Ny.X, berusia 30 tahun, datang ke Puskesmas didampingi oleh suami dengan keluhan sudah
3 minggu telat menstruasi dan sudah tes urin untuk kehamilan dirumah hasilnya positif.
Pasien mengeluh mual terutama malam hari sejak 1 minggu yang lalu tidak disertai muntah.
Pasien juga mengeluh pusing, badan lemas. Sejak 3 bulan yang lalu pasien sering mudah
merasa lapar, haus, dan sering BAK. Pasien belum berobat ke dokter karena keluhan
tersebut.
Riwayat obstetri dan ginekologi : Pasien mengaku hari pertama terakhir menstruasi adalah
tanggal 27 Agustus 2021. Selama ini haid biasanya teratur (siklus menstruasi 24-26 hari),
dan mulai haid sejak usia 14 tahun. Pasien memiliki anak pertama, berusia 5 tahun, lahir
cukup bulan, normal, ditolong bidan, PB 50 cm, BB 3800 gram. Pasien belum pernah
mengalami keguguran sebelumnya.
Riwayat kebiasaan dan sosial: Pasien suka mengkonsumsi makanan manis dan kurang
olahraga. Pasien tidak merokok, sex bebas (-), narkoba (-), dan tidak minum alkohol.
Riwayat penyakit dahulu: Pasien mengaku tidak mempunyai hipertensi dan DM.
KLARIFIKASI
-
ISTILAH
IDENTIFIKASI Ny. X 30 tahun :
MASALAH - Telat menstruasi 3 minggu, test urin kehamilan +
- Sejak 1 minggu yang lalu, pasien mual terutama saat malam hari tidak
disertai muntah, serta pusing dan badan lemas.
- Sering BAK, mudah lapar, dan haus 3 bulan.
- Riawat obsterti dan ginekologi : terakhir menstruasi tgl 27 Agustus
2021, mulai haid sejak 14 tahun dengan siklus haid teratur (siklus
menstruasi 24-26 hari), pasien memiliki anak 5 tahun, lahir cukup
bulan, normal, ditolong bidan, PB 50 cm, BB 3800 gram. Belum pernah
mengalami keguguran.
- Riwayat pengobatan : belum pernah berobat ke dokter.
- Riwayat kebiasaan : suka mengonsumsi makanan manis dan kurang
olaharaga. Tidak merokok, sek bebas, narkoba, dan minum alkohol.
- RPD : tidak ada hipertensi dan DM
- RPK : ayah DM, ibu obesitas .
RUMUSAN Mengapa ny. X 30 tahun, sejak 3 minggu telat menstruasi dan test urin
kehamilan +, serta 1 minggu yang lalu mengalami pusing, badan lemas,
MASALAH
dan mual pada malam hari tanpa disertai muntah, 3 bulan yang lalu
pasien sering Bak, mudah lapar, dan haus?
ANALISIS
MASALAH
PF
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
THT: DBN
Leher: JVP 5-2 cm H2O, pembesaran KGB (-)
Jantung: inspeksi tidak ada kelainan, palpasi batas jantung DBN, perfusi
tetap, auskultasi S1 S2 normal galop -BJ I II
Paru: inspeksi tidak ada kelainan, palpasi fremitus +/+ norma, perfusi
+/+, auskultasi sonor vesikuler, ronkhi-/-, wheezing -/-
Abdomen: buncit, supel, hepar dan lien tidak teraba, BU + Normal.
Ekstermitas: akral hangat, edema -/-, CRT < 2
Pemeriksaan obtetrik :
Inspeksi : payudara simteris, nyeri tekan -, bejolan -, areola mammae
tidak hiperpigmentasi. Abdomen : perut sedikit membuncit di bagian
simfisis pubis. Genitalia : varises -, edema -, fluor albus -. Anus : dbn.
Palpasi : payudara : kolostrum belum keluar. Abdomen : pembesaran
perut sesuai usia kehamilan, konsistensi lunak, tidak ada bekas operasi,
kontraksi (-), palpasi leopold tidak bisa dilakukan.
Auskulatasi : tidak bisa dilakukan (DJJ/ denyut jantung janin.)
USG :
GS intra uterin, CRL 1,5 cm, gravida 7-8 minggu, YS : 0,3 cm, fetal pole :
+160 bpm
Pemeriksaan lab :
Darah lengkap :
Hb 12,7 g/dl
Ht 38,5 %
Leuokosoti 7800 ul
Trombosit 267.000 ul
GDS puasa : 235 mg/dl
GDS 2 jam pp : 210 mg/dl
Ureum : 10 mg/dl
Kreatinin : 0,9 mg/dl
Kolestrol total : 236 mg/dl
LDL : 160 mg/dl (n: <100 mg/dl)
HDL : 35 mg/dl
Trigliserida : 200 mg/dl (n: < 150 mg/dl)
HbA1C : 9%
Test urin
Test pack hamil : +
LEARNING 1. Anatomi dan histologi dari organ reproduktif wanita dan pria, sedikit
review tentang sistem endokrin dengan kasus ini (pankreas) ?
ISSUES 2. Bagaimana embriologi dari organ reproduktif?
3. Bagaimana fisiologi siklus menstruasi dan kehamilan (bahas juga HPL,
cara menghitung waktu persalinan) ?
4. Bagaimana patofisiologi dari keluhan (DM, RPK, RPSos, dll)
5. Bagaimana interpretasi data, penegakan diagnosis, dan pemeriksaan
penunjang ?
6. Bagaiama epidemiologi, etiologi, dan faktor resiko dari kehamilan
dengan DM ?
7. Bagaimana tatalaksana farmakologi dan non farmakologi (gizi pada
pasien hamil, kebutuhan makronutrien dan mikronutrien) dari keluhan
pasien ?
8. Bagaimana diagnosis banding, komplikasi, dan prognosis dari pasien
ini?
9. Bagaimana anatomi, histologi dari masing-masing perkembangan
trimester ?
Tuba
uterus uterina
SOURCE
Drake, L. Gray's
Basic Anatomy.
International
Edition. Canada:
Elsevier; 2012.
Cervix
uteri vagina
PERDARAHAN
SOURCE
Drake, L.
Gray's Basic
Anatomy.
International
Edition.
Canada:
Elsevier; 2012.
SOURCE
Drake, L.
Gray's Basic
Anatomy.
International
Edition.
Canada: PERSARAFAN
Elsevier; 2012.
SOURCE
Drake, L.
Gray's Basic
Anatomy.
International
Edition.
Canada:
Elsevier; 2012.
SOURCE
Kierszenbaum, A.
Histology and Cell
Biology An Introduction
to pathology. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier;
2016.
SOURCE
Kierszenbaum, A.
Histology and Cell
Biology An Introduction
to pathology. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier;
2016.
SOURCE
Kierszenbaum, A.
Histology and Cell
Biology An Introduction
to pathology. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier;
2016.
SOURCE
Kierszenbaum, A.
Histology and Cell
Biology An Introduction
to pathology. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier;
2016.
EMBRIOLOGI
GENITALIA
SOURCE
SIKLUS OVARIUM
FISIOLOGI
MENSTRUASI
FISIOLOGI
KEHAMILAN SOURCE
Sherwood L.
Fisiologi manusia
dari sel ke sistem.
Edisi 8. Jakarta:
Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
2018
1. Di dalam folikel primer, oosit primer dikelilingi oleh selapis sel
granulosa.
2. Di bawah pengaruh parakrin lokal, sel granulosa berproliferasi dan
membentuk zona pelusida di sekitar oosit.
3. Jaringan ikat ovarium sekitar berdiferensiasi menjadi sel teka,
mengubah folikel primer menjadi folikel praantral.
4. Folikel yang mencapai tahap preantral direkrut untuk perkembangan
lebin lanjut di bawah pengaruh FSH pada saat dimulainya fase folikular
siklus ovarium. Folikel yang direkrut berkembang menjadi folikel
sekunder/ antral kaya esterogen
5. Antrum terus meluas akibat pertumbuhan cepat folikel sekunder.
6. Setelah sekitar 2 minggu pertumbuhan cepat di bawah pengaruh FSH,
folikel telah berkembang menjadi folikel matang, yang sangat banyak
mengandung antrum; oosit, yang kini telah berkembang menjadi oosit
sekunder, tergeser ke salah satu sisi.
