Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ( PHK )

STUDY KASUS PT MEDCO LESTARI PAPUA

DISUSUN OLEH :

1. SAHRUL RAMADHAN 200250501080


2. RATNA 200250501072
3. RISMAYANA 200250501076
4. RISNAWATI 200250501077
5. RUSTI 200250501079
6. SANRIANI 200250501082
7. SAKINA 200250501081
8. REZA PURNAMASARI 200250501074
9. RAHMAT 200250501093
10. RASMIDA 200250501071
11. RESKY MUTIARA 200250501073

UNIVERSITAS TOMAKAKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFOMASI
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas “MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA” yang diajar oleh IBU SRI FATMAWATI
AHMAD., SE,MM Proposal ini kami susun dengan sungguh-sungguh.
Banyak rintangan yang kami lewati, baik itu yang datang dari diri kami
sendiri maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga proposal ini dapat memberikan wawasan yang
bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Bilah seseorang diterimah sebagai karyawan, maka otomatis akan


terjadi hubungan kerja dengan itu, karyawan dan perusahaan telah saling
terikat dan masing- masing hak dan kewajiban terhadap yang lain. Bila
setelah adanytya hubungan kerja ini terjadsi pemutusan hubungan kerja, hak
dan kewajiban mmasing masing pihak harus diopenuhi sesuai dengan
kesepakatan yang telah disetujui.
Sering kita mendengar mengenai karyawan, dimana karyawan adalah
anggota dari sebuah organisasi peruasaan/lembaga yang bekerja dalam
mencapai tujuan tertentu. Ada yang bekerja di lembaga kepemerintahan dan
ada pula yang di lembaga swasta. Bagi merekayang bekerja di lembaga
kepemerintahan bisa kita sebut sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) yang
mereka bekerja untuk Negara dan di gajih pula oleh Negara dan diatur pula
oleh aturan pemerintah. Kemudian ada yang bekerja di lembaga suasta
dimana mereka di pekerjakan oleh perusahaan atau lembaga suata diman
merka di atur oleh perusahaan dan oleh pemerintah.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang Dimaksud Dengan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK)
2. Apa Yang Menyebabkan Hubungan Kerja Dapat Berakhir?
3. Dalam Hal Apa, Perusahaan Dilarang Melakukan Pemutusan Hubungan
Kerja?
4. Jenis- Jenis Pemutusan Hubungan Kerja ( Phk)
5. Resiko Phk Bagi Perusahaan
6. Resiko Phk Bagi Eks –Karyawan
7. Penyebak Pemutusan Hubungan Kerja
8. Study Kasus pemutusan hubungan kerja

C. Tujuan paenelitian.
1. Untuk Membantu Mengetahui Maksud Dari Phk
2. Untuk Mengetahui Apa Yang Meyebabkan Hubungan Kerja Berakhir
3. Untuk Memberikaan Pemahaman Dalam Hal Apa Perusahaan Dilarangv
Melakukakan Phk
4. Untuk Mengetahui Jenis Jenis Phk
5. Untuk Memberikan Pemahaman Resiko Phk Bagi Perusahaan
6. Untuk Memberikan Pemahaman Tentang Resesiko Phk Bgai Eks-
Karyawan
7. Untuk Memgetahui Penyebab Pemutusan Hubungan Kerja
8. Memberikan Contoh Study Kasus Phk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA


Menurut UU no. 33 Ketenagakerjaan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
perusahaan/majikan. Hal ini dapat terjadi karena pengunduran diri,
pemberhentian oleh perusahaan atau habis kontrak.
Pemutusan Hubungan Kerja juga merupakan suatu kondis tertentu
atau situasi dimana pekerja dimana pekerja tidak bekerja lagi pada intansi
atau perusahaaan yang bersangkutan karena hubungan telah terputus.

B. APA YANG MENYEBABKAN HUBUNGAN KERJA DAPAT


BERAKHIR?
Menurut pasal 61 Undang – Undang No. 11 tahun 2020 tentang
Cipta Kerja Kluster Ketenagakerjaan (UU No.11/2020) mengenai tenaga
kerja, perjanjian kerja dapat berakhir apabila:
1. pekerja meninggal dunia
2. angka waktu kontak kerja telah berakhir
3. selesainya suatu pekerjaan tertentu
4. adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
5. adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.

C. DALAM HAL APA, PERUSAHAAN DILARANG MELAKUKAN


PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA?
Sesuai dengan ketentuan pasal 153 Undang – Undang No. 11 tahun
2020 tentang Cipta Kerja Kluster Ketenagakerjaan (UU Cipta Kerja
No.11/2020) Perusahaan dilarang melakukan PHK dengan alasan :

1. Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut


keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan
secara terus-menerus
2. Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya, karena
memenuhi kewajiban terhadap negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya
4. Pekerja menikah
5. Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan,
atau menyusui bayinya
6. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan
perkawinan dengan pekerja lainnya di dalam satu
perusahaan.
7. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan
perkawinan dengan pekerja lainnya di dalam satu
perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
8. Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus
serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja
di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
perusahaan, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama
9. Pekerja yang mengadukan perusahaan kepada yang
berwajib mengenai perbuatan perusahaan yang melakukan
tindak pidana kejahatan
10. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku,
warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau
status perkawinan
11. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan
kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat
keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya
belum dapat dipastikan.

D. JENIS- JENIS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ( PHK)


1. Ditinjau dari Jenis hubungan terputus
PHK yang mengakibatkan putusnya sama sekali hubungan anatara
prakerja dengan pengusaha baik hubungan kerja maupun hubungan
social.
PHK yang menimbulkan putusnya hubungan kerja. Akan tetapi
hubungan social antara prakerja dengan organisasi tetap dam masih
berlangsung.
2. Ditinjau dari sisi waktu
Sementara biasanya terjadi dikarenakan
a. Karyawan harian yang hubungan kerjanya tidak tetap
b. Karyawan pada perusahaan yang menghasilkan produk
musiman
c. Karyawan yang terlibat tindak kriminal sehinggah sempat
ditahan sampai putusan pengadilan, bila terbukti tidak
bersalah akan dipekerjakan kembali.

Permanen secara otomatis menyebabkan pekerja akan kehilangan


pekerjaan.

E. RESIKO PHK BAGI PERUSAHAAN


1. Lepasnnya karyawan yang setia dan sudah berpengalaman
2. Terhentinya produksi
3. Harus mencari karyawan baru yang belum tentu sesuai harapan
4. Butuh biaya yang cukup besar untuk mencari pengatinya dengan
pelatihan
5. Kinerja penganti belum tentu sebaik yang di PHK
F. RESIKO PHK BAGI EKS –KARYAWAN
1. Penghasilan bagi keluarga menjadi berkurang
2. Situasi menjadi kurang baik karena di sebabkan pengangguran
3. Berkurangnya kewibawaan dan prestis
4. Terputusanya komunikasi dan relasi sesame teman sejawat
5. Harus mencari pekerjaan baru
G. PENYEBAK PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. PHK atas permintaan sendiri
a. Tingkat kompesasi terlalu rendah
b. Lingkungan bkerja kurang nyaman
c. Tidak ada pengembangan karir
d. Masalah kesehatan
e. Pekerjaan tidak sesuai dengan bakat dan keahlian
f. Perilaku yang tidak adil
2. PHK Karena kebijakasanaan perusahaan
a. Perusahaan menganggap jumlah karyawan terlalu banyak
b. Tidak disiplin, tidak terampil, dan tidak produktif
c. Berprilaku asusila
d. Penyerderhanaan organisasi
3. PHK karena untuk menaati peraturan perundang-undagan
a. Meninggal dunia
b. MencapAI BATAS USIA PENSIUN
c. Melanggar undang-undang yang berat
d. Terlibat dalam gerakan menantang pemerintah
e. Kontrak kerja berakhir

H. STUDY KASUS PT MEDCO LESTARI PAPUA


Sebuah perusahaan pada bidang perkayuan yang melakukann PHK
massl dalam 10 bulan berturut-turut pada tahun 2014, dari 400 karyawan
yang ada sebanyak 350 karyawan di PHK sedangkang 50 lainnya
disisakan untuk menjaga dan merawat peralatan serta sarana dan prasana
perusahaan.

Faktor dilakukanya PHK massal yaitu


1. Merosotnya hasil produksi
2. Merosotnya pendapatan perusahaan
3. Merosostnya kemampuan perusahaan untuk membayar
upah atau gaji
4. Dilakukan rasionalisasi dan penyekatan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian –urain yang telah dikemukakan pada bab-bab


sebelumnya, serta analisis data maka kesimpulan dari proposal saya ini
yang berjudul PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA STUDY KASUS
PT MEDCO LESTARI PAPUA.

1. Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja merupakan suatu kondis


tertentu atau situasi dimana pekerja dimana pekerja tidak bekerja
lagi pada intansi atau perusahaaan yang bersangkutan karena
hubungan telah terputus.
2. Faktor dilakukanya PHK massal yaitu
a. Merosotnya hasil produksi
b. Merosotnya pendapatan perusahaan
c. Merosostnya kemampuan perusahaan untuk membayar
upah atau gaji
d. Dilakukan rasionalisasi dan penyekatan.
B. SARAN
Pemutusan hubungan kerja wajib dirundungkan secara mufakat
(bipartite) antar pekerja dan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai