Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUTORIAL BLOK 6.

SKENARIO 1

Tutor : Dr. dr. Charles A Simanjuntak, Sp.OT-(K) SPINE, M.Pd


Kelompok 2 :
Dewi Novita G1A116014
Aldo Victoria G1A116015
Sindhi Yulizawirta G1A116016
Ayu Herlina G1A116017
Virginia Ayuga S. G1A116018
Della Rafika Sari G1A116019
Fatma Aperta D. G1A116020
Lucya Wulandari G1A116021
Vanesa Oktaria G1A116022
Lily Sabet G1A116023
Yola Artika Verina G1A116024
Aditya Adella P. G1A116025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI 2019/2020


SKENARIO

Seorang ibu G2P1A0 berusia 27 tahun dengan usia kehamilan 40 minggu melahirkan
seorang bayi perempuan dengan berat 3,2 kg, panjang 47 cm dengan spontan, warna ketuban
jernih, tidak ada mekoneum.

Saat bayi lahir didapatkan bayi tidak bernafas, tonus otot kurang baik. Setelah
dilakukan resusitasi sampai dengan pemberian ventilasi tekanan positif didapatkan bayi
bernafas spontan, tidak ada retraksi, denyut jantung 100 x/menit, skor APGAR 5-7-10.

Dari anamnesis riwayat kehamilan didapatkan ANC tidak teratur, ketuban pecah 24
jam, tidak ada demam sebelum melahirkan. Catatan kesehatan ibu didapatkan tanda vital ibu
normal, pemeriksaan TORCH negatif, HbSag negatif, gula darah normal. Selanjutnya bayi
dan ibu dibawa ke ruang perawatan untuk dirawat gabung dan diberikan ASI oleh ibu.

Keesokan harinya bayi tampak kuning dan ibu mengeluh ASI nya masih sedikit,
namun dokter mengatakan agar bahwa hal tersebut bukan suatu kegawatdaruratan dan tetap
menyarankan ibu untuk tenang dan terus memberikan ASI ekslusif. Ibu tersebut khawatir
apakah kuning pada bayi nya disebabkan perkembangan yang tidak optimal selama dalam
kandungan.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. G2P1A0 : Gravid (kehamilan) kedua, partus satu kali, dan tidak pernah abortus.
2. Ketuban : Cairan bening kekuningan yang mengelilingi bayi belum lahir (janin)
selama kehamilan yang berada dalam kantung ketuban.
3. Mekoneum : Feses pertama neonatus yang juga mengandung enzim pankreas,
asam lemak bebas, orfirin, IL-8, fosfolipase A2, bilirubin indirek & direk.
4. Tonus Otot : Kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh otot itu
sendiri.
5. Resusitasi : Segala bentuk usaha medis, yang dilakukan terhadap mereka yang
berada dalam keadaan darurat/kritis untuk mencegah kematian.
6. Ventilasi Tekanan Positif : Bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan
sejumlah udara kedalam paru dengan tekanan positif yang memadai untuk membuka
alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur.
7. Retraksi : Keadaan dimana neonatus berusaha untuk bernafas yang berlebihan
sehingga otot-otot nya tertarik kebelakang.
8. Skor APGAR : Metode penilaian untuk menilai keadaan neonatus setelah kelahiran 1
menit, 5 menit, dan 10 menit.
9. ANC : Pemeriksaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan ibu secara
fisik dan mental berupa skrining agar tidak terjadi perdarahan untuk menurunkan
mortalitas ibu dan meningkatkan keselamatan bayi.
10. TORCH : Infeksi pada saat kehamilan (Toxoplasma Gondii, Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes Simpleks).
11. HbSag : (Hepatitis B Surface Antigen) antigen hepatitis B permukaan yang
merupakan protein virus yang pertama muncul setelah infeksi dan bisa digunakan
untuk memantau vral clearance.
12. Asi Ekslusif : Sumber gizi pertama pada bayi dan memberikan hanya ASI saja
tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana proses embriologi manusia?


2. Bagaimana interpretasi BB bayi perempuan 3,2 kg, panjang 47 cm dengan spontan,
warna ketuban jernih, tidak ada mekoneum dan jelaskan abnormalnya?
3. Bagaimana kriteria bayi yang normal dan manajemen bayi baru lahir?
4. Bagaimanakah kehamilan dan persalinan normal serta fisiologi dari fetus dan air
ketuban?
5. Bagaimana alur resusitasi pada kegawatdaruratan neonatus?
6. Apa saja kemungkinan penyebab bayi lahir tidak bernafas dan tonus otot kurang baik?
7. Bagaimana interpretasi APGAR skor?
8. Jelaskan apa itu ANC?
9. Apakah ada hubungan ANC yang tidak teratur, ketuban pecah 24 jam, tidak ada
demam sebelum melahirkn dengan kondisi ibu?
10. Interpretasi pemeriksaan ibu seperti TORCH negatif, HbSag negatif, dan gula darah
normal?
11. Apa pentingnya pemberian ASI dan rawat gabung pada ibu tersebut?
12. Apakah ada hubungan antara bayi ikterus dengan ASI ibu yang sedikit?
13. Apa saja kegawatdaruratan bayi baru lahir?
14. Alur diagnosis?
15. Sintesis?
BRAIN STROMING

1. Embriologi manusia dimulai dari fertilisasi  terbentuknya janin pada endometrium.


Ada tiga fase embrionik  morula, blastula, dan gastrula.
2. BB 3,2 kg : normal (2500–4000 gr), Panjang 47 cm : normal (48-52 cm), ketuban
jernih : normal karena tidak normalnya keruh, tidak ada mekoneum dalam ketuban :
normal karena diketuban tidak ada mekoneum. Jika mekoneum ada setelah lahir 
tidak normal karena normalnya ada.
Abnormal : BB  BBLR < 2,5, PB, warna ketuban  merah jika ada darah, seperti
anggur jika ada perdarahan sebelumnya.
3. Kriteria bayi normal
a. Lahir cukup bulan
b. Ketuban tidak bercampur mekoneum
c. BB : 2500-4000gr
d. PB : 48-52 cm
e. Lingkar kepala, testis turun, urin keluar < 24 jam

Berdasarkan APGAR SKOR

1. 1 menit I  7-10
2. 5 menit I  8-10

Bayi lahir normal  presentasi belakang kepala

Manajemen bayi baru lahir (IDAI) :

- Jaga bayi tetap hangat


- Hisap lendir
- Keringkan
- Pemantauan tanda bahaya
- Klem dan ikat tali pusat
- Inisiasi menyusui dini
- Vit K, salep, Imunisasi hepatitis B

Manajemen bayi baru lahir (KEMENKES RI)

- Penilaian bayi sebelum lahir  Bayi cukup bulan


- Penilaian bayi setelah lahir  bayi menangis, bayi bergerak aktif.
4. - Kehamilan normal  Fertilisasi, nidasi, implantasi. Ada 3 trisemester.
- Persalinan normal
Kala I : Pembukaan serviks
Kala II : Pengeluaran bayi
Kala III : Pengeluaran plasenta
Kala IV : 1 jam setelah plasenta keluar.
- Fisiologi fetus
a. Pernafsan : stimulus pusat pernafasan  tekanan negatif >25mmHg (inspirasi
normal pertama sangat kuat)  membuka paru  tekanan positif 
mengempiskan paru (ekspirasi)  bernafas dengan irama normal < 1 menit
setelah lahir
b. Sirkulasi darah  hilangnya aliran darah melalui plasenta
c. Nutrisi  hilangnya asupan glukosa dari ibu
d. Fisiologi ketuban : 30ml minggu ke 10, 450ml minggu ke 20, 800-1000ml
minggu ke 30, berfungsi sebagai bantalan pada fetus.
5. Alur resusitasi  untuk memberikan ventilasi, oksigen dan curah jantung. Ada 12
langkah
6. Penyebab bayi lahir tidak bernafas dan tonus otot kurang baik
- Tidak bernafas : hipoksia janin
a. faktor ibu (hipoksia ibu, gangguan aliran darah, gangguan kehamilan)
b. faktor plasenta (solutio plasenta, plasenta previa)
c. faktor janin (gangguan aliran darah, pusat seperti tali pusat menumbung)
- tonus otot kurang baik  ANC yang tidak teratur.
7. Interpretasi APGAR skor
a. Warna kulit : 0,1,2
b. Pulse (denyut jantung) : 0,1,2
c. Respon reflek : 0,1,2
d. Activity (tonus otot) : 0,1,2
e. Respiration (pernafasan) : 0,1,2

Skenario : 5 (menit pertama), 7 (menit kelima), 10 (menit ke sepuluh).

8. ANC (antenatal care)  bertujuan untuk menurunkan mortalitas ibu dan bayi,
pelaksanaan ada 3 tahap : trisemester 1 = 1x, trisemester 2 = 1x, trisemester 3 = 2x
Serta 12T.
9. Hubungan ANC ada hubungannya dengan kondisi ibu, sebab ANC tidak teratur akan
berdampak buruk pada ibu, seperti tidak mengetahui faktor resiko. Ketuban pecah 24
jam ada hubungan. Ibu tidak demam menandakan ibu tidak mengalami infeksi selama
kehamilan.
10. Interpretasi pemeriksaan ibu
- TORCH (-)  tidak terinfeksi TORCH
- HbSag (-)  tidak menderita hepatitis
- Gula darah normal  tidak ada riwayat DM.
11. Pentingnya pemberian ASI
- Melatih motorik dan penglihatan bayi
- ASI mempunyai banyak keunggulan : kolostrum untuk meningkatkan imunitas
bayi

Pentingnya rawat gabung  untuk mengawasi masa nifas ibu.

12.
13.
14.
15.

ANALISIS MASALAH

1.

Anda mungkin juga menyukai