Pemilihan Umum 1955 tidak berhasil
PBM 10 KLS 12 : menyelesaikan tugasnya menyusun UUD baru bagi Republik Indonesia.
KEHIDUPAN EKONOMI Padahal Presiden Soekarno menaruh harapan besar terhadap Pemilu 1955, karena
INDONESIA PADA ... bisa dijadikan sarana untuk membangun demokrasi yang lebih baik. Hal ini seperti
PBM 11 KLS 12 :A. yang diungkapkan Presiden Soekarno bahwa "era demokrasi raba-raba" telah
Dinamika Politik Masa ditutup". Namun pada kenyataanya, hal itu hanya sebuah angan dan harapan
Demokrasi ...
Presiden Soekarno semata.
PBM 12 KLS 12: A.
DINAMIKA POLITIK MASA
DEMOKRASI ...
Kondisi tersebut membuat Presiden Soekarno berkeinginan untuk mengubur partai-
 Topic 3
partai politik yang ada, setidaknya menyederhanakan partai-partai politik yang
 Topic 4
ada dan membentuk kabinet yang berintikan 4 partai yang menang dalam
 Topic 5
pemilihan umum 1955. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, pada tanggal 21
 KD. 3.3. Menganalisis
Februari 1957, di hadapan para tokoh politik dan tokoh militer menawarkan
perkembangan kehidupan konsepsinya untuk menyelesaikan dan mengatasi krisis-krisis kewibawaan
polit... pemerintah yang terlihat dari jatuh bangunnya kabinet. Dalam konsepsinya
 KD. 3.4 : Menganalisis Presiden Soekarno menghendaki dibentuknya kabinet berkaki empat yang
perkembangan kehidupan anggotanya terdiri dari wakil-wakil PNI, Masyumi, NU dan PKI. Selain itu Presiden
poli...
Soekarno juga menghendaki dibentuknya Dewan Nasional yang anggotanya terdiri
 Topic 10 dari golongan fungsional di dalam masyarakat.
 Kelas

Lebih jauh Presiden juga menekankan bahwa Demokrasi Liberal yang dipakai
saat itu merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa dan
semangat bangsa Indonesia. Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu
demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu Demokrasi
Terpimpin.

Upaya untuk menuju Demokrasi Terpimpin telah dirintis oleh Presiden Soekarno
sebelum dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Langkah pertama adalah
pembentukan Dewan Nasional pada 6 Mei 1957.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Presiden Soekarno adalah mengeluarkan


suatu keputusan pada tanggal 19 Februari 1959 tentang pelaksanaan demokrasi
terpimpin dalam rangka kembali ke UUD 1945.

Akhirnya pada hari Minggu, 5 Juli 1959 pukul 17.00, dalam suatu upacara resmi
yang berlangsung selama 15 menit di Istana Merdeka, Presiden Soekarno
mengumumkan dekrit yang memuat tiga hal pokok yaitu :

1) Menetapkan pembubaran Konstituante.


2) Menetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, terhitung mulai tanggal penetapan dekrit dan tidak
berlakunya lagi UUD Sementara (UUDS).

3) Pembentukan MPRS, yang terdiri atas anggota DPR ditambah dengan


utusan-utusan dan golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
Sementara (DPAS).

Langkah politik ini terpaksa diambil karena keadaan tatanegara dalam


keadaan krisis yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan juga
mengancam keutuhan NKRI.

Demokrasi Terpimpin berjalan berdasarkan Dekret Presiden Soekarno 5 Juli


1959 dan Tap MPRS No. VIII/MPRS/1959. Paham demokrasi ini berdasarkan
paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan ( sila ke-4 dari Pancasila ). Paham ini berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong antara semua
kekuatan nasional yang revolusioner dengan rinsip Nasakom (nasionalisme,
agama, dan komunisme). Akan tetapi para ulama di Indonesia menolak prinsip
Nasakom karena mengikut sertakan Komunis yang bertolak belakang dengan
agama.

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan


serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara, kala itu Presiden Soekarno.

Penilai terhadap pelaksanaan Demokrasi Terpimpin yang dilaksanakan oleh


Presiden Soekarno pertama kali muncul dari M. Hatta, melalui tulisannya dalam
Majalah Islam Panji Masyarakat pada tahun 1960 yang berjudul "demokrasi kita".
Hatta mengungkapkan kritiknya kepada tindakan-tindakan Presiden, tugas-tugas
DPR sampai pada pengamatan adanya ‘krisis demokrasi', yaitu sebagai
demokrasi yang tidak kenal batas kemerdekaan, lupa syarat syarat hidupnya
dan melulu menjadi anarki lambat laun akan digantikan oleh diktator.

Kebijakan politik yang dilakukan Soekarno pada masa demokrasi terpimpin


terkesan otoriter atau bisa dikatakan sudah otoriter. Banyak kebijakan yang
ditetapkan bertentangan dengan UUD 1945.

Pelaksanaan Dekrit 5 Juli 1959 ternyata mengalami penyelewengan-


penyelewengan dari yang di amanatkan UUD 1945, antara lain sebagai berikut
:

1) Pembentukan MPRS oleh presiden, Presiden Soekarno mengeluarkan


Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959 tentang Pembentukan MPRS padahal
menurut Undang-Undang Dasar 1945 anggota MPRS harus dipilih memalui
pemilihan umum.

2) Ketua MPRS juga diangkat oleh Presiden. Berdasarkan Undang-Undang


Dasar 1945 kedudukan Presiden berada dibawah MPR. Pasa saat itu MPRS lah
yang tunduk kepada Presiden.

3) Selanjutnya MPRS ini mengangkat Presiden Sukarno sebagai Pemimpin


Besar Revolusi.

4) MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup


5) Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu tahun 1955. Karena
penolakan DPR terhadap Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN) tahun
1960, maka pada tanggal 5 Maret 1960 DPR dibubarkan melalui Penetapan
Presiden No. 3 tahun 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960, dibentuklah DPR-GR (DPR
Gotong Royong) yang anggota-anggotanya ditunjuk oleh presiden.

6) Pada masa Demokrasi Terpimpin terlihat ada beberapa penyimpangan


dari politik luar negeri bebas-aktif yang menjadi cenderung condong pada
salah satu poros, yaitu pembentukan Poros Jakarta-Peking-Moskow. Hal ini
disebabkan baik Uni Soviet maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit
dalam pembelian peralatan militer.
Saat itu Indonesia memberlakukan politik konfrontasi yang lebih mengarah pada
negara-negara kapitalis seperti negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Politik
Konfrontasi tersebut dilandasi oleh pandangan tentang Nefo (New Emerging
Forces) dan Oldefo (Old Established Forces). Nefo merupakan kekuatan baru yang
sedang muncul yaitu negara-negara progresif revolusioner (termasuk Indonesia dan
negara-negara komunis pada umumnya) yang anti-imperialisme dan kolonialisme,
sedangkan Oldefo merupakan kekuatan lama yang telah mapan, yakni negara-
negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis (Nekolim). Untuk mewujudkan
Nefo tersebut maka dibentuklah poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyong
Yang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit
sebab hanya berpedoman ke negara-negara komunis.

7) Selain itu, Indonesia juga menjalankan politik konfrontasi dengan


Malaysia. Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak setuju dengan
pembentukan negara federasi Malaysia yang dianggap sebagai proyek neo-
kolonialisme Inggris yang membahayakan Indonesia dan negara-negara blok
Nefo. Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden mengumumkan Dwi Komando
Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964, yang isinya adalah perhebat ketahanan
revolusi Indonesia dan bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk membebaskan diri
dari Nekolim Inggris. Pelaksanaan Dwikora dengan mengirimkan sukarelawan ke
Malaysia Timur dan Barat menunjukkan adanya campur tangan Indonesia pada
masalah dalam negeri Malaysia.

8) Diangkatnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan


PBB merupakan pukulan bagi Indonesia. Sehingga pada tanggal 7 Januari
1965, Indonesia menyatakan keluar dari PBB.

2. Peta Kekuatan Politik Nasional

Antara tahun 1960-1965, kekuatan politik pada waktu itu terpusat di tangan
Presiden Soekarno. Presiden Soekarno memegang seluruh kekuasaan negara
dengan TNI AD dan PKI di sampingnya.

