DISUSUN OLEH:
Waktu : 20 Menit
Sasaran : Ny.I
No Kegiatan
Tahap Waktu
. Pemateri Audiens
1. Pembukaan Pembukaan :
a. Membuka/memulai a. Menjawab
kegiatan dengan salam
mengucapkan salam. b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Menyimak
c. Menjelaskan tujuan dari penjelasan
penyuluhan d. Mendengarkan
d. Menjelaskan materi e. Menjawab
penyuluhan pertanyaan
e. Bertanya kepada Ny.I
apakah mengetahui
tentang neuropati diabetik
(Kerusakan saraf akibat
penyakit kencing manis)
Terminasi :
a. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian yang diberikan a. Menjawab
b. Membagikan Leaflet salam
b. Menerima
leaflet
Media : leaflet
Materi : Terlampir
Evaluasi :
a. Standar Persiapan:
1. Ny.I menghadiri pertemuan
2. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
b. Standar Proses :
c. Standar Hasil :
1. Ny.I dapat mengulang kembali tentang pengertian neuropati diabetik
(Kerusakan saraf akibat penyakit kencing manis)
2. Ny.I dapat menjawab bagaimana penyebab neuropati diabetik (Kerusakan
saraf akibat penyakit kencing manis)
3. Ny.I dapat menjawab bagaimana tanda dan gejala neuropati diabetik
(Kerusakan saraf akibat penyakit kencing manis)
4. Ny. I dapat menjawab tentang penatalaksanaan neuropati diabetik
(Kerusakan saraf akibat penyakit kencing manis)
Sumber :
Cahyani (2019) “Konsep Dasar Diabetes Melitus Tipe 2.” Bali : Poltekkes
Kemenkes Denpasar.
Dewi (2019) “Konsep Dasar Diabetes Melitus Tipe 2.” Bali : Poltekkes Kemenkes
Denpasar.
MATERI
1. Pengertian
Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes,
yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat
terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun, neuropati diabetik lebih
sering menyerang saraf di kaki. Saraf di seluruh tubuh dapat
mengalami kerusakan ketika kadar gula darah tinggi dan berlangsung
dalam waktu yang lama. Tidak hanya di kaki, kerusakan saraf juga
dapat terjadi di sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah,
dan jantung (Willy, 2019).
2. Penyebab
Neuropati diabetik disebabkan oleh gabungan dari beberapa faktor.
(Felicia, 2021) :
a. Kadar gula darah yang tidak terkendali
Kadar gula darah yang tidak terkendali akan membuat pasien
lebih berisiko mengalami komplikasi diabetes, termasuk
kerusakan saraf
b. Riwayat diabetes
Semakin lama pasien mengalami diabetes, risiko neuropati
diabetik akan meningkat. Terutama bila kadar gula darah pasien
tidak terkendali.
c. Penyakit ginjal
Diabetes dapat merusak ginjal. Kerusakan ginjal akan
menyebabkan keluarnya zat racun ke dalam darah yang memicu
kerusakan saraf.
d. Berat badan berlebih
Pasien dengan berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh
(IMT) 25 atau lebih dapat lebih rentan mengalami neuropati
diabetik.
e. Merokok
Merokok akan membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit dan
keras, sehingga mengurangi aliran darah ke kaki dan tungkai. Hal
ini akan membuat luka sulit sembuh dan merusak saraf perifer.
1. Nyeri
2. Rasa terbakar, rasa tertusuk, atau tersengat
3. Baal (mati rasa)
4. Kesemutan
5. Koordinasi lemah
6. Kram otot dan/atau twitching
7. Kurangnya sensitivitas pada nyeri dan/ atau suhu
8. Sensitivitas berlebih bahkan pada sentuhan yang ringan
Gejala neuropati perifer terjadi pada area kaki dan tangan,
insidensi yang paling sering adalah pada kaki karena saraf
perifer kaki lebih panjang. Kerusakan saraf pada kaki ini
dapat menimbulkan deformitas, infeksi, atau amputasi kaki.
b. Neuropati proksimal
Neuropati kedua yang cukup sering terjadi adalah neuropati
proksimal yang muncul pada bokong, pinggul, dan kaki.
Neuropati ini akan menimbulkan kelemahan pada otot kaki,
kesulitan untuk berdiri dari posisi duduk, nyeri berat pada area
pinggul, bokong, dan paha secara mendadak.
c. Neuropati otonom
Fungsi saraf otonom adalah untuk mengatur detak jatung, laju
napas, dan proses pencernaan tanpa kita sadari. Gejala
otonom yang dapat terjadi antara lain :
1. Amitriptyline (Elavil)
2. Imipramine (Tofranil)
3. Desipramine (Norpramin)
4. Venlafaxine (Effexor)
5. Duloxetine (Cymbalta)
b. Obat antikejang
Selain antidepresan, obat yang digunakan sebagai salah satu cara
menghilangkan nyeri kaki pada penderita diabetes adalah obat
antikejang. Obat antikejang memiliki fungsi lain sebagai obat anti-
nyeri yang diakibatkan oleh gangguan saraf.
Obat anti kejang yang biasanya digunakan dalam pengobatan
neuropati diabetik adalah:
1. Pregabalin
2. Gabapentin
3. Phenytoin
4. Carbamazepine