Laporan PKP MTK V CTL
Laporan PKP MTK V CTL
Disusun Oleh:
ISMU SALAMAH
NIM : 818001845
Identitas Penulis
a. Eksakta
1. Peningkatan prestasi belajar Matematika materi operasi hitung bilangan bulat
melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi operasi hitung bilangan bulat
melalui melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa
kelas V SDN 1 Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek
Trenggalek, Oktober 2010
Mengetahui,
Supervisor/Pembimbing
Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional Mahasiswa,
(PDGK 4501)
ISMU SALAMAH
Prof.Dr. SOEDJIJONO, M.Hum NIM : 818001845
NIP. 19440512 196604 1 001
ABSTRAK
Kata Kunci : hasil Belajar Matematika, Penerapan Contextual teaching and Learning
(CTL)
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Timahan pada pokok bahasan operasi
hitung bilangan bulat pada semester I tahun ajaran 20010/2011 setelah dianalisis
mempunyai hasi yang rendah, hal ini diduga karena pendekatan pembelajaran pada saat
itu belum tepat, maka dalam penelitian kelas ini digunakan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) yang menekankan konsep belajar yang
membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah apakah pembelajaran
matematika dengan pendekatan CTL pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Timahan Kecamatan
Kampak Kabupaten Trenggalek? Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung
bilangan bulat dengan pendekatan CTL.
Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Timahan Kecamatan Kampak
Kabupaten Trenggalek. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1
Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek, guru kelas V SD Negeri 1
Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek dan pengamat. Penelitian dibagi
menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Sedangkan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini tercapai
apabila siswa mempunyai nilai rata-rata kelas minimal 6,5 dan ketuntasan belajar kelas
diatas 75%. Pada siklus I siswa mencapai nilai rata-rata kelas minimal 69 sedangkan
ketuntasan belajarnya adalah 65 %. Siklus II mencapai nilai rata-rata kelas 84 dan
ketuntasan belajarnya adalah 85%.
Berdasarkan hasil belajar siswa diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek pada pokok bahasan operasi
hitung bilangan bulat, sehingga disarankan agar dalam mengajar pada pokok bahasan
operasi hitung bilangan bulat, guru seyogyanya menggunakan pendekatan CTL.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah tercurahkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
kegiatan perkuliahan dan menuangkannya dalam bentuk laporan yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan kontektual Theacing and
Learning pada Siswa Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2010 – 2011 di SDN 1
Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek”
1. Bapak Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc selaku kepala UPBJJ UT Malang
2. Bapak Prof. Dr. Soedjijono, M.Hum. selaku dosen pembimbing PKP yang dengan
kesabaran dan kedisiplinannya mengarahkan penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan PTK ini.
3. Bapak Abu Mansyur selaku Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Trenggalek, yang
memberikan ijin penulis mengikuti program perkuliahan S1 PGSD UT.
4. Ibu Munaryati, A.Ma.Pd selaku Kepala SDN 1 Timahan Kecamatan Kampak
Kabupaten Trenggalek yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
5. Keluarga besar SDN 1 Timahan Trenggalek yang telah membantu penulis dalam
pelaksanaan Laporan PTK.
6. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah memberikan
andil yang besar dalam penyusunan PTK ini.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna
dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kemajuan laporan ini ke arah yang lebih baik.
Trenggalek, Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa seperti sekarang ini kualitas sumber daya manusia sangat di perlukan
karena untuk menghadapi tantangan dunia pada era globalisasi yang penuh dengan
persaingan, tidak menutup kemungkinan bila sebuah negara tidak mempunyai kualitas
sumber daya manusia yang tinggi akan tertinggal jauh dengan negara-negara lain,
rendahnya kualitas pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya suatu proses
belajar mengajar di suatu lingkungan pendidikan tersebut. Jika dilihat dari penyebabnya
biasa dari siswa, guru sarana dan prasarana maupun model pembelajaran yang di
gunakan. Jika minat dan motivasi dan kemampuan siswa rendah, kualitas pendidik
yang kurang profesional
Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak hanya berperan sebagai nara sumber
kepada siswanya saja, tetapi guru mempunyai peranan sebagai pembimbing dan juga
fasilitator. Guru sendiri menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan
siswa . Berperan sebagai guru mengandung tantangan, karena di satu pihak guru harus
sabar, ramah, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan, dan menciptakan
suasana yang efektif ; dilain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa
untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai sebelum
proses belajar mengajar di mulai. Siswa pada suatu kelas umumnya merupakan
kumpulan individu - individu yang heterogen, artinya mereka memiliki perbedaan
individual dalam proses belajar mengajar. Perbedaanperbedaan tersebut antara lain
perbedaan intelegensi, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisiologis, dan faktor
lingkungan. Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, maka ada siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan ada pula siswa yang kurang mampu dalam mengikuti
pelajaran.