7. Pada pertengahan siklus, sebagai respon terhadap lonjakan sekresi
LH, folikel matang, dan melepaskan oosit sehingga menyebabkan
ovulasi dan terhentinya fase folikular.
8. Masuk ke fase luteal, folikel yang ruptur berkembang menjadi korpus
luteum di bawah pengaruh LH.
9. Korpus luteum terus bertumbuh dan menyekresikan progesteron dan
estrogen yang mempersiapkan uterus untuk implantasi ovum yang
telah dibuahi.
10. Jika ovum yang telah dibuahi tidak berimplantasi di uterus, korpus
kuteum berdegenerasi, fase luteal berakhir, dan fase folikular baru
dimulai di bawah pengaruh lingkungan hormonal yang berubah.
SIKLUS MENSTRUASI
SOURCE
Sherwood L.
Fisiologi manusia
dari sel ke sistem.
Edisi 8. Jakarta:
Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
2018
SOURCE
Sherwood L.
Fisiologi manusia
dari sel ke sistem.
Edisi 8. Jakarta:
Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
2018
Proses terjadinya kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi/penyatuan dari
spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu.
SOURCE
SOURCE
SOURCE
c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukkan sruktur dan jenis
plasenta.Pada manusia berlangsung 12-18 minggi setelah fertilisasi.
b. Progesterone
▪ Dibentuk di ovarium, testis, korteks adrenal, dan plasenta. Sintesis
progesterone sendiri dirangsang oleh LH. Fungsi dari
progesterone selain untuk reproduksi tapi pada fase luteal
Bersama dengan estrogen akan mendorong perkembangan
endometrium sebagai tempat implantasi sel telur yang telah
dibuahi
▪ Selain itu progesterone diproduksi oleh Corpus Luteum, apabila
tidak ada kehamilan CL akan berhenti memproduksi progesterone
dan menginduksi degradasi diri sendiri yang disebut luteolisis
▪ Siklus ovarium pada manusia :
(1) Fase folikel ditandai dengan aktivasi hingga 20 folikel
primordial untuk memulai proses pematangan, tetapi
biasanya hanya satu yang mencapai kematangan penuh
(2) Fase ovulasi dimana kompleks kumulus-oosit dilepaskan dari
folikel yang sedang berovulasi
(3) Fase luteal ketika CL berkembang dari dinding folikel dan
menghasilkan hormon (biasanya progesteron). Jika
pembuahan tidak terjadi dan ovum tidak berimplantasi ke
dinding rahim, CL berdegenerasi dan membentuk corpus
albicans
(4) Jika implantasi benar-benar terjadi, plasenta yang sedang
berkembang mengeluarkan chorionic gonadotrophin yang
mencegah degenerasi korpus luteum dan memperpanjang
sekresi progesteron.
c. Oksitosin
▪ Hormone oksitosin akan meningkat selama kehamilan, khususnya
ketika menjelang persalinan. Kalau kadar hormonnya meningkat
Rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan mempersiapkan
proses persalinan. Jika sudah melahirkan oksitosin akan
merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI
PATOFISIOLOGI
SOURCE
1. Kumar V. Robbins basic pathology. 9th Ed. Philadelphia: El Sevier; 2016.
2. PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan DM tpe 2 dewasa di Indonesia 2019. Jakarta: PERKENI; 2019
3. Powers AC. Diabetes mellitus in: harrison's principles of interal medicine. 20th Ed. New York: McGraw Hill; 2018
4. Kim WK, Bae KH, Lee SC, Oh KJ. The latest insight into adipokines In diabetes. J. Clin. Med. 2019,8,1374. Available
from: doi:103390/jcm3111874
5. Hacker N, Gambone J, Hobel C. Hacker & moore's essentials of obstetrics and gynecology. 6th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2016.
6. Beckmann C, Ling F, Casanova R. Beckmann and ling's: obstetrics and gynecology. 8th ed. Philadelphia: Wolters
Kluwer Health; 2019.
KU : sakit sedang, compos mentis
Tanda vital:
TD : 110/70 mmHg → [normal]
SOURCE
SOURCE
Pemeriksaan obtetrik :
Inspeksi :
▪ Payudara : simteris, nyeri tekan -, benjolan -, areola mammae
tidak hiperpigmentasi → baru akan terlihat pada timester kedua
▪ Abdomen : perut sedikit membuncit di bagian simfisis pubis.
▪ Genitalia : varises -, edema -, fluor albus -.
▪ Anus : dbn.
Palpasi :
▪ Payudara : kolostrum belum keluar.
▪ Abdomen : pembesaran perut sesuai usia kehamilan,
konsistensi lunak, tidak ada bekas operasi, kontraksi (-), palpasi
leopold tidak bisa dilakukan.
➔ Palpasi leopold → Teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan
cara perabaan pada perut ibu untuk menentukan posisi dan
letak janin pada uterus serta memastika usia kehamilan.
[dilakukan pada trimester 3 menjelang kelahira]
a. Palpasi leopold I → utk menentukan usia kehamilan,
mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri
b. Palpasi leopold II → utk menentukan janin yang ada di
kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana
kepala janin.
c. Palpasi leopold III → Menentukan bagian janin apa (kepala
atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu,
serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu
atas panggul (PAP)
d. Palpasi leopold IV → Untuk mengkonfirmasi ulang bagian
janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta
untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul
▪ Auskultasi : tidak bisa dilakukan (DJJ/ denyut jantung janin.)
USG :
GS (gestational sac) : intra uterin (ukuran kantung kehamilan,
spt ada bulatan hitam)
CRL (Crown-rump Length) : 1,5 cm (panjang janin yang diukur dari
ujung kepala hingga bokong bayi. Pengukuran ini biasanya dilakukan pada
trimester awal)
- Usia 7-8 minggu → 1,1 – 1,6 cm
- Usia 8-9 minggu → 1,7 – 2,3 cm
- Usia 9-10 minggu → 2,3 – 3,2 cm
Gravida (usia kehamilan) : 7-8 minggu
YS : 0,3cm (< 0,6 cm dgn bentuk
sferis/lonjong)
fetal pole : +160 bpm
Pemeriksaan lab :
Darah lengkap :
Hemoglobin : 12,7 g/dl [normal] → Pr: 12 – 16 g/dl
Hematokrit : 38,5 % [normal] → Pr: 37-43%
Leuokosit : 7800 ul [normal] → N: 5000-10.000 ul
Trombosit : 267.000 ul [normal] → N: 150.000-400.000 ul
Pemeriksaan Glukosa:
GDS : 235 mg/dl [meningkat] → N: < 150 (mg/dl)
GDS 2 jam pp : 210 mg/dl [meningkat] → N: 100 – 120 (mg/dl)
HbA1C : 9% [meningkat] → N: 4 – 6% → apabila > 8% =
DM tidak terkontrol
Profil lipid
LDL : 160 mg/dl [meningkat] → N: < 100 mg/dl)
HDL : 35 mg/dl [menurun] → N: 45 – 65 mg/dl
Trigliserida : 200 mg/dl [meningkat] → N: 120 – 190 mg/dL
Kolestrol total : 236 mg/dl [meningkat] → N: 150 – 200 mg/dL
SOURCE
Guideline WHO, 2013
Notes:
persiapan sebelum TTGO → makan cukup karbohidrat, selama 3
hari sebelumnya dan puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan
Tes HbA1c → tesnya bersifat tidak sensitive dan bisa beresiko
terhadap janinnya yaitu mengalami makroskomia
SOURCE
Liwang F., Sanjaya N. P.,
Wijaya E., Yuswar P.W.
Kapita selekta kedokteran.
Jilid II. Edisi 5. 2020
Jameson JL, Kasper DL, Longo DL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of
Internal Medicine. 20th Ed. 2018
SOURCE
Doupis J, Dirar A.
Gestational
Riwayat Umum:
Usia SOURCE
Riwayat keluarga DM
Riwayat melahirkan bayi makrokosmik
Glikosuria
Peningkatan BB saat hamil (dalam sebuah studi, Wanita hamil dengan
peningkatan BB 2,3 – 10 Kg/tahun beresiko 2,5x lebih tinggi terkena
DMG)
Keterangan
NICE: National
Institute for Health
and Clinical
Excellence.
SIGN: Scottish
Intercollegiate
ADIPS: Australasian
Diabetes in Pregnancy
Society;
ADA: American
Diabetes Association
TATA LAKSANA
FARMAKO
SOURCE
Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus SK, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing;
2009.
INSULIN
Jenis insulin yang dipakai untuk bu hamil adalah insulin human.
Insulin analog tidak dianjurkan pada wanita hamil karena memiliki struktur
asam amino yang berbeda dengan insulin human. Perbedaan struktur
§ Insulin campuran tetap, kerja pendek
tersebut mempengaruhi afinitasdengan insulin terhadap
menengah dan kerja reseptor.
dengan menengah (Premixed insulin)
cepat Perubahan
afinitas tersebut dikhawatirkan mempengaruhi
Jenis dan lama kerja masing-masingjanin
insulin atau kehamilan.
dapat dilihat pada tabel 10.
insulin pada diabetes melitus Efek
gestasional diberikan dengan dosis yang
samping terapi insulin
§ Efek samping utama terapi insulin adalah
lebih rendah juga frekuensi pemberian lebih sederhana.
terjadinya hipoglikemia
§ Penatalaksanaan hipoglikemia dapat
Pada penelitian terbaru, lispro
dilihat dalamdan aspartakut aman
bagian komplikasi DM dipakai saat
§ Efek samping yang lain berupa reaksi
kehamilan. alergi terhadap insulin
Tabel 10. Farmakokinetik Insulin Eksogen Berdasarkan Waktu Kerja
(Time Course of Action)
Awitan Puncak Lama
Jenis Insulin Kemasan
(onset) Efek Kerja
Insulin analog Kerja Cepat (Rapid-Acting)
Insulin Lispro
(Humalog®)
Pen /cartridge
Insulin Aspart 5-15
1-2 jam 4-6 jam Pen, vial
(Novorapid®) menit
Pen
Insulin Glulisin
(Apidra®)
Insulin manusia kerja pendek = Insulin Reguler (Short-Acting)
SOURCE Humulin® R 30-60 Vial, pen /
2-4 jam 6-8 jam
Actrapid® menit cartridge
Konsensus Insulin manusia kerja menengah = NPH (Intermediate-Acting)
1. Quintanilla Rodriguez BS, Mahdy H. Gestational Diabetes. [Updated 2021 Aug 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545196/
2. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus SK, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jakarta: Interna
Publishing; 2009.
3. Soelistijo S. Pedoman Pengelolan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia. PERKENI; 2019
AKTIVITAS FISIK
30 menit aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 5 hari seminggu atau
minimal 150 mnt/minggu
EDUKASI
• Mengikuti pola makan sehat.
• Meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan jasmani yang teratur
• Menggunakan obat DM dan obat lainya pada keadaan khusus secara
aman dan teratur
• Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan
memanfaatkan hasil pemantauan untuk menilai keberhasilan
pengobatan.
• Sasaran pengendalian DMG
PENGAWASAN
Dengan melakukan PGDM, yaitu dengan menggunakan darah
kapiller dan alat pengukur glukosa darah yang sudah dikalibrasi dengan
tepat.
4. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus SK, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing; 2009.
5. Kurniawan LB. Patofisiologi, Skrining dan Diagnosis Laboratorium Diabetes Melitus Gestasional [Internet]
CDK Journals. 2016. [Cited October 20, 2021] CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016
DIAGNOSIS BANDING
DMG DMT1 DM Tipe lain
gangguan toleransi Destruksi sel beta, ▪ Defek genetik
DIAGNOSIS karbohidrat dalam defisiensi insulin fungsi sel beta
BANDING berbagai variasi yang absolut yang atau kerja insulin
ditemukan pertama disebabkan oleh ▪ Penyakit eksookrin
kali saat kehamilan. autoimun atau pancreas
idiopatik ▪ Endokrinopati
▪ Infeksi
▪ Karena obat/zat
kimia
KOMPLIKASI
Ibu Hamil Bayi di Rahim Proses Melahirkan
Preeklamsia Intrauterine Distosia bahu
KOMPLIKASI Diabetic growth restriction
retinopathy Stillbirth
Diabetic Makrosomia
gastropathy Abortus
Diabetic Lahir premature
ketoacidosis
PROGNOSIS
Ad Vitam → Dubia ad bonam
PROGNOSIS
Ad Functionam → Dubia ad malam
Ad Sanationam → Dubia ad malam
Perubahan Anatomi Janin
Periode dari permulaan minggu kesembilan hingga lahir dikenal sebagai
PERKEMBANGA periode janin. Periode janin ditunjukkan dengan panjang puncak kepala-
N TRIMESTER
bokong (PPB) atau Panjang puncak kepala-tumit (PPT).
SOURCE
SOURCE
Sadler TW. Embriologi
Kedokteran Langman
Edisi 12; 2014.
Pada bulan ketiga bisa dilihat (1) wajah menjadi semakin mirip
manusia (2) mata yang tadinya di lateral bergerak ke ventral (3) telinga
semakin dekat dengan letak definitifnya yaitu di samping kepala (4)
ektremitas juga mencapai panjang relatifnya daripada bagian tubuh lain
SOURCE
SOURCE
SOURCE
SOURCE
Trimester 3:
SOURCE
American Pregnancy Association. Uterus size during pregnancy. Kate Marple. Feral
Development Week by Week. 2019. Sadler TW. Langman’s Embriologi. 11 th Ed. 2010
KESIMPULAN
Ny. X 30 tahun mengalami Diabetes Mellitus PreGestasional disertai Dislipidemia
DAFTAR PUSTAKA
1. Drake, L. Gray's Basic Anatomy. International Edition. Canada: Elsevier; 2012.
2. Kierszenbaum, A. Histology and Cell Biology An Introduction to pathology. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier; 2016.
3. Sadler T.W. Langman's medical embryology. 12th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2012
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2018
5. Hacker N, et all. Essentials of obstetrics and gynecology. 6th Ed. Philadelphia: Elsevier;
2016.
6. Beckmann C, Ling F. Beckmann and Ling's obstetrics and gynecology. 8th Ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health; 2019.
7. Lieberman M, Marks A.D. Marks’ basic medical biochemistry. 5th Ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins; 2021
8. Kumar V. Robbins basic pathology. 9th Ed. Philadelphia: El Sevier; 2016.
9. PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan DM tpe 2 dewasa di Indonesia 2019.
Jakarta: PERKENI; 2019
10. Powers AC. Diabetes mellitus in: harrison's principles of interal medicine. 20th Ed. New
York: McGraw Hill; 2018
11. Kim WK, Bae KH, Lee SC, Oh KJ. The latest insight into adipokines In diabetes. J. Clin. Med.
2019,8,1374. Available from: doi:103390/jcm3111874
12. Journal of the American Medical Association, December 18, 2013.
13. Bickley, L.S. Bates' guide to physical examination and history taking. 11th Ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health; 2013
14. Doupis J, Dirar A. Gestational diabetes from a to z. Worls J Diabetes. 2016; 8(12): 489-506.
15. Guideline WHO, 2013
16. Liwang F., Sanjaya N. P., Wijaya E., Yuswar P.W. Kapita selekta kedokteran. Jilid II. Edisi 5.
2020
17. Jameson JL, Kasper DL, Longo DL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of
Internal Medicine. 20th Ed. 2018
18. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus SK, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
19. Huether SE, McCance KL, Brashers VL, Rote NS. Pathophysiology the biologic basic for
disease in adults and children. 8th Ed. Elsevier; 2019
20. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2. 2015
21. Quintanilla Rodriguez BS, Mahdy H. Gestational Diabetes. [Updated 2021 Aug 25]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545196/
22. Soelistijo S. Pedoman Pengelolan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di
Indonesia. PERKENI; 2019
23. Kurniawan LB. Patofisiologi, Skrining dan Diagnosis Laboratorium Diabetes Melitus
Gestasional [Internet] CDK Journals. 2016. [Cited October 20, 2021] CDK-246/ vol. 43 no. 11
th. 2016
24. American Pregnancy Association. Uterus size during pregnancy. Kate Marple. Feral
Development Week by Week. 2019. Sadler TW. Langman’s Embriologi. 11 th Ed. 2010