Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Indomarco Prismatama Palembang yang

berlokasi di Jalan Pangeran ayin No.326, Suka maju, Kec. Sako, Kota Palembang,

Sumatera Selatan 30961.

3.1.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan, dimulai dari bulan Maret
2021 sampai bulan juli 2021 Tabel 3.1

Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun 2021

Mei Juni Juli Agustus September

1 Tahap
Persiapan

2 Tahap
Pengumpulan
Data

3 Tahap
Pengelohan
Data

4 Tahap
Penulisan

5 Tahap
Penggandaan

51
52

3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Dalam melaksanakanpenelitian yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas dalam proposal ini maka data yang digunakan:

1. Data Primer

Data ini dikumpulkan dengan cara wawancara langsung dan

observasi langsung ke objek penelitian dengan mencatat secara

sistematis segala data yang dibutuhkan.

2. Data Sukender

Data ini dikumpulkan dengan cara mempelajari masalah yang

berhubungan dengan objek yang ditelitidan bersumber dari buku

pendoman yang disusun oleh para ahli yang berhubungan dengan

masalah yang sedang di teliti.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut sebagai

berikut:

1. Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian dengan mengamati, mendengar dan

mencatat data-data informasi yang dibutuhkan

2. Wawancara
53

Penelitian dengan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan

pelatihan, pengalaman kerja dan kompensasi terhadap kinerja

karyawan

3. Kuesioner

Penulis menggunakan kuesioner dan menyusun pernyataan dan

responden hanya memilih salah satu jawaban dari alternatif yang

tersedia.

Tabel 3.2
Skala Likert Pengukuran
No Jawaban Nilai

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2013:168)

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:148) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT. Indomarco Prismatama

Palembang.
54

Tabel 3.3
Jumlah Populasi Karyawan
PT. Indomarco Prismata Palembang
NO Bagian Karyawan Jumlah
Karyawan

1 Manager 7

2 Supervisor 6

3 Officer 6

4 Koordinator 16

5 Helper 81

Total 118

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Makna dari sampel yang diambil

dapat mewakili bagi populasi tersebut. Untuk sampel yang diambil dalam penelitian

ini menggunakan metode sensus yang berarti semua populasi didaftar untuk

menjadi sampel, dengan demikian maka yang menjadi sampel adalah semua

karyawan di PT. Indomarco Prismata Palembang yang berjumlah sebanyak 55

orang.

Ataupun bagian kecil dan anggota populasi yang diambil menurut prosedur

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Peneliti mengambil sampel dengan

menggunakan metode slovin, untuk lebih jelas rumus slovin yang dikemukakan

oleh Husein Umar (2013).


55

𝑁
n=
1+𝑁𝑒 2

Dimana:

N :Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolerin

Dalam rumus Solvin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = (10%) untuk populasi dalam jumlah besar.

Nilai e = (20%) untuk populasi jumlah kecil.

118
n=
1+118(0,1)2

118
n=
2,18

n = 54,72 maka dibulatkan menjadi 55 responden

3.3.3 Sampling

Menurut Sugiyono (2013:149), metode yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah metode jenuh sampel jenuh atau sampel sensus, dimana seluruh

anggota populasi dijadikan samle karena jumlah populasi relatif kecil, berjumlah

55 orang atau jumlah penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang sangat kecil.

3.4 Rancangan Penelitian

Untuk mempermudah proses penelitian maka diperlukan rancangan-

rancangan penelitian, terhadap variabel-variabel yang berhubungan sebagai bahan

pendukung dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu
56

pendekatan ilmu manajmen sumber daya manusia, pengaruh antara 3 (tiga) variabel

bebas (independet) Pelatihan (X1), Promosi Jabatan (X2), Pengembangan Karir

(X3) dan Variabel terikat (dependent) kinerja karyawan (Y).

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) variabel adalah sekumpulan atau satu data yang

nilainya bervariasi (variabel) harus dapat dijelaskan secara konseptual oleh

sejumlah teori ilmiah agar dapat dikatakan sebagai variabel ilmiah. Variabel

penelitian terdiri dari:

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel independent adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel dependent Sugiiyono (2013). Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu Pelatihan (X1), Promosi

Jabatan (X2) dan Pengembangan karir (X3)

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas,

Sugiyono (2013). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

Kinerja Karyawan(Y).

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2013:59)definisi operasional variabel adalah segala

sesuatu yang menjadi objek pengamatan atau penelitian yang berdasarkan atas sifat
57

atau sesuatu yang didefinisikan, diamati atau di observasi, yang mana kesemuanya

dapat dilihat didalam tabel operasionall variabel.

Tabel 3.4

Operasional Variabel

Variabe Definisi Dimensi Indikator Pern


l yata
an
Pelatiha Menurut Yusuf 1. Instruktur 1.Pendidikan 1
n (X1) (2015:142) pelatihan 2.Penguasaan 2
adalah setiap usaha 2. Peserta materi 3
3.Semangat
untuk memperbaiki 3. Materi 4
mengikuti
kinerja pekerjaan pelatihan 5
pada suatu pekerjaan 4. Metode 4.Seleksi 6
tertentu yang sedang 5.Sesuai Tujuan 7
5. Tujuan
menjadi tanggung 6.Sesuai 8
jawabnya atau satu komponen 9
pekerjaan yang ada peserta 10
7.Penetapan
kaitannya dengan
sasaran
pekerjaannya. 8.Pensosialisasian
tujuan
9.Memiliki sasaran
yang jelas
10.Meningkatkan
keterampilan
Promosi Promosi jabatan 1. Kualitas Loyalitas, 1
Jabatan adalah perpindaah kerja kejujuran, 2
(X2) tanggung jawab 3
Yang memperbesar dan prestasi kerja 4
wewenang dan
tanggung jawab
karyawan ke jabatan Pengalaman, 5
yang lebih tinggi di tingkat 6
dalam suatu 2. Kuantitas
pendidikan, 7
organisasi sehingga kerja
kepadaian 8
kewajiban, hak, bergaul, inisiatif,
status dan dan kreatif
58

penghasilan semakin
besar

Pengem Menurt Siagian 1. Prestasi 1. Karyawan 1


bangan (2015:68) kerja memiliki
Karir pengembangan karir 2. Pengenalan kinerja yang
pihak lain optimal
(X3) adalah perubahan-
3. Jaringan 2. Atasan dapat
perubahan pribadi kerja mempromosika 2
yang dilakukan 4. Pengundura n setiap
seseorang untuk n diri karyawan
mencapai suatu 5. Kesetiaan berprestasi
rencana karir. terhadap 3. Memiliki
organisasi hubungan baik
6. Pembimbin dengan pihak
3
g dan lain diluar
sponsor perusahaan
7. Bawahan 4. Terbatasanya
yang kesempatan
mempunyai untuk 4
peranan mengembangk
kunci an karir dalam
perusahaan
5. Karyawan
merasa nyaman
untuk bekerja
dalam waktu
yang lama 5-6
6. Memanfaatkan
berbagai saran
yang diberikan
oleh pembing
dan sponsor
7. Mendukung 7-8
atasan yang
akan
mengembangk
an karirnya
9-10
59

Kinerja Menurut Wibowo 1.Efektifitas 1.Tujuan 1


Karyaw (2016:7) kinerja 2.Standar 2
an (Y) adalah tentang 2.Tanggung 3.Umpan balik 3
melakukan jawab 4.Alat atau sarana 4
pekerjaan dan hasil 3.Disiplin 5.Kompetensi 5
yang dicapai dari 6.Motif 6
pekerjaan tersebut. 4.Inisiatif 7.Peluang 7

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Sukmadinata (2010:230) instrumen penelitian adalah berupa tes

yang bersifat mengukur, karena berisi tentang pertanyaan dan pernyataan yang

alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar salah maupun skala

jawaban.

Instrumen yang berisi jawaban skala, berupa pertanyaan atau pernyataan

yang jawabannya berbentuk skala deskriptif atau pun skala garis. Dalam penelitian

ini, pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk variabel Pelatihan, Pengalaman

kerja dan Kompensasi yaitu skala pengukuran instrumen dengan menggunakan

skala Likert. Ada 2 (dua) jenis instrumen penilaian yang digunakan penulis dengan

menggunakan metode uji validasi dan uji reabilitas yaitu:

3.6.1 Uji Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas merupakan uji yang dilakukan terhadap

instrumen penelitian. Kedua uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap

instrumen penelitian layak untuk dipakai untuk penelitian. Instrumen paada

penelitian ini adalah menggunakan kuesioner


60

3.6.2 Uji validitas

Uji validitas menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan

di ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes

tersebut semakin mengenai pada sasarannya atau semakin menunjukan apa yang

seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai faliditas tinggi apabila tes

tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan

makna dan tujuan diadakan test tersebut.

Jika penelitian menggunakan kuesioner didalam pengumpulan data maka

item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus

mengukur apa yang menjadi tulisan peneliti. Salah satu cara untuk menghitung

validitasi alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality).

Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat untuk setiap jenis test. Daya

pembeda item dalam penelitian ini dilakukan dengan cara korelasi item-total,

mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor masing-masing

variabel.

Oleh karena itu, penulis menguji tingkat validitas kuesioner yang

disebarkan kepada para responden. Hasil uji validitas dengan bantuan program

SPSS. Menurut Willy Abdilah (2015:71) validitas adalah keilmiahan suatu

penelitian, validitas menunjukan sejauh mana alat dapat mengukur sesuatu yang

ingin diukur, jika peneliti kuesioner dalam pengumpulan data, kuesioner yang telah

disusun harus dapat mengukur apa yang ingin diukur. Mengukur validitas dapat

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total

skor konstruk atau variabel Ghozali (2013). Uji signifikan dilakukan dengan
61

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df)=n-2 dengan

alpha sebesar 5% atau 0,05.

3.6.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu Ghozali (2013). Dalam pengujian ini peneliti mengukur

reliabelnya suatu variabel dengan cara melihat cronbach alpha dengan signifikasi

yang digunakan lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan cronbach alpha>0,60 Ghozali (2013). Untuk mengetahui

kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan uji reliabilitas kuesioner dengan

bantuan komputer program SPSS.

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

berdistrubusi normal atau tidak. Uji Normalitas diperlukan karena untuk melakukan

pengujian-pengujian variabel lainnya dengan menasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid dan statistik parametik tidak dapat digunakan ( Imam Ghozali 2013:10).
62

a. jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau

grafik histogramnya menunjukan distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk mengujia apakah dalam model regresi ditentukan

adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pada model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas/variabel independent. Jika

variabel bebas saling berkorelasi, maka veriabel ini tidak orthogonal. Variabel

ortoghonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama

dengan nol ( Imam Ghozali 2013:91).

a. Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90 maka hal ini merupakan

adanya multikolinieritas

b. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF<10 maka tingkat

kolinieritasnya masih dapat di toleransi

c. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati

0 menunjukan adanya multikolinieritas

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke


63

pengamatan lain. jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

berbeda maka disebut Heteroskedastisitas ( Imam Ghozali 2013:105). Asas

pengambilan keputusan uji Heteroskedastisitas:

a. Jika pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu

teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi Heteroskedastisitas

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis stastistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

analisis regresi berganda dengan program SPSS. Analisis regresi berguna untuk

menghitung besarnya pengaruh secara kuanitatif dari suatu perubahan kejadian

(variabel X) terhadap kejadian lainnya (Variabel Y). Dalam penelitian ini, analisis

regresi berganda berperan sebagai teknik stastistik yang digunakan untuk menguji

ada tidaknya pengaruh Pelatihan, Pengalaman kerja, dan Kompensasi terhadap

kinerja karyawan pada PT.Indomarco Prismatama Palembang

Analisis regresi linear berganda menggunakan rumus

persamaan regresi berganda yaitu:

Y = 𝒂 + b 1 X1+ b2X2 +b3 X3 + e


Dimana:
64

Y = Kinerja karyawan
X1 = Variabel pelatihan
X2 = Variabel Promosi Jabatan
X3 = Variabel Pengembangan karir
𝑎 = Nilai konstanta
b1b2b3 = Koefisien regresi variabel X1 X2X3 (berapa besar
pengaruh)
e = Faktor-faktor lain (merupakan bentuk variabel lainnya
yang tidak diteliti oleh penelitian

Teknik analisis ini digunakan sesuai model diatas adalah regresi berganda

dimana nilai dari variabel dependent (kinerja karyawan) dapat diperoleh hasil

survey yang diperhitungannya menggunakan skala likert. Cara pengukurannya

adalah responden diminta untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

yang dianjurkan dalam kuesioner. Prosedur diatas dipakai dengan menggunakan

pendoman yang paling umum digunakan yaitu skala likert. Berhubungan dengan

pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu misalnya setuju, tidak setuju,

senang, tidak senang, dan baik, tidak baik. Responden kemudian diminta mengisi

pertanyaan dalam skala ordinal bentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu.

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur

dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung sampai 5, dengan kategori

yaitu:
65

Tabel 3.5

Skala Likert Pengukuran

No Jawaban Nilai

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2013:168)

2. Analisi Koefisien Korelasi ( r)

Pada kasus diatas, untuk mengetahui keeratan pengaruh Pelatihan, Promosi

Jabatan dan Pengembangan Karir terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco

Prismatama Palembang digunakan besaran yang dapat dianalisis adalah Korelasi (

r ).

Analisis koefisin korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan

untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebiih. Dalam hal ini tidak

ditentukan variabel mana yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Nilai

koefisien berkisar antara -1 dan 1. Semakin mendekati nilai absolute koefisien

korelasi maka hubungan antar variabel tersebut semakin kuat sedangkan semakin

kecil ( mendekati nol ) nilai absolute koefisien korelasi maka pengaruh antara

variabel tersebut semakin lemah tanda positif atau negatif menunjukan arah

hubungan.
66

Kuat dan lemahnya korelasi antara beberapa variabel ditentukan

dengan kriteria, menurut ( Sarwono 2006:40), ukuran korelasi

diterjemahkan sebagai berikut:

a. 0 = tidak ada korelasi antar variabel

b. >0 – 0,25 = korelasi sangat lemah

c. >0,25 – 0,5 = korelasi cukup

d. .0,5 – 0,75 = korelasi kuat

e. >0,75 – 0,99 = korelasi sangat kuat

f. 1 = korelasi sempurna

3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi ini untuk mengetahui presentase pengaruh

yang sudah di uji korelasi, berikut contoh penyusunanya:

Nilai koefisien determinasi ( R2 ) menunjukan presentase pengaruh semua

variabel independent terhadap variabel dependen. Menjelaskan besarnya kontribusi

yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependent.

Rumus koefisien determinasi dapat ditunjukan sebagai berikut:

R2=r2x100%

Dimana :

R2 = koefsien penentu atau koefisien determinasi

R2 = koefisien korelasi
67

Untuk mengetahui pengaruh satu variabel dengan yang lain, digunakan

analisis korelasi, nilai koefisien korelasi berkisar antara

-1 dan 1.

Tabel 3.6

Analisis Korelasi ( r )

Interval Tingkat Hubungan

Koefisien

0,00-0,199 Sangat Lemah

0,20-0,399 Lemah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji Simultan ( Uji F )

Uji statistik F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel

independent yang dimasukan kedalam model memiliki pengaruh secara bersama-

sama atau simultan terhadap variabel independent ( Ghozali 2013).

Pengujian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5 % atau 0,05 dari dfl

= k-l,df2=n-k. Dimana k adalah jumlah variabel, dan n adalah jumlah sampel.

Seperti dijelaskan diatas uji hipotesisi bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel terikat yang akan kita teliti itu diterima atau ditolak>
68

1. Uji Signifikasi Simultan ( F )

Menurut Ghazali (2016:171) uji hipotesisi simultan digunakan untuk

mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama atau

simultan mempengaruhi variabel dependent. Adapaun langkah-

langkah uji F atau simultan yaitu;

a. Perumusan Hipotesisi

b. Level Of Significant (a)= 0,05

c. Kriteria pengujian

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho ditolak

2. Uji Prsial ( uji t )

Sugiyono (2013:288) ini digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hipotesis 1

1. Formulasi H0 dan H1

• H0 : b1=b2=b3=0 ( tidak ada pengaruh yang signifikan pelatihan, Promosi

Jabatan dan Pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco

Prismatama Palembang

• H1: b1≠b2≠b3≠0 ( ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, Promosi

Jabatan dan Pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco

Prismatama Palembang).
69

a. Menentukan level og significant ( a ) ≥0,05

b. Kreteria pengujian

1) Ho diterima jika F sig ≥0,05

2) Ho ditolak jika F sig <0,05

c. Kesimpulan menerima atau menolak H0

2. Uji Signifikasi Persial (uji t)

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.8.2 Uji Persial ( Uji t )

Menurut Ghozali (2013), uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independent secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas yang terdiri dari

Pelatihan ( X1), Promosi Jabatan ( X2) dan Pengembangan karir (X3) berpengaruh

secara persial dengan α = 0.05 atau 5% dan derajat kebebasan (df) = n-k, dimana

n= jumlah sampel karyawan dan k= jumlah variabel. Dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

Pelatihan:

a. Formula H0 dan H1

Ho : b1 = 0 ( tidak ada pengaruh pelatihan secara persial terhadap kinerja

karyawan PT. Indomarco Prismatama Palembang)

H1:b1≠0 ( ada pengaruh pelatihan secara persial terhadap kinerja karyawan PT.

Indomarco Prismatama Palembang)


70

1) Menentukan level of significant ( a ) ≤0.05

2) Kreteria pengujian

Ho diterima jika t sig ≥0,05

Ho ditolak jika t sig < 0,05

1) Kesimpulan menerima atau menolak H0

Promosi Jabatan

a. Formula HO dan H1

Ho : b2= 0 ( tidak ada pengaruh Promosi Jabatan secara persial terhadap kinerja

karyawan PT. Indomarco Prismatama Palembang)

H1 : b2 ≠ o ( ada pengaruh promosi jabatan secara persial terhadap kinerja

karyawan PT. Indomarco Prismatama Palembang)

1) Menentukan level of significant ( a ) ≤0.05

2) Kriteria pengujian

Ho diterima jika t sig ≥0,05

Ho ditolak jika t sig < 0,05

3) Kesimpulan menerima atau menolak H0

Pengembangan Karir

a. Formula HO dan H1

Ho : b3 = 0 ( tidak ada pengaruh pengembangan karir secara persial terhadap

kinerja karyawan PT. Indomarco Prismatama Palembang)

H1 : b3 ≠ 0 ( ada pengaruh kompensasi secara persial terhadap kinerja karyawan

PT. Indomarco Prismatama Palembang )


71

1) Menentukan level of significant ( a ) ≤0.05

2) Kriteria pengujian

Ho diterima jika t sig ≥0,05

Ho ditolak jika t sig < 0,05

3) Kesimpulan menerima atau menolak H0

Anda mungkin juga menyukai