Anda di halaman 1dari 38

LABEL PANGAN OLAHAN

Direktorat Standardisasi Pangan Olahan


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan

Webinar Kemasan Produk Kelautan dan Perikanan Berdaya Saing


Rabu, 29 Juli 2020
LABEL PANGAN OLAHAN
Outline

01 02 03

Pendahuluan Peraturan BPOM Penutup


No.31/2018
Pendahuluan
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN

Lingkup pengaturan: • Ketentuan label pangan


• Larangan menghapus, mencabut, menutup, mengganti label, melabel kembali,
1. Perencanaan pangan
dan/atau menukar tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa Pangan
2. Ketersediaan pangan
• Ketentuan iklan pangan
3. Keterjangkauan pangan
4. Konsumsi pangan dan gizi
5. Keamanan pangan
6. Label dan iklan pangan • Pengawasan dilakukan
7. Pengawasan terhadap:
8. Sistem informasi pangan ✓ Kecukupan pangan pokok
9. Penelitian dan pengembangan (Lembaga Pangan) Pangan Olahan Badan POM
10. Kelembagaan pangan ✓ Persyaratan keamanan,
11. Peran serta masyarakat, dan mutu, gizi, label dan
12. Penyidikan. iklan pangan Pangan Segar Kementan
• Tenaga Pengawas KKP

Pangan Segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi
langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan Pangan.
DASAR HUKUM

Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan


Peraturan Pemerintah No.69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Peraturan Badan POM No. 31 tahun 2018 tentang
Label Pangan Olahan

Diundangkan sejak Grace period sampai


19 Oktober 2018 19 April 2021

GRACE PERIOD
Paling lama 30 bulan sejak diundangkan
LABEL PANGAN OLAHAN

Pelaku usaha perlu acuan


dalam pencantuman label
pada produk pangan

Masyarakat perlu dilindungi


dari informasi yang tidak Pemerintah perlu
benar, tidak jelas, dan tools pengawasan
menyesatkan mengenai Perlu pangan olahan
Pangan Olahan. diterbitkan
Peraturan
tentang Label
Pangan Olahan

10
Peraturan BPOM No.31/2018
02
PELABELAN PANGAN
Label Pangan adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan
yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk
lain yang disertakan pada Pangan Olahan, dimasukan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian Kemasan Pangan.

DICETAK PADA
DITEMPEL PADA KEMASAN
KEMASAN DISERTAKAN
PADA PANGAN
1. nama produk
2. daftar bahan
3. berat bersih atau isi bersih
4. nama dan alamat
produsen/importir
5. halal bagi yang dipersyaratkan KETERANGAN
6. tanggal dan kode produksi YANG WAJIB DICANTUMKAN
7. kedaluwarsa
8. nomor izin edar
9. asal usul bahan Pangan tertentu

Informasi 1, 3, 4, 5, 7, 8 wajib dicantumkan pada bagian


yang paling mudah dilihat dan dibaca
Nama CONTOH LABEL PANGAN OLAHAN
Kode produk*
produksi Nama dagang Halal*

2D barcode ING
(cek di aplikasi
BPOM)

No Izin
Edar*
isi/berat
bersih*

Bobot
tuntas Simpan di tempat
sejuk dan kering
sertifikasi
Daftar
keamanan
Bahan
dan mutu
Pangan
Olahan layanan Cara Nama dan Alamat Keterangan Informasi
*) keterangan yang bergaris bawah adalah yang
pengaduan penyimpanan Produsen* kedaluwarsa* Alergen wajib dicantumkan di bagian yang paling
konsumen mudah dilihat dan dibaca
TULISAN
✓ Menggunakan bahasa Indonesia GAMBAR
✓ Istilah asing dapat digunakan sepanjang keterangan
tersebut telah terlebih dahulu dicantumkan dalam ✓ Harus menunjukkan hal yang sebenarnya
bahasa Indonesia ✓ Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan
✓ Ukuran huruf minimal = huruf kecil “o” huruf Arial pangan lainnya
1 mm (6 point). o boleh, jika pangan mengandung bahan
tersebut, bukan perisa
Huruf Arial 1 mm (6 point) :
o Pada komposisi: dicantumkan jumlah (%)
font jenis “arial” dengan ukuran font 6
bahan tersebut
o Contoh: ”Komposisi : terigu, beras,
✓ Kemasan kecil (≤ 10 cm2) : ukuran huruf tidak boleh ekstrak udang (5%), pengawet
lebih kecil dari 0.75 mm ✓ Dikecualikan, gambar sebagai saran penyajian
▪ memuat keterangan paling sedikit nama produk, (sesuai kewajaran)
tanggal kedaluwarsa dan Nomor Izin Edar ✓ Gambar, warna, dan/atau desain lainnya dapat
▪ Jika produk tersebut tidak dijual eceran, digunakan sebagai latar belakang sepanjang tidak
Keterangan tanggal kedaluwarsa dapat dicantumkan mengaburkan informasi pada label
pada kemasan sekunder
1. Nama Produk
Nama Dagang jika telah diatur dalam SNI wajib,
Dapat berupa dapat berupa gambar, maka nama jenis sesuai dengan SNI
kata, huruf, angka, susunan warna,
dan/atau bentuk lain tersebut yang
memiliki daya pembeda

