Anda di halaman 1dari 14

TANGGA POTENSIAL

Bentuk yang paling sederhana dari persamaan Schrodinger adalah persamaan untuk partikel
bebas atau partikel di dalam potensial yang konstan, V (x) = C = konstanta. Pada potensial ini tidak ada
gaya yang bekerja pada partikel karena F = −dV/dx = 0. Nilai konstanta potensial C dapat dipilih berapa
saja dan tidak akan mengubah solusi persamaan Schrodinger. Di samping itu pula kita dapat menaikkan
atau menurunkan nilai potensial C dengan mengubah nilai potensial referensinya V o . Agar analisis bisa
lebih mudah, kita akan menggunakan potensial V (x) = 0 tanpa ada pengaruh pada solusinya.
Operator Hamiltonian untuk partikel bebas dalam ruang satu dimensi adalah

3.1
Persamaan Schrodinger yang tidak bergantung waktu atau independen terhadap waktu yaitu

3.2
Ingat bahwa fungsi gelombang ψ (x, t) yaitu

3.3
untuk sistem berada pada tingkatan energi E yang stasioner.
Persamaan (3.2) ini dapat disederhanakan menjadi persamaan diferensial biasa orde dua,

3.4

3.5

Dimana
Persamaan (3.5) sering ditemukan ketika kita membahas osilator harmonik sederhana. Solusi persamaan
(3.5) berbentuk,

3.6
Atau

3.7
Solusi persamaan (3.5) terdiri dari dua bagian, bagian pertama dengan fungsi e+ikx merupakan bagian
fungsi gelombang yang merambat ke arah sumbu +x positif dan bagian kedua e­ikx merupakan
gelombang yang merambat ke arah sumbu −x negatif. Supaya lebih sederhana, kita menganggap bahwa
partikel bergerak ke arah sumbu +x positif, maka nilai koefisien B = 0,

3.8
Sehingga fungsi gelombang yang tergantung pada waktu menjadi
3.9
Dimana, adalah frekuensi angular. Sebuah ilustrasi gelombang yang bergerak ke arah positif
dan negatif x ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1: Ilustrasi penjalaran fungsi gelombang ke arah positive dan negatif sumbu x
A. Potensial Tangga
Fungsi potensial yang diberikan oleh persamaan (3.10) dan diperlihatkan pada Gambar 3.2 dinamakan
potensial tangga. Fungsi gelombang dalam penjalarannya mengalami perubahan potensial pada posisi x =
0. Hal ini mirip dengan penjalaran cahaya yang melalui medium yang berbeda. Karena adanya perubahan
medium akan terjadi pembiasan dan pemantulan cahaya. Hal yang sama juga terjadi untuk fungsi
gelombang yang melalui perubahan-perubahan potensial.

3.10

Gambar 3.2: Pembagian daerah solusi untuk potensial tangga menjadi dua: daerah x < 0 dan x > 0.

Agar tidak membingungkan, kita akan menggunakan nilai potensial V o > 0 yang positif. Ada tiga kasus
yang perlu kita pahami: (a) energi partikel lebih kecil dari V o atau E < V o , (b) energi partikel lebih
besar dari V o atau E > V o dan energi lebih kecil dari nol atau E < 0. Penyelesaian persamaan
Schrodinger dengan potensial tangga dilakukan dengan cara:
a. membagi solusinya menjadi dua bagian yaitu solusi untuk daerah I (x < 0) dan II (x > 0) (lihat
Gambar 3.10),
b. dua solusi ini nantinya kemudian disesuaikan sehingga memenuhi sifat kontinuitas fungsi
gelombang dan turunan fungsi gelombang. Persamaan Schrodinger pada dua daerah I dan II
sebagai berikut:

3.11

3.12
Persamaan-persamaan ini kemudian disederhanakan menjadi,

3.13

3.14
Menggunakan dan kita memperoleh,

3.15

3.16
Solusi dua persamaan ini berbentuk,

3.17

3.18
Koefisien A, B, C dan D akan disesuaikan sehingga fungsi gelombang memenuhi sifat kontinuitas. Mari
kita perhatikan solusi pada daerah I, fungsi ψ I terdiri dari dua fungsi gelombang yang menjalar ke arah
+x (fungsi eikI x dan ke arah −x (fungsi e­ikI x ). Begitu pula untuk solusi untuk daerah II. Kita asumsikan
pada masalah ini situasi di mana partikel awalnya bergerak ke arah +x dan kemudian mengalami refleksi
dan transmisi yang diakibatkan oleh perubahan potensial. Dengan asumsi ini, pada daerah II hanya ada
fungsi gelombang transmisi, sehingga koefisien D = 0. Persamaan (3.17) dan (3.18) menjadi

3.19

3.20
Kondisi kontinuitas pada posisi (x = 0) untuk solusi pada daerah I dan II adalah

3.21

3.22
Dengan cara substitusi atau eliminasi, kita memperoleh

3.23
Untuk menyederhanakan solusi kita menggunakan koefisien fungsi gelombang yang menjalar ke arah +x
pada daerah I adalah A = 1. Solusi akhirnya adalah

3.24

Dengan dan
Mari kita perhatikan tiga kasus yang disebutkan sebelumnya yang tergantung pada nilai energi partikel E.
1. Kasus energi lebih besar dari V 0 atau E > V 0
k I dan k II bernilai riil. Solusi kasus ini diberikan oleh persamaan (3.24). Rapat arus probabilitasnya
adalah

3.25
2. Kasus 0 < E < V 0
Pada kasus ini kII = iα bernilai imaginer karena E − V0 bernilai negatif. Sehingga solusinya menjadi

3.26
Kita dapat lihat bahwa tidak ada fungsi gelombang yang ditransmisikan.
3. Kasus E < 0
Untuk kasus ini k I = iβ dan k II = iα adalah bernilai imaginer sehingga pada fungsi gelombangnya
terdapat bagian e­βx untuk daerah x < 0. Ini menyebabkan ψ → ∞ jika x → −∞. Solusi ini tidak sesuai
dengan sifat fungsi square integrable. Jika umpama solusinya berbentuk

3.27
Tetapi solusi ini tidak memenuhi sifat kontinuitas. Jadi tidak ada solusi yang sesuai. Hal ini sesuai
ekspektasi secara klasik bahwa E < 0 tidak bisa diakses.
B. Potensial Penghalang Persegi
Fungsi potensial yang menarik dan penting untuk dikaji adalah sebuah potensial penghalang berbentuk
persegi yang diberikan oleh persamaan (3.28) dan juga ditunjukkan pada Gambar 3.3.

3.28

Gambar 3.3: Fungsi potensial penghalang

Nilai potensial V o > 0 selalu positif. Pada bagian ini hanya kasus partikel yang mempunyai energi 0 < E
< V o yang akan ditinjau. Kasus partikel dengan E > V o dapat dipelajari setelah kasus 0 < E < V o
dipahami. Penyelesaian persamaan Schrodinger dengan potensial penghalang, seperti solusi untuk
potensial tangga, dilakukan dengan (a) membagi daerah solusi menjadi tiga yaitu daerah I (x < 0), II (0 ≤
x ≤ a) dan III (x > a) (lihat Gambar 3.3) dan (b) kemudian solusi untuk masing masing daerah nantinya
akan disesuaikan sehingga memenuhi sifat kontinuitas fungsi gelombang dan turunannya. Mengikuti
proses penyelesaian sebelumnya, persamaan Schrodinger pada tiga daerah I, II dan III sebagai berikut:

3.29

3.30
Persamaan-persamaan ini kemudian kita sederhanakan menjadi,

3.31

3.32

Menggunakan

3.33
3.34
Solusi dua persamaan ini berbentuk:

3.35

3.36

3.37
Mari kita perhatikan solusi pada daerah I, fungsi ψ I terdiri dari dua fungsi gelombang yang menjalar ke
arah +x (fungsi eikI x dan ke arah −x (fungsi e­ikI x ). Kita asumsikan pada masalah ini situasi partikel
awalnya bergerak ke arah +x dan kemudian mengalami refleksi dan transmisi. Pada daerah III, hanya ada
fungsi gelombang transmisi, sehingga koefisien B′ = 0. Persamaan (3.35) - (3.37) menjadi

Kondisi kontinyuitas pada posisi (x = 0) untuk solusi pada daerah (I dan II) dan posisi (x = a) untuk solusi
pada daerah II dan III adalah

yang menghasilkan persamaan untuk koefisien-koefisien solusi yaitu


Eliminasi C,

Eliminasi A′,

Substitusi D,
Dan substitusi kembali diperoleh koefisien A′,

Dan

[Rumus A’ B C dan D perlu disederhanakan] Setelah disederhanakan kita mendapatkan

Koefisien refleksi dan transmisi


C. Sumur Potensial Persegi Tak Berhingga
Fungsi gelombang yang banyak digunakan dihasilkan dari persamaan Schrodinger untuk sebuah partikel
berada pada sebuah sumur potensial persegi yang tak berhingga. Fungsi potensial untuk sistem ini adalah

Bentuk fungsi potensial persegi tak berhingga ditunjukkan pada Gambar dibawah ini,

