PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional merupakan sebuah perdagangan yang
dilakukan antar negara guna mencitakan siklus dagang secara
menyeluruh dan mendunia atau antar Negara perdagangan ini bisa
dilakukan oleh Negara-negara yang melakukan kerjasama secara
ekonomi bahkan sesame pengusaha antar Negara.
Soal 2
Pada bulan Desember 2020 yang lalu, Rendy melakukan perjalanan keluar negeri
dengan membawa uang dallar Amerika Serika sebanyak US$1.500. dari perjalan
tesebut, uang yang tersisa adalah US$ 250. Rendy ingin meukarkan uang tersebut
dengan rupiah.
Kurs Jual US$ = Rp 8.000
Kurs Beli US$ = Rp 7.900
Berapakah uang yang terima oleh Rendy?
KASUS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kasus Pertama:
Selain itu, kehidupan normal baru juga menyebabkan sengketa wilayah tetap ada
antara Laut Cina Selatan, perbatasan India-Cina, perbatasan Pakistan India, Turki
dan tetangga terdekatnya, Cina-Taiwan, Malaysia-Filipina di Sabah
Menurut data global penggunaan instrumen anti dumping dari tahun 2014-2019
atau lima tahun terakhir, terdapat peningkatan sebesar 36 persen dalam
pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), Bea Masuk Tindakan Pengamanan
(BMPT), dan Bea Masuk Imbalan (BMI) secara global.
“Di mana dari 182 kasus di tahun 2013 menjadi 244 kasus di tahun 2018-2019.
Tindakan trade remedi yang dilakukan Indonesia sejak tahun 1995-2019 tercatat
sebanyak 84 kasus atau kurang 2 persen dari pengenaan trade remedi secara
global,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Srie Agustina, dalam
web seminar (webinar) “Trade Remedi di Masa Pandemi: Peluang dan Tantangan
Selain itu, Srie menyebutkan negara-negara di dunia yang sering menjadi target
pengenaan BMAD China 1008 kasus, Korea 283 kasus, Taipe 210 kasus, Amerika
Serikat 189 kasus, Jepang 164 kasus, Thailand 161 kasus, India 144 kasus, dan
Indonesia 140 kasus.
“Melihat ini kita mengambil sisi positifnya saja, karena Indonesia juga dipandang
sebagai kekuatan setara dengan negara-negara industri dunia tersebut, karena
Indonesia sendiri emnduduki peringkat ke-8,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tuduhan anti subsidi Indonesia menduduki peringkat ke-4
sebagai negara yang paling sering menjadi objek tuduhan anti subsidi, dan negara
ke-7 terbesar dunia yang paling sering digunakan BMI setelah China, India, Korea,
Uni Eropa, Brazil dan Italia.