Nama Jenis*
pernyataan/keterangan tentang
identitas pangan olahan.

*) Nama jenis wajib dicantumkan pada Label Pangan Olahan


2. Daftar Bahan
Pencantuman
Bahan yang digunakan: Daftar Bahan
Didahului dengan tulisan
Bahan Baku “daftar bahan”; “bahan yang
digunakan”; “bahan-bahan”;
“komposisi”
Bahan Tambahan
Pangan Nama bahan
merupakan nama lazim yang
lengkap dan tidak berupa
Bahan Penolong singkatan
Tidak dicantumkan pada Urutan
Daftar Bahan disusun secara berurutan
dimulai dari bahan yang
digunakan paling banyak.
Pencantuman Jumlah Bahan Baku

Bahan baku memberikan identitas pada


pangan olahan
Contoh:
Ikan pada “Bakso Ikan”

Bahan baku ditekankan pada pelabelan Tuna Dalam Saus Cabai


(dalam bentuk kata-kata atau gambar )
Contoh:
Abon Pedas pada produk “Krekers dengan
Taburan Abon Pedas” dengan penekanan
“dengan taburan abon pedas”.

Bahan baku disebut dalam nama jenis


pangan
Contoh:
Ikan pada produk “Abon Ikan”
Cara pencantuman BTP dalam daftar bahan: BAHAN TAMBAHAN
PANGAN ( BTP )
❑Nama Golongan BTP
BTP ikutan (Carry Over)* harus
❑Khusus untuk BTP:
dicantumkan setelah bahan
➢ Antioksidan yang mengandung BTP
➢ Pemanis (Alami atau Buatan)
➢ Pengawet
➢ Pewarna (Alami atau Sintetik) dan
➢ Penguat Rasa
→ harus dicantumkan Nama Jenis.
Khusus untuk BTP Pewarna disertai
Nomor Indeks.
❑nama kelompok perisa untuk BTP
perisa meliputi perisa alami dan/atau
perisa sintetik

*) Khusus untuk BTP golongan antioksidan,


pemanis, pengawet, pewarna, penguat rasa
Pencantuman BTP dalam Sediaan Bahan Tambahan Pangan

SEDIAAN BTP SEDIAAN BTP CAMPURAN

a. Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan”, a. Tulisan ”Bahan Tambahan


b. Nama golongan BTP, Pangan Campuran”,
c. Nama jenis BTP, b. Nama golongan BTP yang
d. Nomor indeks (Color Index, CI) mempunyai fungsi utama
e. Tulisan “pewarna pangan” yang ditulis c. Jenis Pangan Olahan yang
dengan huruf kapital berwarna hijau di diizinkan menggunakan BTP
dalam kotak persegi panjang berwarna Campuran
hijau. d. Takaran penggunaan dalam
jenis pangan olahan

PEWARNA PANGAN

f. Logo huruf M di dalam suatu lingkaran


berwarna hitam

M
Sumber: PerBPOM No. 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan
Peringatan
Pangan Olahan yang Mengandung Pemanis Buatan

Pemanis Penderita Aspartam Poliol


buatan Diabetes

Pangan Olahan untuk Pangan Olahan yang Pangan Olahan yang


Pangan Olahan yang mengandung Pemanis
penderita diabetes menggunakan Aspartam mengandung Poliol
buatan

“Mengandung pemanis buatan, ”Untuk penderita “Mengandung fenilalanin, “Konsumsi berlebihan


disarankan tidak dikonsumsi oleh diabetes dan/atau orang tidak cocok untuk mempunyai efek laksatif”
anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu yang membutuhkan penderita fenilketonurik”
hamil dan ibu menyusui” makanan berkalori rendah”
4. Nama dan Alamat
3. Berat Bersih Produsen / pengimpor
Pangan PRODUK DALAM NEGERI
Olahan Alamat paling sedikit meliputi nama kota,
kode pos, dan Indonesia produsen.
• “Diproduksi oleh ...”
• “Diproduksi oleh ... untuk ...”
• ”Dikemas oleh ... untuk ... ”
Padat Cair Semi padat
(untuk yang mempunyai kontrak)

Berat Bersih Isi Bersih Berat Bersih


- miligram (mg) atau PANGAN OLAHAN IMPOR
- mililiter (ml atau mL)
- gram (g) - liter (l atau L) Isi Bersih • Alamat produsen paling sedikit
- kilogram (kg) meliputi nama kota dan negara.
Pangan olahan yang menggunakan • Alamat pengimpor/distributor.
medium cair harus dicantumkan paling sedikit meliputi nama kota,
juga Bobot Tuntas atau Berat kode pos, dan Indonesia.
Tuntas. “Diimpor/didistribusikan oleh ... “
6. Tanggal dan Kode
5. Halal Produksi
Dicantumkan pada pangan olahan wajib diletakkan pada bagian yang
yang mempunyai sertifikat Halal dari mudah dilihat dan dibaca.
lembaga yang berwenang di
Indonesia. memuat informasi mengenai riwayat
produksi pangan

LOGO berupa nomor bets (batch) dan/atau


HALAL waktu produksi

25
7. Kedaluwarsa
Batas akhir suatu pangan olahan dijamin mutunya
01 sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk
produsen.

Apabila masa simpan ≤ 3 bulan: “Baik


02 digunakan sebelum : tanggal, bulan, tahun”

Apabila masa simpan > 3 bulan : “Baik digunakan


sebelum : tanggal, bulan, tahun” atau “bulan,
03 tahun”
Pengecualian:
a. minuman yang mengandung alkohol paling sedikit 7% (tujuh persen);
Pangan harus mencantumkan
b. roti dan kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau sama
tanggal produksi dan/atau tanggal
dengan 24 (dua puluh empat) jam; dan pengemasan
c. cuka.
8. Nomor Izin Edar
PRODUK DALAM NEGERI Ikan Tuna dalam Saus Cabai
“BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka. BPOM RI MD 123456789012
Berat bersih/Net Weight 155 g
Bobot tuntas/Drained weight 95 g

PRODUK IMPOR
“BPOM RI ML” yang diikuti dengan digit angka. BPOM RI ML 123456789012
Berat Bersih: 100 g

PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA


Jenis produk yang dapat didaftarkan
“P-IRT”
sebagai PIRT tercantum dalam Peraturan
BPOM Nomor 22 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
9. Asal Usul Bahan Pangan Tertentu

Asal Bahan Pangan Tertentu dari Pangan yang Diproduksi Melalui Peringatan untuk Pangan
Hewan atau Tanaman Proses Khusus Olahan Berasal dari Babi

✓ Harus dicantumkan pada daftar bahan Produk Rekayasa Genetik Pangan Olahan yang mengandung bahan
berasal dari babi
berupa nama bahan diikuti dengan asal
Wajib dicantumkan:
bahan.
“PRODUK REKAYASA GENETIK”
Contoh:
Gelatin sapi, lemak babi, minyak nabati,
protein kedelai, lemak kakao
Produk Iradiasi Pangan olahan yang proses pembuatannya
bersinggungan dan/atau menggunakan fasilitas
bersama dengan bahan bersumber babi
Daftar bahan : Wajib dicantumkan:
Daging Ikan (60%), tepung tapioka, terigu, “IRADIASI”
isolat protein kedelai, bawang putih, gula,
garam, lada, penguat rasa monosodium
glutamate, penstabil fosfat.
2D Barcode
• Pada Label wajib dicantumkan 2 (dua) dimensi (2D
Barcode).
• Kode yang dapat dibaca oleh aplikasi pelacak yang
digunakan untuk identifikasi, penjejakan dan pelacakan
kebenaran produk.

QR code memuat informasi:


▪ nomor Izin Edar
▪ masa berlaku Izin Edar
Keterangan tentang Alergen
Keterangan tentang alergen wajib
dicantumkan untuk:
Serealia
Pangan olahan yang mengandung alergen Sulfit (min.10
mg/kg sbg SO2 mengandung
pd produk gluten
Pangan olahan yang diproduksi siap konsumsi)
menggunakan sarana produksi yang sama
dengan pangan olahan yang mengandung Kacang pohon
Telur
alergen. /tree nut ALERGEN
Daftar Bahan: Ikan Tuna, saus cabai, cabai merah,
Susu
gula, bawang putih, garam, bawang merah. (termasuk
Ikan, krustase
moluska
laktosa)
Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang
Kacang tanah,
dicetak tebal. kedelai

Catatan: tulisan ‘ikan tuna’ dicetak tebal karena ikan


tuna termasuk alergen
30
INFORMASI NILAI GIZI
KEWAJIBAN PENCANTUMAN
1 Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun
2018 tentang Label Pangan Olahan
2 Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019
tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan

PASAL 43 PASAL 2
Keterangan tentang kandungan Gizi
Setiap Orang yang memproduksi dan/atau
dan/atau non Gizi
WAJIB dicantumkan untuk semua
mengedarkan Pangan Olahan wajib
pangan olahan mencantumkan ING pada Label.

PENGERTIAN
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah DAFTAR
Dicantumkan dalam bentuk KANDUNGAN ZAT GIZI DAN NON GIZI
TABEL INFORMASI NILAI pangan olahan sebagaimana produk pangan
GIZI olahan dijual sesuai dengan format yang
dibakukan
PENGECUALIAN
PASAL 3

ING berlaku wajib untuk semua pangan,


KECUALI:
PELARANGAN
1.Kopi bubuk, PASAL 4
2.Teh bubuk/ serbuk,
3.Teh celup Informasi Nilai Gizi Dilarang
4.AMDK (air embun, air mineral, air untuk dicantumkan pada label
demineral) minuman beralkohol
5.Herba, rempah – rempah, bumbu,
kondimen
JENIS – JENIS KLAIM PADA LABEL
KLAIM GIZI Klaim Kandungan Zat Gizi
Klaim Perbandingan Zat Gizi

KLAIM Klaim Fungsi Zat Gizi


KESEHATAN Klaim Fungsi Lain
Klaim Penurunan Risiko Penyakit

KLAIM Isotonik
LAINNYA Tanpa penambahan gula
Bebas / rendah laktosa
Bebas / rendah gluten
Alami Dari (diikuti nama bahan)
• Pangan Olahan yang tidak dicampur Bahan merupakan bahan baku utama
dan tidak diproses; atau
• Pangan Olahan yang diproses secara
Keterangan untuk (kandungan bahan tersebut minimal 50%)

fisika tetapi tidak merubah sifat dan


kandungannya Membedakan
Segar
Mutu tidak boleh digunakan pada Label
Pangan yang terbuat dari Pangan
Murni atau 100% Olahan antara atau Pangan Olahan
Pangan Olahan yang tidak lainnya
ditambahkan/dicampur dengan bahan
lain

Asli
Dengan (diikuti nama bahan) tidak dapat digunakan untuk Pangan
Olahan yang dicampur dengan bahan yang
Bahan merupakan salah satu bahan baku yang
dapat mengaburkan keasliannya, seperti
digunakan
penggunaan perisa.
Penutup
03
1. Label Pangan bertujuan untuk memberikan
informasi yang benar dan jelas kepada
masyarakat tentang produk pangan yang
dikemas

2. Pencantuman keterangan label mengacu pada


PP NO.69/1999 tentang Label dan Iklan
Pangan dan Peraturan BPOM No.31/2018
tentang Label Pangan Olahan. Keterangan yang
wajib dicantumkan pada label pangan adalah
nama produk, daftar bahan, berat bersih, nama
dan alamat produse/importir, halal bagi yang
dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
nomor izin edar dan asal usul bahan pangan
tertentu.

3. Masyarakat sebelum membeli dan


mengonsumsi pangan sebaiknya melakukan
Cek Kemasan, Label, Izin edar dan tanggal
kedaluwarsa
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai