TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
5
6
bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Tanaman
melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu
Menurut Sunanto (1992) varietas melinjo ada tiga yaitu : varietas kerikil,
ketan dan gentong. Biji melinjo terbungkus oleh 3 lapisan kulit, yaitu ; lapisan
pertama, kulit luar yang lunak, lapisan kedua agak keras berwarna kuning jika
biji muda, dan coklat kehitaman jika biji tua, dan lapisan ketiga berupa kulit
tipis berwarna putih kotor. Daging biji terletak di bawah lapisan kulit ketiga,
sebagai persediaan makanan pada saat biji mulai berkecambah. Semua bahan
makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang
Tanaman melinjo dapat dipanen setelah berumur 5-6 tahun dan pemanenan
dua kali setaun. Panen besar sekitar bulan Mei-Juli, sedangkan panen kecil
B. Anthocyanin
peran penting dalam kualitas warna banyak bunga, buah, sayuran dan produk
terkait yang berasal darinya. Antosianin sangat menarik bagi makanan industri
alami dan stabil, ada yang meningkat Minat sumber anthocyanin alternatif,
terutama sereal, termasuk beras, gandum (Abdel-Aal dan Hucl, 1999, 2003)
2004). Antosianin adalah suatu kelas dari senyawa flavonoid, yang secara luas
dan flavanonol adalah kelas tambahan flavonoid yang berbeda dalam oksidasi
dari antosianin. Larutan pada senyawa flavonoid adalah tak berwarna atau
kuning pucat (Wrolstad, 2001). Antosinin adalah pigmen yang larut dalam air
bertanggung jawab terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan
orange.
aromatik benzena (C6H6) yang dihubungkan dengan tiga atom karbon yang
biru, ungu, violet, merah, magenta dan kuning. Antosianin terdapat dalam
vakuola, yaitu organel sitoplasmik yang berisi air, serta dibatasi oleh membran
dari gugus aglikon dan glikon. Terdapat lima jenis gulapada molekul
monosida, biosida dan triosida. Ikatan biosida terdapat pada posisi atom C
nomor 3 keduanya, pada posisi 3 dan 5 atau pada posisi 3 dan 7. Antosianin
yang mengandung tiga gula dalam ikatannya, dua ikatan pada posisi 3 dan
Antosianin termasuk pigmen larut air yang secara alami, terakumulasi pada
sel epidermis buah-buahan, akar dan daun (Hendry 1996; Harborne 1987).
Sifat fisika dan kimia antosianin dilihat dari kelarutan antosianin larut dengan
pelarut polar seperti metanol, aseton atau kloroform, terlebih sering dengan air
dan diasamkan dengan asam klorida atau asam format. Antosianin stabil pada
pH 3,5 dan pada suhu 50oC, mempunyai berat molekul 207,08 gram/mol dan
ungu dan biru yang mempunyai panjang gelombang maksimum 510-550 nm.
sianidin dan semuanya terbentuk dari pigmen ini dengan penambahan atau
9
dengan asam maupun basa. Dalam media asam, antosianin berwarna merah
dan berubah menjadi ungu atau biru jika dalam media basa. Perubahan warna
karena perubahan kondisi lingkungan dari gugus yang terikat pada struktur
glikos antosianidinnya pola glikosilasi, dan asilasi dengan aromatik dan / atau
Shi, 1994; Baublis, 1994; Guisti, 1999). Antosianin yang diasilasi dengan
Storage Studies (ASS). ESS atau sering disebut metode konvensional adalah
penentuan tanggal kadaluarsa dengan jalan menyimpan suatu seri produk pada
mutunya hingga mencapai tingkat mutu kadaluarsa. Metode ini akurat dan
10
tepat, namun memerlukan waktu yang lama dan analisa parameter yang relatif
mempercepat reaksi penurunan mutu produk pangan. Pada metode ini, kondisi
penyimpanan diatur diluar kondisi normal sehingga produk dapat lebih cepat
rusak dan dapat ditentukan umur simpan produk. Kelebihan metode ini adalah
waktu pengujian yang relatif singkat (1-4 bulan), namun tetap memiliki
cara pendekatan yaitu: Pendekatan kadar air kritis dengan bantuan teori
difusi, yaitu suatu cara pendekatan yang diterapkan untuk produk kering
kadaluarsa;
umumnya mempunyai ordo reaksi nol atau satu untuk produk pangan.
Semakin tinggi suhu penyimpanan maka laju reaksi berbagai senyawa kimia
akan semakin cepat. Untuk menentukan kecepatan reaksi kimia bahan pangan
simpan, maka biasanya semakin banyak asumsi yang dipakai Labuza (1982).
1. Perubahan faktor mutu hanya ditentukan oleh satu macam reaksi saja.
dengan orde reaksi kenol atau kesatu. Model perubahan mutu pangan dan orde
dugaannya. Pengujian atas ketepatan model atau fungsi dugaan dapat dilihat
persamaan (1) dan ln atas persamaan (1) menjadi persamaan (2), dengan:
Ea
K = Ko e - ............................................................ (1)
RT
Dimana :
Ko = Konstanta pre-eksponensial
Ea
ln K = ln Ko - . 1/T ..................................................... (2)
R
ke dalam persamaan reaksi ordo nol atau satu. Menurut Labuza (1982), reaksi
kehilangan mutu pada makanan banyak dijelaskan oleh reaksi ordo nol dan
Penurunan mutu orde nol adalah penurunan mutu yang konstan. Tipe
sebagai berikut:
dA
= K .................................................................... (3)
dT
At t
Ao
dA =
0
K dt ....................................................... (4)
13
Ao At
t= .............................................................. (6)
K
Dimana :
A0 = nilai awal A
T = waktu simpan
sebagai berikut:
dA
= K.A ............................................................... (7)
dt
At dA t
Ao A
=
0
K dt ....................................................... (8)
ln( Ao At )
T= .............................................................. (10)
K
suhu, cahaya, dan oksigen (Basuki, 2005). Menurut Clydesdale (1998) dan
molekul yang tidak stabil jika terjadi perubahan pada suhu, pH, oksigen,
2. Suhu
pengolahan pangan harus dilakukan pada suhu 50- 60°C yang merupakan
3. Cahaya
larutan alkali atau netral. Cahaya mempunyai dua pengaruh yang saling
15
4. Oksigen