Matematika adalah sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat
pesat, baik materi maupun kegunaanya . Dalam usaha untuk menanggulangi rendahnya
hasil belajar matematika dan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka
pemerintah telah melakukan berbagai usaha antara lain dengan perubahan kurikulum
pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam melaksanakan pengajaran pada
semua jenis dan jenjang pendidikan. Pada tahun 1975 telah disusun kurikulum
matematika yang kemudian disempurnakan tahun 1984 kemudian disempurnakan lagi
tahun 1994 dan tahun 2004 . sekarang yang dipergunakan adalah yaitu kurikulum tahun
2006 yang disebut dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pelaksanaan
kurikulum KTSP ini berorentasi pada tujuan instruksional yang hendak dicapai dan
prinsip belajar tuntas, (mastery learning ). Agar tujuan pembelajaran tercapai dan
ketuntasan belajar dapat terwujud dengan maksimal , maka kesalahan-kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal cerita pada pokok bahasan operasi hitung campuran perlu
diketahui sedini mungkin. Hal ini untuk menghindari kesulitan belajar yang berlarut-
larut dan terbawa sampai padajenjang yang lebih tinggi. Kemudian soal cerita
merupakan hal yang paling sulit dialami siswa didalam menyelesaikannya
B. Permasalahan
1. Apakah hasil belajar siswa pada pokok bahasan soal cerita hitung campuran
dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) Pada Siswa kelas 5
SDN 1 Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek dapat meningkat ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
menyelesaikan soal hitung campuran dengan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL).
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberi manfaat yang
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
Ada beberapa konsep tentang belajar yang telah didefinisikan oleh para pakar psikologi,
antara lain:
1. Menurut Gagne and Berliner (1983: 252) dalam Anni, Tri Catharina (2004: 2)
belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman.
2. Menurut Morgan et.al. (1986: 140) dalam Anni, Tri Catharina (2004: 2) belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau
pengalaman.
3. Menurut Slavin (1994: 152) dalam Anni, Tri Catharina (2004: 2) belajar merupakan
perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
4. Menurut Gagne (1977: 3) dalam Anni, Tri Catharina (2004: 2) belajar merupakan
perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode
waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Sudjana: 1989 mengatakan bahwa belajar adalah proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang. Sedangkan Gagi Berliner juga mengatakan
bahwa belajar adalah suatu proses di mana organisme berubah perilakunya akibat
pengalaman (Anonim 1996 : 4).
Dari keempat konsep di atas tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung
tiga unsur utama, yaitu:
Benyamin S. Bloom (Gay, 1985: 72-76; Gagne dan Berliner, 1984: 57-60)
dalam Anni, Tri Catharina (2004: 6) mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan
ranah belajar, yaitu:
1. Ranah Kognitif
2. Ranah Afektif
3. Ranah Psikomotorik
2. Hakikat pembelajaran
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif Sudjana (1989: 99). Kemudian
Ruseffendi (1982 : 6) juga berpendapat, sebaiknya mengajarkan sesuatu konsep
diusahakan melalui berbagai media dan berbagai cara mengajar agar lebih dapat
dipahami
diperlukan sehingga memahami secara mahir menggunakan soal cerita dalam kaitannya
dalam praktek kehidupan sehari-hari
Sejauh mana siswa memahami konsep soal cerita hitung campuran dan seberapa jauh
siswa memahami serta menguasai cara pengerjaan soal cerita hitung campuran pada
sub pokok operasi hitung campuran
Hasil belajar disebut sebagai hasil belajar yang dapat dilihat dan diukur.
Sudjana (1995 : 22 ) mengemukakan bahwa hasil belajar matematika adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman
belajarnya. Dalam belajar matematika terjadi proses berfikir dan terjadi kegiatan mental
dalam kegiatan menyusun hubungan - hubungan antara bagian-bagian informasi yang
diperoleh sebagai pengertian. karena itu orang menguasai hubungan-hubungan tersebut.
Dengan demikian ia dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan yang
dipelajari tersebut. Gagne (dalam Sudjudi : 2005) mengelompokkan hasil belajar
menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni ketrampilan intelektual, strategi
kognitif, informasi verbal, ketrampilan motorik, dan sikap.
