Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

METODE PEMISAHAN KIMIA

PERCOBAAN 5

KROMATOGRAFI KERTAS

Disusun oleh :

Nama : Tengku Khadijah Nurul Hanifah


NIM/Prodi : 20307141028/Kimia
Kelas : B
Tanggal Praktikum : 29 September 2021
Tanggal Pengumpulan : 04 Oktober 2021

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN 5 KROMATOGRAFI KERTAS

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan Ekstraksi Pelarut adalah mahasiswa dapat
menentukan harga Rf (Retordation factor) suatu senyawa.

B. DASAR TEORI
Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu
kolom, perbedaan kemampuan adsorpsi terhadap zat-zat yang sangat mirip
mempengaruhi revolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang disebut
kromatografi (Khopkar, 2008). Kromatografi kertas merupakan bentuk
kromatografi yang paling sederhana, mudah, dan murah. Jenis
kromatografi terutama banyak digunakan untuk identifikasi kualitatif
maupun untuk analisis kuantitatif juga dapat dilakukan (Soebagio, 2005).
Kromatografi kertas menggunakan bahan kertas dimana kertas
mempunyai bahan dasar selulosa yang merupakan polimer dari glukosa.
Dengan adanya banyak gugus hidroksil di permukaan sehingga selulosa
memiliki afinitas sangat besar terhadap air dan pelarut – pelarut organik
lainnya karena terbentuknya ikatan hydrogen. Harapannya pelarut akan
dapat masuk ke dalam jaringan benang-benang selulosa dan menyebabkan
kertas sedikit mengembang. Dalam air, kertas akan menjadi elektronegatif.
Selain itu, kertas juga mempunyai sifat penukar ion walaupun lemah.
Banyak cara dilakukan untuk membuat kertas mampu memberikan harga
Rf yang bervariasi. Modifikasi bahan dasar kertas juga telah dilakukan
antara lain dengan menambahkan sedikit gel silika atau gel alumina atau
bahkan resin penukar ion (Wonoraharjo & Surjani, 2013).
Komponen-komponen suatu senyawa dapat dipisahkan dan
dibedakan dengan harga Rf yang meurpakan perbandingan antara jarak
perjalanan suatu komponen dengan jarak perjalanan eluen pada suatu
waktu yang sama (Tim penyusun Kimia Analisis, 2015). Dalam
mengidentifikasi noda-noda dalam kertas sangat lazim menggunakan
harga Rf yang didefinisikan sebagai :
Jarak yang ditempuh senyawa
Rf =
Jarak yang ditempuh pelarut
Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis
depan pengembang. Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari
titik pemberangkatan (pusat zona campuran awal) ke garis depan
pengembang dan pusat rapatan tiap zona (Basset, 1994).
Ada lima yang menentukan harga Rf yakni yang pertama pelarut,
pelarut dapat menjadi sebab dari berubahnya nilai Rf karena pentingnya
koefisien partisi maka massa perubahan-perubahan yang sangat kecil
dalam pelarut. Yang kedua suhu, suhu juga dapat merubah nilai koefisien
partisi dan kecepatan aliran. Yang ketiga ukuran dari bejana, ukuran dari
bejana juga menjadi faktor berubahnya nilai Rf, apabila menggunakan
bejana yang besar maka tedensi perambatan akan lebih lama, koefisien
partisi juga akan berubah seperti halnya perubahan komposisi pelarut
sepanjang kertas. Yang keempat adalah kertas, pengaruh utama ketas
timbul dari perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam
kertas, kertas-kertas mempengaruhi kecepatan aliran serta mempengaruhi
keseimbangan partisi. Yang terakhir atau yang kelima adalah sifat dari
campuran itu sendiri, berbagai senyawa memiliki partisi diantara volume-
volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu
mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainnya hingga
terhadap harga-harga Rf mereka (Sukarna, 2015).
Fasa diam yang bersifat polar akan tertahan pada fasa diam
sehingga menghasilkan nilai Rf yang lebih rendah. Sehingga senyawa
yang mempunyai Rf yang lebih kecil cenderung memiliki kepolaran yang
besar, serta begitupun sebaliknya (Wood, 1985).
Dimana pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik
pemberangkatan (pusat zona campuran awal) ke garis depan pengembang
dan pusat rapatan tiap zona. Nilai Rf akan menunjukan identitas suatu zat
yang dicari, dan intensitas zona itu dapat digunakan sebagai ukuran
konsentrasi dengan membandingkan terhadap noda- noda standar
(Khopkar, 1990).
Pada kromatograi kertas terjadi dua macam mekanisme pemisahan yakni :
1. Peristiwa kapilaritas. Pergerakan cairan yang terjadi dalam kromatografi
diantara ruang dalam material berpori disebabkan oleh adanya gaya
adhesi, kohesi, serta tegangan permukaan. Hal yang menyebabkan
larutan naik ke atas adalah karena adanya gaya kapilaritas yang lebih
besar daripada gaya gravitasi yang menahan.
2. Solubilitas. Solubilitas merupakan suatu derajat atau ukuran dimana
suatu zat (solut) dapat terlarut dalam pelarut atau solven. Hal tersebut
berprinsip pada like dissolves like yakni zat dapat larut dalam pelarut
yang memiliki sifat yang sama. Hal ini yang memungkinkan solut akan
dapat nerpisah menggunakan kombinasi solven.
Pemisahan dalam kromatografi kertas juga dapat terjadi oleh
adanya perbedaan kelarutan zat terlarut dalam pelarut serta perbedaan
afinitas zat terlarut terhadap fasa diam dan fasa gerak (Rubiyanto &
Dwiarso, 2017).

C. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat :
1. Bejana pengembang 2. Bejana penggantung 3. Kertas
saring

Bahan- bahan :
1. Tinta spidol

2. Akuades
D. PROSEDUR KERJA

Menggunting kertas saring berukuran 3 x 12 cm

Membuat garis pada jarak 2 cm dari ujung bawah kertas

Membuat satu buah titik dari tinta yang berbeda warna pada garis tersebut
dengan jarak 2 cm dan membiarkan hingga mengering

Menggantungkan kertas saring pada batang gantung

Memasukkan batang penggantung ke dalam bejana pengembang yang berisi


pelarut air

Membiarkan pelarut air naik ke atas kertas saring hingga kurang lebih 10 cm

Mengeluarkan kertas saring dan memberi tanda batas atas dari air yang
naik pada kertas saring

Mengukur jarak perjalanan noda serta jarak perjalanan eluen

Menghitung Rf masing-masing warna

RANGKAIAN ALAT
E. DATA PERCOBAAN
Panjang kertas saring = 12 cm

Kertas Warna Komponen Jarak yang Jarak yang


Saring Tinta warna ditempuh ditempuh
komponen eluen (cm)
warna (cm)
1 Biru Ungu 7,8 10,5
Biru 10,2
2 Merah Merah 4,4 10,5
muda
Orange 4,9
Merah 5,7
Kuning 6,1
3 Hijau Kuning 8,8 10,4
Hijau 8,9
Biru 10,3

F. PERHITUNGAN

 Tinta warna biru


Jarak yang ditempuh eluen = 10,5 cm
 Komponen ungu
Jarak yang ditempuh komponen` = 7,8 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
7,8 cm
=
10,5 cm
= 0,743
 Komponen biru
Jarak yang ditempuh komponen` = 10,2 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
10,2cm
=
10,5 cm
= 0,971

 Tinta warna merah


Jarak yang ditempuh eluen = 10,5 cm
 Komponen merah muda
Jarak yang ditempuh komponen` = 4,4 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
4,4 cm
=
10,5 cm
= 0,419
 Komponen orange
Jarak yang ditempuh komponen` = 4,9 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
4,9 cm
=
10,5 cm
= 0,467
 Komponen merah
Jarak yang ditempuh komponen` = 5,7 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
5,7 cm
=
10,5 cm
= 0,543
 Komponen kuning
Jarak yang ditempuh komponen` = 6,1 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
6,1 cm
=
10,5 cm
= 0,581

