MODUL PERKULIAHAN
W612100030
Psikologi Klinis
Psikoterapi Pendekatan
Cognitive Behavioral
Abstrak Sub-CPMK 8
09
Nama Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psik
Fakultas Psikologi Psikologi
Latar Belakang
Pada bagian ini kita akan mengeksplorasi Psikoterapi atau intervensi klinis dengan
pendekatan cognitive-behavioral beserta contoh-contohnya. Behavior therapy
adalah penerapan klinis dari prinsip behavioral yang sudah terbentuk landasan
teoritis nya sejak ratusan tahun yang lalu. Tujuan dari terapi perilaku
Tujuan utama dari terapi perilaku adalah untuk melihat perubahan perilaku yang
dapat diobservasi.
Bagian Isi
BEHAVIORAL THERAPY
Psikologi behavioristik erat kaitannya dengan mengontrol dan memanipulasi
perilaku dengan pemberian reinforcement agar seseorang bertindak sesuai
dengan harapan dan pemberian hukuman ketika perilaku yang tidak diharapkan
muncul. Kerap kali dikatakan tidak “hangat” karena manusia dianggap seperti
mesin, namun streotipe seperti ini salah.
Terapi perilaku menekankan bahwa ilmu dari perilaku manusia baik itu
normal maupun Abnormal seharusnya bersifat ilmiah. Misalkan seorang psikolog
klinis sebaiknya memperlakukan klien dengan metode yang dapat dievaluasi
secara ilmiah. Teori yang berdasarkan pada treatment dari perilaku bermassa
salah harus dinyatakan sebagai hipotesis yang dapat diuji. Selain itu dalam proses
pengumpulan data biasanya menggunakan data-data dari kliennya sebagai dasar
dari pengukuran dan evaluasi selama terapi.
Dalam psikoterapi dengan pendekatan behavioral penting bagi terapis atau
psikologi dalam menetapkan perilaku-perilaku yang bermasalah. Tidak seperti
pendekatan lainnya yang menekankan atau menggali lebih dalam penyebab atau
latar belakang munculnya perilaku perilaku bermasalah tersebut, dengan
pendekatan behavioral perilakunya adalah masalahnya. Dengan kata lain
pendekatan ini tidak berusaha menggali hal-hal selain perilaku yang dimunculkan.
Classical Conditioning
Classical conditioning adalah jenis dari conditioning yang sangat klasik diawali dari
studi mengenai anjing Pavlov. Tipe ini menekankan pada sifat belajar yang pasif di
mana subjek tidak memerlukan banyak hal untuk dikondisikan selain harus kondisi
sadar dan terbangun.
Operant conditioning
Muncul ketika organisme memanipulasi lingkungan, memahami konsekuensi dari
perilaku dan mempertimbangkan konsekuensi tersebut sebagai bagian dari
pengambilan keputusan terhadap perilaku yang akan muncul kelak. Secara
sederhana prinsip dasar dari operan adalah perilaku berfungsi bergantung pada
konsekuensinya. Berbeda dengan classical conditioning yang bersifat pasif,
operan kondisioning bersifat aktif karena organisme atau subjek harus mengambil
aksi dari tindakannya.
• Asumsi bahwa kognisi, emosi dan perilaku saling berinteraksi dan memiliki
hubungan resiprokal.
• “people are disturbed not by events, but by the view which they take of
them”
• Juga dari teori Adler bahwa reaksi emosi dan gaya hidup diasosiasikan dari
belief dasar dan dengan begitu terbentuklah kognisi
Kerangka ABCD
Contoh:
• Mendiskriminasi mana yang self defeating, mana yang self helping (rational
belief
Daftar Pustaka
Corey,Gerald. (2009). Theory a Practice of Conseling dan Psychotherapy. Eight
Edition. USA.: Thomson Highter Education.
Plante, Thomas G. (2005) Contemporary Clinical Psychology 2nd Edition. USA: John Wiley
& Sons, Inc