Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RW 06 KEL. TEGAL BARAT

Kelompok 3 :

Disusun oleh:

1. Ayu Wulandari (C1017057)


2. Devi Ratna Mutiarini (C1017058)
3. Finka Akhiriawati Putri (C1017067)
4. Firyal Hasna Afikah (C1017068)
5. Lailalatul fitri Yulianti (C1017077)
6. Laelatul Ayu Safitri (C1017078)
7. Nurul Istiqomah (C1017087)
8. Puji Atikah Juniasih (C1017087)
9. Tri Lestarila (C1017097)
10. Ulfi Yulianti (C1017098)
Kelas 3B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
SLAWI

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PENGKAJIAN................................................................................

A. Windshield Survey................................................................................ 3
B. Data Pengkajian....................................................................................4
C. Asuhan Keperawatan............................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS HIPERTENSI”. Sholawat
serta salam tidak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah
menuntun kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benerang ini.
Kami berterima kasih kepada Ibu Dwi Budi P, M. kep., Sp., Kep., Kom
selaku dosen pembimbing pada mata kuliah keperawatan komunitas karena telah
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bias memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun kami pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap
isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal
ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari
semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik lagi dan berdaya guna di masa
yang akan datang.
Slawi , Oktober 2019

Penyusun

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari seluruh
kalangan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dapat berakibat jangka
pendek maupun jangka panjang bagi penderitannya, hal inimembutuhkan
penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu. Hipertensi menimbulkan
angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi. Penyakit
hipertensi menjadi penyebab kematian 7,1juta orang di seluruh dunia, yaitu
sekitar 13% dari total kematian, prevalensinya hamper sama besar baik di
negara berkembang maupun negara maju (Sani, 2008). Perkembangan
penyakit hipertensi berjalan perlahan tetapi secara potensial sangat berbahaya.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke.
Pengendalian hipertensi belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Rata-
rata,pengendalian hipertensi baru berhasil menurunkan prevalensi hingga 8%
dari jumlah keseluruhan.
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui ,
25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik.
Data Depkes (2007) menunjukkan, di Indonesia ada 21% penderita hipertensi
dan sebagian besar tidak terdeteksi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007) juga
menunjukkan cakupan tenaga kesehatan terhadap kasus hipertensi di
masyarakat masih rendah, hanya 24,2% untuk prevalensi hipertensi di
Indonesia yang berjumlah 32,2%. Data Riskesdas 2007 juga menyebutkan
bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden
komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%)
dibandingkan laki laki (48%). Data lain menunjukkan bahwa prevalensi
hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke
atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada hipertensi
2

PENGKAJIAN

A. Windshield Survey
1. Tipe perkampungan/pedesaan
Perumahan yang ada di RW 06 merupakan tipe perkampungan dengan
bentuk perumahan. Di lingkungan ini juga dapat dikatakan lingkungan
semi usaha karena beberapa warga yang membuka usaha seperti catering
dan kos - kosan
2. Lingkungan tempat tinggal
Ada jarak antara rumah satu dengan yang lainnya. Bangunan rumah
sudah permanen dan banyak rumah yang difungsikan sebagai kos – kosan.
3. Umur area perumahan
Mayoritas merupakan bangunan diwilayah ini baru, namun ada juga
bangunan lama dan masih terpelihara dengan baik. Tidak ada bangunan
rusak yang terbengkalai.
4. Karateristik social-kultural
Penduduk di RW 06 terdiri dari balita sampai lansia. Mayoritas warga
berasal dari suku jawa. Semua warga terliha sibuk bekerja.
5. Lingkungan
a. Tampakan umum
Halaman di setiap rumah rata-rata terlihat bersih walaupun ada
beberapa rumah yang masih terlihat kurang bersih. Untuk jalan
dikomplek tersebut bisa dikatakan bersih. Terdapat jalan berlubang
disekitar komplek.
b. Bahaya  lingkungan
Jarang terdapat pohon diwilayah tersebut sehingga cukup berpolusi.
Tidak terdapat sampah yang menumpuk karena setiap hari sampah
tersebut dibersihkan oleh petugas yang membersihkan sampah setiap
pukul 2 siang dengan biaya 50.000/bulan. Ada penerangan di kanan kiri
jalan, dan lalu lintas di sekitar RW 06 ramai karena dekat dengan jalan
raya.
3

c. Stressor lingkungan
Dilingkungan RW 06 terkadang terasa kegaduhan atau kerusuhan
karena di dalam kawasan tersebut kebanyakan ditempati oleh anak kos-
kosan.
Disekitar perumahan tersebut juga tidak ditemukannya tanda-tanda
yang menyebabkan criminal, namun terkadang ada kendaraan beroda
dua yang hilang disekitar perumahan tersebut. Didalam kawasan
tersebut juga ada poskampling yang aktif disekitar rumah dan selalu
mengadakan patrol kelililng ke perumahan tersebut.
6. Sumber-sumber (yang ada dan yang tidak ada)
Fasilitas tempat belanja atau daerah belanja di wilayah RW 06 yaitu
warung-warung kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari
seperti sabun, makanan kecil dan sebagainya. Untuk berbelanja mengenai
sayur-sayuran yang lengkap biasanya warga berbelanja di pasar Trayeman
yang berjarak kurang lebih 3 kilometer dari lingkungan RW 06.
Transportasi yang digunakan warga RW 06 untuk keperluan sehari-hari
menggunakan sepeda motor, mobil dan kendaraan umum.
Fasilitas pelayanan keamanan yang terdapat di wilayah RW 06 ini
yaitu poskamling. Selain poskamling, fasilitas pelayanan keamanan
terdapat di luar wilayah RW 06 yaitu polsek yang berjarak kira-kira 1
kilometer. Fasilitas farmasi yang ada di wilayah RW 06 yaitu apotek-
apotek kecil yang terdapat di jl. Blanak
Fasilitas kegawat-daruratan tidak terdapat di wilayah RW 06 ini, namun
terdapat sebuah rumah sakit besar di luar wilayah tersebut yaitu puskesmas
Tegal Barat.
Fasilitas pengambil sampah ada di wilayah RW 06 dilakukan setiap hari
pukul 14.00 WIB. Petugas pengambil sampah mengambil sampah-sampah
di wilayah RW 06 ini dan setiap bulan warga harus membayar iuran
sejumlah Rp. 50.000,.
7.    Pelayanan Kesehatan
a. Fasilitas Kesehatan
4

Fasilitas kesehatan terdekat yaitu puskesmas Tegal Barat,


Sedangkan untuk klinik dan apotik terdekat tepat didepan perumahan
prajamukti kurang lebih 500 meter.
b. Sumber Pelayanan Kesehatan Pertama
Terdapat Puskemas di wilayah ini dan terdapat beberapa praktik
dokter swasta yang berjarak tidak terlalu jauh dari wilayah ini yaitu
praktik Dokter Umum
A. Data Pengkajian
a. Core (Kelompok Masyarakat yang Dibina)
1. Riwayat wilayah RW 06 dahulu merupakan area persawahan, dan tidak
pernah terjadi pemekaran wilayah.
2. Demografi

Jenis Kelamin
Kategori Umur Jumlah %tase
L P
(%)
Bayi 0-12 bulan 3 2 5 4.80%
Balita 3-5 tahun 3 5 8 7.69 %
Anak-anak 6-12 tahun 7 14 21 20,19%
Remaja 13-25 tahun 2 4 6 5,76 %
Dewasa 26-54 tahun 13 12 25 24,03 %
Lansia >55 tahun 17 22 29 27,88 %
JUMLAH 45 59 104 99.99

3. Statistik Vital

Tahun Kelahiran Kematian Penyebab


2015 5 2 Kanker,
penyakit
jantung,
5

epilepsi,
2016 2 2 penyakit tua
2017 3 4 Hipertensi dan
2018 4 5
jantung
koroner
Total 14 13

Statistik vital yang terjadi di daerah ini adalah angka kelahiran


pada tahun 2015 adalah 5 orang, dan angka kematian pada tahun 2015
adalah 2 orang yang disebabkan oleh kanker, penyakit jantung dan
epilepsi. Pada tahun 2016, tidak ada angka kelahiran pada tahun 2016
dan pada tahun 2017. Angka kematian pada tahun 2016 adalah 4 orang
yang disebabkan oleh penyakit tua, dan pada tahun 2017, 4 orang yang
disebabkan oleh penyakit hipertensi dn penyakit tua. Pada tahun 2018
terdapat angka kelahiran sejumlah 4 orang dan angka kematian
sejumlah 5 orang yang disebabkan oleh hipertensi.
4. Nilai dan Kepercayaan
Mayoritas warga berasal dari suku jawa dan beragama islam. Ada
beberapa orang pendatang yang berasal dari suku dan agama lain seperti
protestan. Terdapat masjid di RW 06 tersebut dan jika masyarakat sakit
selain berobat ke rumah sakit juga berobat ke dokter praktek ataupun
klinik kesehatan, terkadang mereka juga membeli obat di warung atau
apotek sekitar.
b. Data Subsistem
1. Lingkungan Fisik
a) Inspeksi
Di RW 06 tidak memiliki peta rawan masalah kesehatan, tetapi
masalah kesehatan yang sering muncul adalah penyakit hipertensi
pada lansia. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyakit ini
adalah dengan dilakukan pemeriksaan tekanan darah setiap bulannya
agar terhindar dari tekanan darah yang terlalu tinggi.
Kebanyakan keluarga jarang pergi bersama dan hanya menonton tv
bersama di rumah. Di RW 06 tidak ada kegiatan kerja bakti rutin pada
6

warganya namun kerja bakti akan diadakan saat lingkungan terlihat


kotor atau ada keluhan dari masyarakat.
Data winshield survey lingkungan adalah sebagai berikut.
1) Tampakan umum
Lingkungan di sekitar RW 06 cukup sempit, halaman di sekitar
terlihat bersih. Dan disekitar RW 06 jarang terdapat pepohonan
sehingga lingkungannya terasa gersang.
2) Bahaya  lingkungan
Lingkungan di sekitar RW 06 jarang terdapat pohon sehingga
lingkungannya gersang dan membuat tidak nyaman.
3) Stressor lingkungan
Disekitar lingkungan sering terjadi kegaduhan atau kerusuhan
karena banyak kos-kosan. Sehingga terdapat warga merasa
terganggu istirahatnya. Dan terkadang suara bising kendaraan
juga membuat para warga merasa terganggu sehingga dalam
beristirahat kurang tenang. Hal ini membuat kepala terkadang
pusing.
b) Tanda vital
Untuk iklim saat ini adalah kemarau panjang sehingga lansia lebih
sering merasa panas dan kegerahan dan itu menimbulkan emosi.
c) System review
Di RW 06 tidak ada kegiatan kerja bakti rutin pada warganya, namun
kerja bakti akan diadakan saat lingkungan terlihat kotor atau ada
keluhan masyarakat. Terdapat juga kegiatan pengajian rutin dan PKK
yang diadakan setiap hari minggu.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Pelayanan yang diakses oleh warga RW 06 adalah praktik bidan,
puskesmas dan praktik dokter. Jika sakit, rata – rata penduduk RW 06
datang ke praktik dokter terdekat. Penggunaan layanan kesehatan yang
paling banyak adalah balita dan lansia. Kegiatan posyandu diadakan
setiap satu bulan sekali oleh swadaya masyarakat.
3. Ekonomi
7

a. Pendapatan penduduk :
pendapatan penduduk rata-rata ± 1.500.00 ribu rupiah. Ada beberapa
yang berpenghasilan tinggi sampai 2 juta rupiah.
<500.000 500.000- 1000.000- >2.000.000 TOTAL
1000.000 1.500.000
7 20 27 19 73
9.6 % 27.4 % 37 % 26 % 100%
Penduduk RW 06 berjumlah 99 orang dengan pendapatan kurang dari
Rp 500.000,- yang berjumlah tujuh orang dengan presentasi 9.6 %.
Jumlah pendapatan Rp 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- yang
berjumlah dua puluh orang dengan presentasi 27.4 %. Jumlah
pendapatan Rp 1000.000,-sampai dengan Rp 1500.000,- yang
berjumlah dua puluh tujuh orang dengan presentasi 37 %. Jumlah
pendapatan lebih dari Rp 2.000.000,- yang berjumlah sembilan belas
orang dengan presentasi 26 %.
b. Tingkat Ekonomi
Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan :
ada penduduk yang ekonominya dibawah garis kemiskinan yaitu 4 KK
yaitu dengan pendapatan 250.000/bulan
c. Pekerjaan penduduk :
pekerjaan penduduk bermacam-macam ada yang menjadi petani,
buruh, guru, wiraswasta, Ibu rumah tangga, dan menjadi aparat desa.
Namun mayoritas pekerjaan adalah sebagai petani.
Belum/Ti Mengu Karya Buru Buru Gur Perang Wiras Lain Tota
dak rus wan h h u kat wasta nya l
Bekerja Rumah Swasta Haria Tani Desa
Tangga n
Lepa
s
10 1 14 13 17 1 1 7 99
10.10% 1.01% 14.14 13.13 17.17 1.01 1.01% 7.07 20.2 100
% % % % % 0% %
8

Penduduk RW 06 berjumlah 99 orang dengan pekerjaan penduduk


yang belum/ tidak bekerja adalah berjumlah 10 orang dengan
presentasi 10.10 %. Kategori menggurus rumah tangga adalah
berjumlah 1 orang dengan presentasi 1.01 %. Kategori pelajar adalah
berjumlah 15 orang dengan presentasi 15.15 %. Kategori karyawan
swasta adalah berjumlah 14 orang dengan presentasi 14.14 %.
Kategori buruh harian lepas adalah berjumlah 13 orang dengan
presentasi 13.13 %. Kategori buruh tani adalah berjumlah 17 orang
dengan presentasi 17.17 %. Kategori guru adalah berjumlah 1 orang
dengan presentasi 1.01 %. Kategori perangkat desa adalah berjumlah 1
orang dengan presentasi 1.01 %. Kategori wiraswasta adalah
berjumlah 7 orang dengan presentasi 7.07 %. Kategori lainnya adalah
berjumlah 20 orang dengan presentasi 20.20%.
4. Keamanan dan transportasi
a. Jenis Transportasi :
Kendaraan yang dimiliki warga seperti sepeda, sepeda motor dan
mobil. Warga yang tidak memiliki kendaraan biasanya menggunakan
akses kendaraan umum yaitu andong, becak atau angkot dan beroperasi
dari pukul 7 pagi sampai pukul 5 sore. Untuk mendapatkan kendaraan
semacam bus tidak tersedia karena tidak ada jalur bus yang menuju
wilayah RW 06. Jika terjadi masalah kesehatan pada warga RW 06,
kendaraan mobil milik salah satu warga dapat dipakai dan disewakan
untuk ke pusat pelayanan kesehatan.

Sepeda Sepeda Mobil Total


Motor
30 65 5 100
30% 65% 5% 100%

Berdasarkan tabel di atas, di RW 06 jumlah alat transportasi 100 buah


dengan sepeda berjumlah 30 buah presentasinya 30%. Sepeda motor
berjumlah 65 buah dengan presentasi 65%. Mobil berjumlah 5 buah
dengan presentasi 5%.
a. Sistem Keamanan :
9

Terdapat sistem keamanan di RW 06 ini dikarenakan daerah ini


membentuk piket ronda atau siskamling. Jadi pada daerah RW 06
untuk ronda dan siskamplingnya aktif.
b. Keberadaan petugas keamanan atau polisi
Wilayah RW 06 ada kantor polisi namun berjarak lumayan jauh.
c.  Pemadam Kebakaran :
Tidak ada pemadam kebakaran.
5. Politik dan pemerintahan
a. Situasi Politik dan Pemerintahan
Apabila ada pemilihan ketua RW 06 dipilih dan ditunjuk secara langsung
oleh warga, sedangkan untuk pemilihan ketua RW , Dukuh , kepala Desa
dilakukan pemilihan secara musyawarah, karena warga masih menjujung
tinggi musyawarah mufakat.
b. Pemilihan Umum (PEMILU)
Di daerah RW 06 tidak ada calon legislatif. Dan pemilu pada tahun 2014
diadakan di RW 06 TPS 10. Antusian warga dalam pemilihan umum
adalah 90%. Kondisi saat pemilu aman dan terkendali
c. Peraturan dan Kebijakan Pemerintahan
Ada beberapa peraturan yang diterapkan di RW 06, diantaranya :
1) Dilarang minum-minuman keras di RW 06
2) Tamu dalam 24 jam wajib lapor
d. Bantuan Pemerintahan
Terdapat bantuan pemerintahan dalam hal dalam pengerasan jalan yaitu
pemasangan paving di wilayah RW 06. Pembagian sembako setiap bulan
bagi keluarga yang tidak mampu.
6. Komunikasi
Alat komunikasi yang digunakan oleh warga adalah televisi, radio, dan
media sosial untuk mengetahui berita umum. Dan untuk mendapatkan
informasi tentang situasi disekitar rumah dengan brosur, surat, atau mulut
kemulut.
7. Pendidikan
10

Tingkat pendidikan penduduk bermacam-macam, rata-rata yang sudah


lansia tingkat pendidikannya SD tetapi tidak tamat sedangkan yang dewasa
ada yang SLTA, diploma dan ada juga yang sarjana. Namun didominasi
oleh tingkatan SLTA.

Pendidikan Jumlah %
Belum Sekolah 1 1,01 %
PAUD 0 0%
TK 4 4,04 %
SD 18 18,18 %
SMP 23 23,23 %
SMA 33 33,33 %
Diploma 0 0%
Perguruan tinggi 4 4,04 %
Tidak sekolah 16 16,16 %
Jumlah 99 100 %
Berdasarkan tabel di atas, di RW 06 berjumlah penduduk 99 orang
dengan tingkat pendidikan yang belum sekolah berjumlah 1 orang dengan
presentase 1.01%. Penduduk RW 06 yang tingkat pendidikannya PAUD dan
diploma dengan presentase 0%. Penduduk desa kabunan yang tingkat
pendidikan TK berjumlah 4 orang dengan presentase 4.04%. Penduduk RW
06 yang tingkat pendidikannya SD berjumlah 18 orang dengan presentase
18.18%. Penduduk RW 06 tingkat pendidikannya SMP berjumlah 23 orang
dengan presentase 23.23%. Penduduk RW 06 yang tingkat pendidikannya
SMA berjumlah 33 orang dengan presentase 33.33%. Penduduk RW 06
yang tingkat pendidikannya Perguruan Tinggi berjumlah 4 orang dengan
presentase 4.04%. Penduduk RW 06 yang tingkat pendidikannya tidak
sekolah berjumlah 16 orang dengan presentase 16.16%.
8. Rekreasi
Sarana rekreasi warga adalah menonton TV yang sudah merupakan
hiburan bagi warga karena menonton TV malam-malam merupakan
kegiatan berkumpul bagi keluarga.
Warga masyarakat jarang melakukan jalan-jalan atau rekreasi bersama se
RW 06. Warga cenderung rekreasinya per kepala keluarga saja.
a. Aktifitas mengisi waktu luang : aktifitas mengisi waktu luang di rumah
bermacam-macam, ada dengan hal membersihkan rumah, dan memilih
11

beristirahat. Dimalam hari kebanyakan mengisi waktu luang dengan


menonton TV dan berkumpul bersama keluarga.
b. Jenis fasilitas rekreasi : tidak ada fasilitas rekreasi di RW 06 namun
disekitar wilayyah tersebut ada tempat rekreasi terdekat seperti Alun-
Alun Hanggawana dan Taman Rakyat Slawi.
9. Persepsi
Persepsi warga tentang kesehatan
1) Pelayanan kesehatan yang ada di RW 06 adalah Puskesmas Tegal Barat
yang terletak di dekat jalan. Menurut masyarakat RW 06 prosedur
pelayanan di puskesmas sedikit ribet dan harus menunggu lama untuk
mengantri. Sehingga masyarakat lebih memilih berobat ke bidan desa.
2) Masyarakat mengatakan tidak kesulitan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
3) Di setiap rumah persedian obat tidak ada, tetapi bagi warga yang
memiliki riwayat sakit mempunyai persedian obat seperti hipertensi,
diabetes millitus.
4) Persepsi masyarakat tentang ritual adat tidak ada. Dan mayoritas warga
sudah mengetahui akan pentingnya kesehatan, sehingga jika ada keluarga
yang sakit dibawa ke pelayanan kesehatan bukan ke dukun.
Persepsi kita (peneliti) tentang kesehatan masyarakat
Menurut peneliti warga di RW 06 sangat memperhatikan kesehatan
terlihat dari keinginan warga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada. Masyarakat kurang memperhatikan kebersihan
lingkungannya.

.
12

B. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa NOC NIC


keperawatan
Data Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi

- Terbanyak 000198 Ganggua Prevensi primer Prevensi primer


kelompok
pola tidur 1805 - Pengetahuan 5510 - Pendidikan
lansia
prilaku kesehatan
- Ketidakpatuh kesehatan
- Pengetahuan
an ansia
- Pengetahuan promosi
untuk pola
1823 promosi kesehatan
makan yang
kesehatan
baik dan - Pengetahuan
benar pada - Pengetahuan gaya hidup
1855
hipertensi gaya hidup sehat
sehat
- Ketidakpatuh
an lansia Prevensi Prevensi
untuk sekunder sekunder
1850
menerapkan
- Tingkat - Peningkatan
gaya hidup 0007
kelelahan tidur
sehat
- Tingkat - Pengurangan
- Terdapat
1212 stress 5820 kecemasan
korban
meninggal - Status
dunia, kenyamanan
2009
dikarenakan lingkungan
penyakit Prevensi tersier Prevensi tersier
jantung
coroner 0004 - Tidur 0200 - Peningkatan
latihan
- Dipicu oleh 3007 - Kepuasan
klien - Pemberian
13

hipertensi, lingkungan 2300 obat


pola makan fisik
2390 - Peresepan obat
yang salah,
00168 Gaya Prevensi primer Prevensi primer
dan merokok
hidup
1805 - Pengetahuan 5510 - Pendidikan
kurang
perilaku kesehatan
gerak
kesehatan
- Konseling
5246
- Pengetahuan nutrisi
1823 promosi
kesehatan

- Pengetahuan
1855
gaya hidup
sehat

Prevensi Prevensi sekunder


sekunder
0200 - Peningkatan
- Kesimbanga latihan
2013
n gaya hidup
- Pengajaran
5614
- Kebugaran peresepan diet
2004 fisik

Prevensi tersier Prevensi tersier

1633 - Partisipasi 4490 - Bantuan


latihan penghentian
merokok
- Status
2006
kesehatan - Peningkatan
14

pribadi 0200 latihan

Ketidakp Prevensi primer Prevensi primer


00079 atuhan - Pengetahuan - Pendidikan
1805
prilaku kesehatan
kesehatan 5510 - Konseling
- Pengetahuan nutrisi
promosi 5246
1823 kesehatan

Prevensi Prevensi sekunder


sekunder - Pengajaran
- Perilaku 5614 peresepan
patuh diet
1632 aktivitas - Pengajaran
yang 5612 peresepan
disarankan latihan
- Kontrol
kecemasan
- Perilaku diet
yang
1402 disarankan
- Kontrol
gejala

1622

1608
15

Prevensi tersier
- Partisipasi Pervensi tersier
keluarga - Bantuan
dalam 4490 penghentian
perawataan merokok
2605 professiona
l
- Perilaku
berhenti
merokok

1625

SEKORING PRIORITAS MASALAH

Komponen weight rating Rasional Total(wei


penelitian ght
&rating)

1.Gangguan pola
tidur
1) Kesadaran 7 9 1. Adanya forum 63
masyarakat komunikasi antara
terhadap masalah puskesmas ,kader dan
warga desa
2) Motivasi 7 8 2. Masalah dapat 56
masyarakat untuk diselesaikan jika
menyelesaikan warga mampu
masalah mengatur pola tidur
agar dapat memnuhi
kebutuhan tidur
3) Kemampuan 7 10 3. Edukasi yang tepat 80
perawat dalam mengenai pola tidur
16

membantu yang sehat


penyelesaian
masalah
4) Ketersedian 7 8 4. Adanya pelayanan 56
sumber daya kesehatan/ puskesmas
( ekspert / ahli
yang terkait )
untuk
memecahkan
masalah
5) Derajat 9 8 5. Jika masalah 72
keparahan gangguan pola tidur
masalah, jika tidak cepat di atasi
tidak diatasi dapat menimbulkan
banyak penyakit
seperti hipertensi
6) Waktu 8 9 6. Kesadaran warga 72
penyelesaian setempat terhadap
masalah untuk kesadaranya untuk
dapat diatasi memeriksakan diri ke
puskesmas
Jumlah 389

Komponen Weig ratin Rasional Total(wei


penelitian ht g ght
&rating)
2.Gaya hidup
kurang gerak
1) Kesadara 8 9 1. Kesadaran masyarakat 72
n untuk memeriksakan diri ke
masyarak puskesmas
at
17

terhadap
masalah
2) Motivasi 7 9 2. perawat mampu melakukan 63
masyarak penyuluhan mengenai apa itu
at untuk hidup sehat
menyeles
aikan
masalah
3) Kemamp 7 10 3. perawat mendemontrasikan 70
uan teknik/prilaku yang
perawat memungkinkan melakukan
dalam aktivitas
membant
u
penyeles
aian
masalah
4) Ketersedi 7 9 4. terdapat fasilitas unruk olah 63
an raga
sumber
daya
( ekspert
/ ahli
yang
terkait )
untuk
memecah
kan
masalah
5) Derajat 8 7 5. jika masalah gaya hidup 56
keparaha kurang gerak tidak cepat di
n atasi akan menyebabkan
masalah, penyakit
18

jika tidak 5
diatasi
6) Waktu 6 9 6. kesadaran warga setempat 54
penyeles untuk melakukan aktivitas
aian
masalah
untuk
dapat
diatasi
Jumlah 378

Komponen penelitian weigh Ratin Rasional Total(wei


t g ght
&rating)
3 .ketidakpatuhan
1) Kesadaran 7 9 1. Kesadaran masyrakat 63
masyarakat terhadap kesehtannya
terhadap untuk memeriksakan
masalah diri ke klinik terdekat
2) Motivasi 8 9 2. Kurangnya 72
masyarakat penyuluhan tentang
untuk kesehatan bagi para
menyelesaikan lansia
masalah
3) Kemampuan 8 10 3. Perawat mampu 80
perawat dalam menjelaskan tentang
membantu bagaimana cara
penyelesaian mencegah dan
masalah mengobati penyakit
4) Ketersedian 7 8 4. Kurangnya tenaga 56
19

sumber daya medis disekitar


( ekspert / ahli wilayah tersebut
yang terkait )
untuk
memecahkan
masalah
5) Derajat 7 9 5. Jika masalah tidak 63
keparahan segera diatasi dapat
masalah, jika menimbulkan
tidak diatasi penyakit yang cukup
kronis
6) Waktu 7 8 6. Kebiasaan warga desa 56
penyelesaian yang selalu
masalah untuk memeriksakan diri
dapat diatasi ketika mulai merasa
sakit
Jumlah 390
PLANING OF ACTION ( POA )

No Kegiatan Tujuan Suber


daya

Penang waktu Temp Alok


gung at asi
Jawab data
1. Memberikan penyuluhan Tujuan umum: Kepala Sabtu Balai mah
yaitu, memberikan Agar seuruh desa 08.00- desa asis
pendidikan hipertensi warga tegal barat 11.30 tegal wa
dan pendidikan dapat mengetahui barat
kesehatan masyarakat tentang resiko
mengenai resiko penyakit
penyebab dan cara yangterjadi dan
meningkatkan kesehatan cara
masyarakat meningkatkan
kesehatan
20

Tujuan khusus:
Masyarakat tegal
barat bisa
menjelaskan
tentang resiko
penyakit yang
terjadi dan
menyebutkan
cara
meningkatkan
kehatan.

