Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN XI

UJI EFEK STIMULANSIA


Tujuan
1. Mempelajari efek stimulansia obat-obat stimulant susunan syaraf pusat
2. Mengetahui efek stimulansia sediaan tonikum yang ada dipasaran sengen metode
Natatory Exhaustion
Pendahuluan
Tonikum atau zat tonik adalah minuman atau obat yang dapat memberikan efek
menguatkan dan menambah selera makan. Tonikum merupakan sediaan cair yang
mengandung vitamin dan mineral, serta zat pahit antara lain: cola, orange, aloe dan lain-
lain. Komponen lainnya yaitu gliserofosfat dan senyawa besi (Anonim, 1997).
Efek tonikum disebut efek tonik yaitu memacu dan memperkuat semua sistem dan
organ serta menstumulasi perbaikan sel-sel tonus otot. Efek tonik terjadi karena efek
stimulant yang dilakukan terhadap system syaraf pusat. Efek tonik digolongkan kedalam
golongan psikostimulansia, senyawa psikostimulansia dapat meningkatkan antivitas psikis,
menghilangkan rasa kelelahan, stress serta meningkatkan kemmapuan berkonsentrasi dan
kapasitas yang bersangkutan (Mutschler,1986). Stimulan yang dihasilkan bekerja pada
korteks yang mengakibatkan efek tahan lelah, stimulant ringan. Pada medulla menghasilkan
efek peningkatan pernapasan, stimulasi vasomotor, stimulant vagus (Nierfort dan cohen,
1981)
Cara Percobaan
Bahan
Kafein
Alat
Bak berenang (kotak kaca berisi air), rotarod (batang berputar), stop watch, spuit injeksi 1
ml, hair dryer, handuk dan alat-alat gelas, alat suntik
Hewan Uji : mencit putih swiss jantan dewasa dengan berat kurang lebih 20-25 g,
Cara Kerja:
1. Pembagian Kelompok
Kelompok I diberi kafein dengan dosis konversi dari dosis manusia
Kelompok II diberi produk tonikum dosis konversi dari pemakaian pada manusia
Kelompok III diberi aquadest

Penuntun Praktikum Farmakologi I 2020


PS. Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya
1
2. Efek stimulant
a. Mencit sebelum diberi obat dimasukkan kedalam kotak kaca yang telah diisi
air. Mencit direnangkan hingga menunjukkan kondisi lelah yaitu tidak ada
reaksi gerak yang bermakna dari keempat kakinya, posisi badan
membungkuk, ekor meregang dan membiarkan bagian kepalanya
beradadibawah permukaan air selama 4-7 detik. Kemudian dicatat waktu
lelah terhitung dua detik setelah dimasukkan mencit kedalam kotak kaca
hinggamencit menunjukkan kondisi lelah, waktu yang tercatat sebagai waktu
lelah pertama atau waktu lelah pertama (waktu lelah sebelum perlakuan)
b. Mencit diistirahatkan selama 30 menit, dilap dengan handuk sambil diberikan
udara hangat dengan hair dryer
c. Kemudian mencit diberikan secara oral larutan uji sesuai dengan pembagian
kelompok diatas dan didiamkan kembali selama 10 menit sebagai perkiraan
masa farmakokinetik sediaan uji dalam tubuh mencit.
d. Mencit direnangkan kembali hingga muncul reaksi lelah sebagaimana
pengamatan awal, dicatat waktu lelahnya dan waktu yang dicatat sebagai
waktu lelah kedua (waktu lelah setelah perlakuan)
Data efek stimulant adalah selisih waktu lelah yaitu waktu lelah kedua ( Waktu lelah setelah
perlakuan) dikurangi waktu lelah pertama (waktu lelah sebelum perlakuan)

Penuntun Praktikum Farmakologi I 2020


PS. Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya
2

Anda mungkin juga menyukai