Gagne dan Briggs N (dalam Gufron : 2005) meenerangkan bahwa hasil belajar
yang berkaitan dengan lima kategori tersebut adalah
Bloom (dalam Gufron : 2005) membagi hasil belajar menjadi tiga bagian yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Bagian kognitif berkenaan dengan ingatan atau
pengetahuan dan kemampuan intelektual serta ketrampilan - ketrampilan . bagian
afektif menggambarkan sikap-sikap, minat dan nilai serta pengembangan pengertian
atau pengetahuan dan penyesuaian diri yang memadai. Bagian psikomotorik adalah
kemampuan-kemampuan menggiatkan dan mengkoordinasikan gerak. Bagian kognitif
dibagi atas enam macam kemampuan intelektual mengenai lingkungan yang disusun
secra hirarkis dari paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks, yaitu; (1)
Pengetahuan adalah pengetahuan mengingat kembali hal - hal yang telah dipelajari; (2)
pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal; (3) penerapan
adalah kemampuan mempergunakan hal – hal yang telah dipelajari untuk menghadapi
situasi – situasi baru dan nyata; (4) analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu
menjadi bagian – bagian sehingga struktur organisasinya dapat difahami; (5) sintesis
adalah kemampuan untuk memadukan bagian – bagian menjadi suatu keseluruhan yang
berarti; (6) penilaian adalah kempuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan kriteria
intern atau kelompok atau kriteria ekstern ataupun yang ditetapkan lebih dahulu.
1) Konstruktivisme (Constructivism)
2) menemukan (Inquiry)
3) bertanya (Questioning)
5) pemodelan (Modeling)
6) refleksi (Reflection)
Standar Kompetensi
1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
1.2 Melakukan operasi hitung campuran
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Tiap - tiap siklus direncanakan berkesinambungan,
artinya proses dan hasil siklus I akan ditindak lanjuti dalam siklus 2. Prosedur
penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi; (1) Perencanaan (Planing); (2)
Tindakan (acting); (3) Observasi (observing); (4) Refleksi (reflecting) .
Alur pelaksanaan tindakan kelas diasajiakan seperti dalam bagan berikut:
Rencana tindakan
(planing)
Analisis &
refleksi
Siklus 1
observasi
Pelaksanaan
tindakan
Perbaikan
rencana tindakan
Siklus 2
Pelaksanaan observasi
tindakan
Dst.
a. perencanaan (planing)
1) Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan
pendekatan contextual teaching and learning menggunakan kartu mainan
2) Menyiapkan alat Bantu mengajar dan mengumpulkan data
3) Menyiapkan alat peraga gambar persegi panjang dan segitiga.
4) Menyusun alat evaluasi.
b. Tindakan (acting)
1) Guru melakukan apersepsi dengan metode Tanya jawab tentang penjumlahan
dan pengurangan dengan tujuan:
a) mengingat kembali konsep penjumlahan
b) agar siswa memehami materi dengan tepat
c) pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan
d) memusatkan perhatian pada situasi belajar.
2) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
3) Proses tranformasi materi
a) Guru memperagakan soal cerita yang mengandung pengerjaan hitung
campuran dengan media kartu mainan .
b) Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal
cerita yang mengandung penjumlahan dan pengurangan.
c) Setelah menyelesaikan soal siswa diminta guru, untuk menulis hasil
kerjanya dipapan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat
menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
d) Guru memberi tes siklus
c. Observasi (observing)
1) Tehnik pengumpulan data
a) Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.
b) Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelaran dari
awal hingga akhir.
2) Alat pengumpulan data
a) Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh data
kuantitatif di akhir siklus I
b) Instrumen data kuantitatif observasi guru di kelas
4. Refleksi (reflecting)
Hasil refelksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus
meliputi :
a) Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa
b) Mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan
pendekatan Contextual teaching and learning
2. Siklus II
1. Perencanaan ( planing)
Rencana yang dibuat pada prinsipnya sama dengan siklus I, hanya materinya
diganti dengan pembagian dan perkalian
2. Tindakan (acting)
a. Guru melakukan apersepsi dengan metode Tanya jawab tentang pembagian
dan perkalian dengan tujuan:
1. mengingat kembali konsep penjumlahan
2. agar siswa memahami materi dengan tepat
3. pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan
4. memusatkan perhatian pada situasi belajar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
c. Proses tranformasi materi
1. Guru memperagakan soal cerita yang mengandung pengerjaan hitung
campuran dengan media kartu mainan .
2. Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal cerita
yang mengandung pembagian dan perkalian.
3. Setelah menyelesaikan soal siswa diminta guru, untuk menulis hasil
kerjanya dipapan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat
menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
4. Guru memberi tes siklus II
3. Observasi (observing)Tehnik pengumpulan data
a. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan lembar kerja siswa.
b. Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelaran dari awal
hingga akhir.
c. Alat pengumpulan data
d. Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh data
kuantitatif di akhir siklus I
e. Instrumen data kuantitatif observasi guru di kelas
3. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan pembahasannya. Kegiatan ini untuk
melihat sejauh mana efektivitas kegiatan belajar dengan menggunakan alat peraga
kartu mainan dengan pendekatan Contextual teaching and learning pada pokok
bahasan soal cerita hitung campuran serta untuk mengetahui perubahan - perubahan
yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru.
C. Indikator keberhasilan
1. Tes.
Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal meliputi skor hasil tes
pengetahuan pra syarat yang diberikan sebelum tindakan, hasil tes setiap akhir
tindakan, dan hasil pekerjaan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil
tes tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan pencapaian
hasil belajar siswa.
Salah satu contoh penggunaan rumus prosentase ketuntasan klasikal adalah:
%X= 100%
5. Catatan Lapangan
A. Hasil Penelitian
Selain itu, selama ini siswa dalam belajar lebih banyak secara individu dari pada
kelompok. Sehingga menyebabkan kurangnya interaksi dan komunikasi siswa dengan
teman maupun guru. Hal ini mengakibatkan siswa takut atau enggan mengemukakan
pendapat, ide, pertanyaan maupun saran, dan kalaupun ada yang berani itu hanya pada
siswa tertentu saja, biasanya siswa-siswi yang pandai dan menonjol dalam kelas
tersebut.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa tentang operasi hitung
bilangan bulat perlu diadakan tes awal.
e. Menentukan sumber data.
Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas V SDN 1 Timahan Kecamatan
Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 20
siswa.
Pada hari Senin tanggal 20 September 2010 dimulai pukul 07.30 WIB dilaksanakan
tes awal / pre tes. Hasil tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa mengenai operasi hitung bilangan bulat yang nantinya digunakan
untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk pembelajaran oprasi hitung bilngan
bulat.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Timahan Kecamatan Kampak
Kabupaten Trenggalek. Untuk mempermudah dalam proses pengamatan dengan
melihat hasil tes awal/pre tes maka diambil 3 siswa dengan nilai terendah, nilai
sedang dan nilai tinggi.
2. kegiatan Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang dipaparkan
sebagai berikut:
a. Siklus I
1. Perencanaan Tindakan.
Berdasarkan temuan pada tahap kegiatan pra tindakan, disusunlah
rencana tindakan dan perbaikan atas masalah-masalah yang ditemukan dalam
proses pembelajaran. Rencana dari tindakan ini disesuaikan dengan hasil
observasi yang dilakukan peneliti pada tempat penelitian. Adapun rencana yang
dilakukan pada perencanaan tindakan ini adalah:
1) Menyusun rencana tindakan berupa rencana pembelajaran.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini disesuaikan
dengan metode yang akan digunakan yaitu pembelajaran melalui pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat.
2) Membuat lembar observasi.
Pada hari Rabu 22 September 2010 peneliti membuat lembar observasi.
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan makan disusun dua lembar
observasi yaitu:
Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan guru pada
waktu mengajar, sebagai observernya adalah guru kelas IV.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa
pada proses belajar mengajar. (lembar observasi terlampir).
3) Membuat LKS.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Di dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada hari Rabu , 22
September 2010. Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I adalah
sebagai berikut:
3. Hasil pengamatan
4. Refleksi
Tabel 4.1: Data hasil observasi guru dalam proses pembelajaran pada siklus I
1. Sulistyani ,S.Pd 38 56
Berdasarkan data observasi guru terdapat 14 aspek pengamatan sehingga diperoleh skor
maksimal adalah 56 (4 x 14 item pengamatan)
= 67,85%
Analisa Data Observasi Siswa
Hasil pengamatan terhadap aktivitas dan keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran pada siklus I disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2: Data hasil observasi aktivitas dan keterlibatan siswa selama proses
pembelajaran pada siklus I
1. Sulistyani ,S.Pd 34 52
Berdasarkan data observasi guru terdapat 12 aspek pengamatan sehingga diperoleh skor
maksimal adalah 52 ( 4 x 13 item aspek pengamatan).
= 65,38%
Nilai NR di atas jika dikonversikan ke dalam kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka
aktivitas dan ketrlibatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan
mendia manik yang dilaksanakan oleh guru termasuk kriteria “Baik” ( kisaran NR :
50% < NR ≤ 75%).
