kep
Mata kuliah : Keperawatan HIV/AIDS
Disusun oleh :
Kelompok 2
KIKI ANGREINI JUSMAN NH0119032
MUHAMMAD SAID NH011903
IKA DEWI LESTARI NH01190
MUH. CHANDRA A.F NH0119039
KETSIA DJANDTAJATAI NH0119031
NOVITA MASTO NH0119042
GUNAWAN ESOMAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapa diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak.
Makalah ini disusun secara sederhana sehingga dapat memudahkan mahasiswa dan pembaca
dalam mempelajari materi yang kami sampaikan.
Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami, kami menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun darisemua pihak.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagiteman-teman mahasiswa dan pembaca di kalangan
masyarakat serta dapatdigunakan sebagai acuandengan penyusunan makalah yang lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi HIV/AIDS ( Human immuno Deficiency Virus / Acquired Immune
DeficiencySyndrom ) pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 1981 pada orang
dewasahomoseksual, sedangkan pada anak tahun 1983. enam tahun kemudian ( 1989 ),
AIDS sudahtermasuk penyakit yang mengancam anak di amerika. Di seluruh dunia,
AIDS menyebabkankematian pada lebih dari 8000 orang setiap hari saat ini, yang berarti
1 orang setiap 10 detik,karena itu infeksi HIV dianggap sebagai penyebab kematian
tertinggi akibat satu jenis ageninfeksius.
AIDS pada anak pertama kali dilaporkan oleh Oleske, Rubbinstein dan Amman
padatahun 1983 di Amerika serikat. Sejak itu laporan jumlah AIDS pada anak di Amerika
makinlama makin meningkat. Pada bulan Desember di Amerika dilaporkan 1995 maupun
padaanak yang berumur kurang dari 13 tahun menderita HIV dan pada bulan Maret 1993
terdapat4480 kasus. Jumlah ini merupakan 1,5 % dan seluruh jumlah kasus AIDS yang
dilaporkan diAmerika. Di Eropa sampai tahun 1988 terdapat 356 anak dengan AIDS.
Kasus infeksi HIVterbanyak pada orang dewasa maupun pada anak – anak tertinggi
didunia adalah di Afrika.
Sejak dimulainya epidemi HIV/ AIDS, telah mematikan lebih dan 25 juta orang,
lebihdan 14 juta anak kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya karena AIDS. Setiap
tahunjuga diperkirakan 3 juta orang meninggal karena AIDS, 500 000 diantaranya adalah
anak usiadibawah 15 tahun. Setiap tahun pula terjadi infeksi baru pada 5 juta orang
terutama di negaraterbelakang atau berkembang, dengan angka transmisi sebesar ini
maka dari 37,8 juta orangpengidap infeksi HIV/AIDS pada tahun 2005, terdapat 2,1 juta
anak- anak dibawah 15 tahun.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan mempelajari tentang AIDS
2. Mengetahui Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada anak yang menderita
AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Acquired immunodeficiency syndrom (AIDS) suatu gejala penyakit yang
menunjukkankelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh atau gejala penyakit infeksi
tertentu /keganasan tertentu yang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan
tubuh(kekebalan) oleh virus yang disebut dengan HIV. Sedang Human Imuno
DeficiencyVirus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang
kemudianmengakibatkan AIDS. HIV sistem kerjanya menyerang sel darah putih yang
menangkalinfeksi. Sel darah putih tersebut termasuk dalam limfosit yang disebut dengan
T4 atau sel T penolong. ( T helper ), atau juga sel CD 4. HIV tergolong dalam kelompok
retrovirussub kelompok lentivirus. Juga dapat dikatakan mempunyai kemampuan
mengopi cetakmateri genetika sendiri didalam materi genetik sel - sel yang
ditumpanginya dan melaluiproses ini HIV dapat mematikan sel - sel T4. ( DEPKES: 1997
)
AIDS adalah salah satu penyakit retrovirus epidemic menular, yang disebabkan
olehinfeksi HIV, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai depresi berat imunitas
seluler,dan mengenai kelompok resiko tertentu, termasuk pria homoseksual, atau
biseksual,penyalahgunaan obat intra vena, penderita hemofilia, dan penerima transfusi
darahlainnya, hubungan seksual dan individu yang terinfeksi virus tersebut. ( DORLAN
2002 )
AIDS merupakan bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dan kelainan ringan
