Anda di halaman 1dari 2

“RANGKUMAN”

1.) LIBERASI (pelepasan)


Suatu obat mulanya merupakan zat aktif yang jika mencapai tempat penyerapannya akan
segera diresap. Proses pelepasan zat aktif dari sediaan cukup rumit dan tergantung pada
jalur pemberian dan bentuk sediaan, serta dapat terjadi secara cepat dan lengkap. Pelepasan
zat aktif dipengaruhi oleh keadaan lingkungan biologis mekanis pada tempat pemasukan
obat, misalnya gerakan peristaltic usus, hal ini penting untuk bentuk sediaan yang keras
atau yang kenyal.

2.) DISOLUSI (pelarutan)


Setelah terjadi pelepasan yang bersifat setempat, maka tahap kedua adalah pelarutan zat
aktif yang terjadi, secara progresif, yaitu pembentukan disperse molekuler dalam air. Tahap
ketiga ini merupakan keharusan agar selanjutnya terjadi penyerapan. Tahap ini juga
ditetapkan pada obat-obatan yang dibuat dalam bentuk larutan zat aktif dalam minyak
tetapi yang terjadi disini adalah proses ekstraksi (penyarian). Dengan demikian pemberian
sediaan larutan tidak selalu dapat mengakibatkan penyerapan segera. Laju pelarutan adalah
jumlah pbat terlarut per satuan luas per waktu (g/cm2. Menit.) Laju pelarutan juga
dipengaruhi pula olehsifat fisikokimia obat, formulasi, pelarut, suhu media dan kecepatan
pengadukan.

3.) ABSORBSI (penyerapan)


Tahap ini merupakan tahap dari biofarmasetik dan awal farmakokinetik jadi fase ini
merupakan masuknya zat aktif dalam tubuh yang aturannya di tenggarai oleh pemahaman
keterseduaan hayati (bioavibilitas). Penyerapan zat aktif tergantung pada berbagai
parameterterutama sifat fisiko-kimia molekul obat. Dengan demikian proses penyerapan zat
aktif terjadi apabila sebelumnya sudah dibebaskan dari sediaan dan sudah melarut dalam
cairan biologi setempat. Tahap pelepasan dan pelarutan zat aktif merupakan tahap penentu
dari proses penyerapan zat aktif baik dalam hal jumlah yang diserap maupun jumlah
penyerapannya.

 Laju penyerapan zat aktif akan tergantung pada:


a) Laju pelarutan zat aktif dalam cairan biologik dan sekitar membran.
b) Karakter fisiko-kimia yang dapat mempengaruhi proses penyerapan.
c) Perbedaan sifat fisiko-kimia tersebut menyebabkan perbedaan keterserapan zat
aktif. ( trdapat zat aktif yang mudah atau susah diserap).

 Faktor-faktor yang berpengaruh pada laju pelarutan zat aktif


1) Ukuran partikel
2) Kelarutan zat aktif
- Modifikasi keadaan kimiawi obat ( pembentukan garam,ester).
- Modifikasi keadaan fisik obat (bentuk Kristal atau amorf, polimorfisa,solvate
dan hidrat).
- Formulasi dan teknologi (pembentukan eutektik dan larutan padat,
pembentukan kompleks, bahan yang dapat mengubah ketetapan dielektrik
cairan, bahan pelarut miselar,penyalut dengan senyawa hidrofil).

Anda mungkin juga menyukai