DI SUSUN OLEH:
NIM PO.62.20.1.17.322
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
Kegiatan
No Tahap Waktu
Pemateri Audiens
c. Mengucapkan salam
2. Standar Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang Diabetes
Melitus.
3. Standar Hasil
1) Pasien mampu menjelaskan kembali Pengertian Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
2) Pasien mampu menjelaskan kembali Penyebab Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
3) Pasien mampu menjelaskan kembali Klasifikasi Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
4) Pasien mampu menjelaskan kembali Tanda dan Gejala Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
5) Pasien mampu menjelaskan kembali Patifisiologi Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
6) Pasien mampu menjelaskan kembali Komplikasi Diabetes Melitus dengan
komplikasi katarak
7) Pemeriksaan penunjang & Penatalaksana Pasien mampu menjelaskan kembali
an Diabetes Melitus dengan komplikasi katarak
Sumber :
Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan , Edisi
2.Jakarta:Salemba Medika.
LAPORAN-PENDAHULUAN-KATARAKDiakses pada tanggal 23 April 2021
Lp-Katarak Diakses pada tanggal 23 April 2021
NANDA. (2009-2011). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta:
EGC.
Sidarta, Ilyas (2009). Ihtisar Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Tamsuri, Anas. (2011). Klien Gangguan Mata dan Penglihatan. Jakarta: EGC
.
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Katarak adalah mengaburnya lensa, dapat menyerang sebagian atau keseluruhan
lensa tersebut (Evelyn c. Pearce, 2009, hal 391).
Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau
berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila
protein pada lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi
pada lensa (Corwin, 2009).
Beberapa kondisi penyakit, seperti diabetes ternyata juga bisa menyebabkan
katarak. Ketika seseorang mengalami diabetes, penumpukan gula akibat penyakit ini
mempengaruhi lensa mata. Sorbitol, yakni gula yang terbentuk dari glukosa dapat
menumpuk dan menimbulkan komplikasi, termasuk katarak
2. Penyebab
Menurut Ilyas, (2006) katarak dapat di sebabkan sebagai berikut:
a) Ketuaan biasanya dijumpai pada katarak Senilis.
b) Trauma terjadi oleh karena pukulan benda tajam/tumpul, terpapar oleh sinar X
atau benda-benda radioaktif.
c) Penyakit mata seperti uveitis.
d) Penyakit sistemis seperti diabetes mellitus.
e) Defek congenital.
3. Klasifikasi
a) Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah kekeruhan pada lensa yang timbul pada saat
pembentukan lensa. Kekeruhan sudah terdapat pada waktu bayi lahir. Katarak ini
sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita rubella,
diabetes mellitus, toksoplasmosis, hipoparatiroidisme, dan galaktosemia.
b) Katarak Senile
Adalah kekeruhan lensa yang terjadi karena bertambahnya usia. Ada beberapa
macam yaitu :
c) Katarak Nuklear
Kekeruhan ang terjadi pada inti lensa.
d) Katarak Kortikal
Kekeruhan terjadi pada korteks lensa.
e) Katarak Kupliform
Terlihat pada stadium dini katarak nuclear atau kortikal.
Berdasarkan stadium katarak senil dibagi menjadi :
1) Katarak Insipient
Katarak yang tidak teratur seperti bercak-bercak yang berbentuk gerigi
dengan dasar di perifer dan daerah jernih diantaranya.
2) Katarak Imatur
Terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh
lensa sehingga masih terdapat begian-bagian yang jernih pada lensa.
3) Katarak Matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil desintegritas melalui kapsul.
4) Katarak Hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut hingga korteks lensa mencair dan
dapat keluar melalui kapsul lensa.
4. Tanda dan Gejala
Secara umum gejala katarak berupa :
1) Merasa ada kabut yang menghalangi disekitar mata.
2) Mata sangat peka terhadap sinar.
3) Bila menggunakan sebelah mata benda yang dilihat menjadi double.
4) Memerlukan cahaya terang agar dapat membaca.
5) Lensa mata berubah menjadi buram dan tidak bening.
6) Sering berganti kaca mata tetapi tetap sulit melihat dengan jelas.
5. Patofisiologi
Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda
dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemis, seperti : Diabetes, namun
sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan
katarak berkembang secara kronik dan “matang” ketika orang memasuki dekade
ketujuh. Katarak dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila
tidak terdiagnosa dapat menyebabkan amblyopia dan kehilangan penglihatan
permanent. Factor yang sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi sinar
ultraviolet B, Diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka
waktu lama.
Dalam keadaan normal transfaransi lensa terjadi karena adanya keseimbangan
antara protein yang dapat larut dengan protein yang tidak dapat larut dalam membran
sesemi permeabel. Apabila terjadi peningkatan jumlah protein yang tidak dapat
diserap, mengakibatkan jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein pada
bagian lain sehingga membentuk massa transparan ataubbintik kecil di sekitar lensa,
membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan katarak. Terjadinya penumpukan
cairan/degenasi dan desintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan jalannya
cahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan penglihatan.
6. Komplikasi Katarak
a. Kerusakan endotel kornea
b. Sumbatan pupil
c. Glaucoma
d. Perdarahan
e. Penyulit yang terjadi berupa visus tidak akan mencapai 5/5
f. Nistagmus dan strabismus
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap, LED : menunjukkan anemia sistemik.
b. Pengukuran tonografi : mengkaji tekanan intra okuler (TIO) (Normalnya 12-25
mmHg).
c. Pemeriksaan lapang pandang : untuk mengetahui visus.
d. Pemeriksaan oftalmoskop : mengkaji struktur intraocular, mencatat atrofi lempeng
optic, papil edema, perdarahan retina.
e. Pemeriksaan slit-lamp.
f. Biometri
g. USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.
8. Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mencegah katarak. Beberapa
penelitian sedang dilakukan untuk memperlambat proses bertambah keruhnya lensa
untuk menjadi katarak (Ilyas, 2006).
Meski telah banyak usaha yang dilakukan untuk memperlambat progresifitas atau
mencegah terjadinya katarak, tatalaksana masih dengan pembedahan (James, 2006).
Untuk menentukan waktu katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam
penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan. Tajam penglihatan dikaitkan dengan
tugas sehari-hari penderita. Digunakan nama insipient, imatur, dan hipermatur
didasarkan atas kemungkinan terjadinya penyulit yang dapat terjadi (Prof. Dr. Sidarta
Ilyas, dkk, 2002).
Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian
lensa dengan implant plastik. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan
anestesi local daripada anastesi umum. Anestesi local diinfiltrasikan disekitar bola
mata dan kelopak mata atau diberikan secara topical. Operasi dilakukan dengan insisi
luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari
mata) katarak ekstrakapsular. Insisi harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan probe
ultrasonografi yang dimasukkan melalui inisisi yang lebih kecil dari kornea atau sklera
anterior (fakoemulsifikasi).
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELITUS DENGAN
KOMPLIKASI RETINOPATI
OLEH:
Dea Fitri Melinda
NIM PO.62.20.1.17.322
TOPIK : RETINOPATI
SASARAN : PASIEN DAN KELUARGA
TEMPAT : BUKIT HINDU
HARI/TANGGAL : 27 APRIL 2021
WAKTU : 14.00-SELESAI
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya – jawab
E. Media
Leaflet
F. Langkah-Langkah Kegiatan
d) Mengetahui pencegahan
Retinopati
e) Mengetahui
Penanganan Retinopati
G. EVALUASI
Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali
mengenai diabetes melitus.
A. Evaluasi proses
1) Klien antusias terhadap materi penyuluhan
2) Klien mengajukan pertanyaan.
B. Evaluasi hasil
1. Klien mengerti tentang Retinopati
2. Klien mengerti tentang Penyebab Retinopati
3. Klien mengerti tentang Tanda dan Gejala Retinopati
4. Klien mengerti tentang pencegahan dan penanganan
C. Pertanyaan
1. Apa Pengertian Retinopati ?
2. Apa Penyebab Retinopati ?
3. Apa Saja Tanda Dan Gejala Retinopati ?
4. Bagaimana Pencegahan dan penanganan nya ?
Lampiran Materi :
A. Pengertian
Retinopati adalah kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata berupa
perdarahan, tidak adekuatnya pasokan darah dan penyumbatan pembuluh darah.
Akibat yang serius adalah kerusakan retina, yang kadang-kadang menetap dan
menyebabkan penurunan fungsi penglihatan bahkan kebutaan.
Penyakit retinopati adalah penyakit lanjutan dari seseorang yang telah mengalami
diabetes melitus atau hipertensi. Faktor yang diperkirakan penting dalam
perkembangan retinopati adalah seseorang yang yang sudah dinyatakan terserang
diabetes melitus dan hipertensi. Dalam suatu kasus,seseorang yang telah lama
mengalami diabetes melitus,80% kepastiannya diperkirakan mengalami retinopati.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula
dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat
digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit
gula darah atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup
banyak di Indonesia juga di seluruh dunia. Penyakit Diabetes Melitus terjadi ketika
kadar gula (glukosa) dalam darah berlebih. Kelebihan gula tersebut menjadi racun
bagi tubuh penderita.
Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana
kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh
darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.
Kondisi ini dapat diderita oleh siapapun yang menderita diabetes tipe 1 maupun 2,
terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes
dalam jangka waktu yang lama. Pada awalnya, retinopati diabetik seringkali hanya
menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Namun apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
Maka dari itu, penderita diabetes melitus selalu disarankan untuk melakukan
pemeriksaan mata rutin setidaknya satu kali dalam setahun meskipun tidak
merasakan keluhan apapun pada mata.
Retinopati Hipertensi (hypertensive retinopathy)adalah kerusakanpada retina
akibattekanan darah tinggi.Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan
umum atausetempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena
crossingatau sklerose pembuluhdarah.Kelainan pembuluh darah ini dapat
mengakibatkan kelainan pada retina yaitu retinopatihipertensi.Retinopati hipertensi
dapat berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerahmakula dapat
memberikan gambaran seperti bintang (star figure).
B. Tanda dan Gejala
Pada tahap awal, retinopati diabetik dapat menimbulkan gejala yang khas seperti:
1. Penglihatan kabur dan ganda.
2. Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
3. Melihat lingkaran-lingkaran cahaya ataupunmelihat bintik gelap dan cahaya
kelap-kelip.
4. Tidak dapat melihat sesuatu yang ada pada salah satu sisi.
5. Kesulitan dalam membaca.
6. Mata merah dan gatal.
7. Kehilangan penglihatan warna.
8. Sesuatu yang lurus tidak keliahatan lurus.
C. Klasifikasi Penyakit
1. Retinopati Diabetik
Retinopati Diabetik adalah kelainan retina ( retinopati) yang ditemukan pada
penderita diabetes mellitus. Retinopati akibat diabetes mellitus lama berupa
aneurismata, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak.
Penderita Diabetes Mellitus akan mengalami retinopati diabetik hanya bila ia
telahmenderita lebih dari 5 tahun. Bila seseorang telah menderita DM lebih 20
tahun maka biasanya telah terjadi kelainan pada selaput jala / retina.
Retinopati diabetik sendiri dapat dibagi menjadi 2 :
a. Retinopati Diabetes non proliferatif
Suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan
sumbatan pembuluh-pembuluh halus. Kebanyakan orang dengan
Retinopati Diabetes non proliferatif tidak mengalami gejala atau dengan
gejala yang minimal pada fase sebelum masa dimana telah tampak lesi
vaskuler melalui ophtalmoskopi.
b. Retinopati Diabetes Proliferatif
Merupakan penyulit mata yang paling parah,karena retina yang sudah
iskemik atau pucat tersebut bereaksi dengan membentuk pembuluhdarah
baru yang abnormal (neovaskuler). Neovaskuler atau pembuluh darah liar
ini merupakan ciri Retinopati Diabetes Proliferatif dan bersifat rapuh serta
mudah pecah sehingga sewaktu-waktu dapat berdarah kedalam badan
kaca yang mengisi rongga mata, menyebabkan pasien mengeluh melihat
floaters (bayangan benda-benda hitam melayang mengikuti penggerakan
mata) atau mengeluh mendadak penglihatannya terhalang.
2. Retinopati Hipertensi
Retinopati Hipertensi (hypertensive retinopathy) adalah kerusakan pada retina
akibat tekanan darah tinggi. Retinopati Hipertensi adalah kelainan-kelainan
retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi. Kelainan
pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atau setempat, percabangan
pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing atau sklerose pembuluh darah.
Kelainan pembuluh darah ini dapat mengakibatkan kelainan pada retina yaitu
retinopati hipertensi.Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau
eksudat retina yang pada daerah makula dapat memberikan gambaran seperti
bintang (star figure).
No name. 2017 . Cara Agar Anda Terhindar Dari Resiko Diabetes . Diunduh
dari http://diabetesindo.weebly.com/artikel-diabetes/category/diabetes/5. Pada
tanggal 26 april 2021