OLEH
KELOMPOK 1
SEMESTER : 1
PRODI : S1 KEPERAWATAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan sebaik baiknya. Makalah yang berjudul “KOMUNITAS SEBAGAI KLIEN”
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Komunitas.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irlin Falde Riti,S.Kep.,Ns.M.Kes.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Keperawatan Komunitas yang telah
memberikan arahan dan kesempatan untuk menulis makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “KOMUNITAS SEBAGAI KLIEN” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................13
3.2 SARAN...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Untuk mengetahui Sasaran, Ciri, peran, setting, pokok kegiatan
5. Untuk mengetahui Teori dan Model Konseptual dalam Keperawatan Komunitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-
nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan (Mubarak dan Chayatin, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang di terapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Nies and McEwen (2019) menjelaskan bahwa keperawatan kesehatan
komunitas/masyarakat adalah perpaduan antara praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat. American Nurses Association (ANA) mendefinisikan keperawatan kesehatan
komunitas atau keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintetis praktik keperawatan
klinis dan kesehatan masyarakat yang bersifat komprehensif , holistis dan berlangsung
secara terus menerus, dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan populasi
dengan fokus praktik pada upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitatif serta ditujukan pada masyarakat secara keseluruhan baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat (Nies and McEwen,2019).
Seorang perawat komunitas harus senantiasa berupaya memnerikan layanan keperawatan
dengan mutu yang terbaik kepada semua klien tanpa terkecuali. Pendekatan jaminan mutu
layanan keperawatan merupakan salah satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka
yang mengelola atau merencanakan layanan keperawatan. Pendekatan tersebut juga
merupakan bagian dari keterampilan yang sangat mendasar bagi setiap pemberi (provider)
layanan kesehatan yang secara langsung melayani.
2.2 Sejarah perkembangan keperawatan komunitas
Sejarah Keperawatan Komunitas Di Dunia
Spradley (1985) membagi perkembangan keperawatan komunitas (CHN) menjadi 3
periode yaitu :
a. Tahun 1860-1900
Direct Nursing, fokusnya adalah orang sakit yang dalam hal ini ekonomi rendah
(miskin). Alasan dibentuknya direct nursing ini adalah karena lebih banyaknnya
klien yang menderita penyakit yang terminal dan banyaknya orang miskin yang
3
sakit hanya dirawat di rumah saja. Orientasi direct nursing adalah keperawatan
individual.
b. Tahun 1900-1970
Public Health Nursing, fokusnya adalah masyarakat. Alasan dibentuknya public
health nursing ini adalah karena banyaknya keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya pelayanan rumah sakit. Orientasi public health nursing adalah
keperawatan keluarga.
c. Tahun 1970-Sekarang
Community Health Nursing, fokusnya adalah seluruh komunitas. Alasan
dibentuknya community health nursing adalah karenan bukan hanya keluarga
miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan dikomunitas, tetapi seluruh
komunitas baik kaya maupun miskin. Orientasi CHN adalah keperawatan penduduk.
4
1. Periode Pertama (1882)
Dimulainya usaha kesehatan oleh Belanda, yaitu Millitair Geness Kundege Diest
(MDG) & Burgelyke Geness Kudige (BGD). Dengan tujuan untuk melancarkarkan
pengobatan kepada Belanda pada waktu para pekerja perkebunan terjangkit penyakit.
Keudian berkembang melayani para pekerja perkebunan tersebut. Selanjutnya
melayani masyarakat umum (saat berdiri Rockefeller Foundation).
Dikenal adanya dinas kesehatan masyarakat atau Dienst Van De Volks Genzonhei
(DVG). Sebagai pengganti, BGD bertugas melaksanakan usaha dibidang preventif dan
kuratif. Kedua usaha ini tidak ada hubungannya dan masing-masing berjalan sendiri.
3. Periode Ketiga
Dimulai setelah Indonesia merdeka (Bandung Plan) disusun suatu rencana kesehatan
masyarakat, bertujuan untuk menyatukan upaya kuratif dan preventif. Pelaksanaannya
diserahkan kepada inspektur kesehatan Jawa Barat, dipimpin oleh dr. H. A. Patah.
Selanjutnya menyusun pilot project usaha kesehatan masyarakat, yang kemudian
berkembang menjadi konsep Puskesmas.
Pada tahun 1922, penyakit pes masuk ke Indonesia dan tahun 1933-1935 penyakit
ini menjadi epidemis dibeberapa tempat terutama dipulau jawa. Pada tahun 1935
dilakukan program penyakit pes dengan cara melakukan penyemprotan DDT
terhadap rumah rumah penduduk dan vaksinasi masal. Pada tahun 1925 Hydrich
seorang petugas kesehatan pemerintah belanda melakukan pengamatan terhadap
masalah tingginya angka kematian dan kesakitan di banyumas dan purwokerto.
Dari hasil pengamatan dan analisisnya, disimpulkan bahwa tingginya angka
kematian dan kesakitan di kedua daerah tersebut dikarenakan buruknya kondisi
sanitasi lingkungan , masyarakat buang air besar disembarang tempat, dan
penggunaan air minum dari sungai yang telah tercemar. Kesimpulan yang
diperoleh adalah bahwa rendahnya sanitasi lingkungan dikarenakan perilaku
penduduk yang kurang baik, sehingga Hydrich memulai upaya kesehatan
masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan, yaitu dengan cara
melakukan promosi dengan mengenai pendidikan kesehatan. Sampai sekarang
usaha Hydrich ini dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia
(Mubarak, cayatin dan santoso, 2013 dalam Mary A nies, McEwen Melanie,2017).
Pada tahun 1980 puskesmas disepakati sebagai unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan
mudah dijangkau dalam wilayah kerja kecamatan. Pada tahun 1969 sistem
puskesmas hanya disepakati 2 yaitu puskesmas tipe A yang dikelola oleh dokter
dan puskesmas tipe B yang dikelola oleh seorang perawat atau bidan. Sebuah
puskesmas terkadang hanya melayani 10.000 penduduk. Selain itu bagi sebagian
7
penduduk puskesmas terlalu jauh untuk dicapai. Perkembangan puskesmas ini
tidak terlepas dari peran keperawatan kesehatan komunitas.
3. Periode 1983-2013
Oleh karena itu pemerintah maupun berbagai pihak yang memiliki perhatian cukup
besar terhadap pembangunan kesehatan masyarakat termasuk perawat spesialis
komunitas, perlu mencari terobosan baru yang kreatif agar berbagai program
tersebut dapat dilaksanakan secara optimal dan berkesinambungan
(Mubarak,cayatin, dan santoso 2013).
Pada tahun 1992-1996, juga sebagai tindak lanjut lokakarya nasional keperawatan
tahun 1983 yang menyepakati keperawatan sebagai profesi dan proses
keperawatan digunakan sebagai pendekatan. Asuhan keperawatan menggunakan
proses keperawatan, dijadikan dasar untuk menilai kinerja perawat di puskesmas
dalam jabatan fungsional perawat/ners.
8
2.3 Prinsip Keperawatan Komunitas
Memberikan dukungan serta merawat, bukan hanya kepada individual, namun juga
keluarga. Dengan demikian, dilihat dari pengertian serta tujuan bisa disimpulkan
bahwa penekanan keperawatan komunitas terletak pada ‘health promotion, health
maintenance, disease, prevention and treatment of minor illments and restoration
of health and rehabilitation’(MN,2012).
9
k. Perawat komunitas berfungsi sebagai bagian terpentign dari tim kesehatan
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok Khusus
10
a) Ibu hamil
c) Balita
e) Usia lanjut
a) Panti werdha
b) Panti asuhan
d) Penitipan balita
2.1
11
2.2
2.3
2.4
6. Terdapat proses alih peran dari perawat ke klien (individu, kelompok, keluarga,
dan masyarakat) sehingga meningkatkan kemandirian klien.
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dan unit social (Robbins, 2002). Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Banyak
peranan yang dapat di lakukan oleh perawat kesehatan masyarakat oleh perawat
kesehatan masyarakat diantaranya adalah :
12
d. Peran sebagai panutan (Role Mode)
2. Penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan rujukan
Para pemimpin dan peneliti perawat melalui karya ilmiah dan kreatif menghasilkan
teori yang luas dan abstrak yang menjelaskan tentang keperawatan dan bagaimana
memengaruhi individu, keluarga atau komunitas. Teori ini disebut dengan grand
theory atau disebut dengan model konseptual, yang memberikan dasar untuk
membangun pengetahuan perawat. Model keperawatan merupakan sarana visual yang
bertujuan untuk mengatur hubungan antara perawat komunitas dengan klien seperti
keluarga, kelompok dan komunitas, perawat dengan lingkungan, atau faktor stres yang
13
dialami. Baik teori dan model telah dikembangkan untuk menjelaskan dan memandu
praktik keperawatan khususnya keperawatan kesehatan komunitas. Ada banyak teori
dan model keperawatan diantaranya tentang teoridan model keperawatan seperti teori
lingkungan menurut Nightingale, model self care menurut Dorothy Orem, the health
belief model (HBM) , health care system model (Betty Neuman), teori king dan model
promosi kesehatan menurut Pender.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang di terapkan untuk meningkatkan serta memelihara
kesehatan penduduk.
Sejarah Perkembangan Keperawatan komunitas di Indonesia Perkembangan kesehatan
masyarakat di Indonesia dimulai pada abad ke 16, sedangkan Sejarah keperawatan
komunitas di Indonesia dibagi beberapa periode yaitu periode sebelum 1963, periode
1963-1983, periode 1983-2013 dan periode 2013-sekarang.
Prinsip keperawatan memberikan dukungan serta merawat, bukan hanya kepada
individual, namun juga keluarga.
3.2 SARAN
14
Demikian penyusunan makalah ”Komunitas Sebagai Klien”. Penulis sadar makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Dengan
demikian kritik maupun saran sangat dibutuhkan demi kemajuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
15
16