Anda di halaman 1dari 5

SGD 20

Lembar 1
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke klinik dokter dengan keluhan pucat.

1. TERMINOLOGY : -

2. IDENTIFIKASI MASALAH : - keluhan pucat

3. HIPOTESA: -ANEMIA

4. ANALISA MASALAH :

-Pucat pada kulit bisa melihat dari konjungtiva,dari mulut dan lidah.
-anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah atau sel darah merah tdk berfungsi dgn
baik.
-heme dan goblin
-methemoglobin tdj berguna di tbh,anemia berdasarkan ukuran eritrosit ada yang
mikrositter,normositter,makrositter.
-etiologi/penyebab anemia : -dpt terjadi krna kehilangan darah,proses penghancuran dlm
tubuh/hemolisis.
-eritropoesis : sel darah merah stlh 3 bln masa kehamilan , 7 bulan org normal terjadi di
sumsum tulang dikendalikan di jr. stroma.sel merah beredar selama 120 hari ,hb akan dipecah
yaitu empedu,akan dipecah menjadi asam amino fungsinya protein dlm jaringan,sisa heme
diubah mnjd bilirubin,kalua dlm keadaan normal .
Anemia defesiensi zat besi heme butuh besi zat besi Fe 12,hb tdk bisa mengikat oksigen bisa
jadi pucat,sesak nafas,kelelahan krn o2 tdk terikat stuck di paru-paru.
-anemia sperositosis autosomal dominan/genetic akibat mutasi
-anemia mikrositter mcv pengukuran rata2 ada penyakit cideroblastik,ada thalesemia
disebabkan krna keturunan atau autosomal dominan.
-anemia hemoragid pucat akibat pendarahan.
-anemia b 12 tubuh kekurangan IF adalah intrinstik factor yg dihasilkan di lambung
kekurangan instrinsik,vit b12 krg diserap tubuh. Eritrosit akan membesar.penyakit autoimun.
-anemia aplastic terjadi Ketika kerusakan pada sumsum tulang yg mmbuat tbh tdk mampu
mnghasilkan sel darah merah dgn optimal yg bisa mmbuat pucat.
-anemia difesiensi zat besi pada anak 2 thn dilihat dr factor resiko ,susu sapi memicu anemia
pada balita,karena terganggu usia tua zat besi.
-bisa di lihat dr Riwayat keluarga,makanan,gangguan pencernaan.

Lembar 2

Pada anamnesis lanjutan dijumpai keluhan tambahan seperti anak lesu dan tidak bersemangat
saat bermain dengan kakaknya yang sangat terlihat pada 2 bulan belakangan ini. Anak tidak
terlihat rewel bahkan cenderung terkesan pendiam. Pada anamnesis riwayat penyakit
sebelumnya tidak dijumpai. Riwayat penggunaan obat tidak dijumpai. Tumbuh kembang
seperti berjalan, berbicara dan tumbuh gigi dalam batas normal. Riwayat gizi didapatkan
pasien mendapat ASI eksklusif dan mulai mendapat MPASI pada usia 6 bulan dengan menu
harian MPASI bubur nasi dan sayuran seperti brokoli, bayam, kentang, labu dan wortel yang
dimasak sup, semur ataupun gulai bergantian sampai 2 tahun.
Pemeriksaan fisik:
Antropometri : Berat badan 12,5 kg, tinggi badan 90 cm.
Rambut : tampak kering, tipis dan mudah dicabut
Mata : konjungtiva palpebra inferior anemis (+/+)
Mulut : ditemukan cheilosis, papil lidah menurun
Kulit wajah : tampak pucat
Toraks : simetris, suara nafas: vesikuler
Abdomen : simetris, soepel, pembesaran organ (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : palmar pucat, akral hangat, koilonychia (spooning of nails).
Ekstremitas bawah : plantar pucat
Kemudian dokter melakukan pemeriksaan penunjang berupa darah rutin dan morfologi sel
eritrosit, dan didapati hasil:
Hb: 9,8 gr/dl, trombosit 200.000, Ht: 20 %, leukosit 8700 mm3, eritrosit 2,5 juta/mm3, MCV
68 fL (80-100 fL), MCH 22 pg (26-34 pg), MCHC 28% (32-36%).

Morfologi darah tepi sel eritrosit:

1. TERMINOLOGY : -

2. IDENTIFIKASI MASALAH :

Lembar 2
Pada anamnesis lanjutan dijumpai keluhan tambahan seperti anak lesu dan tidak bersemangat
saat bermain dengan kakaknya yang sangat terlihat pada 2 bulan belakangan ini. Anak tidak
terlihat rewel bahkan cenderung terkesan pendiam. Pada anamnesis riwayat penyakit
sebelumnya tidak dijumpai. Riwayat penggunaan obat tidak dijumpai. Tumbuh kembang
seperti berjalan, berbicara dan tumbuh gigi dalam batas normal. Riwayat gizi didapatkan
pasien mendapat ASI eksklusif dan mulai mendapat MPASI pada usia 6 bulan dengan menu
harian MPASI bubur nasi dan sayuran seperti brokoli, bayam, kentang, labu dan wortel yang
dimasak sup, semur ataupun gulai bergantian sampai 2 tahun.

Pemeriksaan fisik: Antropometri Rambut


Mata

Mulut
Kulit wajah Toraks
Abdomen Ekstremitas atas Ekstremitas bawah

Kemudian dokter melakukan pemeriksaan penunjang berupa darah rutin dan morfologi sel
eritrosit, dan didapati hasil:
Hb: 9,8 gr/dl, trombosit 200.000, Ht: 20 %, leukosit 8700 mm , eritrosit 2,5 juta/mm , MCV
68 fL (80-100 fL), MCH 22 pg (26-34 pg), MCHC 28% (32-3TD6%).

Morfologi darah tepi sel eritrosit:

: Berat badan 12,5 kg, tinggi badan 90 cm.


: tampak kering, tipis dan mudah dicabut
: konjungtiva palpebra inferior anemis (+/+)
: ditemukan cheilosis, papil lidah menurun
: tampak pucat
: simetris, suara nafas: vesikuler
: simetris, soepel, pembesaran organ (-), nyeri tekan (-)
: palmar pucat, akral hangat, koilonychia (spooning of nails). : plantar pucat
2. IDENTIFIKASI MASALAH :
ANAMNESIS : LESU,PENDIAM
PEMFIS : RAMNBUT KERING ,MATA KONJUNTIVA
KONJUNGTIVA PALPEBRA INFERIOR ANEMIS (+/+)
: DITEMUKAN CHEILOSIS, PAPIL LIDAH MENURUN
: TAMPAK PUCAT
: SIMETRIS, SUARA NAFAS: VESIKULER
KOILONYCHIA (SPOONING OF NAILS). : PLANTAR PUCAT
HB RENDAH
MCH RENDAH.

-MENDAPAT MPASI PADA USIA 6 BULAN DENGAN MENU HARIAN MPASI


BUBUR NASI DAN SAYURAN SEPERTI BROKOLI, BAYAM, KENTANG, LABU
DAN WORTEL YANG DIMASAK SUP, SEMUR ATAUPUN GULAI BERGANTIAN
SAMPAI 2 TAHUN.

3. HIPOTESA MAJOR : -ANEMIA DEFESIENSI ZAT BESI

4. ANALISA MASALAH : - dilihat dari cell pencils,thalassemia pembesaran hepar,lemah


dan lesu gambarnya dijumpai Cincin,

-EDUKASI :harus tinggi asupan zat besi,dikasih obat sulfat,kacang,daging,jgn beri susu sapi
diatas12 bln,obat sulvasferosus 3 x 200 mg trs diminum smpai 2-3minggu,

MORE INFO :

PROFIL BESI: FE SERUM 30 UG/DL (37-145UG/DL), TIBC 450 UG/DL (250-425


UG/DL), FERRITIN SERUM 10 UG/DL (20-250 UG/DL)

LI :
1. DEFINISI , ETIOLOGI ANEMIA
2. KLASIFIKASI ANEMIA
3. PATOFISOLOGY ANEMIA
4. HEMATOPOESIS (ERITROPOESIS DAN
LEUKOPOESIS)
5. TANDA DAN GEJALA ANEMIA
6. CMD ANEMIA
7. TATALAKSANA ANEMIA
8. EDUKASI DAN PENCEGAHAN ANEMIA(NUTRISI)

Anda mungkin juga menyukai