Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 5

LARUTAN DAN STANDARISASI

Kelompok 3
Nama Anggota Kelompok:
1. Akbar Maulana Ibrahim (5003211036)
2. Bagas Mujaddid (5003211048)
3. Rezi Rafidan Alfizar (5009211024)
4. Ali Akbar Sanjani (5019211037)

Nama Asisten: Ika Nurfiana


Tujuan
Tujuan pada praktikum kali ini adalah untuk mempelajari dan memahami tentang
penentuan konsentrasi larutan dengan cara standarisasi.
Tinjauan Pustaka
Gabungan dua zat yang memiliki sifat serba sama di seluruh bagian volumenya
disebut larutan. Suatu larutan mengandung satu pelarut dan satu atau lebih zat terlarut.
Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut merupakan
komponen yang jumlahnya lebih banyak. Suatu larutan dengan jumlah komponen zat
terlarut maksimum pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh, sedangkan suatu
keadaan jumlah zat terlarut jauh lebih banyak dari pada yang seharusnya pada temperature
tertentu disebut larutan lewat jenuh. Banyaknya zat yang terlarut yang dapat menghasilkan
larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan.
Kelarutan suatu zat tergantung pada sifat zat yang bersangkutan, molekul pelarut , temperatur
dan tekanan. Konsentrasi larutan menyatakan jumlah relatif zat terlarut dalam larutan.
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Dalam pembahasan sifat-sifat
larutan digunakan kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol. Kemolaran (Molaritas, M)
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan atau jumlah milimol dalam 1 mL
larutan. Kemolalan (Molalitas, m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.
Fraksi mol (X) menyatakan perbadingan jumlah mol salah satu komponen dengan jumlah mol
larutan.
Standarisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu
larutan. Larutan standar merupakan larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan
standar terkadang dapat dibuat dari sejumlah contoh solute yang diinginkan yang ditimbang
dengan melarutkan ke dalam volume larutan yang diukur volumenya. Larutan standar terbagi
atas larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer yaitu larutan
dimana kadarnya dapat diketahui secara langsung karena didapatkan dari hasil penimbangan.
Larutan standar sekunder adalah larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan jalan
standarisasi dengan larutan standar primer. Suatu larutan lebih umum distandarisasikan dengan
cara titrasi yang pada proses itu dengan sebagian berat dari standar primer (Mubarok dan
Iswadi, 2021).
Diagram Alir
A. Pembuatan Larutan
B. Standarisasi NaOH dengan HCl

5 mL HCl Pipet gondok

Buret Dibilaskan ke pipet

* Dimiringkan & 10 mL NaOH


* Diputar-putar 50 mL HCl (hasil A.8)
* Larutan dikeluarkan Diisikan ke
melalui kran
* Diulangi 2x Dimasukkan ke

Erlenmeyer 100 mL
Buret
setelah
dibilas

Indikator
Phenolphtalein
Buret + 50
mL HCl Ditambahkan 1-2
tetes
Dititrasikan sampai
terjadi perubahan
indikator warna dari
merah ke tak
berwarna

Erlenmeyer 100 mL
+ 10 mL NaOH
Volume dicatat Titrasi diulangi sampai perbedaan
pengamatan duplo tidak lebih dari 0.05
Volume HCl
mL

Erlenmeyer 100 mL
+ 10 mL NaOH + HCl

Normalitas NaOH
dihitung dengan

Normalitas Normalitas Normalitas


NaOH (A.8) NaOH HCl (A.5)
Dibandingkan
C. Analisa Cuka Komersial
Diambil
10 mL Cuka dengan pipet Erlenmeyer
Komersial 125 mL

2-3 tetes 20 mL Air


indikator pp distilat
Erlenmeyer + 10 mL
cuka komersial
Ditambahkan Ditambahkan

Larutan NaOH
(sudah distandarisasi)

Erlenmeyer + 10 mL
cuka komersial + 20 Titrasikan
mL air distilat +
indikator pp

Konsentrasi
dihitung

Konsentrasi
asam cuka
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, Zakki Rosmi dan Didik Iswadi. (2021). Praktikum Kimia Dasar. Tangerang Selatan:
Unpam Press
Sumarni, Ni Ketut. 2013. Buku Ajar Kimia Dasar. Palu. Universitas Tadulako
LAMPIRAN
Pembagian Tugas

Nama NRP Tugas


Akbar Maulana Ibrahim 5003211036 Diagram Alir B dan C
Bagas Mujaddid 5003211048 Tinjauan Pustaka Paragraf 1
Rezi Rafidan Alfizar 5009211024 Tinjauan Pustaka Paragraf 2
Ali Akbar Sanjani 5019211037 Diagram Alir A

Anda mungkin juga menyukai