Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Konsultan Manajemen Balai (KMB) III


Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun
Anggaran 2020

I. Latar Belakang

Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan upaya peningkatan kemampuan
ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam
perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

Perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif merupakan bagian
dari pemberdayaan masyarakat petani secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan
kinerja pengelolaan jaringan irigasi.

Proses Pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan,


pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana
kegiatan dan agar memperhatikan kebutuhan, kesulitan dan aspirasi setiap orang sehingga
tercipta kesetaraan dan keadilan gender. Untuk itu akses partisipasi, kontrol dan manfaat
harus dibuka seluas luasnya pada seluruh kelompok masyarakat di setiap tahapan.

Dana P3-TGAI disalurkan langsung kepada :


a. P3A/GP3A/IP3A yang telah berbadan hukum; atau
b. P3A/GP3A/IP3A yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah; atau
c. P3A/GP3A/IP3A yang telah disahkan oleh Akta Notaris; atau
d. P3A yang disahkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan usulan prioritas yang telah disusun melalui proses
musyawarah desa. Selain itu, pemberdayaan masyarakat petani juga bertujuan untuk
memperkuat dan meningkatkan kemandirian masyarakat petani dalam kegiatan pengelolaan
jaringan irigasi Tersier pada Daerah Irigasi kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Dilaksanakan berdasarkan prinsip.: (i) Sukarela dengan berdasarkan hasil musyawarah dan
mufakat; (ii). Kebutuhan, kemampuan, dan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A di daerah irigasi yang bersangkutan; (iii). Bukan tujuan untuk mencari
keuntungan.

Dalam pelaksanaan program P3-TGAI, dana bantuan sosial disalurkan langsung ke


perkumpulan petani pemakai air (P3A) yang telah berbadan hukum, atau P3A/GP3A/IP3A
yang telah disahkan dengan SK Kepala Daerah, atau Kelompok petani yang disahkan dengan
Akte Notaris, atau Kelompok petani yang disahkan dengan SK Kepala Desa, yang selanjutnya
disebut Kelompok Penerima Manfaat, dan disingkat menjadi KPM.

Dalam pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang
akan dilaksanakan di lingkup Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui
Direktorat Jenderal SDA di tingkat Wilayah Sungai, agar dapat berjalan dengan baik maka
dibutuhkan Konsultan Manajemen Balai (KMB) yang akan melakukan pendampingan terhadap
KPM (Kelompok Penerima Manfaat) dan pelaksanaan sistem pelaporan pelaksanaan
program. - 1-
II. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Pekerjaan

Maksud dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah Konsultan Managemen Balai (KMB)
membantu Tim Pelaksana Balai (TPB) melaksanakan rangkaian kegiatan dalam
pelaksanaan Pogram Percepatan dan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Tahun
Anggaran 2020.

Tujuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut


:
a. Mendapatkan hasil pelaksanaan kegiatan Peningkatan Tata Guna Air di tingkat
Petani secara Partisipatif dalam kegiatan teknis perbaikan, rehabilitasi atau
peningkatan jaringan irigasi.
b. Menghasilkan Mutu pelaksanaan kegiatan yang terukur dan terrencana sesuai
standar perencanaan pada sistem jaringan irigasi.
c. Meningkatnya kondisi jaringan irigasi.

III. Lokasi Pelaksanaan Pekerjaan

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) lebih difokuskan pada
desa tertinggal, yang dilaksanakan di Lingkup Balai Besar Wilayah Sungai / Lingkup Balai
Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang untuk wilayah III sebanyak seratus empat
puluh enam ( 146 ) lokasi penerima P3A/GP3A/IP3A yang tersebar di empat ( 4 ) kabupaten
yaitu kabupaten Sinjai, Bone, Wajo dan kabupaten Soppeng.

- 2-
IV. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum Pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Balai (KMB) Program
Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah :
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 4 tahun 2015.

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun 2015 Tentang Kementrian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Kementrian Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.14/PRT/M/2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.20/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 24 / PRT / M / 2017
tentang Pedoman Umum Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
l. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 01/KPTS/M/2020
tanggal 08 Januari 2020 tentang Penetapan Daerah Irigasi Penerima Program
Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) T.A. 2020

V. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan Konsultan Manajemen Balai (KMB) pada Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) meliputi :

1. Membantu Tim Pelaksana Balai (TPB) – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Pompengan Jeneberang dalam menyiapkan bahan / materi pelaksanaan Sosialisasi
P3TGAI dan Training 0f Trainer (TOT) terhadap Tim Pendamping Masyarakat (TPM)
Tingkat Balai
2. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi dan kelembagaan serta
Administrasi Teknik pada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai Kelompok
Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM) - Program Percepatan Peningkatan Tata Guna
Air Irigasi (P3TGAI) dalam hal ;

- 3-
a. Memverifikasi dokumen administrasi pengajuan pencairan dana
b. Memverifikasi berkas administrasi pelaksanaan dan pengawasan kegiatan secara
swakelola
c. Memverifikasi administrasi penyelesaian dan penyerahan pekerjaan.
d. Memverifikasi persiapan Audit Pekerjaan
3. Memberikan bantuan bimbingan administrasi teknis kepada Tim Pendamping
Masyarakat (TPM) dalam melaksanakan pendampingan terhadap Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) selaku Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM); dalam
hal :
a. Penyusunan Rencana Kegiatan Perkumpulan Petani Pemeksai Air (RKP3A)
sebelum diajukan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
b. Pelaksanaan dan Pengawasan pekerjaan Fisik dilapangan
c. proses pelaksanaan Musyawarah Desa dan menyiapkan Berita Acaranya.
d. Dalam rangka Sosialisasi ke Penerima P3TGAI ditingkat masyarakat.
e. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS)
f. Melaksanakan rapat berkala bersama penerima manfaat Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)
4. Secara berkala melakukan Bimbingan kepada Tim Pendamping Masyarakat (TPM)
dalam proses pendampingan terhadap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) selaku
Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM);
5. Membantu Tim Pendamping Masyarakat (TPM) dalam menyelesaikan permasalahan di
lapangan bersama Konsultan Individu jika diperlukan.
6. Memonitorong aktivitas dan peran Tim Pendamping Masyarakat (TPM) dalam
pendampingan pelaksanaan P3-TGAI dan penyelesaian masalah, baik ditingkat
Persiapan, Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Penarikan atau Pencairan dana dan pencapaian
progres dilapangan;
7. Menyusun laporan bulanan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berisi :
a. Progres pelaksanaan fisik dan keuangan dari masing-masing Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) selaku Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM) beserta
deviasi dan rekapitulasinya berdasarkan laporan dari TPM
b. Catatan masalah yang terjadi disetiap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) selaku
Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM) beserta upaya penanganan yang
telah dan akan diselesaikan/dilakukan
c. Pengaduan masyarakat terjadi.
d. Dokumentasi progress kegiatan per masing-masing Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A) selaku Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM); pada saat progres
fisik 0%, 30%, 50% dan 100%
e. Analisa kinerja pengawasan dan pendampingan TPM kepada KPM dalam
pelaksanaan P3-TGAI;
8. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pembuatan sample video sebelum,
sedang dan setelah selesai pelaksanaan kegiatan Program Percepatan Peningkatan
Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI)
9. Mendampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam penandatanganan Kontrak
SPKS P3A dan melakuakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Program
Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI)

- 4-
10. Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dalam rangka pengajuan
pembayaran termijn oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) ) selaku Kelompok
Masyarakat Penerima Manfaat (KMPM);
11. Summary pelaksanaan program P3-TGAI secara keseluruhan pada wilayah kerjanya.
12. Menyusun profil KPM yang berisikan :
a. Gambaran umum KPM sebagai penerima manfaat program, yang setidak-tidaknya
meliputi :
 Identitas KPM, yang meliputi nama, alamat, tahun pembentukan, jumlah anggota,
status badan hukum dan susunan pengurus.
 Jenis kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi ringkasan rencana
pembangunan fisik (lokasi, volume, kebutuhan biaya/RAB) yang akan
dilaksanakan dan dampak kegiatan (misalnya akan mLimabah luas lahan yang
dapat terairi berapa Ha, terjadi peningkatan produksi pertanian, peningkatan
pendapatan petani).
13. Rekapitulasi hasil musyawarah KPM.
14. Rekapitulasi ringkasan Surat Perjanjian Kerjasama serta Pakta Integritas antara
BWS/BBWS dengan KPM (dengan dilampiri Rangkap Kontrak).
15. Rekapitulasi pencairan progres keuangan yang dilaksanakan KPM untuk setiap
tahapannya.
16. Melakukan rekapitulasi dokumentasi pelaksanaan fisik di lapangan yang dilaksanakan
oleh Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), minimum 3 tahapan, yaitu kondisi fisik
sebelum dibangun, pelaksanaan pembangunan fisik dan kondisi fisik setelah
dilaksanakan rehabilitasi.
17. Melakukan rekapitulasi dokumentasi Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan dan
Berita Acara Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan dari KPM kepada BWS/BBWS
(dengan dilampiri rangkap BA).
18. Mendampingi Pejabat Pembuat Komitmen dalam menghadapi pemeriksaan internal
maupun ekternal yang syah.
19. Mendampingi Pejabat Pembuat Komitmen sampai akhir Tahun Anggaran 2019 (batas
waktu tagihan dari KPPN) walau kontrak pekerjaan sudah habis masa kontraknya.

VI. Tenaga Ahli yang dibutuhkan

Tabel 01 Penugasan Personil Tenaga Ahli


Waktu Jumlah
Jumlah Penugasan
No Uraian Orang
Personil
Bulan Bulan

Tenaga Ahli

1 Team Leader 1 4 4

2 Ahli Irigasi 1 4 4

3 Ahli Sosial Ekonomi 1 4 4

Tenaga Subprofesional

1 Asisten Ahli Irigasi 2 4 8

Tenaga Pendukung

- 5-
Waktu Jumlah
Jumlah Penugasan
No Uraian Orang
Personil
Bulan Bulan

1 Operator Komputer 1 4 4

2 Administrator 1 4 4

Tabel 02 Kebutuhan Personil Tenaga Ahli

Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman

Tenaga Ahli

1 Ketua Tim Sarjana Teknik Mempunyai Berpengalaman


Sipil/Pengairan, sertifikat ahli sebagai Ketua Tim
Lulusan SDA Muda 3 dan pengalaman
tahun
universitas/perguruan minimal 3 (tiga) tahun
diutamakan yang
tinggi negeri atau telah mengikuti dalam pelaksanaan
swasta yang telah pelatihan tenaga pekerjaan bidang
terakreditasi. ahli konsultansi perencanaan/detail
bidang ke-PU-an desain irigasi
dari LPJK. dan/atau bendung
dan/atau bendungan/
waduk/embung.

2 Ahli Irigasi Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman


Teknik Sipil/Pengairan sertifikat ahli profesional minimal 2
, Lulusan SDA Muda 2 (dua) tahun
universitas/perguruan tahun dari LPJK. perencanaan system
tinggi negeri atau jaringan irigasi
swasta yang telah sesuai standar dan
terakreditasi. spesifikasinya

3 Ahli Sosial Minimal Sarjana Sosial Berpengalaman


Ekonomi dan Ekonomi Pertanian, professional minimal
Kelembagaan lulusan 2 (dua) tahun dalam
Universitas/Perguruan bidang Analisis sosial
Tinggi Negeri atau ekonomi pertanian,
Perguruan Tinggi kelembagaan petani
Swasta yang telah dan pemberdayaan
diakreditasi. masyarakat untuk
perencanaan dan
pelaksanaan jaringan
irigasi.

Tenaga Subprofesional

- 6-
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman

1 Asisten Ahli Irigasi Minimal Sarjana Berpengalaman


Teknik Sipil/Pengairan profesional minimal 3
, Lulusan (tiga) tahun
universitas/perguruan
perencanaan system
tinggi negeri atau
swasta yang telah jaringan irigasi
terakreditasi. sesuai standar dan
spesifikasinya

Tenaga Pendukung

1 Operator Minimal SLTA / - Pengalaman kerja


Komputer Sederajat profesional minimal 3
Tahun di bidangnya.
2 Administrator Minimal Sarjana Pengalaman kerja
Akuntansi/Ekonomi, profesional minimal 3
Lulusan Tahun di bidangnya
universitas/perguruan
tinggi negeri atau
swasta yang telah
terakreditasi.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

a. Ketua Tim (4 OB)

Mempunyai Tugas dan tanggung jawab minimal sbb:

 Membuat asumsi keseluruhan tanggung jawab tim konsultan dilapangan untuk


memperoleh hasil yang memuaskan baik dari segi teknis, administarasi ataupun
pembiayaan
 Melakukan pengawasan , koordinasi dan memberikan bantuan kepada tim ahli
irigasi dan ahli sosial ekonomi
 Menyelenggarakan koordinasi/ hubungan kerja dengan pihak pengguna jasa dan
instansi lain yang terkait guna menunjang kegiatan proyek, baik melalui diskusi
maupun rapat teknis.
 Mempersiapkan keseluruhan rencana kerja dan memantau pelaksanaan dan kinerja
pekerjaan.
 Mengkaji dan menyetujui laporan studi sektoral yang disusun oleh masing – masing
tenaga ahli
 Menyiapkan laporan – laporan seperti laporan awal, laporan kemajuan pekerjaan,
laporan pertengahan, laporan akhir dan semua laporan-laporan penunjang
 Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan
laporan yang disajikan
- 7-
 Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus selama pekerjaan
berlangsung sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai

 Dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Team Leader

b. Ahli Irigasi

Mempunyai Tugas :

 Mengumpulkan data dan informasi mengenai perencanaan saluran irigasi tersier di


lokasi pekerjaan
 Mengkaji perencaanaan saluran irigasi yang diajukan oleh Tenaga Pendamping
Masyarakat (TPM) dan Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yaitu P3A/GP3A/IP3A
 Melaksanakan survey lokasi perencanaan saluran irigasi yang diajukan oleh Tenaga
Pendamping Masyarakat (TPM) dan Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yaitu
P3A/GP3A/IP3A
 Membimbing dan mendampingi TPM & P3A/GP3A/IP3A dalam menyusun
perencanaan detail desain saluran irigasi yang akan ditingkatkan/rehabilatasi
 Memerikasa hasil perencaan detail desain saluran irigasi yang diajukan oleh TPM &
P3A/GP3A/IP3A
 Menyiapkan laporan hasil pemeriksaan perencanaan yang diajukan oleh TPM &
P3A/GP3A/IP3A
 Memeriksa laporan kegiatan TPM baik laporan harian, bulanan dan laporan ahir
TPM
 Memeriksa laporan ahir pelaksanaan P3A/GP3A/IP3A yang disusun oleh TPM &
P3A/GP3A/IP3A
 Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Team Leader

c. Ahli Sosial Ekonomi

Mempunyai Tugas :

 Membuat kuesioner aspek sosial ekonomi


 Membimbing TPM dalam bersosialisasi dalam semua kegiatan – kegiatan
TPM bersama P3A/GP3A/IP3A dilokasi pekerjaan
 Memeriksa Laopran administrasi P3A/GP3A/IP3A berupa administrasi
penetapan kelompok penerima manfaat (KPM), administrasi pencairan
dana, dan administrasi laporan ahir P3A/GP3A/IP3A
 Prediksi dan evaluasi dampak sosial ekonomi
 Membuat Laporan Sosek
 Bertanggung Jawab kepada team leader

VII. Asistensi Dan Diskusi

a. Asistensi
Konsultan yang menangani pekerjaan ini harus mengadakan diskusi dengan Konsultan
Individual yang diangkat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun kepada pemberi
pekerjaan guna memperoleh masukan, terutama masalah yang berhubungan dengan
Rencana Pelaksanan Kegiatan dan masalah2 yang menyangkut desain pekerjaan.
Asistensi kepada pemberi kerja pekerjaan harus diadakan minimum 2 (dua) kali setiap
bulan, dengan permasalahan yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah

- 8-
diselesaikan sekaligus menyampaikan alternatif pilihan guna memperoleh persetujuan dan
mengajukan program kerja selanjutnya. Segala permasalahan yang timbul selama masa
pelaksanaan harus segera diinformasikan kepada pemberi pekerjaan.
b. Diskusi :
Konsultan harus membuat / melaksanakan presentasi terhadap isi dari :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK), kepada Pengguna Jasa dan atau pembahas lainnya
yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa jika diperlukan.
Mendiskusikan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, dimana
komentar dan usulan-usulan akan dimasukkan dalam laporan final Rencana Mutu
Kontrak Konsultan Manajemen Balai.

2. Draft Laporan Pendahuluan


Konsultan harus membuat presentasi terhadap isi dari Draft Laporan Akhir kepada
Pengguna Jasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
dimana komentar dan usulan-usulan akan dimasukkan dalam laporan final.
Pembahasan Draft Laporan Akhir direncanakan 1 ( satu ) minggu setelah penanda
tanganan kontrak setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

3. Draft Laporan Akhir;


Konsultan harus membuat presentasi terhadap isi dari Draft Laporan Akhir kepada
Pengguna Jasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
dimana komentar dan usulan-usulan akan dimasukkan dalam laporan final.
Pembahasan Draft Laporan Akhir direncanakan 1 ( satu ) minggu sebelum berakhir
masa kontrak

VIII. Pelaporan

Laporan yang harus disusun oleh Tim Konsultan Manajemen Balai (KMB) meliputi sebagai
berikut :

a. Rencana Mutu Kontrak (RMPK)


Konsultan diwajibkan untuk menerapkan penjaminan Mutu dan pengendalian mutu
sesuai Surat Edaran Mennteri PUPR Nomor 15/SE/M/2019. Konsultan berkewajiban
untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK atau Program Mutu sebagai
penjaminan mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui PPK Operasi dan Pemeliharaan
SDA PTGA Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang.
Rencana Mutu Kontrak diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan dan
diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 15 (lima belas) Buku.

b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini merupakan penyempurnaan dari Draft yang telah disusun
setelah mendapatkan masukan dari pelaksanaan Diskusi. Laporan Pendahuluan
diserahkan sebanyak 7 (tujuh) rangkap paling lambat satu minggu setelah
pembahasan laporan.

c. Laporan Mingguan

Laporan minnguan ini merupakan progress pelaksanaan P3TGAI yang di laksanakan


oleh KPM setiap minggu yang harus dilaporkan ke PPK PTGA dari Draft yang telah
disusun setelah mendapatkan masukan dari KPM. Laporan Mingguan diserahkan
sebanyak 7 (tujuh) rangkap.

- 9-
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan secara garis besar berisi :
 Progres pelaksanaan fisik lapangan di setiap KPM.
 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan, yang meliputi :
 Laporan bulanan pertama kegiatan TOT/Pembekalan KPM, laporan kinerja
kegiatan TPM dalam pendampingan KPM dan laporan penunjang lainnya.
 Laporan bulanan kedua pada pelaksanaan fisik di lapangan mencapai 0%/hasil
survey lokasi, penyusunan rencana kerja di masing-masing lokasi KPM dan
Progres penyerapan dana Tahap Pertama di setiap KPM ;
Permasalahan yang terjadi di setiap KPM beserta upaya penanganan yang
telah dan akan dilakukan.
Analisa kinerja pengawasan dan pendampingan TPM kepada KPM
dalam pelaksanaan P3-TGAI;
 Laporan bulanan ketiga pada pelaksanaan fisik di lapangan mencapai 30% untuk
masing-masing KPM dan laporan kinerja TPM dalam pendampingan KPM
 Laporan bulanan keempat pada pelaksanaan fisik di lapangan mencapai 50%
untuk masing-masing KPM dan laporan kinerja TPM dalam pendampingan KPM
 Laporan bulanan kelima berupa Progres penyerapan dana Tahap Kedua di setiap
KPM ;
 Permasalahan yang terjadi di setiap KPM beserta upaya penanganan
yang telah dan akan dilakukan.
 Analisa kinerja pengawasan dan pendampingan TPM kepada
KPM dalam pelaksanaan P3-TGAI;
 Laporan bulanan keLima pada pelaksanaan fisik di lapangan mencapai 100%
untuk masing-masing KPM dan laporan kinerja TPM dalam pendampingan KPM
 Pengaduan masyarakat yang terjadi;
 Summary pelaksanaan program P3-TGAI secara keseluruhan pada
wilayah kerjanya

Laporan Bulanan diserahkan kepada Pihak Pemberi Kerja paling lambat pada akhir
bulan berjalan, diserahkan sebanyak 7 (tujuh) rangkap, dengan pendistribusian 5
(lima) rangkap untuk BWS/BBWS, 1 (satu) rangkap untuk TTP (Tim Teknis Pusat)
dan 1 (satu) rangkap untuk Konsultan Manajemen Pusat (KMP).

d. Laporan Interim
Laporan Interim ini merupakan penyempurnaan dari Draft yang telah disusun setelah
mendapatkan masukan dari pelaksanaan Diskusi. Laporan Interim diserahkan
sebanyak 7 (tujuh) rangkap paling lambat satu mingggu setelah diskusi
pembahasan. Laporan Interim didistribusikan sebanyak 5 (lima) rangkap untuk
BWS/BBWS, 1 (satu) rangkap untuk TTP (Tim Teknis Pusat) dan 1 (satu) rangkap untuk
Konsultan Manajemen Pusat (KMP).

e. Draft Laporan Akhir


Drfat Laporan Akhir berisikan laporan konsultan terhadap pelaksanaan Program
Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di lingkup Ditjen. Sumber
Daya Air pada pelaksanaan TA. 2019. Draft Laporan Akhir diserahkan sebanyak 7
(tujuh) rangkap paling lambat pada akhir bulan ke dua setelah penandatanganan
Kontrak atau diterbitkannya SPMK, untuk dilakukan diskusi pembahasan.

f. Laporan Akhir
Laporan Akhir ini merupakan penyempurnaan dari Draft yang telah disusun
- 10
-
setelah mendapatkan masukan dari pelaksanaan Diskusi. Laporan Akhir terdiri dari
Laporan Utama, Laporan Ringkasan dan Laporan Penunjang (Data Base P3-TGAI TA.
2020) diserahkan sebanyak 7 (tujuh) rangkap pada akhir masa kontrak setelah
penandatanganan Kontrak atau diterbitkannya SPMK. Laporan Akhir didistribusikan
sebanyak 5 (lima) rangkap untuk BWS/BBWS, 1 (satu) rangkap untuk TTP (Tim Teknis
Pusat) dan 1 (satu) rangkap untuk Konsultan Manajemen Pusat (KMP).

g. Laporan Penunjang
Laporan Penunjang secara garis besar berupa Data Base pelaksanaan P3-TGAI
berisikan dokumentasi pelaksanaan Program Percepatan (P3-TGAI) yang meliputi :
 Gambaran umum KPM, yang meliputi:
 Identitas KPM.
 Jenis kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi ringkasan rencana
pembangunan fisik dan dampak kegiatan.
 Rekapitulasi hasil musyawarah KPM.
 Rekapitulasi ringkasan Surat Perjanjian Kerjasama serta Pakta Integritas
antara
BWS/BBWS dengan KPM (dengan dilampiri Rangkap Kontrak).
 Rekapitulasi pencairan progres keuangan yang dilaksanakan KPM untuk
setiap tahapannya.
 Dokumentasi pelaksanaan fisik di lapangan yang dilaksanakan oleh
Tenaga
Pendamping Masyarakat (TPM), minimum 3 tahapan, yaitu kondisi fisik sebelum
dibangun, pelaksanaan pembangunan fisik dan kondisi fisik setelah
dilaksanakan
rehabilitasi.

 Dokumentasi Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara


Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan dari KPM kepada BWS/BBWS (dengan
dilampiri rangkap BA).

Laporan Penunjang diserahkan sebanyak 7 (tujuh) rangkap paling lambat pada akhir
bulan ke Lima setelah penandatanganan Kontrak atau diterbitkannya SPMK. Laporan
Penunjang didistribusikan sebanyak 5 (lima) rangkap untuk BWS/BBWS, 1 (satu)
rangkap untuk TTP (Tim Teknis Pusat) dan 1 (satu) rangkap untuk Konsultan
Manajemen Pusat (KMP).

h. Laporan Ringkasan
Laporan Ringkasan secara garis besar berisikan rangkuman pelaksanaan Program
Peningkatan Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang dilaksanakan di Tahun
Anggaran 2020. Laporan Ringkasan diserahkan sebanyak 7 (tujuh) rangkap paling
lambat pada akhir bulan ke tiga setelah penandatanganan Kontrak atau diterbitkannya
SPMK. Laporan Ringkasan didistribusikan sebanyak 5 (lima) rangkap untuk
BWS/BBWS, 1 (satu) rangkap untuk TTP (Tim Teknis Pusat) dan 1 (satu) rangkap untuk
Konsultan Manajemen Pusat (KMP).

IX. Jadwal Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari
kalender terhitung sejak penandatangan kontrak atau dterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja.
- 11
-
X. Sumber Dana Alokasi Biaya

Alokasi biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada DIPA Satker Operasi


Pemeliharaan Sumber Daya Air Pompengan Jeneberang Tahun Anggaran 2020,
sebesar Rp. 550.000.000,- (Lima Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Makassar, 2020

PPK Pendayagunaan Tata Guna Air


Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA
Pompengan Jeneberang

Abdul Latif, SE.,ST.


NIP. 197102122 00701 1 002

- 12
-

Anda mungkin juga menyukai