Contohnya
Jurnal nasional yang dikelola dan diterbitkan telah menjadi salah satu elemen penting untuk
mengukur kemajuan suatu institusi atau lembaga di Indonesia. Melalui pengukuran kuantitas
dan kuantitas terbitan jurnal, institusi pengelola jurnal akan dianggap produktif, mumpuni,
maju atau tidak. Kemenristekdikti sebagai lembaga pemberi akreditasi jurnal skala nasional
memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat kemajuan institusi tersebut.
Jurnal nasional di sini diartikan sebagai publikasi ilmiah berkala berupa kumpulan artikel
dalam format jurnal yang sifatnya nasional. Jurnal merupakan salah satu dari beberapa jenis
karya ilmiah yang kini dijadikan indikator dalam penilaian kualitas suatu lembaga.
Pada umumya, institusi di Indonesia yang mengelola dan menerbitkan jurnal nasional adalah
lembaga terkait penelitian dan perguruan tinggi. Beberapa kementerian dan yayasan juga
memproduksi jurnal dengan kualitas yang bervariasi.
Pengertian jurnal nasional oleh lembaga pemerintah sering diidentikkan dengan majalah
ilmiah. Majalah ilmiah berbeda dengan majalah populer yang sifatnya komersil. Majalah
ilmiah dapat dikatakan sebagai jurnal jika memenuhi beberapa kriteria standar yang telah
ditentukan oleh lembaga yang berwenang.
Makin pentingnya peran jurnal sebagai tolok ukur kemajuan suatu institusi memantik makin
meriahnya insisiasi pengelolaan jurnal yang dicetus oleh beberapa lembaga di Indonesia.
Namun tentu saja, langkah yang ditempuh untuk menerbitkan jurnal nasional tidak sederhana.
Beberapa kriteria musti dipenuhi.
Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
1. Memiliki ISSN;
2. Memiliki terbitan versi online;
3. Bertujuan menampung atau mengomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan/atau
konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;
4. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin
keilmuan yang relevan;
5. Diterbitkan oleh Penerbit/Badan Ilmiah/Organisasi Profesi/Organisasi
Keilmuan/Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya;
6. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris dengan
abstrak dalam Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris;
7. Mempunyai karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang
berbeda;
8. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan
berasal dari miimal dua institusi yang berbeda; dan
9. Dikelola secara profesional: ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk penulisan,
identitas jurnal, dan lain-lain.
Dari keseluruhan kriterita yang disebutkan di atas, kita secara cepat dapat membedakan apa
yang dimaksud dengan jurnal atau majalah ilmiah dengan publikasi ilmiah lainnya. Saat ini,
tak sedikit lembaga skala nasional berinisiatif untuk menerbitkan jurnal sendiri. Secara
administratif barangkali dapat dipenuhi, namun untuk menjaga konsistensi publikasi jurnal
diperlukan upaya yang serius.
Institusi yang mau merintis jurnal nasional sejak awal harus memikirkan tentang jaringan
guna menjaga konsistensi publikasi jurnal, seperti penulis, reviewer, dan juga tentunya
pembaca yang kesemuanya berasal dari luar institusi tersebut.
Beberapa insitusi telah menerbitkan jurnal berkualitas, bahkan ada yang skalanya
internasional. Pembaca bisa menjadikan institusi-intitusi tersebut sebagai rujukan. Berikut ini
saya akan paparkan beberapa contoh jurnal nasional beserta insitusi pengelola atau
penerbitnya sebagai bahan referensi saja.
Daftar contoh jurnal nasional yang disebutkan di atas tentu saja hanya segelintir dari ratusan
jurnal nasional yang ada. Contoh jurnal yang disebutkan di atas telah terakreditasi secara
nasional oleh Kemenristekdikti.