Anda di halaman 1dari 31

u m K i m i a O

t i k r g
k an
r a ik
P

Ekstraksi Cair - Cair


Kelompok 4
Nama Kelompok

M. FAHEDA NADIA ELIS RESTY CHINTYA


(14) (15) (19)
Tujuan Praktikum
Mengetahui prinsip dasar metode
ekstraksi cair cair

Menentukan koefisien distribusi


2. bahan terlarut dalam dua pelarut
yang berbeda fasa
Dasar Teori Ekstraksi merupakan metode
pemisahan berdasarkan perbedaan
kelarutan senyawa-senyawa.
ekstraksi cair cair sendiri
didefinisikan sebagai pemisahan
campuran cair cair berdasarkan
perbedaan kelarutan

senyawa dengan kelarutan lebih mudah


akan terekstrak, sedangkan senyawa
yang lain akan tetap berada pada pelarut
pertama
Prinsip Kerja
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ekstraksi pada
umumnya merupakan metode
pemisahan campuran
berdasarkan kelarutan, dalam
hal ini ekstraksi cair cair juga
memiliki prinsip yang sama
Faktor-faktor pemisahan ekstraksi cair - cair
Sifat dari solut yang dipisahkan
(Keasaman, kemampuan bereaksi dan
kepolaran
pH operasional
Perbandingan volume fase air dan fase
organik
Jumlah ekstraksi yang dilakukan
Sifat pelarut yang digunakan
Alat
Bahan
1.Azam benzoate C6H5COOH
2.Larutan NaOH 0,025 N
3.Larutan NaOH 1 N
4.Larutan Hcl 5 M
5.Toluena
Skema Percobaan
Penentuan koefisien distribusi asam
benzoat dalam air toluena
membuat larutan dengan 1g asam benzoat larutan dimasukan ke corong pisah, ditambahkan
dan 50 ml toluena 100ml aquadest, dikocok selama 4 mnt dan diamkan

na
lue
l to
50m
1g azam benzoat

Pisahkan larutan, fraksi air dibagi dua kemudian masing-masing titrasilah dengan larutan
(50 mL) NaOH 0,0025 N yang telah distandarisasi
Proses ekstraksi pelarut

membuat larutan dengan 1g asam benzoat larutan dimasukan ke corong pisah, ditambahkan 25ml
aquadest, dikocok selama 4 mnt dan diamkan (diulang 4x)
dan 50 ml toluena

na
lue
l to
50m
luena
1g azam benzoat l to
25m

Pisahkan larutan, fraksi air dibagi dua kemudian masing-masing titrasilah dengan larutan
(50 mL) NaOH 0,0025 N yang telah distandarisasi

50 ml

50 ml
Isolasi Asam Benzoat

membuat larutan dengan 1g asam benzoat larutan dimasukan ke corong pisah, ditambahkan 100 ml,
dikocok selama 4 mnt dan diamkan (diulang 4x)
dan 50 ml toluena

na
lue
l to
50m
aOH
2g azam benzoat mlN
100
1N

Pisahkan larutan, fraksi NaOH


ditetesi HCl hingga mengendap sempurna
Endapan disaring, dikeringkan
kemudian di timbang

HCL
DATA PENGAMATAN
Data Pengamatan
Standarisasi NaOH 0,025 N

No. V Awal V Akhir V Titrasi

1 0 25,6 mL 25,6 mL

2 0 25,0 mL 25,0 mL

3 0 25,0 mL 25,0 mL

V rata - rata : 25,2 mL


Data Pengamatan
Penentuan koefisien distribusi Proses ekstraksi pelarut
asam benzoat dalam air-toluena (Percobaan B)
(Percobaan A)
No. V Awal V Akhir V Titrasi No. V Awal V Akhir V Titrasi

1 0 23,9 mL 23,9 mL 1 0 25,2 mL 25,2 mL

2 0 24,4 mL 24,4 mL 2 0 24,7 mL 24,7 mL

V rata - rata : 24,15 mL V rata - rata : 24,95 mL


Data Pengamatan
Isolasi asam benzoat dari pelarut toluen

Massa kertas saring = 1,606 gram


Massa kertas saring + endapan = 3,685 gram
Massa endapan = 3,685 - 1,606
= 2,079 gram

Massa penimbangan asam benzoat = 2,002 gram


DATA PERHITUNGAN

1) Perhitungan padatan H2C2O4 . 2H2O yang digunakan

2) Perhitungan konsentrasi H2C2O4 . 2H2O setelah penimbangan

3) Perhitungan standarisasi NaOH


4) Perhitungan massa asam benzoat dan Kd (Percobaan A)
5) Perhitungan massa asam benzoat dan Kd (Percobaan B)
6) Perhitungan % recovery (Percobaan C)
PEMBAHASAN
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan ekstraksi cair-cair yaitu
dengan pemisahan analit yang dituju dari zat yang tidak
diinginkan, dengan cara dilakukanya partisi dari kedua fasa gas
yang berbeda yang diakibatkan dari perbedaan kelarutan antar
senyawa.
praktikum kali ini dilakukan ekstraksi cair cair pada asam
benzoat menggunakan toluena sebagai pelarut atau solven
Pembahasan
Percobaan pertama yang dilakukan adalah penentuan KD atau koefisien distribusi
dalam air-toluena. percobaan diawali dengan pembuatan larutan yang kemudian
dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan 100ml aquades lalu dikocok
selama 4 menit, lalu didiamkan
setelah proses pendiaman akan terbentuk 2 lapisan pada larutan, hal ini dikarenakan
adanya perbedaan kelarutan dan viskositas dari masing-masing senyawa, setelah itu
analit dipisahkan dari corong pisah kemudian dilakukan titrasi, tujuan dilakukanya
proses titrasi adalah untuk mengetahui volume dari asam benzoat yang nantinya akan
digunakan untuk menghitung koefisien distribusi dari asam benzoat itu sendiri.
dari titrasi yang dilakukan, diperoleh volume asam benzoat yakni 24,15 ml, dan
setelah dilakukan perhitungan diperoleh koefisien asam benzoat pada air sebesar
0,0728g dan pada toluena sebesar 0,9272g. dan didapatkan koefisien distribusi
sebesar 0,0785
Pembahasan
percobaan kedua yaituproses ekstraksi pelarut, padapercobaan kedua garis
besar cara kerjanya hampir sama dengan percobaan pertama, bedanya pada
percobaan kedua hanya ditambahkan aquades sebesar 25ml, dengan cara
kerja yang samanamun dilakukan sebanyak 4 kali, tujuan dilakukanya 4 kali
ekstraksi adalah untuk mendapatkan hasil yang efektif.
setelah terkumpul 100 ml fraksi , fraksi tersebut dibagi menjadi 2 atau
masing masing 50ml untuk dilakukan proses titrasi, setelah proses titrasi
didapatkan distribusi asam benzoat dalam air sebesar 0,0752g 2 dan pada
toluena sebesar 0,9248g, dankoefisien distribusi sebesar 0,0813 gram
karena koefisien ditribusi kecil, maka asam benzoat lebih banyak
terdistribusi ke air daripada ke pelarut organik
Pembahasan
Perobaan yang ketiga yaitu isolasi asam benzoat dengan pelarut toluena, yaitu
dengan melarutkan asamvbenzoat pada pelarut toluena kemudian di ekstraksi
menggunakan NaOH, langkah kerja yang dilakukan sama, namun bedanya setelah
terbentuk 2 fasa di corong pisah fraksi NaOH yang letaknya dibawah dikeluarkan,
kemudia Fraksi NaOH ditetesi HCl sedikit demi sedikit , penambahan HCl disini
dilakukan agar terjadi pengendapan.
Setelah pengendapan terjadi sempurna selanjutnya dilakukan penyaringan untuk
mendapatkan endapan tersebut lalu endapan di oven guna menghilangkan air yang
terkandung didalamnya.
setelah di oven, endapan kemudian ditimbang untuk selanjutnya dihitung persen
recovery, dandidapatkan persen recovery sebesar 103,85%. menurut literatur persen
recovery yang memenuhi syarat adalah 80% hingga 110%, sehingga persen recovery
yang didapatkan telah memenuhi syarat
Reaksi yang terjadi
Ketika asam benzoat dititrasi dengan NaOH akan terjadi reaksi penggaraman
sesuai dengan persamaan reaksi :

Reaksi antara Natrium benzoat dengan HCl membentuk asam benzoat yang
tidak larut dalam air sesuai reaksi :
KESIMPULAN
Kesimpulan
Prinsip dasar ekstraksi cair - cair adalah
memisahkan komponen diantara 2 fase
pelarut yang tidak saling larut diana sebagian
komponen larut pada fase pertama dan
sebagian larut pada fase kedua.

Perubahan Koefisien distribusi (Kd) asam


benzoat dipengaruhi oleh bebrapa faktor
diantaranya faktor jumlah ekstraksi.
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan koefisien
distribusi (Kd) pada percobaan A harga Kd
lebih kecil yaitu sebesar 0,0785 gram.
Sedangkan, pada percobaan B harga Kd lebih
besar yaitu o,o813 gram.

% recovery isolasi asam benzoat dari pelarut


toluen sebesar 103,85 % yang artinya akurat
dan memenuhi syarat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai