Anda di halaman 1dari 23

Tabel 1.

Data Pendahuluan

NO DATA
1. NAMA Surkina Ibrahim, A.Md.Keb

2. NIP 199407252020122028

3. Instansi Dinas Kesehatan

4. Unit Kerja Puskesmas Dorosagu


5. Uraian Tugas Tugas pokok Bidan yaitu :
Jabatan
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu
hamil (antenatal care)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologi
kepada ibu bersalin (postnatal care)
3. Menyelenggarakan pelayan terhadap bayi
baru lahir (kunjungan neonatal care)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan
dukun bersalin diwilayah kerja puskesmas
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan
kesehatan reproduksi dan kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan keluarga
berencana (KB) kepada wanita usia subur
7. Melakukan pelacakan keluarga berencana
(KB) kepada wanita usia subur
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal
Perinatal (AMP) bila ada kematian ibu dan
bayi
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan
pelaporan terpadu

Nama Mentor Yusuf Nurdin, SKM


6.
7. Jabatan Mentor Kepala Puskesmas
8. +6281280669025
No. Kontak Mentor

1
9. Nama Coach M. Yadjid, SP.M.Si
10. No. kontak Coach +62128128459
11. Tujuan 1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS,
serta kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan
tugas jabatannya sebagai pelayan publik dan
menerapkan nilai-nilai ANEKA.
2. Agar setiap ibu menyusui mengetahui
pentingnya ASI ekslusif dan dapat
memberikan ASI ekslusif yaitu selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan.
12. Manfaat 1. Bagi ASN adalah sebagai proses pembiasaan
diri atau habituasi menggunakan konseling
yang bervariasi.
2. Untuk bayi yaitu ASI meningkatkan daya
tahan tubuh bayi, sebagai nutrisi,
meningkatkan jalinan kasih saying dan
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
3. Untuk Ibu yaitu Mencegah perdarahan pasca
persalinan, mempercepat pengecilan
kandungan, dapat digunakan sebagai metode
KB sementara, mempercepat kembali ke berat
badan semula, steril, aman dari pencemaran
kuman, selalu tersedia dengan suhu yang
sesuai dengan bayi, megandung antibody
yang dapat menghambat pertumbuhan virus,
dan Tidak ada bahaya alergi
13. Visi Meningkatkan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas menuju
tercapainya Indonesia sehat yang diawali dengan
desa sehat dan kecamatan sehat dengan
indicator lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
peningkatan derajad kesehatan masyarakat
14. Misi 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan

2
kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas dan setiap unit pelayanan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungan-nya.
15. Nilai 1. Disiplin dan patuh terhadap peraturan dan
Organisasi/Budaya tata nilai
Kerja 2. Optimis untuk memberikan pelayanan terbaik
3. Rapi dalam penampilan dan lingkungan
4. Optimal dalam bekerja
5. Santun dalam tindakan dan ucapan
6. Akuntabel petugas dalam memberikan
pelayanan sesuai pedoman dan standar
pelayanan
7. Gesit dan cepat tanggap memberikan
pelayanan
8. Utamakan keselamatan pasien

3
A. Latar Belakang

Saat ini keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan


Indonesia ditentukan keberhasilaannya salah satunya oleh Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang termasuk didalamnya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak. Penerapan sistem merit dalam
pelaksanaan kerja, diharapkan akan muncul ASN yang profesional dan
mempunyai kompetensi di bidangnya.
Calon Pegawai Negeri Sipil perlu dibekali pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill) baik soft hard skill maupun soft skill agar dapat melaksanakan
tugas dengan baik dan benar.
Salah satu cara untuk mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya
Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan professional adalah melalui Pelatihan
Dasar CPNS. Tujuan utama pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS adalah agar
setiap peserta mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran dan
menginternalisasi nilai-nilai yang telah dipelajari selama pelatihan dasar.
Menjadi ASN harus memiliki sikap profesional yang tercemin dari
pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang tidak hanya dipahami sebagai sekedar
nilai namun juga harus diaktualisasikan oleh setiap ASN pada setiap pikiran,
perkataan, dan perbuatannya, Menurut UU No 5 Tahun 2014 Tentang ASN. Hal
tersebut secara khusus juga berlaku di lingkungan kerja Puskesmas Dorosagu.
Setiap anggota Puskesmas Dorosagu diharapkan mampu memegang
teguh nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan kewajibannya. PUSKESMAS
DOROSAGU memiliki visi “Meningkatkan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas menuju tercapainya Indonesia sehat yang
diawali dengan desa sehat dan kecamatan sehat dengan indicator lingkungan
sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
peningkatan derajad kesehatan masyarakat“.
Sesuai dengan lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pemberian ASI Eksklusif, pola pemberian makanan terbaik untuk bayi
baru lahir sampai usia 2 tahun meliputi : Memberikan ASI pada bayi segera
dalam waktu satu jam setelah lahir. Memberikan hanya ASI saja sejak lahir

4
sampai umur 6 bulan. Memberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) yang
tepat sejak genap umur 6 bulan. Meneruskan pemberian ASI sampai anak
berumur 2 tahun.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan yang dianjurkan didasarkan pada
bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara.
ASI tidak hanya bergizi untuk bayi, tetapi juga membantu melindungi bayi dari
hampir semua infeksi, dengan meningkatkan kekebalan tubuhnya. Setiap ibu
menyusui memberikan jutaan sel darah putih bagi bayinya, yang membantu
dirinya melawan segala macam penyakit (Wiji, 2013).

Tabel 2. Analisis Isu

KONDISI
KONDISI SOLUSI/JUDUL
YANG MASALAH AKIBAT
SAAT INI KREATIF
DIINGINKAN
Masih Ibu dapat Masih Bayi Optimalisasi
terdapat bayi memberikan kurangnya rentan komunikasi,
yang tidak ASI Ekslusif pengetahuan terhadap informasi dan
mendapatka yaitu selama ibu tentang penyakit, edukasi Program
n ASI pemberian Air pentingnya rendahnya Pemberian ASI
Ekslusif Susu Ibu pemberian IQ anak, ekslusif
selama 6 ASI Ekslusif Stunting
bulan tanpa dan juga
ada makanan kematian
tambahan

Tabel 3. Pengelompokan Isu

5
KONDISI KONDISI YANG MASALAH PENGELOMPOKKAN
SAAT INI DIINGINKAN ISU
Masih terdapat Ibu dapat Masih Pelayanan publik
bayi yang tidak memberikan kurangnya
mendapatkan ASI Ekslusif pengetahuan
ASI Ekslusif yaitu selama 6 ibu tentang
bulan tanpa ada pentingnya
makanan pemberian ASI
tambahan Ekslusif

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Dorosagu, Kec.


Maba Utara, Kab. Halmahera Timur. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 1
bulan, yaitu tanggal 3 juli – 11 agustus 2021

C. Gambaran Organisasi

Wilayah kerja Puskesmas Dorosagu berada di kec. Maba Utara, Kab.


Halmahera Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Patlean. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Wayamli Pesisir, Sebelah Timur berbatasan dengan laut Pasifik, dan Sebelah
Barat berbatasan dengan Pegunungan. Secara administrasi Wilayah kerja
Puskesmas Dorosagu terdiri dari 7 desa, meliputi :
1. Desa Dorosagu
2. Desa Doromoi
3. Desa Lili
4. Desa Sosolat
5. Desa Wasileo
6. Dusun SP 5
7. Desa Lolasita
Puskesmas Dorosagu menjalankan upaya-upaya kesehatan yaitu pelayanan
kesehatan dasar yang meliputi rawat jalan umum, pelayanan kesehatan lansia,
pelayanan laboratorium, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa,
kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut. Selain itu Puskesmas Dorosagu juga

6
memberikan pelayanan kesehatan KIA dan keluarga berencana, pelayanan gizi,
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit..

D. Nilai-Nilai Dasar ASN

Berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN, terdapat lima nilai-nilai dasar


yang harus diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Lima nilai dasar itu antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi (ANEKA)

I. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai yang ada pada
akuntabilitas antara lain:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh
yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
3. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan
mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan
membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
stakeholders.
4. Tanggung jawab

7
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada
suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari halhal yang tidak
dapat dipercaya.
2. Keseimbangan
keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap individu harus menggunakan wewewenang untuk
peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
3. Kejelasan
Dalam melaksanakan wewenang dan tanggungjawab, harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
4. Konsistensi
konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel.

8
II. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
Sedangkan chauvinisme merupakan nasionalisme dalam arti sempit yakni
sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai
berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

III. Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan untuk
mengarahkan dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah sebagai berikut:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila


2. Setia dan mempertahankan UUD 1945
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun

9
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

IV. Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang
komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup
hal berikut:

1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan kostumer/klien


2. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar kustomer/klien tetap setia
3. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tanpa pemborosan
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan
teknologi
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi dan benchmark.

V. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan
sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi
pribadi, keluarga maupun masyarakat. Adapun nilai dasar anti korupsi
antara lain sebagai berikut:

10
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak
curang
2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada
pihak lain
4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan
sesuatu hal yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan
dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial
serta sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.

11
E. Sikap dan Perilaku Disiplin ASN

Berdasarkan kode etik dan perilaku ASN sebagaimana yang


dimaksud dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara antara
lain:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan


berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, santun, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau jabatan
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintah
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN, dan
12. Melaksanakan ketentuan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

12
F. Peran dan Kedudukan ASN
I. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga
dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

II. Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di
daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau
jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara
tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal
tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan
produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dengan demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik
yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur
kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang
diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan)

13
III. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan
jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar
negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam
menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.

14
Laporan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Unit Kerja : Puskesmas Dorosagu


Identifikasi Isu : Masih kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya pemberian ASI Ekslusif
Isu yang Diangkat : Optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi
program pemberian ASI Ekslusif
Gagasan Pemecah Isu : Perlu dilakukan konseling, pemberian informasi dan
edukasi kepada ibu pada saat kunjungan ibu hamil,
ibu menyusui, mengajarkan cara menyusui dan
melakukan perawata payudara dengan benar

Tabel 4. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1.


Kegiatan 1 : Perencanaan Penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pemberian ASI ekslusif (WOG)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
1.1 melakukan Dokumen dan  Datang tepat waktu sesuai
konsultasi kepada Dokumentasi dengan waktu yang sudah
atasan (kepala 1. foto disepakati (Etika publik :
puskesmas) 2. surat tugas dari disiplin)
BPSDM  Menghadap kepada pimpinan
3.surat dengan sikap sopan dan hormat
persetujuan (Etika publik : sopan, hormat)
pimpinan  Menjelaskan maksud dan
4. notulensi tujuan secara transparan
kepada pimpinan (Komitmen
1. Mutu : Efektifitas)
(akuntabilitas : transparan)
 Mencatat semua arahan
pimpinan (Anti Korupsi : jujur)
1.2 Melakukan Dokumentasi dan  Menghadap kepada mentor
konsultasi dengan Dokumen dengan sikap sopan dan hormat
Mentor 1. foto (Etika publik : sopan, hormat)

15
Kegiatan 1 : Perencanaan Penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pemberian ASI ekslusif (WOG)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
2. daftar hadir  Menjelaskan maksud dan
3. notulensi tujuan secara terbuka kepada
mentor (Komitmen Mutu :
Efektifitas)
 Mencatat semua arahan dari
mentor (Anti Korupsi : jujur,
Etika publik: taat perintah)
(akuntabilitas : transparan)
1.3 Konsultasi dengan Dokumentasi dan  Sopan ketika menghadap
kepala ruangan Dokumen kepala ruangan (Etika publik
1. foto : sopan)
2. notulensi  Menjelaskan maksud dan
tujuan secara terbuka kepada
kepala ruangan (Komitmen
Mutu : Efektifitas)
(akuntabilitas : transparan)
 Mencatat semua arahan dari
kepala ruangan
(Anti Korupsi : jujur, Etika
publik : taat perintah)
1.4 Menyiapkan bahan Dokumentasi dan  Menyiapkan bahan penyuluhan
penyuluhan Dokumen dengan sepenuh hati, tanggung
1. Materi jawab dan ketepatan target
penyuluhan (Akuntabilitas : tanggung
2. Daftar jawab, Nasionalisme : kerja
kelengkapan keras, Komitmen mutu :
penyuluha materi ketepatan target atau
penyuluhan efektifitas)
 Mencetak daftar materi
penyuluhan dengan efisien
(Komitmen Mutu : efisien)

16
Kegiatan 1 : Perencanaan Penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pemberian ASI ekslusif (WOG)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, optimis, rapi,
pembangunan kesehatan yang optimal, santun, akuntabel dan cepat
diselenggarakan oleh Puskesmas tanggap
menuju tercapainya Indonesia sehat
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat. Melalui misi
puskesmas yaitu menggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan

17
Table 5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan 2 : Melakukan konseling pada ibu hamil dan ibu menyusui tentang
pentingnya ASI ekslusif (WOG, Pelayanan Publik, Manajmen
ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
2.1 Membuat surat Dokumentasi dan  Membuat surat dengan
undangan dokumen maksud dan tujuan yang
1. Foto jelas, bertanggung jawab dan
2. Surat undangan efisien.
(Akuntabilitas : tanggung
jawab, jelas)
(Komitmen mutu : efisien)
2.2 Menyiapkan Dokumentasi dan  Mengumpulkan media
media konseling dokumen konseling secara efisien
1. foto dengan cermat dari sumber
2. Materi yang terpercaya.
3. leaflet (Nasionalisme : tanggung
4. poster jawab)(etika publik :
5. lembar balik cermat) (komitmen mutu :
6. video materi konseling efisien, inovasi)
2.3 Melakukan Dokumentasi dan  Menyampaikan konseling
konseling dokumen yang berkualitas, dengan
1. foto menggunakan bahasa yang
2. daftar hadir baik dan mudah di mengerti
 Menjelaskan konseling
dengan transparan, jujur,
sopan, ramah, tenggang rasa
dan tidak diskriminatif (etika
publik: professional, tidak
diskriminatif, sopan)
(anti korupsi: jujur)
Nasionalisme: (tenggang
rasa, menghormati)
(komitmen mutu: ramah)

18
Kegiatan 2 : Melakukan konseling pada ibu hamil dan ibu menyusui tentang
pentingnya ASI ekslusif (WOG, Pelayanan Publik, Manajmen
ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
(akuntabilitas : transparan)

Kontribusi Terhadap Visi Misi


Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, optimis, rapi,
pembangunan kesehatan yang di optimal, santun, akuntabel, cepat
selenggarakan oleh Puskesmas tanggap, mengutamakan keselamatan
menuju tercapainya Indonesia sehat pasien.
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat. Melalui misi
puskesmas yaitu memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas dan setiap unit pelayanan.

Table 6. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3.


Kegiatan 3 : Melakukan edukasi cara menyusui dan perawatan payudara yang
benar (WOG, Pelayanan publik)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
3.1 Membuat informed Dokumen dan  Menyampaikan pada pasien
konsen Dokumentasi tentang tindakan yang akan
1. foto dilakukan dengan ramah,
2. surat informed sopan dengan menggunakan
konsen bahasa yang mudah
dimengerti.

19
Kegiatan 3 : Melakukan edukasi cara menyusui dan perawatan payudara yang
benar (WOG, Pelayanan publik)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
 Menjelaskan tindakan yang
akan dilakukan dengan
terbuka
(etika publik : sopan)
(komitmen mutu : ramah)
(akuntabilitas : transparan)
3.2 Menyiapkan bahan Dokumentasi dan  Menyiapkan peralatan dengan
konseling Dokumen : cermat, efisien dan
1. foto bertanggung jawab (etika
2. materi public : cermat)
3. leaflet (Akuntabilitas : tanggung
4. poster jawab) (komitmen mutu :
4. video tutorial cara efisien)
menyusui dan
perawatan payudara
3.3 Melakukan cara Dokumentasi dan Melakukan tindakan dengan
menyusui yang Dokumen sopan, ramah, dan menjaga
benar dan 1. foto privasi pasien serta tidak
perawatan 2. video membeda bedakan suku dan
payudara 3. daftar hadir agama
cermat, tanggung jawab
terhadap tindakan yang di
lakukan (Etika Publik : cermat,
sopan) (Akuntabilitas:
tanggungjawab)
(Nasionalisme : tidak
diskriminatif) (Komitmen Mutu
: keamanan, ramah)

20
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, optimis, rapi,
pembangunan kesehatan yang di optimal, santun, akuntabel, cepat
selenggarakan oleh Puskesmas tanggap dan mengutamakan
menuju tercapainya Indonesia sehat keselamatan pasien.
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat. Melalui misi
puskesmas yaitu memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas dan setiap unit pelayanan.

Tabel 7. Rancangan Aktualisasi kegiatan 4


Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi pemberian ASI Ekslusif (Manajmen ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
4.1 Menyiapkan Dokumentasi dan Mempersiapkan kuesioner
kuesioner dokumen dengan bersungguh-sungguh
1. foto dan sesuai dengan kebutuhan,
2. lembar kuesioner (Akuntabilitas : jelas)
(Komitmen Mutu : Efisiensi)
4.2 Melakukan Dokumen dan  Mempersilahkan ibu untuk
Tanya jawab dan dokumentasi bertanya apa saja yang belum
mengisi 1. Tanya jawab dipahami dan menjawab
kuesioner 2. daftar hadir pertanyaan ibu dengan sopan
3. lembar kuesioner  Mengajukan pertanyaan
dengan tidak berbelit belit dan
efisien (etika publik : sopan)

21
Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi pemberian ASI Ekslusif (Manajmen ASN)
Keterkaitan Dengan Mata
Tahapan Output
Pelatihan
(anti korupsi : tegas)
(komitmen mutu : efisien)
4.3 Menyimpulkan Dokumen dan  Menanyakan ibu menyusui
hasil dari dokumentasi paham atau tidak tentang
kuesioner 1. foto penjelasan pentingnya ASI
2. video ekslusif sesuai dengan
3. hasil evaluasi lembar ceklis
4. daftar hadir  Menyimpulkan hasil dengan
sopan dan ramah
(Akuntabilitas : Konsisten)
(etika publik : sopan)
(komitmen mutu : ramah)

Kontribusi Terhadap Visi Misi


Penguatan nilai organisasi
Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Meningkatkan organisasi yaitu disiplin, rapi, santun,
pembangunan kesehatan yang di akuntabel dan cepat tanggap
selenggarakan oleh Puskesmas
menuju tercapainya Indonesia sehat
yang diawali dengan desa sehat dan
kecamatan sehat dengan indicator
lingkungan sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat.

22
23

Anda mungkin juga menyukai