Anda di halaman 1dari 3

Siapakah Radha 

 
Sri Krishna adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Dinyatakan dalam
Svetasvatara Upanishad (6.8) “Tuhan Yang Maha Esa memiliki multi potensi,
yang bertindak dengan sangat sempurna sehingga semua kesadaran, kekuatan dan
aktivitas terarahkan hanya oleh kehendak-Nya”. Dunia material, tempat kita
sekarang hidup, disebut bahir-anga-sakti, energi eksternal Krishna. Krishna
menjelaskan dalam Bhagavad-Gita (9.10): “Di bawah pengawasan-Ku energi
material bekerja”. Selain materi, energi eksternal, ada energi lain yaitu energi
internal. Dengan energi internal dunia spiritual dimanifestasikan. Saat dunia
material dimanipulasi di bawah energi eksternal, dunia spiritual dijalankan oleh
potensi internalNya. Potensi internal itu, yang disebut Hladini Sakti itu adalah
Srimati Radharani.
 
Dalam CC Adi 1.5 dikatakan “Hubungan cinta Sri Radha dan Krishna adalah
manifestasi transcendental/rohani dari potensi pemberi kesenangan internal Tuhan.
Meskipun Radha dan Krishna adalah satu dalam identitas Mereka, Mereka
memisahkan diri untuk selamanya ”. Srimati Radharani, sebagai penyembah
tertinggi Sri Krishna, memperoleh kesenangan terbesar dalam melayani Beliau.
Dia adalah asal dari semua Gopi dan semua Dewi Keberuntungan (Lakshmi devi)
yang selalu terlibat dalam pelayanan kepada Tuhan. Dia adalah andalan, cita-cita
dan perlindungan tertinggi dari semua bhakta/penyembah yang memulai jalan
bhakti. Tanpa terlebih dahulu mendapatkan karunia dari Srimati Radharani, sangat
mustahil untuk mendekati Sri Krishna.
 
Mantra Hare Krishna sebenarnya adalah doa untuk Srimati Radharani. Kata 'Hare'
berasal dari kata 'Hara' yang menunjukkan energi internal atau Hladini Sakti dari
Krishna. Dan ini tidak lain adalah Srimati Radharani. Ketika seseorang melafalkan
maha-mantra, dia berkata: “O Krishna! O Radha !! Tolong libatkan saya dalam
bhakti kepada Anda ”. Krishna sulit untuk didekati secara langsung, tetapi Dia
adalah bhakta-vatsala, yang artinya Dia yang selalu ingin menyenangkan hati para
penyembah-Nya. Jadi mood seorang penyembah adalah untuk memohon belas
kasihan Srimati Radharani yang kemudian dapat merekomendasikan penyembah
tersebut kepada Sri Krishna. Karena Krishna dengan mudah disenangkan oleh
Srimati Radharani, Beliau kemudian dengan mudah menerima penyembah tersebut
dalam pelayanan kepadaNya.
Vrindavan Lila
 
Ketika Tuhan turun, Dia selalu ditemani oleh rekan-rekan-Nya yang penuh kasih.
Lima ribu tahun ketika Sri Krishna turun dalam wujud aslinya, sebagai seorang
bocah gembala sapi di Vrindavan, Srimati Radharani menemani-Nya dalam wujud
aslinya. Dia muncul tepat dua minggu setelah kemunculan Sri Krishna pada hari
kedelapan bulan (ashtami). Srimati Radharani ditemukan di atas bunga teratai oleh
Vrashabhanu dan istrinya Kirtida di dekat desa Barsana, beberapa mil jauhnya dari
Nandagrama. Dikatakan bahwa Srimati Radharani pertama kali membuka matanya
hanya ketika Sri Krishna muncul di hadapannya. Sampai saat itu matanya masih
tertutup.
 
Memahami mood hubungan antara Sri Krishna dan Sri Radha tidak mungkin dari
perspektif duniawi. Memahami madhurya-rasa (pengabdian pada platform
keintiman), yang merupakan tingkat tertinggi hubungan seorang penyembah
dengan Krishna, hanya mungkin dalam tahap bhakti yang paling tinggi di mana
bahkan tidak ada sedikit pun kontaminasi material. Oleh karena itu Svarupa
Damodara Gosvami menulis: “Hubungan cinta Radha dan Krishna bukanlah
hubungan cinta yang biasa, hubungan cinta material, meskipun mereka tampak
seperti itu. Banyak orang salah paham tentang Krishna sebagai manusia biasa.
Mereka tidak mengetahui sifat transcendental/rohani Krishna. Mereka mencoba
meniru rasa-lila Krishna, tarian-Nya bersama para Gopi ”. Ini adalaha sebuah
pelanggaran besar. Para penyembah yang memulai jalur bhakti harus menghindari
pelanggaran semacam itu. Mereka hanya harus berdoa kepada Srimati Radharani,
sebagai Ibu mereka yang paling penyayang, untuk belas kasihan, untuk bhakti dan
untuk kesempatan melayani Sri Krishna.
 
Krishna berarti 'semua tentang Dia menarik (all attractive)', karena Dia menarik
setiap orang kepada-Nya. Tetapi Srimati Radharani bahkan menarik Krishna.
Meskipun Krishna mengatakan vedaham samatitani - "Aku tahu segalanya" - Dia
gagal untuk memahami Radharani. Krishna adalah asyuta (tak terbayangkan),
tetapi bagi-Nya Radharani tak terbayangkan. Radharani sangat hebat. Krishna
berpikir, “Saya kenyang. Saya lengkap dalam segala hal, tetapi saya tetap ingin
memahami Radharani. " Pertanyaan ini mengharuskan Krishna menerima
kecenderungan Radharani untuk memahami diri-Nya sendiri. Untuk itu lima ratus
tahun yang lalu Krishna muncul sebagai Caitanya Mahaprabhu, dalam suasana hati
(mood) Srimati Radharani dan dengan kulitNya yang keemasan, sebagai
penyembah teragung-Nya. Krishna melakukan ini untuk memahami kedalaman
pengabdian Srimati Radharani.
 
Karunia Srimati Radharani
 
Srimati Radharani adalah maha-bhagavata yang ideal. Sebagai pemuja teragung,
Dia juga yang paling penyayang. Dia tidak mampu menanggung penderitaan jiwa-
jiwa yang terperangkap di dunia material. Kata "aradhaya" (doa) berasal dari
"Radha" dan berarti "dapat disembah". Demikian pula kata "aparadha"
(pelanggaran) berarti "melawan Radha". Ketika seseorang melakukan bhakti, dia
menyenangkan Srimati Radharani dan ketika melakukan aparadha Vaisnawa
terhadap Krishna atau para penyembah-Nya, dia menyinggung Radharani. Srimati
Radharani adalah pelindung, teladan dan penolong kepada semua calon
penyembah. Ketika sanag jiwa mulai bertanya tentang Krishna, Srimati Radharani
sangat senang dan bertanggung jawab atas kemajuan bhaktinya. Saat seseorang
membuat kemajuan dalam bhaktinya, dia maju untuk mendapat karunia Srimati
Radharani dan ketika Dia senang, Krishna juga secara otomatis akan senang.
 
Srimati Radharani ki Jay!! Segala pujian kepada Srimati Radharani…

Radharani di dalam kitab Srimad Bhagavatam

Dijelaskan bahwa ketika Shukvadeva Gosvami sedang menyampaikan Srimad


Bhagavatam kepada Raja Parikesit. Shukadeva tahu betul bahwa jika dia
bercerita tentang Srimati Radharani, bahkan menyebut namanya sekali saja, dia
akan menjadi tidak sadar (english: "in trance") atau samadhi, sampai berbulan-
bulan mengingat pelayanan cinta kasihnya yang abadi kepada Srimati Radhika dan
tidak akan bisa menyelesaikan ceritanya. Karena alasan ini dia tidak bisa bercerita
tentang Sri Radha secara langsung di dalam Srimad Bhagavatam. Untuk itu
dia menyebutNya dengan kata “aradhana”, aradhitah, dan “gopi”
untuk menunjukkan namanya.

Anayaradhito nunam bhagawan harir isvarah


yan no vihaya govindah prito yam anayad rahah

Yang artinya: Gopi khusus ini menjadi penyembah Personalitas Tuhan Yang Maha
Esa, Govinda dengan sempurna, karena itu Dia sangat senang dengan-Nya
sehingga Beliau (Personalitas Tuhan Yang Maha Esa) meninggalkan kita semua
dan membawa-Nya ke tempat terpencil. (S.B. 10.30.28)

Anda mungkin juga menyukai