2 Penyuuhan tentang Tujuan umu: Kepala Minggu Balai mah


pendidikan kesehatan Masyarakat desa 08.00- desa asis
tentang dapmpak dari mampu mengerti 11.30 tegal wa
merokok terhadap tentang dampak barat
kesehatan menggunakan/m
engonsusi rokok
Tujuan khusus:
Masyarakat
mampu
menjelaskan
tentang bahaya
rokok dan
menjelaskan
penyakit apa saja
yang di sebabkan
oleh rokok
3 Tujuan umum: Kepala Senen Balai Mah
Pemeriksaan kesehatan desa 08.00- desa asis
Agar para warga
berupa pemeriksaan 11.30 tegal wa
tega barat
tekanan darah barat dan
mengetahui
mas
21

tekanan darah yara


dan mengetahui kat
setaktur
kesehatan

Tujuan khusus:

Memahami dan
mengetahui cara
meningkatkan
kesehatan

IMPLEMENTASI

DP Hari, Tgl, Implementasi Evaluasi Paraf dan


Jam Nama
Jelas
Perawat
ketidakpat Sabtu, 02 Prevensi primer R : para warga
uhan November mengikuti kegiatan
- Memberikan
2019 dengan baik bersama
pendidikan
13.00 mahasiswa
kesehatan
mengenai E : Tujuan program
hipertensi tecapai

- Memberikan E : Biaya
pengetahuan terealisasikan
promosi kesehatan
O : Intervensi
- Memberikan terpenuhi
pengetahuan gaya
I : Kegiatan yang
hidup sehat untuk
dilakukan
mencegah
menghasilkan
22

hipertensi perubahan yang baik


bagi warga

S : Kegiatan akan
dilaksanakan
Prevensi sekunder

- Menganjurkan
peningkatan tidur

- Membantu
mengurangi
kecemasan untuk
mencegah
terjadinya
hipertensi

Prevensi tersier

- Membantu
meningkatan
latihan olahraga

- Menyarankan
pemberian obat
untuk warga yang
telah mengalami
hipertensi

Gangguan Sabtu, 02 Prevensi primer R : para warga


pola tidur November mengikuti kegiatan
- Memberikan
2019 dengan baik bersama
pendidikan
14.00 mahasiswa
kesehatan
mengenai E : Tujuan program
hipertensi tecapai
23

- Memberikan E : Biaya
konseling nutrisi terealisasikan
untuk meperbaiki
O : Intervensi
status nutrisi warga
terpenuhi
Prevensi sekunder
I : Kegiatan yang
- Mengajarkan
dilakukan
peningkatan
menghasilkan
latihan untuk
perubahan yang baik
kebugaran tubuh
bagi warga

- Mengajaran
S : Kegiatan akan
peresepan diet
dilaksanakan kembali
untuk hipertensi

Prevensi tersier

- Membantu
penghentian
kebiasaan merokok
pada warga guna
mengurangi
hipertensi

- Peningkatan
latihan untuk
mencegah
hipertensi

Gaya hidup Sabtu, 02 Prevensi primer : R : para warga


kurang November mengikuti kegiatan
- Memberikan
gerak 2019 dengan baik bersama
pendidikan
14.30 mahasiswa
kesehatan
mengenai E : Tujuan program
24

hipertensi tecapai

- Memberikan E : Biaya
konseling nutrisi terealisasikan
untuk meperbaiki
O : Intervensi
status nutrisi warga
terpenuhi

I : Kegiatan yang
dilakukan
menghasilkan
perubahan yang baik
bagi warga

S : Kegiatan akan
dilaksanakan
kembali
Prevensi sekunder

- Mengajarkan
peningkatan
latihan untuk
kebugaran tubuh

- Mengajaran
peresepan diet
untuk hipertensi

Prevensi tersier

- Membantu
penghentian
kebiasaan merokok
pada warga

- Peningkatan
25

latihan untuk
mencegah
hipertensi
26

DAFTAR PUSTAKA

T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru: Editor. 2015. Nanda International


Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Budi Anna
Keliat dkk: alih Bahasa. Monica Ester: editor penyelaras. Ed. 10. Jakarta:
EGC. Judul asli: NANDA International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions
& Classification 2015-2017

Terjemahan Nursing Outcomes Classification (NOC), edisi ke-5, oleh Sue


Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth Swanson,
dikerjakan oleh CV. Mocomedia dan diterbitkan dengan pengawasan
Elsevier Inc.

terjemahan Nursing Interventions Classification (NIC), edisi ke-6, oleh Gloria


Bulechek, Howard Butcher, Joanne Dochterman dan Cheryl Wagner.
Dikerjakan oleh CV. Mocomedia dan diterbitkan dengan pengawasan pihak
Elsevier Inc.

Anda mungkin juga menyukai