Pada daerah yang memiliki potensial tinggi ∞, fungsi gelombangnya haruslah sama dengan nol atau ψ(x)
= 0 untuk x < 0 dan x > a. Ini berarti partikel tidak berada di daerah ini. Hal ini dapat dimengerti dari
persamaan Schr¨odinger yang memiliki bagian V (x)ψ(x). Agar bagian persamaan inimempunyai nilai
(bukan tak terhingga) untuk nilai V(x) = ∞ maka satu-satunya cara adalah dengan membuat ψ(x) = 0. Hal
ini juga dapat dimengerti dengan mempertimbangkan solusi persamaan Schr¨odinger untuk potensial

tangga (persamaan (6.27) yang memiliki sebuah faktor e−αx di mana Jika nilai

V0 → ∞ maka nilai α → ∞ yang menunjukkan nilai fungsi gelombang ψ(x) ∝ e−∞ = 0 di daerah tersebut.
Di samping itu pula, pada perbatasan dua daerah, karena sifat kontinyuitas fungsi gelombang, kita juga
harus mempunyai fungsi gelombang yang bernilai nol pada posisi batasnya. Jadi solusi persamaan
Schr¨odinger harus memenuhi syarat batas yaitu ψ(0) = 0 dan ψ(a) = 0.

Pada daerah 0 ≤ x ≤ a, partikel dapat bebas bergerak. Persamaan Schr¨odinger yang akan diselesaikan
untuk mendapatkan nilai eigen atau tingkat energi adalah

Atau
Solusi persamaan diferensial ini berbentuk,

Atau

Kita akan menggunakan solusi yang dibentuk dengan fungsi sinus dan cosinus. Koefisien A dan B
ditentukan menggunakan syarat batas pada posisi x = 0 dan x = a, ψ(x = 0) = 0 dan ψ(x = a) = 0. Dengan
menggunakan dua syarat batas, kita memperoleh,

Kita perhatikan bahwa untuk syarat batas yang kedua, persamaan (6.65) menyatakan bahwa supaya
solusinya tidak trivial (A = 0) maka sin(ka) = 0. Ini menyatakan bahwa tidak semua nilai k bisa menjadi
solusi sin(ka) = 0. Atau dengan kata lain solusi persamaan Schr¨odinger mempunyai tingkatan energi
yang diskrit. Nilai k yang memenuhi sin(ka) = 0 jika ka adalah kelipatan π. Jadi ka = nπ. Nilai energi E
yang menjadi solusinya adalah

Atau

Nilai koefisien A diperoleh dengan ketentuan bahwa total probabilitas seluruh ruang adalah 1 atau
ternormalisasi, kita memperoleh,

Agar lebih mudah, kita mengganti variabel dengan dan dθ = (π /a) dx  

Sehingga koefisien normalisasi adalah


Persamaan gelombang yang dihasikan setelah dinormalisasi adalah

Kumpulan fungsi-fungsi solusi persamaan Schr¨odinger {ψn} merupakan kumpulan fungsi gelombang
yang ortogonal, ternormalisasi, dan komplit. Sifat orthogonal berarti bahwa

Orthogonalitas dari ψn(x) dibuktikan sebagai berikut.

Menggunakan substitusi variabel

Karena kumpulan fungsi {ψn(x)} adalah komplit maka fungsi apa saja f(x) dapat direpresentasikan
dengan fungsi-fungsi tersebut.

dan koefisien ekspansi diperoleh dengan

Ini sesuai dengan ekspansi Fourier atau deret Fourier untuk interval interval [0,a].
D. Sumur Potensial Persegi Berhingga
Pertimbangkan sebuah partikel dalam sumur potensial yang berhingga, dengan potensial yaitu
Untuk ruang satu dimensi, persamaan Schr¨odinger yang tidak bergantung waktu diberikan oleh,

Untuk potensial Pers. (6.76), persamaan Schr¨ dinger menjadi bentuk yang berbeda untuk tiga daerah (I,
II dan III).
Untuk daerah I dan III:

Untuk daerah II:

Persamaan-persamaan ini kemudian kita sederhanakan menjadi, Untuk daerah I dan III:

Untuk daerah II:

Untuk daerah I dan III:

Untuk daerah II:


Solusi persamaan diferensial pada tiga daerah ini adalah

karena K I = K III .
Pertimbangkan solusi pada daerah x < 0, syarat umum untuk fungsi gelombang adalah mempunyai sifat
”square integrable”. Artinya fungsi gelombang harus menuju nilai nol pada x yang besar. Atau ψ(x) → 0
untuk x → Å}∞. Dengan kondisi ini, fungsi gelombang ψI(x) harus menuju nol jika x → −∞, ini bisa
diperoleh jika nilai A = 0. Jadi ψ I = B eK I x . Kondisi ini juga harus dipenuhi oleh fungsi gelombang ψ III
untuk daerah x > a. Fungsi gelombang yang sesuai adalah jika B′ = 0, sehingga ψ III = A′ e­K I x .
Kondisi batas antara daerah (I dan II) dan (II dan III) adalah
Eliminasi A′,

Supaya mempunyai solusi non-trivial, maka,

Anda mungkin juga menyukai