H0513130 001027 Peningkatan Produktivitas Lele
H0513130 001027 Peningkatan Produktivitas Lele
JUDUL PROGRAM
Peningkatan Produktivitas Lele Organik dengan Memanfaatkan Azolla dan
Dedak Padi Sebagai Pakan Pengganti Pellet Pabrik Yang Murah dan
Menguntungkan.
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Disusun oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Program ........................................................................ 2
D. Luaran Yang Diharapkan ......................................................... 2
E. Manfaat ................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM
A. Analisis Produk ....................................................................... 3
B. Analisa Pasar ........................................................................... 3
C. Analisis Usaha ......................................................................... 4
D. Analisis Kelayakan Usaha ............................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM
A. Lokasi Usaha ............................................................................ 5
B. Bahan........................................................................................ 5
C. Alat ........................................................................................... 5
D. Pasokan Bahan Baku ................................................................ 5
E. Tata Laksana ............................................................................ 5
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya ............................................................................... 6
B. Jadwal Kegiatan Program ........................................................ 6
LAMPIRAN- LAMPIRAN
A. Biodata Diri ketua
B. Biodata Diri Anggota 1
C. Biodata Diri Anggota 2
D. Biodata Diri Anggota 3
E. Biodata Dosen Pembimbing
F. Anggaran Biaya
G. Susunan Organisasi
H. Surat pernyataan Ketua
iii
RINGKASAN
Ikan lele adalah salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang
sangat digemari oleh masyarakat karena harganya relatif murah. Budidaya lele
70% biaya produksi sangat dipengaruhi oleh biaya pakan, seiring mahalnya
harga pakan lele menjadikan minat masyarakat dalam budidaya lele semakin
berkurang. Sehingga perlu adanya solusi pakan yang murah dan dapat
meningkatkan produktifitas lele, yaitu dengan pemanfaatan Azzola.
Azzola sering juga disebut mata lele merupakan tumbuhan air yang hidup
di kolam, danau, rawa, maupun sungai kecil yang memiliki pertumbuhan yang
sangat cepat. Kandungan nutrisi dari Azzola sangat menjajikan yaitu kadar
protein 24-35%, mineral 10-15%, asam amino 7-10%, dengan kandungan nutrisi
tersebut Azzola sangat potensial dijadikan sebagai bahan pakan pengganti pakan
pabrik. kandungan nutrisi protein 9,5%, air 16,2%, serat kasar 16,4%, lemak
3,3%, BETN 43,8% dan abu 10,8%. Azzola dijadikan tepung kemudian
diformulasi dengan dedak halus dan diadikan sebagai pakan lele.
Pemakaian Azzola dan dedak halus dalam budidaya lele ini diharapkan
dapat menciptakan produk lele organik yang berkualitas dan mampu bersaing
dipasaran serta dapat menekan biaya produksi yang kian hari kian mahal. Selain
itu juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi mahasiswa dan
pemanfaatan bahan pakan alternatif untuk menekan biaya produksi dan
menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan pemeliharaan yang intensif dan
pakan alternatif yang berkualitas tentu akan menghasilkan produk berkualitas
dan mampu bersaing dipasaran.
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan konsumsi protein
hewani yang juga meningkat. Disamping itu harga kebutuhan protein hewani
seperti daging sapi, kerbau dan kambing semakin tinggi, sehingga semua
lapisan masyarakat belum tentu bisa mengonsumsi protein hewani. Ikan lele
adalah salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan
harga yang relatif murah.
Alasan yang mendasari peningkatan produktivitas lele organik dengan
memanfaatkan Azolla dan Dedak Padi sebagai pakan pengganti pellet pabrik
yang murah Dan menguntungkan karena melambungnya harga pakan
pabrikan dengan harga jual yang tidak sebanding dengan harga pakan,
sehingga sangat memberatkan petani lele. Sudah sangat banyak petani lele
yang gulung tikar. Padahal prospek ikan lele semakin hari semakin diminati
bahkan tidak hanya di dalam negeri akan tetapi sampai ke mancanegara.
Mahalnya harga pakan yang diproduksi oleh pabrik menjadikan
pembengkakan pengeluaran untuk membeli pakan utama. Azolla yang sering
disebut mata lele merupakan tumbuhan air yang hidup di kolam, danau, rawa
dan sungai kecil. Pertumbuhan Azolla yang pesat, sangat mendukung untuk
dijadikan bahan utama pakan lele pengganti pellet dari pabrik. Kandungan
nutrisi pada Azolla tidak kalah dengan pellet buatan pabrik. Berdasar berat
kering,nilai nutrisi mengandung kadar protein tinggi 24-35%,10-15%
mineral,7-10% asam amino. Sementara itu kandungan karbohidrat dan lemak
sangat rendah. Namun pakan alami tidak bisa membuat ikan kenyang. Di sisi
lain kita perlu membuat pakan buatan sendiri dengan bahan-bahan alami pula
dan ditambah dengan Azolla sebagai campuran. Maka dari itu Azolla
dijadikan tepung untuk formulasi ransum pengganti pellet buatan pabrik.
Dedak padi merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah
padi. Dedak halus biasa ini banyak mengandung komponen kulit gabah, juga
selaput perak dan pecahan lembaga beras. Kadar serat kasarnya masih cukup
tinggi akan tetapi sudah termasuk dalam golongan konsentrat karena kadar
serat kasar dibawah 18%. Martabat Pati nya termasuk rendah dan hanya
sebagian kecil saja yang dapat dicerna. Nutrisi yang terkandung 16,2% air,
9,5% protein, 43,8% bahan ekstrak tanpa N, 16,4% serat kasar, 3,3% lemak
dan 10,8% abu.
Urgensi kegiatan kewirausahaan dari suplementasi tepung Azolla
dengan dedak sebagai pakan pengganti pellet pabrik untuk budidaya ikan lele
organik yaitu semakin kita bisa mengurangi ketergantungan dengan pakan
pellet dari pabrik tentu semakin besar peluang keuntungan kita dalam
budidaya ikan lele. Pakan termasuk faktor utama yang sangat mempengaruhi
keuntungan dalam produksi. selain hemat pengeluaran, suplementasi dari
2
tepung Azolla dengan dedak menjadi solusi terbaik untuk dijadikan pakan
organik berprotein tinggi, kaya akan vitamin, sangat mudah pembuatanya,
dan menyehatkan lingkungan. Suplementasi tepung Azolla dengan dedak
menjadi pilihan utama pakan lele pengganti pellet dari pabrik yang semakin
hari semakin mahal. Suplementasi tepung Azolla dengan dedak sebagai pakan
pengganti pellet pabrik untuk budidaya ikan lele organik sangat layak
dikembangkan di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menciptakan peluang usaha budidaya lele dengan bahan
pakan suplementasi Azolla dengan dedak ?
2. Bagaimana cara mengalokasikan dana yang ada untuk memperoleh
keuntungan yang menjanjikan dari usaha budidaya lele dengan bahan
pakan suplementasi Azolla dengan dedak yang relative murah?
3. Bagaimana keberlanjutan dari usaha budidaya lele dengan bahan pakan
suplementasi Azolla dengan dedak ?
C. Tujuan Program
1. Menghasilkan produk lele yang berkualitas, dengan biaya produksi murah
2. Menciptakan pakan alternative yang berkualitas
3. Membuat unit usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan khususnya
bagi mahasiswa dan masyarakat.
4. Menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam menjalin kerjasama dengan
pihak-pihak yang terkait dengan budidaya ikan lele.
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan peluang
usaha dan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha.
D. Luaran Yang Diharapkan
1. Berkembangnya suatu usaha yang berkualitas.
2. Mahasiswa menjadi lebih terampil lagi dalam melihat dan
mengembangkan peluang yang ada dimasyarakat.
3. Merubah mindset masyarakat dari pakan produk pabrik ke pakan alternatif
4. Menciptakan lapangan pekerjaan baru ditengan semakin banyaknya
pengangguran
5. Sebagai salah satu contoh upaya pemanfaatan Azolla dan dedak.
6. Keberlanjutan usaha yang bersifat kontinyuitas.
E. Manfaat
1. Membuka lapangan pekerjaan baru
2. Memberikan keuntungan finansial
3. Mengembangkan jiwa kewirausahaan dan manajerial bagi pelaksana
4. Memperkenalkan suplemen Azolla dengan dedak sebagai pakan alternatif
yang murah dan menguntungkan.
3
Karena B/C ratio > 1, maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya,
tiap satuan biaya produksi diperoleh hasil penjualan sebesar 3,45 kali lipat.
x 100% x 100%
Retabilitas = = = 245%
Pengembalian Modal =
= = 252.96%
Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa modal usaha ini akan
terlunasi sebesar 252.96% setiap panen.
A. Lokasi Usaha
Rencana lokasi pelaksanaan usaha ini terletak di Desa Kalijirak 06/04
Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
B. Bahan
Bahan yang digunakan antara lain bibit lele, tanaman Azolla, dedak, dan
plastik.
C. Alat
Peralatan yang digunakan antara lain ember, ember grading, jerigen,
selang air, pompa air, paralon, jaring, timbangan, terpal, dan toren (tampungan
air).
D. Pasokan Bahan Baku
1. Bibit lele dipasok dari pasar ikan Depok Surakarta
2. Tanaman Azolla didapat dari budidaya sendiri disamping kolam lele
3. Dedak didapat dari tempat penggilingan padi di Wonolopo, Karanganyar
4. Keperluan lainnya didapat dari toko sekitar Surakarta.
E. Tata Laksana
1. Persiapan kolam ikan lele
Kolam ikan lele dibuat dengan ukuran 3x7 m dan tinggi 0,75 m
sebanyak 4 buah di atas tanah. Kolam awal dibuat sebagai tempat
pembudidayaan tanaman Azolla agar air didalamnya steril dari resiko-
resiko penyakit.
2. Persiapan peralatan
Pembelian peralatan dan penataan peralatan serta sarana dan prasarana.
6
3. Persiapan bahan
Pembelian bibit lele didapat dari pasar ikan, Azolla budidaya sendiri,
dedak dari tempat penggilingan padi.
4. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan dari kegiatan budidaya ikan lele adalah menjaga
suhu air, dan pemberian pakan ikan lele. Pakan lele yang di berikan dibuat
dari suplementasi tepung tanaman Azolla dengan dedak. Proses produksi
dilakukan dengan jangka waktu 3 bulan setelah penebaran benih.
Pemanenan dilakukan dengan menyurutkan air dalam kolam.
5. Pemasaran
Pemasaran ikan lele diawali dengan memberikan sampel kepada calon
pembeli. Pemasaran dilakukan di pasar, masyarakat, dan rumah-rumah
makan sekitar kota Surakarta.
A. Anggaran Biaya
Biaya yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: