DISUSUN OLEH :
Waktu : 20 menit
Sasaran : Ny. I
Tujuan Intruksional Umum : Untuk dapat memberikan pemahaman kepada klien dan keluarga
Terminasi :
a. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian yang a. Menjawab
diberikan salam
b. Membagikan b. Menerima
Leaflet leaflet
No Tahap Waktu Kegiatan
Pemateri Audiens
Media : leaflet
Materi : terlampir
Evaluasi :
a. Standar Persiapan :
1. Ny.I menghadiri pertemuan
2. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
b. Standar Proses :
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2. Ny.I mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat
selama jalannya diskusi
4. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan
c. Standar Hasil :
1. Ny.I dapat mengulang kembali tentang definisi penyakit diabetes mellitus pada lansia
2. Ny.I dapat menjawab penyebab penyakit diabetes mellitus pada lansia
3. Ny.I dapat menjawab tanda dan gejala penyakit diabetes mellitus pada lansia
4. Ny.I dapat menjawab tanda dan gejala penyakit diabetes mellitus pada lansia
5. Ny.I dapat menjawab penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus pada lansia
Sumber :
Adinda, F. (2020) “Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Yang Harus Anda Ketahui.” Jakarta. EGC.
Amalia, R. (2017) “Asuhan Keperawatan pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2.” Samarinda :
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur.
Nofita, Susanti, A. F. & Pasa, C. (2018) “Penyuluhan Diabetes Mellitus Terhadap Lansia Di Posyandu
Lansia Kurnia Abadi I Pekon Wonodadi Wilayah Kerja”. Jurnal Pengabdian Farmasi
Malahayati, 1(1), hal. 23–27. Lampung : Puskesmas Gadingrejo Pringsewu.
Siregar, A. (2018) “Ketahui Penyebab Utama Diabetes Pada Lansia dan Cara Mengatasinya.”
Semarang : Universitas Diponegoro.
MATERI
1. Pengertian
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang tidak menular tetapi penyakit kronis
yang berupa kumpulan gejala akibat meningkatnya Jumlah kadar gula dalam darah
(Hiperglikemi) yang disebabkan karena kelainan sekresi pada insulin dan kerja insulin
bahkan keduanya. Penyakit diabetes melitus sering terjadi pada lansia karna gaya hidup
yang kurang baik dan pola makan yang tidak teratur pada lanjut usia dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan serta dikenal sebagai kencing manis yaitu suatu kelainan
pada seseorang yang ditandai dengan naiknya kadar glukosa dalam darah disebabkan
karena kekurangan insulin dalam tubuh(Musthakimah, 2019).
Diabetes Mellitus (DM) pada lansia terjadi karena timbulnya resistensi insulin pada
usia lanjut yang disebabkan oleh 4 faktor : pertama adanya perubahan komposisi tubuh,
faktor yang kedua adalah turunnya aktivitas fisik, faktor ketiga adalah perubahan pola
makan pada usia lanjut faktor keempat adalah perubahan neurohormonal (Nofita, Susanti
& Pasa, 2018).
2. Penyebab
Penyebab diabetes melitus pada lansia secara umum dapat digolongkan ke dalam dua
besar (Siregar, 2018):
a. Proses menua/kemunduran (Penurunan sensitifitas indra pengecap, penurunan fungsi
pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan
baik).
b. Gaya hidup (life style) yang buruk
1. Merokok
Kebiasaan merokok dapat memberikan efek yang sangat buruk bagi kesehatan
termasuk memicu risiko diabetes. Kandungan zat berbahaya pada rokok bisa
menghambat pengolahan kadar gula dalam tubuh sehingga jumlahnya menjadi
berlebih. Efek lain dari kebiasaan merokok bagi penderita diabetes, dapat
menyebabkan komplikasi seperti kelainan jantung dan stroke.
2. Konsumsi makanan yang tidak sehat
Lansia yang saat usia senjanya mengalami penyakit diabetes, sebagian besar
disebabkan karena konsumsi makanan yang sangat tinggi kadar gulanya seperti
junk food. Kebiasaan yang tidak baik ini jika dilakukan terus menerus bisa
mengakibatkan meningkatnya kadar gula dalam darah. Jika gejalanya tidak
segera dideteksi, dikhawatirkan dapat menimbulkan komplikasi. Karena itulah
sangat penting rasanya untuk menjaga pola makan, tidak hanya untuk menjaga
bobot tubuh agar tetap ideal tetapi juga menghindari risiko kencing manis. Jika di
diagnosa menderita masalah kesehatan ini, penanganannya adalah dengan
minum obat dan juga mengkonsumsi menu diet yang sehat.
3. Jarang melakukan olahraga
Lansia yang mengalami obesitas, juga rawan terkena penyakit kencing manis.
Kelebihan berat badan salah satunya disebabkan karena jarang melakukan
olahraga sehingga timbunan lemak dalam tubuh akan bertambah. Tidak hanya itu
saja, kadar gula dalam darah juga akan meningkat karena pengolahannya
mengalami hambatan sebab adanya sumbatan yang disebabkan oleh lemak
tersebut. Namun jika saat muda rajin melakukan olahraga, maka masalah
obesitas tidak akan dialami dan ini memperkecil risiko terkena diabetes.
4. Konsumsi alkohol secara berlebih
Sering mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan terganggunya produksi gula
dalam darah. Karena itulah pecandu alkohol memiliki risiko yang cukup tinggi
untuk terkena masalah diabetes. Cara untuk menanggulangi bahaya dari
diabetes agar tidak mengalami komplikasi adalah dengan berhenti konsumsi
alkohol dan terapkan gaya hidup yang sehat seperti rajin olahraga dan konsumsi
makanan yang kaya akan gizi.
Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress juga dapat menjadi penyebab terjadinya
diabetes mellitus. Selain itu perubahan fungsi fisik yang menyebabkan keletihan dapat
menutupi tanda dan gejala diabetes dan menghalangi lansia untuk mencari bantuan medis.
Keletihan, perlu bangun pada malam hari untuk buang air kecil, dan infeksi yang sering
merupakan indikator diabetes yang mungkin tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota
keluarganya karena mereka percaya bahwa hal tersebut adalah bagian dari proses
penuaan itu sendiri.
a. Meningkatnya frekuensi buang air kecil (kencing) dan biasanya sering terjadi di malam
hari yang disebut juga dengan poliuri
b. Sering merasa haus yang disebut juga dengan polidipsi
c. Sering merasa lapar yang disebut juga dengan polifagi
d. Penglihatan menjadi buram (Katarak)
e. Tangan atau kaki mati rasa atau kesemutan
f. Merasa sangat lelah
g. Kulit menjadi sangat kering
h. Jika terdapat luka, waktu penyembuhan luka menjadi lama
i. Mengalami beberapa infeksi