Data Pendahuluan
NO DATA
1. NAMA Surkina Ibrahim, A.Md.Keb
2. NIP 199407252020122028
1
9. Nama Coach M. Yadjid, SP.M.Si
10. No. kontak Coach +62128128459
11. Tujuan 1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS,
serta kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan
tugas jabatannya sebagai pelayan publik dan
menerapkan nilai-nilai ANEKA.
2. Agar setiap ibu menyusui mengetahui
pentingnya ASI ekslusif dan dapat
memberikan ASI ekslusif yaitu selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan.
12. Manfaat 1. Bagi ASN adalah sebagai proses pembiasaan
diri atau habituasi menggunakan konseling
yang bervariasi.
2. Untuk bayi yaitu ASI meningkatkan daya
tahan tubuh bayi, sebagai nutrisi,
meningkatkan jalinan kasih saying dan
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
3. Untuk Ibu yaitu Mencegah perdarahan pasca
persalinan, mempercepat pengecilan
kandungan, dapat digunakan sebagai metode
KB sementara, mempercepat kembali ke berat
badan semula, steril, aman dari pencemaran
kuman, selalu tersedia dengan suhu yang
sesuai dengan bayi, megandung antibody
yang dapat menghambat pertumbuhan virus,
dan Tidak ada bahaya alergi
13. Visi Meningkatkan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas menuju
tercapainya Indonesia sehat yang diawali dengan
desa sehat dan kecamatan sehat dengan
indicator lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
peningkatan derajad kesehatan masyarakat
14. Misi 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan
2
kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas dan setiap unit pelayanan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungan-nya.
15. Nilai 1. Disiplin dan patuh terhadap peraturan dan
Organisasi/Budaya tata nilai
Kerja 2. Optimis untuk memberikan pelayanan terbaik
3. Rapi dalam penampilan dan lingkungan
4. Optimal dalam bekerja
5. Santun dalam tindakan dan ucapan
6. Akuntabel petugas dalam memberikan
pelayanan sesuai pedoman dan standar
pelayanan
7. Gesit dan cepat tanggap memberikan
pelayanan
8. Utamakan keselamatan pasien
3
A. Latar Belakang
4
sampai umur 6 bulan. Memberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) yang
tepat sejak genap umur 6 bulan. Meneruskan pemberian ASI sampai anak
berumur 2 tahun.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan yang dianjurkan didasarkan pada
bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara.
ASI tidak hanya bergizi untuk bayi, tetapi juga membantu melindungi bayi dari
hampir semua infeksi, dengan meningkatkan kekebalan tubuhnya. Setiap ibu
menyusui memberikan jutaan sel darah putih bagi bayinya, yang membantu
dirinya melawan segala macam penyakit (Wiji, 2013).
KONDISI
KONDISI SOLUSI/JUDUL
YANG MASALAH AKIBAT
SAAT INI KREATIF
DIINGINKAN
Masih Ibu dapat Masih Bayi Optimalisasi
terdapat bayi memberikan kurangnya rentan komunikasi,
yang tidak ASI Ekslusif pengetahuan terhadap informasi dan
mendapatka yaitu selama ibu tentang penyakit, edukasi Program
n ASI pemberian Air pentingnya rendahnya Pemberian ASI
Ekslusif Susu Ibu pemberian IQ anak, ekslusif
selama 6 ASI Ekslusif Stunting
bulan tanpa dan juga
ada makanan kematian
tambahan
5
KONDISI KONDISI YANG MASALAH PENGELOMPOKKAN
SAAT INI DIINGINKAN ISU
Masih terdapat Ibu dapat Masih Pelayanan publik
bayi yang tidak memberikan kurangnya
mendapatkan ASI Ekslusif pengetahuan
ASI Ekslusif yaitu selama 6 ibu tentang
bulan tanpa ada pentingnya
makanan pemberian ASI
tambahan Ekslusif
C. Gambaran Organisasi
6
memberikan pelayanan kesehatan KIA dan keluarga berencana, pelayanan gizi,
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit..
I. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai yang ada pada
akuntabilitas antara lain:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh
yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
3. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan
mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan
membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
stakeholders.
4. Tanggung jawab
7
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada
suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari halhal yang tidak
dapat dipercaya.
2. Keseimbangan
keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap individu harus menggunakan wewewenang untuk
peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
3. Kejelasan
Dalam melaksanakan wewenang dan tanggungjawab, harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
4. Konsistensi
konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel.
8
II. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
Sedangkan chauvinisme merupakan nasionalisme dalam arti sempit yakni
sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai
berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
9
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
V. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan
sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi
pribadi, keluarga maupun masyarakat. Adapun nilai dasar anti korupsi
antara lain sebagai berikut:
10
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak
curang
2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada
pihak lain
4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan
sesuatu hal yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan
dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial
serta sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.
11
E. Sikap dan Perilaku Disiplin ASN
12
F. Peran dan Kedudukan ASN
I. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga
dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
13
III. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan
jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar
negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam
menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
14
Laporan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
15
Kegiatan 1 : Perencanaan Penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pemberian ASI ekslusif (WOG)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
2. daftar hadir Menjelaskan maksud dan
3. notulensi tujuan secara terbuka kepada
mentor (Komitmen Mutu :
Efektifitas)
Mencatat semua arahan dari
mentor (Anti Korupsi : jujur,
Etika publik: taat perintah)
(akuntabilitas : transparan)
1.3 Konsultasi dengan Dokumentasi dan Sopan ketika menghadap
kepala ruangan Dokumen kepala ruangan (Etika publik
1. foto : sopan)
2. notulensi Menjelaskan maksud dan
tujuan secara terbuka kepada
kepala ruangan (Komitmen
Mutu : Efektifitas)
(akuntabilitas : transparan)
Mencatat semua arahan dari
kepala ruangan
(Anti Korupsi : jujur, Etika
publik : taat perintah)
1.4 Menyiapkan bahan Dokumentasi dan Menyiapkan bahan penyuluhan
penyuluhan Dokumen dengan sepenuh hati, tanggung
1. Materi jawab dan ketepatan target
penyuluhan (Akuntabilitas : tanggung
2. Daftar jawab, Nasionalisme : kerja
kelengkapan keras, Komitmen mutu :
penyuluha materi ketepatan target atau
penyuluhan efektifitas)
Mencetak daftar materi
penyuluhan dengan efisien
(Komitmen Mutu : efisien)
16
Kegiatan 1 : Perencanaan Penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pemberian ASI ekslusif (WOG)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, optimis, rapi,
pembangunan kesehatan yang optimal, santun, akuntabel dan cepat
diselenggarakan oleh Puskesmas tanggap
menuju tercapainya Indonesia sehat
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat. Melalui misi
puskesmas yaitu menggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan
17
Table 5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan 2 : Melakukan konseling pada ibu hamil dan ibu menyusui tentang
pentingnya ASI ekslusif (WOG, Pelayanan Publik, Manajmen
ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
2.1 Membuat surat Dokumentasi dan Membuat surat dengan
undangan dokumen maksud dan tujuan yang
1. Foto jelas, bertanggung jawab dan
2. Surat undangan efisien.
(Akuntabilitas : tanggung
jawab, jelas)
(Komitmen mutu : efisien)
2.2 Menyiapkan Dokumentasi dan Mengumpulkan media
media konseling dokumen konseling secara efisien
1. foto dengan cermat dari sumber
2. Materi yang terpercaya.
3. leaflet (Nasionalisme : tanggung
4. poster jawab)(etika publik :
5. lembar balik cermat) (komitmen mutu :
6. video materi konseling efisien, inovasi)
2.3 Melakukan Dokumentasi dan Menyampaikan konseling
konseling dokumen yang berkualitas, dengan
1. foto menggunakan bahasa yang
2. daftar hadir baik dan mudah di mengerti
Menjelaskan konseling
dengan transparan, jujur,
sopan, ramah, tenggang rasa
dan tidak diskriminatif (etika
publik: professional, tidak
diskriminatif, sopan)
(anti korupsi: jujur)
Nasionalisme: (tenggang
rasa, menghormati)
(komitmen mutu: ramah)
18
Kegiatan 2 : Melakukan konseling pada ibu hamil dan ibu menyusui tentang
pentingnya ASI ekslusif (WOG, Pelayanan Publik, Manajmen
ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
(akuntabilitas : transparan)
19
Kegiatan 3 : Melakukan edukasi cara menyusui dan perawatan payudara yang
benar (WOG, Pelayanan publik)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
Menjelaskan tindakan yang
akan dilakukan dengan
terbuka
(etika publik : sopan)
(komitmen mutu : ramah)
(akuntabilitas : transparan)
3.2 Menyiapkan bahan Dokumentasi dan Menyiapkan peralatan dengan
konseling Dokumen : cermat, efisien dan
1. foto bertanggung jawab (etika
2. materi public : cermat)
3. leaflet (Akuntabilitas : tanggung
4. poster jawab) (komitmen mutu :
4. video tutorial cara efisien)
menyusui dan
perawatan payudara
3.3 Melakukan cara Dokumentasi dan Melakukan tindakan dengan
menyusui yang Dokumen sopan, ramah, dan menjaga
benar dan 1. foto privasi pasien serta tidak
perawatan 2. video membeda bedakan suku dan
payudara 3. daftar hadir agama
cermat, tanggung jawab
terhadap tindakan yang di
lakukan (Etika Publik : cermat,
sopan) (Akuntabilitas:
tanggungjawab)
(Nasionalisme : tidak
diskriminatif) (Komitmen Mutu
: keamanan, ramah)
20
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, optimis, rapi,
pembangunan kesehatan yang di optimal, santun, akuntabel, cepat
selenggarakan oleh Puskesmas tanggap dan mengutamakan
menuju tercapainya Indonesia sehat keselamatan pasien.
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat. Melalui misi
puskesmas yaitu memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas dan setiap unit pelayanan.
21
Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi pemberian ASI Ekslusif (Manajmen ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
(anti korupsi : tegas)
(komitmen mutu : efisien)
4.3 Menyimpulkan Dokumen dan Menanyakan ibu menyusui
hasil dari dokumentasi paham atau tidak tentang
kuesioner 1. foto penjelasan pentingnya ASI
2. video ekslusif sesuai dengan
3. hasil evaluasi lembar ceklis
4. daftar hadir Menyimpulkan hasil dengan
sopan dan ramah
(Akuntabilitas : Konsisten)
(etika publik : sopan)
(komitmen mutu : ramah)
22
23