Contoh Laporan Ukp
Contoh Laporan Ukp
S:
Pasien laki laki, 55 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Keluhan dirasakan sejak 1 hari SMRS.
Sesak yang dirasakan semakin lama semakin memberat. Sesak muncul setiap saat dan mengganggu
aktivitas. Keluhan muncul tiba tiba dan perlahan semakin memburuk. Sebelumnya pasien mengalami
batuk pilek sudah 3 hari terakhir dan keluhan sesak muncul kemudian hari. Keluhan disertai batuk
berdahak berwarna putih. Demam disangkal, batuk lama disangkal, bengkak disangkal, nyeri dada
disangkal. BAB dan BAK normal, mual muntah disangkal
- Pasien sebelumnya sudah memiliki keluhan serupa 1 tahun terakhir dan sudah pernah dirwat 1
kali dirumah sakit.
- Riw perokok aktif/pasif : pasien adalah perorok aktif dan pasif sejak pasien sekolah SMA
O:
Suhu : 36.6º C
BB : 56 kg
TB : 175 cm
Paru :
Perkusi : sonor S = D.
Jantung :
Abdomen :
Perkusi : Timpani
hasil lab
leukosit : 13.900
P:
- Foto thorax
- O2 4lpm NK
- Inj ceftriaxone 2 x 1 gr
- Inj ranitidin 2 x 50 mg
Abstrak:
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang memilki beban kesehatan
tertinggi.World Health Organization (WHO) dalam Global Status of Non-communicable Diseases tahun
2010 mengkategorikan PPOK ke dalam empat besar penyakit tidak menular yang memiliki angka
kematian yang tinggi setelah penyakit kardiovaskular, keganasan dan diabetes. GOLD Report 2014
menjelaskan bahwa biaya untuk kesehatan yang diakibatkan PPOK adalah 56% dari total biaya yang
harus dibayar untuk penyakit respirasi. Biaya yang paling tinggi adalah diakibatkan kejadian eksaserbasi
dari penyakit ini. Kematian menjadi beban sosial yang paling buruk yang diakibatkan oleh PPOK, namun
diperlukan parameter yang bersifat konsisten untuk mengukur beban sosial. Parameter yang dapat
digunakan adalah Disability-Adjusted Life Year (DALY), yaitu hasil dari penjumlahan antara Years of Life
Lost (YLL) dan Years Lived with Disability (YLD). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperkirakan
pada tahun 2030, PPOK akan menempati peringkat ketujuh, dimana sebelumnya pada tahun 1990
penyakit ini menempati urutan keduabelas.