TNI, yang sejak kabinet Djuanda diberlakukan S.O.B (masa darurat perang atau
keadaan perang), kemudian pemberontakan PRRI dan Permesta pada tahun 1958,
TNI mulai memainkan peranan penting dalam bidang politik. Pada masa Demokrasi
Terpimpin TNI memiliki peranan yang penting serta memiliki posisi yang kuat.
Dihidupkannya kembali UUD 1945 seperti yang tertera dalam Dekrit Presiden
merupakan usulan dari TNI dan TNI mendukung penuh dalam
pelaksanaannya.

Menguatnya pengaruh TNI AD, membuat Presiden Soekarno berusaha menekan


pengaruh TNI AD, terutama Nasution dengan dua taktik, yaitu Soekarno berusaha
mendapat dukungan partai-partai politik yang berpusat di Jawa terutama PKI dan
merangkul angkatan-angkatan bersenjata lainnya terutama angkatan udara.

Kekuatan politik baru lainnya adalah PKI. PKI sebagai partai yang bangkit
kembali pada tahun 1952 dari puing-puing pemberontakan Madiun 1948. PKI
kemudian muncul menjadi kekuatan baru pada pemilihan umum 1955.

Upaya untuk memperoleh citra sebagai pendukung Soekarno:

1) Dengan menerima Penetapan Presiden No. 7 tahun 1959, PKI mendapat


tempat dalam konstelasi politik baru. Kemudian dengan menyokong gagasan
Nasakom dari Presiden Soekarno, PKI dapat memperkuat kedudukannya. Sejak
saat itu PKI berusaha menyaingi TNI dengan memanfaatkan dukungan yang
diberikan oleh Soekarno untuk menekan pengaruh TNI AD.

2) PKI berusaha untuk mendapatkan citra yang positif di depan Presiden


Soekarno. PKI menerapkan strategi "menempel" pada Presiden Soekarno.

3) Secara sistematis, PKI berusaha memperoleh citra sebagai Pancasilais dan


pedukung kebijakan-kebijakan Presiden Soekarno yang menguntungkannya.
Hal ini seperti apa yang diungkapkan D.N. Aidit bahwa melaksanakan Manipol
secara konsekuen adalah sama halnya dengan melaksakan program PKI. Hanya
kaum Manipolis munafik dan kaum reaksionerlah yang berusaha menghambat dan
menyabot manipol.

Demikianlah materi pada pertemuan kali ini, dan untuk mengetahui pemahaman
kalian setelah membaca materi tersebut maka jawablah soal latihan berikut.
Soal Latihan

Petunjuk:
Soal dikerjakan secara individu, ditulis tangan di buku tugas masing-masing,
dilengkapi dengan identitas (mata pelaran, nama siswa lengkap, kelas lengkap,
tugas pertemuan ke ....), tulisan bisa terbaca dengan jelas, terus difoto pakai Hp, terus
dikirim ke WAPRI guru mata pelajaran SEJARAH INDONESIA (081258388014) paling
lambat hari ini pukul 18.00 WIB.

Soal:
1. Sebutkan isi Dekrit Presiden !
2. Tujuan presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 adalah ....
3. Demokrasi Terpimpin adalah ....
4. Sebutkan 8 kebijakan politik di Indonesia masa Demokrasi Terpimpin
yang tidak sesuai dengan UUD 1945 !
5. Mengapa TNI pada masa Demokrasi Terpimpin memiliki pengaruh yang
kuat dalam bidang politik di Indonesia ?
6. Bagaimana upaya PKI untuk memperoleh citra sebagai pendukung
Soekarno ?

Penilaian diri
Dari materi dan soal yang telah dibahas siswa dapat:
Mencatat materi

Saya memahami materi tersebut


Mengerjakan soal latihan di buku
Login : 19IPA1 NABILA MADYA MANDA (Log out)
SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1 Membaca materi
Data retention summary

Submit

PBM 12 KLS 12: A.


◄ PBM 10 KLS 12 : DINAMIKA POLITIK
KEHIDUPAN EKONOMI MASA DEMOKRASI
INDONESIA PADA TERPIMPIN
Jump to...
MASA DEMOKRASI (1959-1965). 3.
LIBERAL TAHUN PERJUANGAN MEREBUT
1950-1959 (PEMBEBASAN) IRIAN
BARAT ►

Anda mungkin juga menyukai