Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas


Dosen Pengampu: Susan Susyanti, S.kep., M. Kep

Disusun oleh:
- Kareen Sasi Kirana (KHGC21080)
- Nida Nurhidayah (KHGC21044)
- Indri Novilasari (KHGC21068)
- Nabila Rizkiani (KHGC21049)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KARSA HUSADA GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Komunitas” ini tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Susan Susyanti, S.Kep.,M.Kep
sebagai dosen mata kuliah keperawatan komunitas yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya

Garut, 10 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................................................................
A. Ilustrasi Kasus....................................................................................................................................
B. Asuhan Keperawatan.........................................................................................................................
1. Pengkajian......................................................................................................................................
2. Analisa Data...................................................................................................................................
3. Diagnosa Keperawatan................................................................................................................
4. Perencanaan Asuhan Keperawatan..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan schat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas, yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan
keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan
serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit.
Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan.
melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Schat secara sosial mcupakan hasil dari
interaksi positif di dalam komunitas. Setiap manusia mempunyai rentang yang
terdiri dari dua kutub yaitu keadaan schat optimal dan keadaan sakit.
Nies dan McEwen (2019) menjelaskan bahwa keperawatan kesehatan
komunitas masyarakat adalah perpaduan antara praktik keperawatan dan
praktik kesehatan masyarakat. American Nurses Assossiation (ANA)
mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas atau keperawatan kesehatan
masyarakat sebagai sintesis keperawatan klinis dan kesehatan masyarakat yang
komprehensif, holistis dan berlangsung secara terus menerus, dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan populasi dengan fokus praktik pada
upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif serta
rujukan pada masyarakat secara keseluruhan baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat (Akbar, 2019).
Keperawatan komunitas merupakan suatu disiplin ilmu yang memadukan
antara ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu keperawatan. yang merupakan
suatu spesialisasi yang memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada
masyarakat tertentu atau sekumpulan orang, dimana perawat mengambil
tanggung jawab untuk menolong meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dalam mencapai tujuannya meningkatkan status kesehatan masyarakat tidak
terlepas dari peran serta aktif masyarakat, karena keperawatan komunitas
berorientasikan kepada masyarakat dan bersifat relationship
Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan
kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan diberikan secara
langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat sakit dengan
mempertimbangkan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat
mempengaruhi individu, keluarga, dan kelompok maupun masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilustrasi Kasus
Kelurahan Cibodas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
Kecamatan Cibeureum terdiri dari 25 RW yang dibagi menjadi 75 RT dan
meliputi 325 KK. Secara demografi wilayah Cibodas termasuk pemukiman
padat dengan jumlah penduduk mencapai 32.200 jiwa yang terdiri dari 16.050
laki-laki dan 16.150 perempuan. Penduduk di wilayah kelurahan Cibodas
mayoritas adalah beragama Islam (31.556 jiwa), serta sisanya memeluk agama
Kristen Protestan (483 jiwa) dan Katholik (161 jiwa). Rata-rata tingkat
pendidikan penduduk sebagian besar lulus SD (17.710 jiwa), SLTP (6.440
jiwa), SLTA (3.220 jiwa), dan perguruan tinggi (3.220 jiwa), sedangkan yang
tidak sekolah sebanyak 1.610 jiwa. Jumlah penderita TBC di Kelurahan
Cibodas sebanyak 30 jiwa. Seluruh penderita TBC tersebut sudah mendapatkan
program pengobatan gratis anti TBC di Puskesmas Cibodas. Penderita TBC
yang mendapat pengobatan adalah 10 orang masih menjanai proses
pengobatan, 8 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 12 orang drop out,
sehingga kemungkinan resiko untuk menularkan masih tinggi.
Kondisi lingkungan yang ditempati oleh keluarga dengan penderita TBC
pada umumnya kurang sehat, kumuh, dan padat yang didukung oleh perilaku
hidup bersih dan sehatnya yang masih kurang. Selain Puskesmas Cibodas di
wilayah Kelurahan Cibodas ini terdapat juga 3 balai pengobatan swasta, 5
dokter praktek, dan 4 bidan praktek. Dalam penanganan pemberantasan
penyakit TBC, pihak puskesmas sendiri mempunyai kebijakan untuk
pengobatan gratis yang merupakan program pemerintah, tetapi karena
sosialisasi yang kurang menyebabkan sebagian besar penderita tidak
memanfaatkan fasilitas tersebut. Rata-rata dalam sebulan pendapatan keluarga
dengan penderita TBC sebagian besar rendah yaitu kurang dari Rp. 750.000,00.
Selain itu, keluarga juga tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Jenis
pekerjaan penduduk Kelurahan Cibodas kebanyakan sebagai pedagang 9.660
jiwa, karyawan swasta 4.830 jiwa, pertukangan 1.610 jiwa, PNS 3.220 jiwa,
ABRI 1.610 jiwa, pensiunan 3.220 jiwa, pemulung 1.610 jiwa, tidak bekerja
1.610 jiwa dan belum bekerja 4.830 jiwa.
Umumnya untuk menjaga keamanan desa, masyarakat melakukan ronda
secara bergantian, dan disediakan pos ronda bagi masyarakat yang
mendapatkan tugas jaga. Sedangkan transportasi yang digunakan oleh
kebanyakan penduduk Cibodas adalah ojek atau angkutan umum lainnya.
Kelurahan Bojongkenyod berada di bawah tanggung jawab Kepala Kelurahan
dengan kebijakan tunduk dan patuh pada pemerintah. Sebagian kecil
penduduknya ada yang aktif menjadi anggota partai politik. Informasi tentang
penyakit TBC yang diperoleh masyarakat berasal dari televisi dan poster,
sedang dari petugas kesehatan jarang sekali mendapat penyuluhan. Belum ada
wadah khusus bagi penderita TBC dan keluarganya yang dapat menjadi
wahana untuk bertukar pengalaman dalam menghadapi penyakit TBC.
Mayoritas masyarakat Cibodas memanfaatkan rekreasi dengan menonton
televisi saat waktu luang bersama keluarga mereka (300 KK), memanfaatkan
udara segar di pagi hari dengan sekedar berjalan-jalan santai (25 KK), namun
karena adanya beberapa pabrik di wilayah Cibodas ini sehingga menyebabkan
banyaknya debu yang membuat lingkungan menjadi tidak sehat.

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Pengkajian inti
1) Demografi
Kelurahan Cibodas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
Kecamatan Cibeureum terdiri dari 25 RW yang dibagi menjadi 75 RT
dan meliputi 325 KK, termasuk pemukiman padat dengan jumlah
penduduk mencapai 32.200 jiwa.

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Cibodas


No Jenis Kelamin Frekuensi (Jiwa) Persen (%)
1 Laki-laki 16.050 49,84
2 Perempuan 16.150 50,16
Jumlah 32.200 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar jenis
kelamin penduduk wilayah cibodas adalah perempuan dengan
presentase 50,16% atau 16.150 jiwa.
2) Kepercayaan dan nilai
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepercayaan dan Nilai
di Wilayah Cibodas
No Agama Frekuensi (Jiwa) Persen (%)
1 Islam 31.556 98
2 Kristen Protestan 483 1,5
3 Katholik 161 0,5
Jumlah 32.200 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di wilayah Cibodas memiliki kepercayaan dan nilai agama
islam dengan presentase 98% atau 31.556 jiwa dan sebagian kecil
penduduk beragama katholik dengan presentase 0,5% atau 161 jiwa.
3) Sejarah
Keluruhan Cibodas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
Kecamatan Cibeureum dan termasuk pemukiman padat.

b) Pengkajian subsistem
1) Lingkungan Fisik
- Kondisi lingkungan yang ditempati oleh keluarga dengan penderita
TBC pada umumnya kurang sehat, kumuh, dan padat yang
didukung oleh perilaku hidup bersih dan sehatnya yang masih
kurang.
- Ada beberapa pabrik di wilayah Cibodas sehingga menyebabkan
banyaknya debu yang membuat lingkungan menjadi tidak sehat.
2) Pendidikan komunitas
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Wilayah Cibodas
No Pendidikan Frekuensi (Jiwa) Persen (%)
1 SD 17.710 55
2 SLTP 6.440 20
3 SLTA 3.220 10
4 Perguruan tinggi 3.220 10
5 Tidak sekolah 1.610 5
Jumlah 32.200 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk wilayah
cibodas berpendidikan SD dengan presentase 55% atau 17.710 jiwa dan sebagian kecil
tidak sekolah dengan presentase 5% atau 1.610 jiwa.
3) Transportasi dan keamanan
- Untuk menjaga keamanan, masyarakat melakukan ronda secara
bergantian, dan disediakan pos ronda bagi masyarakat yang
mendapatkan tugas jaga.
- Transportasi yang digunakan oleh kebanyakan penduduk Cibodas
adalah ojek atau angkutan umum lainnya.
4) Pemerintahan dan politik
Kelurahan Bojongkenyod berada di bawah tanggung jawab Kepala
Kelurahan dengan kebijakan tunduk dan patuh pada pemerintah.
Sebagian kecil penduduknya ada yang aktif menjadi anggota partai
politik.
5) Pelayanan kesehatan dan social
- Selain Puskesmas Cibodas di wilayah Kelurahan Cibodas ini
terdapat juga 3 balai pengobatan swasta, 5 dokter praktek, dan 4
bidan praktek.
- Dalam penanganan pemberantasan penyakit TBC, pihak puskesmas
sendiri mempunyai kebijakan untuk pengobatan gratis yang
merupakan program pemerintah, tetapi karena sosialisasi yang
kurang menyebabkan sebagian besar penderita tidak memanfaatkan
fasilitas tersebut.

Distribusi Jumlah penduduk berdasarkan Penderita TBC yang


mendapat pengobatan di Wilayah Cibodas
No Penderita TBC Frekuensi (Jiwa) Persen (%)
1 Menjalani proses pengobatan 10 33,33
2 Sembuh 8 26,67
3 Drop out 12 40
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah Penderita TBC yang mendapat
pengobatan di wilayah Cibodas sebagian besar masih menjalani proses
pengobatan dengan presentase 33,33% atau 10 jiwa dan sebagian kecil
dinyatakan sembuh dengan presentase 26,67% atau 8 jiwa. Sehingga
resiko untuk menularkan masih tinggi.
6) Komunikasi
- Informasi tentang penyakit TBC yang diperoleh masyarakat berasal
dari televisi dan poster, sedang dari petugas kesehatan jarang sekali
mendapat penyuluhan.
- Belum ada wadah khusus bagi penderita TBC dan keluarganya yang
dapat menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dalam
menghadapi penyakit TBC.
7) Ekonomi
Rata-rata dalam sebulan pendapatan keluarga dengan penderita TBC
sebagian besar rendah yaitu kurang dari Rp. 750.000,00. Selain itu,
keluarga juga tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan.

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Wilayah


Cibodas

No Pekerjaan Frekuensi (Jiwa) Persen (%)


1 Pedagang 9.660 30
2 Karyawan swasta 4.830 15
3 Pertukangan 1.610 5
4 PNS 3.220 10
5 ABRI 1.610 5
6 Pensiunan 3.220 10
7 Pemulung 1.610 5
8 Tidak bekerja 1.610 5
9 Belum bekerja 4.830 15
Jumlah 32.200 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di wilayah cibodas bekerja sebagai pedagang dengan
persentase 30% atau 9.660 jiwa dan sebagian kecil penduduk bekerja
sebagai pertukangan, ABRI, dan pemulung dengan presentase 5% atau
1.610 jiwa.

8) Rekreasi
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Reksreasi di Wilayah Cibodas
No Rekreasi Frekuensi (KK) Persen (%)
1 Menonton televisi 300 89,56
2 Berjalan-jalan 35 10,44
Jumlah 335 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar rekreasi
penduduk di wilayah cibodas adalah menonton televisi dengan
presentase 89,56% atau 300 KK.

2. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1 Ds: - Lingkungan yang Resiko infeksi
Do: tidak sehat, kotor,
- Penderita TBC di kumuh, padat, dan
wilayah Cibodas banyak pabrik
berjumlah 30 orang. 10 sehingga banyak
orang masih menjalani debu yang
proses pengobatan, 8 mencemari udara
orang sudah - Jumlah penderita
dinyatakan sembuh, TBC masih cukup
dan 12 orang drop out. tinggi
- Kondisi lingkungan yang - Kurangnya
ditempati oleh keluarga pengetahuan
dengan penderita TBC penduduk
pada umumnya kurang
sehat, kumuh, dan padat
yang didukung oleh
perilaku hidup bersih
dan sehatnya yang masih
kurang.

- Beberapa pabrik
menyebabkan banyaknya
debu yang membuat
lingkungan menjadi
tidak sehat
2 Ds: - Kurangnya Defisit Pengetahuan
Do: sosialisasi dari
- Rendahnya pendidikan petugas kesehatan
penduduk (sebagian - Kurangnya
besar berpindidikan SD) kesadaran akan
- Sosialisasi yang kurang kesehatan
menyebabkan sebagian - Rendahnya tingkat
besar penderita tidak pendidikan
memanfaatkan fasilitas
pengobatan gratis.
- Belum ada wadah
khusus bagi penderita
TBC dan keluarganya
yang dapat menjadi
wahana untuk
bertukar pengalaman
dalam menghadapi
penyakit TBC.
- 12 pasien TBC drop out
dari pengobatan gratis

3. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko Infeksi b.d Peningkatan paparan organisme pathogen
lingkungan ditandai dengan:
- Penderita TBC di wilayah Cibodas berjumlah 30 orang. 10 orang
masih menjalani proses pengobatan, 8 orang sudah dinyatakan
sembuh, dan 12 orang drop out
- Kondisi lingkungan yang ditempati oleh keluarga dengan penderita
TBC pada umumnya kurang sehat, kumuh, dan padat yang
didukung oleh perilaku hidup bersih dan sehatnya yang masih
kurang.
- Beberapa pabrik menyebabkan banyaknya debu yang membuat
lingkungan menjadi tidak sehat
2) Defisit pengetahuan tentang TBC b.d kurang terpapar informasi ditandai
dengan:
- Rendahnya pendidikan penduduk (sebagian besar berpindidikan SD)
- Sosialisasi yang kurang menyebabkan sebagian besar
penderita tidak memanfaatkan fasilitas pengobatan gratis.
- Belum ada wadah khusus bagi penderita TBC dan keluarganya
yang dapat menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dalam
menghadapi penyakit TBC.
- 12 pasien TBC drop out dari pengobatan gratis

Menentukan prioritas masalah


Ketersediaan sumber
No Problem/MK A B C D E F G
H I J K L
1 Risiko Infeksi 1 2 3 4 4 2 3 1 2 3 3 3
2 Defisit pengetahuan 1 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3

Total diagnosa pertama : 1+2+3+4+4+2+3+1+2+3+3+3= 31


Total diagnosa kedua : 1+2+2+3+3+1+2+2+2+3+3+3= 27
4. Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Sasaran Tujuan Intervensi
1 Risiko Infeksi Turunnya risiko Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
b.d Peningkatan penularan TBC intervensi Observasi:
paparan pada masyarakat keperawatan - Monitor tanda dan
organisme selama …x24jam gejala infeksi lokal dan
pathogen diharapkan kontrol sistemik
lingkungan risiko meningkat Terapeutik:
dengan kriteria - Cuci tangan sebelum
hasil: dan sesudah kontak
- Kemampuan dengan pasien dan
mencari lingkungan pasien
informasi tentang - Pertahankan teknik
faktor risiko aseptik pada pasien
meningkat beresiko tinggi
- Kemampuan Edukasi:
mengidentifikasi - Jelaskan tanda dan
faktor risiko gejala infeksi
meningkat - Ajarkan cara mencuci
- Kemampuan tangan dengan benar
mengubah - Ajarkan etika batuk
prilaku - Anjurkan
meningkat meningkatkan asupan
- Kemampuan nutrisi
menghindari Kolaborasi:
risiko meningkat - Kolaborasi pemberian
- Penggunaan imunisasi, jika perlu
fasilitas
kesehatan
meningkat

11
Dukungan
pemeliharaan rumah
Observasi:
- Identifikasi factor
yang berkontribusi
terhadap gangguan
pemeliharan rumah
Terapeutik:
- Bantu keluarga
menggunakan
dukungan social
- Koordinasi
penggunaan sumber-
sumber di komunitas
Edukasi:
- Ajarkan strategi
menciptakan
lingkungan rumah
yang aman dan bersih
2 Defisit Menambah Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan pengetahuan intervensi Observasi:
tentang TBC b.d masyarakat keperawatan - Identifikasi faktor-
kurang terpapar mengenai TBC selama …x24jam faktor yang dapat
informasi diharapkan tingkat meningkatkan dan
pengetahuan menurunkan motivasi
meningkat dengan perilaku hidup bersih
kriteria hasil: dan sehat
- Perilaku sesuai Terapeutik:
anjuran - Sediakan materi dan
meningkat media pendidikan
- Perilaku sesuai kesehatan
dengan - Jadwalkan pendidikan
pengetahuan kesehatan sesuai
menigkat kesehatan
- Presepsi yang Edukasi:
keliru terhadap - Jelaskan factor risiko
masalah menurun yang dapat
- Perilaku mempengaruhi
membaik kesehatan
- Ajarkan prilaku
kesehatan hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat

Anda mungkin juga menyukai