Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional merupakan sebuah perdagangan yang
dilakukan antar negara guna mencitakan siklus dagang secara
menyeluruh dan mendunia atau antar Negara perdagangan ini bisa
dilakukan oleh Negara-negara yang melakukan kerjasama secara
ekonomi bahkan sesame pengusaha antar Negara.

*MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Terjadi hubungan bilateral dan multilateral, yaitu hubungan yang


dilakukan antara dua Negara, tentunya saling menguntungkan dalam
melakukan perdagangan secara internasional.

2. Saling membantu secara cepat, dengan adanya perdagangan secara


internasional tentu terjadi efisiensi dan evektivitas suatu barang atau
jasa antar Negara. Sehingga bisa saling membantumemenuhi
kebutuhan

3. Meningkatkan kesejahteraan Negara, maka suatu Negara bisa


mendapatkan keuntungan dan masyarakat pun merasakan efek dari
perdagangan secara internasional

4. Terdapat keuntungan internal dan eksternal, sehingga dalam sebuah


perdagangan terjadi hal yang saling menguntungkan

5. Memperluas kesempatan kerja


FAKTOR PENDORONG & FAKTOR PENGHAMBAT PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

*FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Adanya sumber daya alam

2. Perbedaan factor produksi

3. Adanya kebutuhan dalam negeri

4. siklus ekonomi dan peluasan jaringan

5. Keinginan saling bekerjasama

*FAKTOR PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Perbedaan mata uang antar Negara

2. Kualitas sumber daya yang rendah

3. Pembayaran antarnegara sulit dan beresiko

4. Adanya kebijaksanaan impor dari suatu Negara

5. Adanya organisasi-organisasi regional


PERTANYAAN
Soal Kurs valuta asing
Soal 1.
Tn. Adam memiliki uang Rp 60.000.000 dan igin pergi ke Amerika Serikat. Kurs
di bursa Valusa Asing sebuah bank saat berangkat maupun sepulang dari
Amerika Serika sebagai berikut :
Kurs Jual US$ = Rp 10.000
Kurs Beli US$ = Rp 9.500
Biaya perjalanan pulang pergi US$ 4.000 dan uang yang dibelanjakan untuk oleh-
oleh US$ 1.500. Berapalkah sisa uang Tn Adam dalam bentuk Rupiah?

Soal 2
Pada bulan Desember 2020 yang lalu, Rendy melakukan perjalanan keluar negeri
dengan membawa uang dallar Amerika Serika sebanyak US$1.500. dari perjalan
tesebut, uang yang tersisa adalah US$ 250. Rendy ingin meukarkan uang tersebut
dengan rupiah.
Kurs Jual US$ = Rp 8.000
Kurs Beli US$ = Rp 7.900
Berapakah uang yang terima oleh Rendy?
KASUS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kasus Pertama:

PANDEMI BIKIN KEKUATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL HILANG

Drijen perundingan perdagangan internasional Kamendag Imam Pambagyo


mengatakan adanya pandemic covid-19 menimbulkan new normal yang
menyebabkan hilangnya kekuatan hegemoni kebijakan menuju multi kutub utara
Amerika Serikat, Cina, Uni Eropa, dan Rusia

Selain itu, kehidupan normal baru juga menyebabkan sengketa wilayah tetap ada
antara Laut Cina Selatan, perbatasan India-Cina, perbatasan Pakistan India, Turki
dan tetangga terdekatnya, Cina-Taiwan, Malaysia-Filipina di Sabah

Ia pun melihat dalam perdagangan internasional dalam konteks new normal,


bahkan sebelum pandemic covid-19 merebak, dunia sebetulnya sudah memasuki
suatu proses perubahan yang begitu masif dan cepat

Perubahan-perubahan besar tersebut diantaranya gangguan konstan yang


didorong oleh industri 4.0, komputasi awan, Kecerdasan Buatan, Internet of
things, robotika. Lalu hilangnya kepercayaan pada WTO dan system perdagangan
multilateral.

Kemudian, tren perdagangan ke arah kesepakatan perdagangan bilateral dan


regional, yang menekankan nilai tindakan yang lebih sepihak.

“Seringkali dalam arti hukuman dengan pendekatan "tit-for-tat". Perdagangan


internasional juga dipengaruhi oleh perang dagang antara dua ekonomi besar
dengan konektivitas rantai nilai yang kuat,” ujarnya.

Selanjutnya, negara-negara dengan hubungan ke depan yang kuat dengan salah


satu atau keduanya AS dan China sangat terpengaruh, menciptakan efek domino
di seluruh dunia. "Kebijakan Beggar Thy Neighbor yakni suatu kebijakan ekonomi
untuk mengatasi masalah ekonomi di suatu negara dengan cara yang
memperburuk masalah ekonomi di negara lain," pungkasnya.
KASUS PERDAGANGAN INTENASIONAL
Kasus Kedua:

INDONESIA PALING SERING DITUDUH GUNAKAN TRADE REMENDIES DI


PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Menurut data global penggunaan instrumen anti dumping dari tahun 2014-2019
atau lima tahun terakhir, terdapat peningkatan sebesar 36 persen dalam
pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), Bea Masuk Tindakan Pengamanan
(BMPT), dan Bea Masuk Imbalan (BMI) secara global.

“Di mana dari 182 kasus  di tahun 2013 menjadi 244 kasus di tahun 2018-2019.
Tindakan trade remedi yang dilakukan Indonesia sejak tahun 1995-2019 tercatat
sebanyak 84 kasus atau kurang 2 persen dari pengenaan trade remedi secara
global,”  kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Srie Agustina, dalam
web seminar (webinar) “Trade Remedi di Masa Pandemi: Peluang dan Tantangan

Selain itu, Srie menyebutkan negara-negara di dunia yang sering menjadi target
pengenaan BMAD China 1008 kasus, Korea 283 kasus, Taipe 210 kasus, Amerika
Serikat 189 kasus, Jepang 164 kasus, Thailand 161 kasus, India 144 kasus, dan
Indonesia 140 kasus.

“Melihat ini kita mengambil sisi positifnya saja, karena Indonesia juga dipandang
sebagai kekuatan setara dengan negara-negara industri  dunia tersebut, karena
Indonesia sendiri emnduduki peringkat ke-8,” ujarnya.

Sementara itu, untuk tuduhan anti subsidi Indonesia menduduki peringkat ke-4
sebagai negara yang paling sering menjadi objek tuduhan anti subsidi, dan negara
ke-7 terbesar dunia  yang paling sering digunakan BMI setelah China, India, Korea,
Uni Eropa, Brazil dan Italia.

“Kita perlu waspada karena tuduhan subsidi melibatkan pemerintah yang


dianggap memberikan subsidi secara tidak sah  kepada pelaku ekspor, sehingga
produk ekspor yang dihasilkan bersaing dengan pasar dunia dengan harga murah 
yang tidak wajar , dan mendistorsi harga  pasar,” ujarnya.
Namun ternyata tidak semua penyelidikan anti subsidi berakhir pada pengenaan
atau hanya 58 persen saja yang berakhir pada pengenaan bea masuk imbalan
sisanya bisa ditangkal tentunya setelah kita melakukan pembelaan bersama
secara efektif dan terkoordinasi.
PENUTUP
Itulah pembahasan lengkap mengenai Perdagangan Internasional yang
menciptakan kesejahteraan serta keuntungan bagi banyak Negara yang
melakukannya.

Perdagangan ini juga menciptakan siklis ekonomi serta peluasan jaringan ke


seluruh Negara di dunia yang secara berkelanjutan juga jalan untuk penyediaan
lapangan pekerjaan dan juga mempererat kerjasama suatu Negara.

Anda mungkin juga menyukai