Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA

PERCOBAAN: PEMISAHAN ASAM BENZOAT

Nama: Ni Putu Intan Paramita

Nim: 1908511008

Hari/Tanggal: Selasa/ 21 September 2021

I. Pembakuan NaOH

Asam Oksalat/C2H2O4.5H2O : 3,1735 g/L

Mr. C2H2O4.5H2O :126,07 g/mol

Konsentrasi C2H2O4: 0,1 mol/L

Hasil Titrasi C2H2O4 dengan NaOH

Ulangan Vol. C2H2O4 (mL) Vol. NaOH (mL)


1 10,0 2,4
2 10,0 2,5
3 10,0 2,6

II. Penentuan Konsentrasi Asam Benzoat


Hasil Titrasi Asam Benzoat dengan NaOH

Ulangan Vol. Asam Benzoat (mL) Vol. NaOH (mL)


1 10,0 1,7
2 10,0 1,8
3 10,0 1,6

IIIA. Penentuan % Asam Benzoat yang Terpisahkan dengan Ekstraksi Tunggal

Ulangan Vol. Asam Benzoat (mL) Vol. NaOH (mL)


1 10,0 0,6
2 10,0 0,5
3 10,0 0,4

IIIB. Penentuan % Asam Benzoat yang Terpisahkan dengan Ekstraksi Berganda

Ulangan Vol. Asam Benzoat (mL) Vol. NaOH (mL)


1 10,0 0,4
2 10,0 0,3
3 10,0 0,5

Denpasar, 21 September 2021

Pengawas,

(Dra. Emmy Sahara, M.Sc(Hons.)


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

PERCOBAAN: PEMISAHAN ASAM BENZOAT SECARA EKSTRAKSI

PELARUT

I. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip pemisahan dengan cara ekstraksi pelarut.
2. Memahami pemisahan asam benzoat dengan cara ekstraksi tunggal dan berganda.
3. Menentukan konsentrasi rata-rata asam benzoat.
4. Menentukan persentase rata-rata asam benzoat yang terpisahkan dengan ekstraksi
tunggal dan berganda.
5. Mengetahui perbandingan hasil persentase asam benzoate yang terpisahkan dengan
ekstraksi tunggal dan berganda.
II. DASAR TEORI

Ekstraksi adalah teknik pemisahan yang menyangkut pada proses pemisahan antara
dua atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa yang lain yang didasarkan pada prinsip
suatu kelarutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi peroses ekstraksi yaitu ukuran bahan
baku, pemilihan pelarut, waktu proses ekstraksi dan suhu ekstraksi (Khopkar, 1990).
Ekstraksi dibedakan menjadi dua macam yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-
cair. Ekstraksi cair-cair merupakan pemisahan jika kedua fasa merupakan zat cair yang
tidak saling bercampur, dimana pada proses ini pada suatu komponen bahan suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut (Cahyono, 1991). Syarat pemisahan yang
baik dari suatu analait yaitu kedua cairan tidak saling bercampur dan analit lebih larut
dalam pelarut pengekstrak dari pada dalam pelarut asal. Ekstraksi pelarut merupakan
teknik pemisahan dengan distribsi zat terlarut diantara dua fase cair yang tidak saling
bercampur, dimana yang akan mengakibatkan zat terlarut akan berpindah dari pelarut air
ke pelarut organik (Staf Kimia Analitik, 2021).

Zat terlarut akan tersebar pada kedua fase pelarut sehingga perbandingan konsentrasi
analit pada suhu tertentu merupakan suatu tetapan kesetimbangan berikut:

[𝑆]𝑜
𝐾𝑑 =
[𝑆]𝑎
Kd merupakan koefisien distribusi atau koefisien partisi, [S]o menyatakan konsentrasi zat
terlarut dalam fase organik serta [S]a merupakan konsentrasi zat terlarut dalam fase air
(Nernst, 1891)