 Tinta warna hijau


Jarak yang ditempuh eluen = 10,4
 Komponen kuning
Jarak yang ditempuh komponen` = 8,8 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
8,8 cm
=
10,4 cm
= 0,846
 Komponen hijau
Jarak yang ditempuh komponen` = 8,9 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
8,9 cm
=
10,4 cm
= 0,856
 Komponen biru
Jarak yang ditempuh komponen` = 10,3 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
10,3 cm
=
10,4 cm
= 0,990

G. PEMBAHASAN

Pada hari Rabu tanggal 29 September 2021 telah dilakukan


praktikum yang berjudul ‘Kromatografi Kertas’ secara daring melalui
video youtube dan besmart. Tujuan dari percobaan ini yakni Setelah
melakukan percobaan, diharapkan praktikan dapat menentukan harga Rf
(retordation factor) suatu senyawa. Pada percobaan ini akan menentukan
harga Rf dari warna yang berbeda yang berasal dari spidol. Menggunakan
kertas saring, bejana pengembang, dan batang penggantung.
Yang pertama dilakukan adalah memotong kertas saring menjadi
ukuran 3 x 12 cm sebanyak 3 buah. Kemudian membuat garis melintang
pada jarak 2 cm dari ujung bawah kertas saring tersebut. Sehingga jarak
eluen yang akan ditempuh sebesar 10 cm dari pengurangan panjang
kertas saring dengan tinggi garis melintang 2 cm. Lalu membuat satu buat
titik menggunakan spidol warna pada tengah tengah garis yang melintang
tadi. Masing-masing kertas saring diberi warna yang berbeda. Kertas
saring satu diberi warna biru, kedua hijau, dan ketiga merah. Hal ini guna
membandingkan harga Rf pada warna satu dengan warna lainnya.
Yang kedua menjepit ujung atas kertas di batang penggantung
menggunakan penjepit kertas ketiga kertas saring dijepit secara
berjejeran. Kemudain memasukan batang pengembang beserta kertas
saring tadi ke dalam bejana pengembang yang sudah berisi pelarut yaitu
air. Pada percobaan ini fasa diamnya yaitu kertas sedangkan fasa
geraknya adalah pelarut air.
Selnjutnya membiarkan pelarut air naik keatas kertas saring dan
membawa fasa diam warna spidol ke atas hingga kurang lebih mencapai
10 cm. apabila sudah mencapai kurang labih 10 cm kemudian
mengeluarkan kertas saring beserta batang penggantung dari bejana
pengembang dan pelarut. Kemudian melepaskan kertas saring dari
penjepit kertas. Lalu mengukur jarak perjalanan noda warna
menggunakan penggaris.
Harga Rf ditentukan dengan rumus :
Jarak yang ditempuh senyawa
Rf =
Jarak yang ditempuh pelarut
Dari percobaan, didapatkan nilai Rf untuk masing-masing komponen
adalah sebagai berikut :
Warna Komponen Rf
Tinta warna
Biru Ungu 0,743
Biru 0,971
Merah Merah 0,419
muda
Orange 0,467
Merah 0,543
Kuning 0,581
Hijau Kuning 0,846
Hijau 0,856
Biru 0,990
Ada lima yang menentukan harga Rf yakni yang pertama pelarut,
pelarut dapat menjadi sebab dari berubahnya nilai Rf karena pentingnya
koefisien partisi maka massa perubahan-perubahan yang sangat kecil
dalam pelarut. Yang kedua suhu, suhu juga dapat merubah nilai
koefisien partisi dan kecepatan aliran. Yang ketiga ukuran dari bejana,
ukuran dari bejana juga menjadi faktor berubahnya nilai Rf, apabila
menggunakan bejana yang besar maka tedensi perambatan akan lebih
lama, koefisien partisi juga akan berubah seperti halnya perubahan
komposisi pelarut sepanjang kertas. Yang keempat adalah kertas,
pengaruh utama ketas timbul dari perubahan ion dan serapan yang
berbeda untuk macam- macam kertas, kertas-kertas mempengaruhi
kecepatan aliran serta mempengaruhi keseimbangan partisi. Yang
terakhir atau yang kelima adalah sifat dari campuran itu sendiri, berbagai
senyawa memiliki partisi diantara volume-volume yang sama dari fasa
tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik
dari kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga-harga Rf
mereka.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan di atas maka dapat ditarik
kesimpulan harga Rf setiap komponen yaitu sebagai berikut :

