3. Adaptasi Sel
1. Atrofi
Berkaitan dengan berkurangnya ukuran suatu jaringan atau sel, terjadi karena sel tidak
digunakan seperti kondisi imobilisasi dan penurunan rangsangan terhadap sel/
jaringan
2. Hipertrofi
Bertambahnya ukuran sel (pembesaran organ), dapat terjadi pada setiap sel, pada
jantung, ginjal dan otot
3. Hyperplasia
Perubahan reversibel dari fenotip sel yang digantikan oleh tipe sel lain
5. Diplasia
4. Kematian Sel
Nekrosis dpt terjadi ketika tidak cukupnya aliran darah ke jaringam, salah satu contoh
nekrosis jaringan adalah gangrene
B. PROSES PERADANGAN
1. Definisi Peradangan
Merupakan reaksi pertahanan diri jaringan terhadap cedera, yang secara khas terdiri
dari respon vaskular dan selular yang berusaha menghancurkan subtansi asing dalam
tubuh.
2. Jenis peradangan
a) Berdasarkan lokasi yang mengalami peradangan disebut dengan akhiran -tis yang
ditambahkan pada nama organ seperti, apendiksitis,perikarditis, tonsillitis,
gastritis, dll
b) Berdasarkan lamanya respon peradangan disebut akut, subakut dan kronik
c) Berdasarkan eksudat diberi nama secara deskriptif (peradangan serosa, b.
Peradangan fibrinosa, peradangan hemoragie, peradangan katarrhal, peradangan
purulenta, peradangan granulomatosa)
3. Penyebab cidera jaringan
a) Mekanik (insis, kontusi, abrasi, laserasi, pungsi)
b) Fisik (agen mikroba, agen kimia, agen termal, agen radiasi)
4. Respon vaskular
5. Respon seluler
Tahapan seluler pada peradangan akut ditandai dengan berpindahnya phagosit pembuluh
darah putih (leukosit) ke jaringan yang mengalami cidera
b) batang (basil),dan
c) spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
3. Struktur bakteri
a) Struktur eksternal sel bakteri
1) Glikokaliks (selubung gula)
2) Slime ( lapisan lendir)
3) Flagela
4) Kemotaksis
5) Fototaksis
6) Filamen aksial
7) Fimbria
8) Pili
9) Dinding sel
6. Peranan bakteri
1) Bakteri menguntungkan, peran:
a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup)
b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi
c. Peran sebagai siklus nitrogen
d. Penyubur tanah
e. Penghasil antibiotic
f. Pembuatan zat kimia
g. Proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas.
h. Penelitian rekayasa genetika
9. Pengendalian m.o
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologi
E. NEMATODA
1. Wucehereia bancrofti (wukereriasis = filariasis bankrofti)
Hospes : Manusia
Habitat dalam saluran dan kelenjar limfe
Bentuk halus seperti benang putih susu
Cara infeksi : gigitan nyamuk vektor yang mengandung larva filaria stadium III
Di perkotaan : Culex quinquefasciatus
Di pedesaan : Anopheles atau Aedes.
2. Brugia malayi dan Brugia timori
Hospes :
Brugia malayi : Manusia , Binatang : kucing, kera,
Brugia timori : Manusia
Vektor :
B. malayi periodik : An. barbirostris
B. malayi subperiodik : Mansonia spp.
B. timori : An. Barbirostris
Cara infeksi : gigitan nyamuk vektor yang mengandung larva filaria.
Menahun : elefantiasis hanya mengenai tungkai bawah bawah lutut atau lengan
bawah bawah siku.
F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan laboratorium
Suatu tindakan, prosedur , atau pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau
sample dari penderita.
2. Tujuan pemeriksaan laboratorium
a. Mendeteksi penyakit
b. Menentukan resiko
c. Skrining
d. Konfirmasi pasti diagnosis
e. Membantu pemantauan pengobatan
f. Menyediakan informasi prognostik/ perjalanan penyakit
g. Memantau perkembangan penyakit
3. Tempat Pengambilan darah
a. Perifer
b. Vena → fossa cubiti, radialis, dan brachialos. Posisi jarum 15-30 derajat
c. Arteri → daerah brachialis yg teraba denyutan. Posis jarum 90 derajat
4. Indikasi pengambilan specimen darah
a. Darah Arteri : Pemeriksaan gas darah
b. Darah Vena : Urea darah, trombosit, deteksi bakteri
c. Darah Kapiler : Gol. Darah, gula darah, dantrombosit
5. Macam-macam pemeriksaan dengan specimen darah
a. Serum glutamik piruvik transaminase ( SGPT)
b. Albumin
c. Golongan Darah
d. Asam Urat
e. Bilirubun
f. Estrogen
g. Gas Darah
h. Gula Darah Puasa
i. Gula darah Postprandial
j. Hematokrit
k. Hemoglobin
l. Trombosit
m. Partial Protombine Time (PPT)
n. Pemeriksaan lain spt; kadar elektrolit, progesteron, prolaktin, kolesterol,
kreatinin,dll.
6. Pemeriksaan urin
Kegunaan:
a. Menafsirkan proses-proses metabolisme
b. Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (padapasien DM)
c. Menentukan kehamilan
7. Jenis pemeriksaan
a. Urin Sewaktu
Dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
b. Urin Pagi
Dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
c. Urin Pasca Prandial
Dikeluarkan setelah pasien makan (1,5 – 3 jam sesudah makan).
d. Urin 24 jam
Urin yang dikumpul dalam waktu 24 jam.
3. Kolonoskopi
Colonoscopy adalah Pemeriksaan unt mengevaluasi bagian dalam kolon.
4. Bronkoskopi
Bronkoskopi adl pemeriksaan visual jalan napas dg memasukan bronkoskop kedalam
saluran napas (percabangan bronkus) untuk tujuan terapeutik (pengobatan)
I. PARASITOLOGI
1. Definisi
Parasitologi yaitu ilmu yang mempelajari organisme hidup sebagai parasit dan
hubungan dengan organisme yang ditumpanginya.
2. Jenis-jenis
a. Nyamuk
b. CACING (Nematoda)
c. NEMATODA USUS
Ascaris lumbricoidus (cacing gelang)
Oxyuris vermicularis (kremi)
Ankylostoma duodenale
Trichinella Spiralis (Rambut)
Taenia (Cacing pita)
3. Trypanosoma
4. Paramecium
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Definisi
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung suatu diagnosa yang akan ditegakkan,
atau biasa disebut dengan pemeriksaan penunjang.
6. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik diperoleh dari pemeriksaan:
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. Patologi, Sitologi
d. Ultrasonografi
e. EKG, EEG, Audiometri dll