TT = 13 TT = 7
Jumlah 1150 1380 T = 13
T =7
Rata-rata 57,5 69
Ketuntasan kelas 35 % 65%
Keterangan: KKM ≥ 65
TT = Tidak Tuntas
T = Tuntas
Persentase ketuntasan kelas yang diperoleh:
1. Sebelum siklus
2. Siklus I
4. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus I ini akan direfeksikan pada siklus II, dengan lebih
memusatkan pada aspek-aspek yang belum terlaksana dengan baik disamping tetap
mempertahankan yang sudah terlaksana dengan baik dan peningkatan prestasi belajar
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
b. Siklus II
1. Perencaan tindakan
Berdasarkan refleksi pada siklus I disusunlah rencana tindakan perbaikan atas
kekurangan-kekurangan yang ditemukan. Rencana tindakan ini merupakan persiapan
untuk melakukan tindakan sehingga pada saat melaksanakan tindakan tidak mengalami
hambatan dan kesulitan. Adapun rencana tindakan 2 adalah membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat soal post tes, menyiapkan lembar obsevasi
guru dan lembar observasi siswa.(terlampir)
2. Pelaksanaan tindakan
Di dalam pelaksanaan siklus II terdapat satu kali pertemuan yaitu pada hari
Jumat, 01 Oktober 2010. Pada pertemuan ini peneliti tetap menggunakan metode CTL.
Yaitu permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang akrap dengan siswa dan
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan
tindakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebagai berikut:
3. Pengamatan
4. Refleksi
= 85,71%
Analisa Data Observasi Siswa
Hasil pengamatan terhadap aktivitas dan keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran pada siklus II disajikan pada tabel berikut:
= 92,30%
Keterangan:
Dari tabel diatas diperoleh kriteria keberhasilan guru mencapai 85,71% dengan
taraf keberhasilan sangat baik. Dan kriteria keberhasilan siswa mencapai 92,30%
dengan taraf keberhasilan “sangat baik”. Dari kedua hal tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa taraf keberhasilan guru dan siswa belum mencapai maksimal, sehingga masih
diperlukan tindakan selanjutnya.
b. Hasil Analisis Ketuntasan Kelas dan Tingkat Pemahaman(data terlampir)
ketuntasan kelas dan tingkat pemahaman ini dapat diukur dengan cara
menganalisis hasil tes, hasil tes itu terdapat dua macam yaitu post tes pada siklus I dan
post tes pada siklus II. Hasil post tes tersebut peneliti paparkan sebagai berikut:
tabel 4.6 : Tabel ketuntasan kelas dan tingkat pemahaman(terlampir)
Jenis Tes Jumlah Siswa Jumlah Seluruh Prosentase
yang tuntas Siswa Ketuntasan dan
Indivudual Pemahaman
Post Test Siklus I 13 20 65 %
Post Test Siklus II 17 20 85 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan siswa pada siklus I dan siklus
II mengalami kenaikan 25 %. Meskipun begitu nilai dari tes akhir (Post Test) siklus II
sudah memuaskan karena ketuntasan kelas sebesar 85 %, di atas standar ketuntasan
klasikal yang ditentukan yaitu 75%.
Analisa Hasil Tes Siswa
Seperti pada pelaksanaan siklus I, pada siklus II ini sebelum melaksanakan tes,
guru juga menetapkan nilai batas ketuntasan yang harus dicapai siswa sebagai
batas pencapaian ketuntasan individual siswa, yaitu nilai 70 dengam persentase
ketuntasan kelas yang ingin dicapai sebesar 70% dari jumlah siswa. Hasil tes
evaluasi siswa pada siklus I dan setelah dilaksanakannya siklus II disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 4.7: Data hasil test siswa pada siklus I dan siklus II
Keterangan ketuntasan
Nilai
Individual
No. Nama Responden
1. Aqil Ramadhan 80 80 T T
3. Bery Nuranto 80 80 T T
5. Gita Ramadant 40 60 TT TT
7. Herik Julian 80 80 T T
8. Jepri Mustaim 80 80 T T
9. Khairina Mahrani 80 80 T T
17. Suryadi 40 80 TT T
Dari hasil observasi dan nilai siswa pada siklus II ini bisa dilihat bahwa
motivasi belajar siswa kelas V sudah mulai meningkat dibandingkan dengan motivasi
belajar siswa yang diperoleh pada siklus I. Hasil test yang diperoleh juga meningkat
dibandingkan dengan hasil test pada siklus I. Selain itu juga masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki, diantaranya adalah guru kurang jelas
dalam penyampaian materi, guru kurang memberi waktu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, siswa ramai dan bermain dengan teman
sebangkunya, dan siswa masih sulit jika disuruh untuk mempresentasikan hasil
kerjanya.
B. Pembahasan
2) Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I diperoleh bahwa adanya siswa yang belum
tuntas belajar disebabkan siswa belum termotivasi untuk belajar melalui pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL), dan siswa kurang memahami materi secara
keseluruhan karena masih bingung dengan pelaksanaan metode Contextual Teaching
and Learning (CTL) yaitu siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa
belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi dan saling mengoreksi, ketrampilan
dikembangkan atas dasar pemahaman. Pada siklus II peneliti (guru) berusaha untuk
menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan menjelaskan pelaksanaan metode pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu siswa menemukan dan menerapkan
idenya sendiri dengan pantauan guru.
100
80
Nilai Siswa
60
40
Terendah 20
Tertinggi 0
Sblm Siklus Siklus I Siklus II
Mean
BAB V
A. Simpulan
Afifudin, dkk. 1988. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan
Masa.
Chotimah, Husnul. M.Pd. Dra. 2007. Model-Model Pembelajaran untuk PTK. Malang:
Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Dasna, I.W. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hobri. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru dan Praktisi. Jember:
UPTD Balai Pengembangan Pendidikan BPP Dinas Pendidikan Kabupaten
Jember.
Hudoyo, Herman. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang
.
Tim Bina Karya Guru. 2008. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas V.
Jakarta: Erlangga.
Wardhani, IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kepada
Kepala UPBJJ 74 Malang
Di Malang
SURAT PERYATAAN
NIM : 818001845
Menyatakan bahwa :
Guru Kelas : IV
Adalah teman teman sejawat yang akan membantu dalam dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesioanal (PKP).
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI POKOK
Bilangan Bulat
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pengorganisasian
No Langkah Kegiatan
Kelas Waktu
pengamatan.
a. Media alat :
a. Garis bilangan
b. Mobil – mobilan serta papan garis.
b. Sumber belajar:
Sidik, Hasnun, dkk. Terampil Berhitung Jilid 5 untuk sekolah Dasar, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2007. Hal. 1 - 13
Silabus
Program Semester
I. PENILAIAN
1. Penilaian Proses :
b. Bentuk : Subyektif
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
Alat peraga yang dimaksud diberi nama “Papan Operasi Hitung Bilangan
Bulat”, seperti tampak pada Gambar
2. – 3 + 6 = ....
3. – 3 + - 4
5.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA KELOMPOK
(SIKLUS I)
1. 5 + (-2) = 3
2. -3 + -6 = 3
3. – 3 + - 4 = -7
4. – 5 + 8
5. 4 + (- 6 )
DAFTAR NILAI LEMBAR KERJA KELOMPOK
(SIKLUS I)
Keterangan
NO Nama Siswa Skor (5) Nilai
T TT
1 Aqil Ramadhan 4 80 √ -
2 Bayu Anggara 4 80 √ -
3 Bery Nuranto 4 80 √ -
4 Feni Maliya 3 60 - √
5 Gita Ramadant 2 40 - √
6 Heny Irawati 3 60 - √
7 Herik Julian 4 80 √ -
8 Jepri Mustaim 4 80 √ -
9 Khairina Mahrani 3 60 - √
10 Mery Astuti 2 40 - √
11 Mustakim 4 80 √ -
12 Nopa Rayani 4 80 √ √
13 Rendi Puspita 2 40 - √
14 Rini Rindiani 4 80 - √
15 Sri Rahayu 4 80 √ -
16 Surianti Dewi 4 80 √ √
17 Suryadi 2 40 - √
18 Taufik Hidayat 3 60 - √
19 Tia Nadira 4 80 √ -
20 Wahyudiansyah 3 60 - √
Jumlah 1340 11 9
Rata – rata 67
KKM ≥ 65
Keterangan :
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian:
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
Hitunglah!
1. 5 + (-6) =...
2. – 8 + (- 4) = ....
3. 10 – 12 = .....
4. -15 + 5 = ....
5. 20 + (- 9) = ...
KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU
(SIKLUS I)
1. 1
2. – 12
3. – 2
4. – 10
5. 11
DAFTAR NILAI SOAL INDIVIDU SISWA
(SIKLUS I)
Keterangan
NO Nama Siswa Skor (5) Nilai
T TT
1 Aqil Ramadhan 4 80 √ -
2 Bayu Anggara 4 80 √ -
3 Bery Nuranto 4 80 √ -
4 Feni Maliya 3 60 - √
5 Gita Ramadant 2 40 - √
6 Heny Irawati 4 80 √ -
7 Herik Julian 4 80 √ -
8 Jepri Mustaim 4 80 √ -
9 Khairina Mahrani 4 80 √ -
10 Mery Astuti 2 40 - √
11 Mustakim 4 80 √ -
12 Nopa Rayani 4 80 √ √
13 Rendi Puspita 2 40 - √
14 Rini Rindiani 3 60 - √
15 Sri Rahayu 4 80 √ -
16 Surianti Dewi 4 80 - √
17 Suryadi 2 40 √ -
18 Taufik Hidayat 3 60 - √
19 Tia Nadira 4 80 √ -
20 Wahyudiansyah 4 80 √ -
Jumlah 1380 13 7
Rata – rata 69
Ketuntasan klasikal 65%
KKM ≥ 65
Keterangan :
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian:
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI POKOK
Bilangan Bulat
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pengorganisasian
No Langkah Kegiatan
Kelas Waktu
a. Media alat :
c. Garis bilangan
d. Papan peraga / papan operasi bilangan bulat.
b. Sumber belajar:
Sidik, Hasnun, dkk. Terampil Berhitung Jilid 5 untuk sekolah Dasar, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2007. Hal. 1 - 13
Silabus
Program Semester
I. PENILAIAN
1. Penilaian Proses :
f. Bentuk : Subyektif
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
1. Posisi awal mobil berada di bilangan nol dan menghadap kearah bilangan
positif
Jawablah pertanyaan berikut dengan memperhatikan alat peraga (papan operasi hitung)!
1. 7 - 2 = ...
2. 4 – (- 3) = ....
3. – 3 –( - 7)
5.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA KELOMPOK
(SIKLUS II)
1. 5
2. 7
3. 4
4. – 5 + 9 = 4 (mobil berhenti di titik 4)
5. 4 – 6 = - 2 (mobil berhenti di titik -2)
DAFTAR NILAI LEMBAR KERJA KELOMPOK
(SIKLUS II)
Keterangan
NO Nama Siswa Skor (5) Nilai
T TT
1 Aqil Ramadhan 4 80 √ -
2 Bayu Anggara 4 80 √ -
3 Bery Nuranto 5 100 √ -
4 Feni Maliya 3 60 - √
5 Gita Ramadant 3 60 - √
6 Heny Irawati 3 60 - √
7 Herik Julian 4 80 √ -
8 Jepri Mustaim 4 80 √ -
9 Khairina Mahrani 3 60 - √
10 Mery Astuti 3 60 - √
11 Mustakim 4 80 √ -
12 Nopa Rayani 4 80 √ -
13 Rendi Puspita 3 60 - √
14 Rini Rindiani 4 80 √ -
15 Sri Rahayu 4 80 √ -
16 Surianti Dewi 4 80 √ -
17 Suryadi 2 40 - √
18 Taufik Hidayat 4 80 √ -
19 Tia Nadira 4 80 √ -
20 Wahyudiansyah 3 60 - √
Jumlah 1440 12 8
Rata – rata 72
KKM ≥ 65
Keterangan :
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian:
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
1. 10 – 13 =........
2. 49 – 25 = ...........
3. – 19 + 6 = .........
4. – 20 – 30 = ..........
5. – 10 – (-12) = ...........
KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU
(SIKLUS II)
1. -3
2. 24
3. -13
4. -50
5. -22
DAFTAR NILAI SOAL INDIVIDU SISWA
(SIKLUS II)
Keterangan
NO Nama Siswa Skor (5) Nilai
T TT
1 Aqil Ramadhan 4 80 √ -
2 Bayu Anggara 5 100 √ -
3 Bery Nuranto 4 80 √ -
4 Feni Maliya 5 100 √ -
5 Gita Ramadant 3 60 - √
6 Heny Irawati 5 100 √ -
7 Herik Julian 4 80 √ -
8 Jepri Mustaim 4 80 √ -
9 Khairina Mahrani 4 80 √ -
10 Mery Astuti 5 100 √ -
11 Mustakim 5 100 √ -
12 Nopa Rayani 4 80 √ -
13 Rendi Puspita 3 60 - √
14 Rini Rindiani 3 60 - √
15 Sri Rahayu 5 100 √ -
16 Surianti Dewi 4 80 √ -
17 Suryadi 4 80 √ -
18 Taufik Hidayat 4 80 √ -
19 Tia Nadira 5 100 √ -
20 Wahyudiansyah 5 100 √ -
Jumlah 1680 17 3
Rata – rata 84
Ketuntasan klasikal 85%
KKM ≥ 65
Keterangan :
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian:
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
1 Aqil Ramadhan √ √ √ √ - 4 80 √ -
2 Bayu Anggara √ √ √ √ √ 5 100 √ -
3 Bery Nuranto √ √ √ √ - 4 80 √ -
4 Feni Maliya √ √ √ √ √ 5 100 √ -
5 Gita Ramadant √ - √ √ - 3 60 - √
6 Heny Irawati √ √ √ √ √ 5 100 √ -
7 Herik Julian √ √ √ √ - 4 80 √ -
8 Jepri Mustaim √ √ √ √ - 4 80 √ -
9 Khairina Mahrani √ √ - √ √ 4 80 √ -
10 Mery Astuti √ √ √ √ √ 5 100 √ -
11 Mustakim √ √ √ √ √ 5 100 √ -
12 Nopa Rayani √ √ √ - √ 4 80 √ -
13 Rendi Puspita √ - √ - √ 3 60 - √
14 Rini Rindiani √ √ √ - - 3 60 - √
15 Sri Rahayu √ √ √ √ √ 5 100 √ -
16 Surianti Dewi √ √ √ √ - 4 80 √ -
17 Suryadi √ √ √ √ √ 4 80 √ -
18 Taufik Hidayat √ √ √ √ - 4 80 √ -
19 Tia Nadira √ √ √ √ √ 5 100 √ -
20 Wahyudiansyah √ √ √ √ √ 5 100 √ -
Jumlah 1680 17 3
Rata - rata 84 -
KKM ≥ 65
Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian:
Setiap jawaban benar bernilai 1, skor maksimal5
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Timahan Mahasiwa,
Penilaian: Nyatakan penilaian anda dengan memberikan cek list (√) pada kolom yang
sesuai.
Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Kemampuan menarik perhatian siswa - √ - -
2. Kemapuan menumbuhkan minat dan motivasi siswa - - √ -
3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran - - - √
4. Memberikan pengarahan (pelaksanaan dan aturan diskusi) - - √
5. Pelaksanaan diskusi sesuai dengan aturan yang ditetapkan - - √
6. Kemapuan memperjelas masalah dan uraian pendapat - - √
7. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta
- √ - -
diskusi untuk mengeluarkan gagasan/pendapatnya.
8. Mengendalikan pembeicaraan tetap pada masalah yang
- - √ -
dibahas.
9. Kemampuan mengalisis pandangan siswa. - - √ -
10. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan
- √ - -
sesuai hasil diskusi.
11. Kemampuan menggali gagasan/pendapat kepada seluruh
- - √ -
peserta diskusi sebagai umpan balik.
12. Kemampuan menutup diskusi. - - √ -
13. Kemapuan mengelola waktu. - √ - -
14. Kemampuan mengevaluasi siswa - √ - -
Jumlah 0 9 22 7
Jumlah Total 38
Keterangan: 1) Kurang baik, 2) Cukup, 3)Baik, 4) Sangat baik
Trenggalek, 22 September 2010
Pengamat,
Skor maksimal 4 x 14 = 56
SULISTYANI, S.Pd
NIP: 19650317 199201 2 001
Pedoman Pemberian Skor dan Analisa Hasil Observasi
Data hasil observasi atas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontektual, pada setiap aspek yang diamati diberi skor 1 – 4, dengan rincian
sebagai berikut:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup baik
Skor 1 = kurang baik
Skor yang didapat dari observer atau pengamat kemudian dicari persentase
nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus:
SULISTYANI, S.Pd
NIP : 19650317 199201 2 001
Pedoman Pemberian Skor dan Analisa Hasil Observasi
Data hasil observasi atas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontektual, pada setiap aspek yang diamati diberi skor 1 – 4, dengan rincian
sebagai berikut:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup baik
Skor 1 = kurang baik
Skor yang didapat dari observer atau pengamat kemudian dicari persentase
nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus:
SULISTYANI, S.Pd
NIP : 19650317 199201 2 001
Pedoman Pemberian Skor dan Analisa Hasil Observasi
Data hasil observasi atas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontektual, pada setiap aspek yang diamati diberi skor 1 – 4, dengan rincian
sebagai berikut:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup baik
Skor 1 = kurang baik
Skor yang didapat dari observer atau pengamat kemudian dicari persentase
nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus:
NO PERTANYAAN YA TIDAK