Warna Komponen Rf
Tinta warna
Ungu 0,743
Biru Biru 0,971
Merah Merah 0,419
muda
Orange 0,467
Merah 0,543
Kuning 0,581
Hijau Kuning 0,846
Hijau 0,856
Biru 0,990

I. JAWABAN PERTANYAAN

1. Hitung nilai Rf dari masing-masing noda yang terjadi


Jawab :
 Tinta warna biru
Jarak yang ditempuh eluen = 10,5 cm
 Komponen ungu
Jarak yang ditempuh komponen` = 7,8 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
7,8 cm
=
10,5 cm
= 0,743
 Komponen biru
Jarak yang ditempuh komponen` = 10,2 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
10,2cm
=
10,5 cm
= 0,971

 Tinta warna merah


Jarak yang ditempuh eluen = 10,5 cm
 Komponen merah muda
Jarak yang ditempuh komponen` = 4,4 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
4,4 cm
=
10,5 cm
= 0,419
 Komponen orange
Jarak yang ditempuh komponen` = 4,9 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
4,9 cm
=
10,5 cm
= 0,467
 Komponen merah
Jarak yang ditempuh komponen` = 5,7 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
5,7 cm
=
10,5 cm
= 0,543
 Komponen kuning
Jarak yang ditempuh komponen` = 6,1 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
6,1 cm
=
10,5 cm
= 0,581

 Tinta warna hijau


Jarak yang ditempuh eluen = 10,4
 Komponen kuning
Jarak yang ditempuh komponen` = 8,8 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
8,8 cm
=
10,4 cm
= 0,846
 Komponen hijau
Jarak yang ditempuh komponen` = 8,9 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
8,9 cm
=
10,4 cm
= 0,856
 Komponen biru
Jarak yang ditempuh komponen` = 10,3 cm
jarak yang ditempuh komponen
Rf =
jarak yang ditempuh eluen
10,3 cm
=
10,4 cm
= 0,990

Tabel Data Nilai Rf Komponen


Warna Komponen Rf
Tinta warna
Biru Ungu 0,743
Biru 0,971
Merah Merah 0,419
muda
Orange 0,467
Merah 0,543
Kuning 0,581
Hijau Kuning 0,846
Hijau 0,856
Biru 0,990

2. Kesimpulan apakah yang dapat anda sarankan dalam percobaan ini


Jawab :
Semakin panjang perjalanan komponen atau noda maka
semakin besar pula harga Rf nya. Akan tetapi harga Rf yang besar
membuktikan bahwa noda tersebut sulit terdistribusi dalam air untuk
diadsorbsi oleh kertas.

DAFTAR PUSTAKA

Basset, & dkk. (1994). Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Khopkar, S. M. (2008). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Rubiyanto, & Dwiarso. (2017). Metode Kromatografi Prinsip Dasar
Praktikum dan Pendekatan Pembalajaran Kromatografi.
Yogyakarta: Deepublish.
Soebagio, & dkk. (2005). kimia Analitik II. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sukarna, F. M. (2015). Metode Pemisahan Kimia Kromatografi.
Yogyakarta: UNY.
Tim Penyusun Kimia Analisis. (2019). Buku Petunjuk Praktikum.
Yogyakarta: FMIPA UNY
Wonoraharjo, & Surjani. (2013). Metode-Metode Pemisahan Kimia
Sebuah Pengantar. Jakarta: Akademia Permata.
Wood, E. g. (1985). Instrumen of Chemical Analysis Fisfth Edition.
Singapore: Mc Grow Hill.

Anda mungkin juga menyukai