III. ALAT DAN BAHAN

3.1.Alat:
1. Corong pisah
2. Buret
3. Statif dan klem buret
4. Labu erlenmeyer
5. Pipet volume
6. Bola hisap
7. Gelas beker
8. Gelas ukur
3.2.Bahan:
1. Asam benzoat 0,1 M (dalam etanol)
2. Dietilether
3. NaOH 0,1 M
4. C2H2O4
5. Indikator PP
IV. PROSEDUR KERJA
4.1. Pembakuan NaOH
Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer
lalu ditambahkan 3 tetes indikator pp. Selanjutnya campuran dititrasi dengan NaOH
sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Dihitung
molaritas NaOH sampai 4 angka dibelakang koma.
4.2. Penentuan Konsentrasi Asam Benzoat
Sebanyak 10 mL larutan asam benzoat dimasukkan ke dalam labu
erlenmeyer lalu ditambah indikator PP sebanyak 3 tetes. Selanjutnya campuran
dititrasi dengan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi
merah muda. Dihitung molaritas asam benzoat sampai 4 angka dibelakang koma.
4.3. Penentuan persentase asam benzoate yang terpisahkan dengan ekstraksi
tunggal
Sebanyak 10 mL asam benzoat dimasukkan ke dalam corong pisah lalu
ditambahkan 10 mL dietileter dan dikocok sampai terjadi pemisahan. Dipisahkan
lapisan organik dan ditampung dalam gelas beker 50 mL. Setelah itu, dimasukkan
lapisan air ke dalam labu erlenmeyer dan ditambahkan 2 tetes indikator PP dan
dititrasi dengan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi
merah muda. Dihitung % asam benzoat yang terekstraksi.
4.4. Penentuan persentase asam benzoat yang terpisahkan dengan ekstraksi
berganda
Sebanyak 10 mL asam benzoat dimasukkan ke dalam corong pisah lalu
ditambahkan 5 mL dietileter dan dikocok hingga terjadi pemisahakn. Dipisahkan
lapisan organik dan ditampung dalam gelas beker 50 mL. Selanjutnya dimasukkan
kembali 5 mL larutan dietileter ke dalam corong pisah dan dikocok hingga terjadi
pemisahan. Setelah itu, digabungkan lapisan organik pemisahan pertama dan
pemishan kedua. Lapisan air dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer lalu
ditambahakan 2 tetes indikator pp dan dititrasi menggunakan NaOH sampai terjadi
perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Dihitung % asam
benzoat yang terekstraksi.
V. DATA PERCOBAAN
5.1. Tabel Hasil Titrasi C2H2O4 dengan NaOH
Ulangan Volume C2H2O4 (mL) Volume NaOH (mL)
1 10,0 2,4
2 10,0 2,5
3 10,0 2,6
5.2.Tabel Hasil Titrasi Asam Benzoat dengan NaOH
Ulangan Volume C2H2O4 (mL) Volume NaOH (mL)
1 10,0 1,7
2 10,0 1,8
3 10,0 1,6

5.3.Tabel Data Pengamatan Penentuan % Asam Benzoate yang Terpisahkan


dengan Ekstraksi Tunggal
Ulangan Volume C2H2O4 (mL) Volume NaOH (mL)
1 10,0 0,6
2 10,0 0,5
3 10,0 0,4

5.4. Tabel Data Pengamatan Penentuan % Asam Benzoate yang Terpisahkan


dengan Ekstraksi Berganda
Ulangan Volume C2H2O4 (mL) Volume NaOH (mL)
1 10,0 0,4
2 10,0 0,3
3 10,0 0,5

VI. PERHITUNGAN
5.1.Pembakuan NaOH
5.2.Penenuan Konsentrasi Asam Benzoate
5.3.Penentuan % Asam Benzoate yang Terpisahkan dengan Ekstraksi Tunggal
5.4.Penentuan % Asam Benzoa yang Terspisahkan dengan Ekstraksi Berganda
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstraksi adalah teknik pemisahan yang menyangkut pada proses pemisahan
antara dua atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa yang lain yang didasarkan
pada prinsip suatu kelarutan
2. Pemisahan dengan cara ekstraksi tunggal dilakukan dengan cara penambahan
pelarut dilakukan sekali saja sedangkan ekstraksi berganda, penambahan pelarut
dilakukan secara bertahap sebanyak dua kali penambahan.
3. Konsentrasi rata-rata asam benzoat yang diperoleh pada percobaan ini yaitu
sebesar 0,0341 mol/L dengan simpangan rata-rata sebesar 0,0013 mol/L
4. Persentase rata-rata asam benzoat yang terpisahkan dengan ekstraksi tunggal
yaitu sebesar 70,55% dengan simpangan rata-rata sebesar 3,91%, sedangkan
pada ekstraksi berganda persentase rata-rata asam benzoat yang didapatkan yaitu
76,44% dengan simpangan rata-rata sebesar 3,93%.
5. Berdasarkan persentase yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa pemisahan
dengan menggunakan ekstraksi berganda menghasilkan persentase yang lebih
besar dibandingkan dengan ekstraksi tunggal.
IX. REFERENSI
Cahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik.
UNDIP Press. Semarang
Khopkar, S. W. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta
Staf Kimia Analitik. 2021. Modul Praktikum Metode Pemisahan. Laboratorium Kimia
Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana. Badung

Anda mungkin juga menyukai