dalamrespon imun tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi
danberkaitan dengan berbagai infeksi yang dapat membawa kematian dan dengan
kelainanmalignitas yang jarang terjadi. (Centre for Disease Control and Prevention)
B. ETIOLOGI
Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:
Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi
Pemakaian obat oleh ibunya
Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat intravena
Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggi
C. PATOFISIOLOGI
Virus AIDS menyerang sel darah putih ( limfosit T4 ) yang merupakan
sumberkekebalan tubuh untuk menangkal berbagai penyakit infeksi. Dengan memasuki
sel T4 , virusmemaksa limfosit T4 untuk memperbanyak dirinya sehingga akhirnya
menurun, sehinggamenyebabkan tubuh mudah terserang infeksi dari luar (baik virus lain,
bakteri, jamur atauparasit). Hal ini menyebabkan kematian pada orang yang terjangkit
HIV / AIDS. Selainmenyerang limfosit T4, virus AIDS juga memasuki sel tubuh yang
lain, organ yang seringterkena adalah otak dan susunan saraf lainnya. AIDS diliputi oleh
selaput pembungkus yangsifatnya toksik ( racun ) terhadap sel, khususnya sel otak dan
susunan saraf pusat dan tepilainnya yang dapat menyebabkan kematian sel otak. Masa
inkubasi dan virus ini berkisarantara 6 bulan sampai dengan 5 tahun, ada yang mencapai
11 tahun, tetapi yang terbanyakkurang dari 11 tahun. (DEPKES 1997)
PEMBAGIAN STADIUM PADA HIV/AIDS
Secara umum kronologis perjalanan infeksi HIV dan AIDS terbagi menjadi 4
stadium:
1. Stadium HIV
Dimulai dengan masuknya HIV yang diikuti terjadinya perubahan serologik
ketikaantibodi terhadap virus tersebut dan negatif menjadi positif. Waktu masuknya
HIVkedalam tubuh hingga HIV positif selama 1-3 bulan atau bisa sampai 6 bulan
( windowperiod )
2. Stadium Asimptomatis ( tanpa gejala )
Menunjukkan didalam organ tubuh terdapat HIV tetapi belum menunjukan gejala
danadaptasi berlangsung 5 - 10 tahun.
3. Stadium Pembesaran Kelenjar Limfe
Menunjukan adanya pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata
( persistentgeneralized lymphadenophaty ) dan berlangsung kurang lebih 1 bulan
4. Stadium AIDS
Merupakan tahap akhir infeksi HIV. Keadaan ini disertai bermacam - macam
penyakitinfeksi sekunder
CARA PENULARAN
HIV menular dengan beberapa cara yaitu :
1. Hubungan seksual dengan penderita AIDS
Penularan dapat terjadi melalui hubungan tanpa alat pelindung dengan penderita HIV.
Airmani, cairan vagina dan darah dapat mengenai selaput lendir sehinggga HIV yang
adadalam cairan tersebut masuk kedalam cairan darah. Selain itu juga melalui lesi
mikropada di dinding alat tersebut yang terjadi saat hubungan seksual.
2. Darah dan produk darah yang tercemar HIV / AIDS
Sangat cepat menularkan HIV karena langsung masuk kedalam pembuluh darah
danmenyebar keseluruh tubuh
3. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril.
Alat pemeriksa kandungan dan alat-alat lain yang menyentuh darah, cairan vagina
ataumani yang terinveksi HIV yang digunakan ke orang lain tanpa disterilkan dulu.
4. Alat-alat untuk menoreh kulit
Jarum, silet, alat tato, pemotong rambut.
5. Menggunakan jarum suntik yang bergantian
Jarum suntik pada fasilitas kesehatan, pengguna narkoba sangat berpotensi
terjangkitHIV
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala mayor :
Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
Diare kronis lebih dan 1 bulan berulang maupun terus menerus
Penurunan berat badan lebih dan 10% dalam 3 bulan ( 2 dan 3 gejala utama ).
Gejala minor
Batuk kronis selama 1 bulan
Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur candida albican
Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh yang menetap
Munculnya herpes zosters berulang
Bercak – bercak dan gatal- gatal diseluruh tubuh
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS jadi yang dilakukan adalah pencegahan
sepertiyang telah dijelaskan sebelumnya. Tapi apabila terinfeksi HIV maka terapinya
yaitu:
1. Pengendalian infeksi oportunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi oportuniti,
nosokomial,atau sepsis, tindakan ini harus dipertahankan bagi pasien di lingkungan
perawatan yangkritis.
2. Terapi AZT (Azitomidin)
Obat ini menghambat replikasi antiviral HIV dengan menghambat enzim
pembaliktranscriptase.
3. Terapi antiviral baru
Untuk meningkatkan aktivitas sistem immun dengan menghambat replikasi virus
ataumemutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obatan ini adalah:
didanosina,ribavirin, diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat larut.
4. Vaksin dan rekonstruksi virus, vaksin yang digunakan adalah interveron
5. Menghindari infeksi lain, karena infeksi dapat mengaktifkan sel T dan
mempercepatreplikasi HIV.
6. Rehabilitasi bertujuan untuk memberi dukungan mental-psikologis, membantu
megubahperilaku resiko tinggi menjadi perilaku kurang berisiko atau tidak berisiko,
mengingatkancara hidup sehat dan mempertahankan kondisi hidup sehat.
7. Pendidikan untuk menghindari alkohol dan obat terlarang, makan makanan yang
sehat,hindari sters, gizi yang kurang, obat-obatan yang mengganggu fungsi imun.
Edukasi inijuga bertujuan untuk mendidik keluarga pasien bagaimana menghadapi
kenyataan ketikaanak mengidap AIDS dan kemungkinan isolasi dari masyarakat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pada pengkajian anak HIV positif atau AIDS pada anak rata-rata dimasa
perinatalsekitar usia 9 –17 tahun.
Keluhan utama dapat berupa :
Demam dan diare yang berkepanjangan
Tachipnae
Batuk
Sesak nafas
Hipoksia
Kemudian diikuti dengan adanya perubahan :
Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik
Diare lebih dan satu bulan
Demam lebih dan satu bulan
Mulut dan faring dijumpai bercak putih
Limfadenopati yang menyeluruh
Infeksi yang berulang (otitis media, faringitis )
Batuk yang menetap ( > 1 bulan )
Dermatitis yang mnyeluruh
Pada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah ( dari orang yang terinfeksi
HIV/ AIDS ). Pada ibu atau hubungan seksual. Kemudian pada riwayat penyakit keluarga
dapatdimungkinkan :
Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau penyalahgunaan obat
Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 % TERTULAR )
Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke 20 dari kehamilan
Adanya penularan pada proses melahirkan
Terjadinya kontak darah dan bayi.
Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI
Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )
Pada pengkajian faktor resiko anak dan bayi tertular HIV diantaranya :
Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual
Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan yang berganti-ganti
Bayi yang lahir dan ibu dengan penyalahgunaan obat melalui vena
Bayi atau anak yang mendapat tranfusi darah atau produk darah yang berulang
Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk bekas yang tidak steril
Anak remaja yang berhubungan seksual yang berganti-ganti pasangan
Gambaran klinis pada anak nonspesifik seperti :
Gagal tumbuh
Berat badan menurun
Anemia
Panas berulang
Limpadenopati
Hepatosplenomegali
Adanya infeksi oportunitis yang merupakan infeksi oleh kuman, parasit, jamur
atauprotozoa yang menurunkan fungsi immun pada immunitas selular seperti
adanyakandidiasis pada mulut yang dapat menyebar ke esofagus, adanya keradangan
paru,encelofati dll
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Mata
Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina
Retinitis sitomegalovirus
Khoroiditis toksoplasma
Perivaskulitis pada retina
Infeksi pada tepi kelopak mata.
Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak
Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan, tunggal / multiple
2. Pemeriksaan Mulut
Adanya stomatitis gangrenosa
Peridontitis
Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah datar kemudian
menjadi birudan sering pada platum (Bates Barbara 1998 )
3. Pemeriksaan Telinga
Adanya otitis media
Adanya nyeri
Kehilangan pendengaran
4. Sistem pernafasan
Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum
Sesak nafas
Tachipnea
Hipoksia
Nyeri dada
Nafas pendek waktu istirahat
Gagal nafas
5. Pemeriksaan Sistem Pencernaan
Berat badan menurun
Anoreksia
Nyeri pada saat menelan
Kesulitan menelan
Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut
Faringitis
Kandidiasis esofagus
Kandidiasis mulut
Selaput lendir kering
Hepatomegali
Mual dan muntah
Kolitis akibat dan diare kronis
Pembesaran limfa
6. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular
Suhu tubuh meningkat
Nadi cepat, tekanan darah meningkat
Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat kardiomiopatikarena HIV
7. Pemeriksaan Sistem Integumen
Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar )
Haemorargie
Herpes zoster
Nyeri panas serta malaise
Aczematoid gingrenosum
Skabies
8. Pemeriksaan sistem perkemihan
Didapatkan air seni yang berkurang
Annuria
Proteinuria
Adanya pembesaran kelenjar parotis
Limfadenopati
9. Pemeriksaan Sistem Neurologi
Adanya sakit kepala
Somnolen
Sukar berkonsentrasi
Perubahan perilaku
Nyeri otot
Kejang-kejang
Encelopati
Gangguan psikomotor
Penururnan kesadaran
Delirium
Meningitis
Keterlambatan perkembangan
10. Pemeriksaan Sistem Muskuluskeletal
Nyeri persendian
Letih, gangguan gerak
Nyeri otot ( Bates Barbara 1998 )
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kemudian pada pemeriksaan diagnostik atau laboratorium didapatkan adanya
anemia,leukositopenia, trombositopenia, jumlah sel T4 menurun bila T4 dibawah 200,
fase AIDSnormal 1000-2000 permikrositer., tes anti body anti-HIV ( tes Ellisa )
menunjukan terinfeksiHIV atau tidak, atau dengan menguji antibodi anti HIV. Tes ini
meliputi tes Elisa, Lateks, Agglutination,dan western blot. Penilaian elisa dan latex
menunjukan orang terinfeksi HIVatau tidak, apabila dikatakan positif harus dibuktikan
dengan tes western blot.
Tes lain adalah dengan menguji antigen HIV yaitu tes antigen P24
( denganpolymerase chain reaction - PCR ). Kulit dideteksi dengan tes antibody
( biasanya digunakanpada bayi lahir dengan ibu terjangkit HIV ).
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak dengan HIV /
AIDSantara lain :
1. Resiko infeksi
2. Kurang nutrisi
3. Kurangnya volume cairan
4. Gangguan intregitas kulit
5. Perubahan atau gangguan membran mukosa
6. Ketidakefektifan koping keluarga
7. Kurangnya pengetahuan keluarga
sembuh DO:
lesi kulit
luka sukar sembuh
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Infeksi HIV/AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 1981 pada orang
dewasa homoseksual, sedangkan pada anak tahun 1983. Enam tahun kemudian (1989), AIDS
sudah termasuk penyakit yang mengancam anak di Amerika. Di seluruh dunia, AIDS
menyebabkan kematian pada lebih dari 8000 orang setiap hari saat ini, yang berarti 1 orang
setiap 10 detik, karena itu infeksi HIW dianggap sebagai penyebab kematian tertinggi akibat
satu jenis agen infeksius.
AIDS (Aquired immuno deficiency syndrom ) merupakan kumpulan gejala akibat
melemahnya daya tahan tubuh sebagai akibat dari infeksi virus HIV. Virus ini mempunyai
sistem kerja menyerang jenis sel darah putih yang menangkal infeksi. Sehingga pada ornag yang
mengidap HIV/AIDS akan mudah terserang infeksi atau virus dari luar.
Cara paling efektiv dan efisien untuk menanggulangi infeksi HIV pada anak secara
universal adalah dengan mengurangi penularan dan ibu ke anaknya (mother-to-childtransmision
(MTCT )). Upaya pencegahan transmisi HIV pada anak menurut WHO dilakukan melalui 4
strategi, yaitu :
1. Mencegah penularan HIV pada wanita usia subur
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita HIV
3. Mencegah penularan HIV dan ibu HIV hamil ke anak yang akan dilahirkannya dan
memberikan dukungan.
4. Layanan dan perawatan berkesinambungan bagi pengidap HIV
Daftar Pustaka
Desy Mulyasari, Argyo Demartoto.2016. LAYANAN KOMPREHENSIF
BERKESINAMBUNGAN TERHADAP ANAK DENGAN HIV/AIDS DI KOTA
SURAKARTA. Jurnal Sosiologi DILEMA.31(1).12-22.