0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan2 halaman
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari efek stimulasi obat-obat stimulan sistem saraf pusat dan mengetahui efek stimulasi preparat tonik yang tersedia di pasaran dengan metode kelelahan renang. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok dan diberi kafein, produk tonik, atau aquades. Efek stimulan diukur dengan perbedaan waktu kelelahan sebelum dan sesudah perlakuan.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari efek stimulasi obat-obat stimulan sistem saraf pusat dan mengetahui efek stimulasi preparat tonik yang tersedia di pasaran dengan metode kelelahan renang. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok dan diberi kafein, produk tonik, atau aquades. Efek stimulan diukur dengan perbedaan waktu kelelahan sebelum dan sesudah perlakuan.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari efek stimulasi obat-obat stimulan sistem saraf pusat dan mengetahui efek stimulasi preparat tonik yang tersedia di pasaran dengan metode kelelahan renang. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok dan diberi kafein, produk tonik, atau aquades. Efek stimulan diukur dengan perbedaan waktu kelelahan sebelum dan sesudah perlakuan.
Tujuan 1. Mempelajari efek stimulansia obat-obat stimulant susunan syaraf pusat 2. Mengetahui efek stimulansia sediaan tonikum yang ada dipasaran sengen metode Natatory Exhaustion Pendahuluan Tonikum atau zat tonik adalah minuman atau obat yang dapat memberikan efek menguatkan dan menambah selera makan. Tonikum merupakan sediaan cair yang mengandung vitamin dan mineral, serta zat pahit antara lain: cola, orange, aloe dan lain- lain. Komponen lainnya yaitu gliserofosfat dan senyawa besi (Anonim, 1997). Efek tonikum disebut efek tonik yaitu memacu dan memperkuat semua sistem dan organ serta menstumulasi perbaikan sel-sel tonus otot. Efek tonik terjadi karena efek stimulant yang dilakukan terhadap system syaraf pusat. Efek tonik digolongkan kedalam golongan psikostimulansia, senyawa psikostimulansia dapat meningkatkan antivitas psikis, menghilangkan rasa kelelahan, stress serta meningkatkan kemmapuan berkonsentrasi dan kapasitas yang bersangkutan (Mutschler,1986). Stimulan yang dihasilkan bekerja pada korteks yang mengakibatkan efek tahan lelah, stimulant ringan. Pada medulla menghasilkan efek peningkatan pernapasan, stimulasi vasomotor, stimulant vagus (Nierfort dan cohen, 1981) Cara Percobaan Bahan Kafein Alat Bak berenang (kotak kaca berisi air), rotarod (batang berputar), stop watch, spuit injeksi 1 ml, hair dryer, handuk dan alat-alat gelas, alat suntik Hewan Uji : mencit putih swiss jantan dewasa dengan berat kurang lebih 20-25 g, Cara Kerja: 1. Pembagian Kelompok Kelompok I diberi kafein dengan dosis konversi dari dosis manusia Kelompok II diberi produk tonikum dosis konversi dari pemakaian pada manusia Kelompok III diberi aquadest
Penuntun Praktikum Farmakologi I 2020
PS. Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya 1 2. Efek stimulant a. Mencit sebelum diberi obat dimasukkan kedalam kotak kaca yang telah diisi air. Mencit direnangkan hingga menunjukkan kondisi lelah yaitu tidak ada reaksi gerak yang bermakna dari keempat kakinya, posisi badan membungkuk, ekor meregang dan membiarkan bagian kepalanya beradadibawah permukaan air selama 4-7 detik. Kemudian dicatat waktu lelah terhitung dua detik setelah dimasukkan mencit kedalam kotak kaca hinggamencit menunjukkan kondisi lelah, waktu yang tercatat sebagai waktu lelah pertama atau waktu lelah pertama (waktu lelah sebelum perlakuan) b. Mencit diistirahatkan selama 30 menit, dilap dengan handuk sambil diberikan udara hangat dengan hair dryer c. Kemudian mencit diberikan secara oral larutan uji sesuai dengan pembagian kelompok diatas dan didiamkan kembali selama 10 menit sebagai perkiraan masa farmakokinetik sediaan uji dalam tubuh mencit. d. Mencit direnangkan kembali hingga muncul reaksi lelah sebagaimana pengamatan awal, dicatat waktu lelahnya dan waktu yang dicatat sebagai waktu lelah kedua (waktu lelah setelah perlakuan) Data efek stimulant adalah selisih waktu lelah yaitu waktu lelah kedua ( Waktu lelah setelah perlakuan) dikurangi waktu lelah pertama (waktu lelah sebelum perlakuan)