MAKANAN FUNGSIONAL
OLEH :
Telp/Fax (0334)881036
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
karunia-Nya yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
perencanaan yang berjudul Proposal Perencanaan Usaha Makanan fungsional
Bolu Buah Nangka Lumer. Adapun tujuan disusunnya proposal ini adalah untuk
memenuhi tugas mata pelajaran prakarya.
2. Guru bidang mata pelajaran Prakarya Bu Ifa Mawaddah, M.Pd yang sudah
memberikan ilmu kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikannya hingga
tuntas.
Saya menyadari bahwa proposal yang saya buat masih jauh dari kata
sempurna. Saya menerima tanggapan, saran ataupun kritik dari pembaca yang
bersifat membangun. Sehingga dalam penyusunan proposal selanjutnya dapat
terbentuk dengan baik. Saya mohon maaf apabila proposal saya banyak kesalahan.
Semoga proposal ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Buah nangka adalah buah berdaging serat yang memiliki bau dan
rasa yang khas. Buah ini umumnya dikonsumsi di beberapa negara Asia.
Daging buah nangka mempunyai zat tepung dan buah ini juga dikenal
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kata “kue” berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian : koe, hal ini
menunjukkan pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara, beberapa kue
memang menunjukkan asal mulanya dari China seperti kue bakpia.Kue adalah
kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama. Kue biasanya bercita
rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue sering kali diartikan sebagai
makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, baik tepung beras, tepung sagu,
tapioka, ataupun terigu. Kue tradisional Nusantara lazim ditemukan di Indonesia,
Malaysia, Singapura, serta Belanda melalui hubungan sejarahnya dengan
Indonesia. ( Wikipedia.com )
Istilah cake sering digunakan untuk berbagai jenis makanan, walaupun
bahan dan teknik pembuatannya tidak seperti cake. Cheesecake tidak termasuk
kue bolu (cake), melainkan kue pai. Fried carrot cake dari Singapura dibuat
adonan tepung beras dan lobak yang dimasak di wajan seperti kwetiau goreng.
Dalam bahasa Inggris, rice cake adalah sebutan untuk berbagai jenis kue berbahan
baku beras, sedangkan fish cake dipakai untuk kamaboko, dan kue berisi
potongan ikan seperti risoles atau kroket.
Bolu atau kue bolu (dari bahasa Portugis: bolo; bahasa Inggris: cake)
adalah kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu), gula, dan telur. Kue
bolu dan cake umumnya dimatangkan dengan cara dipanggang di dalam oven,
walaupun ada juga bolu yang dikukus, misalnya: bolu kukus atau brownies kukus.
Cake yang dihias dengan lapisan (icing) dari krim mentega (buttercream),
fondant, atau marzipan disebut kue tart (kue tarcis).
BAB III
TEKNIK PRODUKSI
Alat
Mixer
Baskom
Loyang
Oven
Spatula
Kompor
Sendok
Piring
Bahan Kue
5 butir telur
Taro
2. Lalu mixer buah nangka tadi dengan bahan seperti telur, gula halus.
emulsifier
3. Aduk dan mix adonan sampai mengembang dan tidak jatuh saat
adonan dibalikkan dari baskom
10. Ratakan bagian atas adonan dengan spatula agar ketika dibakar adonan
dapat mengembang dengan merata
11. Masukkan adonan ke dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu
180 derajat celcius
12. Panggang selama kurang lebih 30 menit atau saat ditusuk dengan tusuk
gigi pada bagian tengah kue tidak ada adonan yang masih menempel
pada tusuk gigi
1. Keluarkan beton dari kulitnya didalam buah nangka yang matang, lalu
cuci
2. Didihkan air, lalu masukan beton dan rebus hingga setengah matang
lalu tambahkan garam. Rebus sampai matang, matikan api kompor.
3. Angkat lalu tiriskan betonnya yang sudah matang.
4. Lalu Tumbuklah beton sampai sedikit lembut.
5. Campurlah cokelat/ taro di dalam Beton yang sudah ditumbuk tadi.
6. Hidangkan di atas hidangan kue agar rasanya bisa sedikit menarik.
7. Rasa lainnya juga seperti itu prosesnya.
BAB IV
1. Deskripsi Produk
a. Pasar Sasaran
b. Peluang Pasar
c. Lokasi Pasar
3. Rencana Pemasaran
a. Penetapan Harga
HPP adalah harga pokok suatu produk dimana jika dijual dengan harga
tersebut, produsen tidak untung dan tidak rugi. HPP bisa menentukan
harga jual yang nantinya dihitung secara keseluruhan.
Total biaya
HPP =
Jumlah produksi
b. Strategi Pemasaran
BAB V
ANALISIS LABA/RUGI
= (1.245.000/30 bulan)
c. Biaya Tetap
Items Jumlah
Tenaga kerja tetap (1 orang x Rp 400.000
400.000)
Listrik/air 600.000
Gas 150.000
Penyusutan alat 38.000
Biaya lainnya 102.000
Total biaya per bulan 1.290.000
Total biaya per hari 43.000
412.000
=
16
= Rp 25.750
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, segala sesuatu apabila
dikerjakan sesuai dengan aturan maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak
ada tandingannya. Diharapkan proposal ini dpat bermanfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain.
6.2 SARAN
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, di antaranya:
1. Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar
berbisnis.
2. Generasi muda harus mulai belajar berbisnis agar nantinya tidak terkejut
dengan dunia yang keras ini
3. Bisa dijadikan sebagai sumber referensi sehingga bisa untuk dikebangkan
menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Fadiati, A., Purwana, D., & Maulida, E. (2008). Wirausaha: Jalur Cepat
Menuju Sukses.
Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Lincah Menulis Artikel Ilmiah Populer
& Jurnal (Teori & Praktik). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
https://id.wikipedia.org/wiki/Kue
https://id.wikipedia.org/wiki/Bolu