Contoh Tanggapan Kritis
Contoh Tanggapan Kritis
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat
untuk memiliki pesawat kepresidenan. Alasan ekonominya adalah pesawat tersebut
memiliki biaya operasional yang sangat tinggi. Alasan sosialnya adalah pada saat rakyat
belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat menikmati fasilitas negara yang
mewah. Alasan keamanan dan politiknya adalah saat ini dengan pesawat komersial
keamanan pejabat masih dapat tertangani dengan baik.
Penanggap sebenarnya sepakat dengan kesimpulan bahwa saat ini bukan waktu
yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan yang tepat
sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut juga merupakan hal yang sangat
rasional.
Pada zaman Presiden Gus Dur sudah ada wacana pembelian pesawat kepresidenan itu,
tetapi dengan mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi akhirnya rencana tersebut
tidak direalisasikan. Apakah fakta tersebut tepat sebagai alasan? Hitungan dan
efektivitasnya dapat diuraikan dengan jelas. Pesawat itu dibeli dengan harga Rp820
miliar dan mulai dibuat sejak 2011. Pesawat itu mampu terbang sekitar 10—12 jam,
mampu menghalau peluru kendali, dapat mendarat di bandara kecil, bisa memuat
rombongan Presiden hingga 50 orang, dan memiliki peralatan navigasi, komunikasi,
sistem keamanan, isolasi kabin, dan hiburan khusus selama penerbangan. Dari total
US$91,2 juta atau Rp820 miliar biaya yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk
membeli BBJ2, US$58,6 juta dialokasikan untuk badan pesawat, US$27 juta guna
interior kabin, US$4,5 juta bagi sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya
administrasi.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, wacana
ini kembali muncul. Dalam perhitungan baru, pesawat untuk RI-1 ini bisa menghemat
biaya perjalanan hingga Rp114 miliar per tahun. Sekretaris Negara mengklaim bahwa
jauh lebih
murah memiliki pesawat kepresidenan sendiri daripada menyewa pesawat dari
maskapai Garuda Indonesia seperti yang selama ini dilakukan. Sistem carter ini tidak
menguntungkan karena semakin sering Presiden melakukan lawatan, biaya terus
meningkat. Pada 2006 misalnya, anggaran lawatan dinas Presiden Rp75 miliar, tahun
2007 melonjak menjadi Rp175 miliar, dan tahun 2009 naik lagi ke angka Rp180 miliar.
Alasan berikutnya jelas bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang mau
tidak mau Presiden harus memiliki pesawat sendiri. Tidak mungkin Presiden
menggunakan pesawat komersial karena jadwalnya sangat terbatas. Pandangan bahwa
memiliki pesawat
kepresiden bukan merupakan prioritas juga dapat dibantah karena saat ini perekonomian
Indonesia sudah stabil. Pertumbuhan cukup baik sehingga operasional dapat ditutupi.
Pembelian pesawat kepresidenan juga bukan hal yang menghilangkan kepekaan
terhadap rakyat. Kepekaan kepada rakyat dapat ditunjukkan secara langsung dengan
mengeluarkan kebijakan yang memihak kepada rakyat, khususnya dalam bidang
pendidikan dan kesehatan. Alasan keamanan, keefisienan, keluasan negara, dan
kebanggaan merupakan hal yang lebih utama jika dibandingkan dengan data-data dari
masyarakat yang menolak pembelian itu, sifatnya tampaknya emosional.
Sarapan pagi sangat diperlukan oleh tubuh, terutama siswa. Namun, pada
kenyataannya banyak siswa yang tidak melakukan aktivitas itu. Saat datang ke sekolah
para siswa beramai-ramai mengunjungi kantin di sekolahnya. Para siswa membeli
berbagai makanan yang tersedia di kantin. Beberapa siswa ada yang membeli gorengan,
membeli nasi , mie instan, ada pula sekedar membeli minuman softdrink. Aktivitas ini
mereka lakukan secara rutin setiap hari. Fenomena ini mungkin telah menjadi
kebiasaan. Namun, apakah kebiasaan tersebut merupakan suatu kebaikan bagi tubuh
kita?
Tahukah siswa, bahwa mereka berangkat ke sekolah mempunyai tujuan utama,
yakni belajar. Proses belajar memerlukan aktivitas otak. Otak tidak dapat bekerja
dengan maksimal jika tidak diberi nutrisi dengan baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi
selama proses belajar berlangsung. Ada perbedaan sikap dan kesiapan antara siswa yang
telah sarapan dengan yang belum sarapan. Siswa yang telah sarapan cenderung lebih
tenang. Tetapi siswa yang belum sarapan kelihatan gelisah dan tidak siap menerima
materi pelajaran. Wajahnya terlihat lesu dan kurang bersemangat. "Salah besar kalau
sarapan diabaikan, karena sarapan memberikan energi yang dibutuhkan untuk
beraktivitas seharian. Kalau tidak sarapan, tubuh jadi mudah lemas," ujar DR dr
Saptawati Bardosono, MSc, spesialis gizi medik dari FKUI-RSCM.
Riset para ahli dari Universitas Swansea Wales yang dimuat di Kompas.com
tanggal 15 Oktober 2015 membuktikan bahwa pelajar yang selalu sarapan mencatat
rata-rata skor 22 persen lebih tinggi ketimbang rekannya yang tidak sarapan. Ketika
bangun pagi, sebagian besar energi - dalam bentuk glukosa dan glikogen - telah habis
terkuras oleh aktivitas sehari sebelumnya. Menurut para ahli, glukosa adalah satu-
satunya bahan bakar yang dibutuhkan otak. Tanpa glukosa yang cukup, Anda merasa
lelah dan berkunang-kunang.Penelitian menunjukkan pelajar yang rutin makan pagi
memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik dibanding yang berangkat dari rumah
dengan perut kosong.
Kendati begitu, menu sarapan sebaiknya tidak berlebihan. "Kalau sarapannya
terlalu banyak, semua aliran darah akan menuju ke saluran cerna dan hanya sedikit yang
mengalir ke otak sehingga kita malah mengantuk," kata dr.Inge Permadhi, Sp.GK, ahli
gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menu
sarapan yang bisa dikategorikan sebagai "bahan bakar" otak adalah yang kaya serat,
mengandung karbohidrat serta vitamin.
Selain fungsi di atas banyak hal yang dapat diambil dari aktivitas sarapan pagi.
Pertama, sarapan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Kedua, sarapan pagi dapat
menurunkan berat badan. Menurut ahli nutrisi penulis buku The F-Factordiet Tanya
Zuckerbrot, R.D., sarapan pagi setelah perut kosong semalaman dapat meningkatkan
metabolisme, yang artinya pembakaran kalori sepanjang hari menjadi lebih efisien
Makanan dengan kadar serat tinggi dan rendah gula akan dicerna dengan lambat,
sehingga menyediakan energi yang konstan dan membuat tdak cepat lapar.
Siswa memang sebaiknya merubah kebiasaan tidak sarapan pagi menjadi pola
disiplin untuk sarapan pagi setiap hari. Hal ini tentu sangat diperlukan. Kesiapan fisik
siswa harus dijaga dalam keadaan baik. Fisik yang prima akan memberikan dampak
baik bagi prestasi dalam belajar. Prestasi belajar yang cemerlang merupakan jalan untuk
meraih kesuksesan.
Masa Depan Lebih Cemerlang Tanpa Merokok
Secara umum kita sudah sepantasnya khawatir terhadap kebiasaan merokok di
kalangan remaja, mengingat begitu besar dampak negatifnya. Untuk itu, langkah
antisipasi harus kita siapkan. Kita bisa mulai dari lingkungan sekolah. Bisa dimulai
dengan tidak memberi contoh kebiasaan merokok dalam sekolah. Manfaatnya akan
dirasakan oleh seluruh orang ataupun pelajar itu sendiri, penerapan aturan dan larangan
merokok akan mengerem kebiasaan merokok . Pelajar dan di sekitarnya menjadi lebih
sehat dan beban ekonomi berkurang, karena uang yang digunakan untuk membeli rokok
bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.
Ugal-ugalan Membawa Maut