Anda di halaman 1dari 11

SOAL UJIAN TENGAH/AKHIR SEMESTER GASAL 2021/2022

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


MATA KULIAH (sks) Arbitrase dan APS PRODI Ilmu Hukum
DOSEN Dr.SURYADI,S.H.,M.Hum KELAS/SEM ABCEFGH
HARI/TANGGAL SENIN /08 November 2021 RUANG
JAM MULAI / WAKTU 12.30 sd 14.30 SIFAT UJIAN Terbuka

PETUNJUK :
1. Kerjakan jawaban dengan diketik 2 spasi huruf Times New Roman.
2. Tuliskan Nama Matakuliah, Nama dan NIM, kelas dan kelompok secara Jelas
3. Dikerjakan di Rumah secara berkelompok ( 3 orang, 2 Orang sebagai pihak yang
bersengketa dan 1 orang sebagai Mediator)
4. Untuk kelompok yang anggotanya lintas Kelas, tuliskan kelas asal masing-
masing.
5. Tugas diserahkan dalam satu file dalam bentuk pdf
6. Pekerjaan dikumpulkan melalui email suryadi@law.uad.ac.id pada Hari Senin,
tanggal 15 November 2021 mulai Pukul 07.00 sd 24.00 WIB
7. Setelah mengerjakan soal UTS, silahkan mengisi presensi UTS Fakultas Hukum
sebagai berikut:
https://s.uad.id/presensi_uts_fh_uad_2021

Soal :
1. Susunlah Peraturan dan Tata Tertib Mediasi yang akan anda lakukan ! (25%)

2. Susunlah sebuah proposal tawaran penyelesaian sengketa sesuai kasus ( sengketa


terlampir ) untuk masing-masing pihak yang akan dibawa dalam negosiasi di forum
mediasi ! (50%)

3. Susunlah Akta atau Perjanjian Perdamaian sebagai hasil putusan mediasi yang anda
selenggarakan ! (25%)

Diverifikasi oleh : Disusun oleh :


Ketua Program Studi Penanggungjawab Keilmuan Dosen Pengampu

Fauzan Muhammadi,Lc.,LL.M Dr. Suryadi,S.H.M.Hum Dr.Suryadi,S.H.,M.Hum


.
- PERJANJIAN JUAL BELI–

Pada hari ini, hari Selasa, tanggal 09-06-2020 ( sembilan Juni dua ribu dua puluh ) bertempat di

Jalan Abiyoso No. 50 Japlaksari Purwomartani Kalasan, Sleman, kami yang bertandatangan di

bawah ini :

1. Nama : Doktor. Suryadi.,Sarjana Hukum., Magister Humaniora

Alamat : Jalan Abiyoso No.50 Japlaksari Purwomartani Kalasan Sleman

Pemegang KTP No : 3471082610610002

Dalam hal ini bertindak sebagai salah satu ahli waris almarhum Doktorandus Edy

Gunawan dan almarhumah Siti Komariah, selaku penjual, selanjutnya disebut”Pihak Pertama”.

2. Nama : Datuk Tuan Bedande, Sarjana Teknik

Alamat : Jalan Pandean No. 34 Condong Catur Depok Sleman

Pemegang KTP No : 3561082610610001

Dalam hal ini bertindak, selaku Pembeli, selanjutnya disebut “Pihak Kedua”

Bahwa “ Pihak Pertama” tersebut adalah pemilik dari:

1. - sebidang tanah Hak Milik Nomor : 746/ Banjar Baru;

-luas tanah mana adalah +- 765 M2 ( lebih kurang tujuh ratus enam puluh lima meter

persegi);

-seperti ternyata dalam Gambar Situasi tertanggal 20-05-1986 ( dua puluh Mei seribu

sembilan ratus delapan puluh enam ), Nomor 1489/86;


-sertifikat tertanggal 19-09-1986 ( sembilan belas September seribu sembilan ratus

delapan puluh enam)

-saat ini tercatat atas nama Doktorandus Ady Gunawan

2. -sebidang tanah Hak Milik Nomor : 743/Banjar Baru

-luas tanah mana adalah +- 3.500 M2 ( lebih kurang tiga ribu lima ratus meter

persegi)

- seperti ternyata dalam Gambar situasi tertanggal 20-05-1986 ( dua puluh Mei seribu

sembilan ratus delapan puluh enam ) Nomor ; 1488/86;

-sertifikat tertanggal 19-09-1986 ( sembilan belas September seribu sembilan ratus

delapan puluh enam)

-saat ini tercatat atas nama : Siti Komariah

3. -sebidang tanah Hak Milik Nomor : 1474/Banjar Baru;

-luas tanah nama adalah +-2.700 M2 ( lebih kurang dua ribu tujuh ratus meter

persegi);

-seperti ternyata dalam Gambar Situasi tertanggal 17-05-1995 ( tujuh belas Mei seribu

sembilan ratus sembilan puluh lima ), Nomor : 2194/1995;

-sertifikat tertanggal 31-08-1995 ( tiga satu Agustus seribu sembilan ratus sembilan

puluh lima;

-saat ini tercatat atas nama : Siti Komariah

-berikut segala sesuatu yang berdiri dan tertanam di atas tanah-tanah, tersebut dan

segala sesuatu yang menurut sifat, guna dan peruntukannya atau menurut Undang-

undang dapat dianggap sebagai barang tetap;


-bahwa antara kedua belah pihak telah tercapai persetujuan yang “Pihak Pertama” bermaksud

untuk menjual “ tanah-tanah”, tersebut kepada “ Pihak Kedua” yang akan membelinya dari “

Pihak Pertama”.

-bahwa “ Pihak Pertama” menyetujui uang pembayaran penjualan dan pembelian “ tanah-

tanah”, tersebut sebesar Rp 400.000,- ( empat ratus ribu rupiah ) untuk tiap-tiap meter

perseginya, atau seluruhnya sebesar Rp 2.810.000.000,- ( dua milyar delapan ratus sepuluh juta

rupiah ), yang akan diangsur sebanyak 4 ( empat) kali pembayaran, sebagai berikut :

a. untuk pembayaran yang ke 1 ( pertama ) sebagai tanda jadi sebesar Rp 30.000.000,- ( tiga

puluh juta rupiah ) telah dibayarkan pada tanggal 06- 12- 2019 ( enam Desember dua

ribu sembilan belas ) dengan memakai tanda penerimaannya tersendiri ( kwitansi ),

b. untuk pembayaran yang ke 2 (dua) sebagai uang muka sebesar Rp 300.000.000,- (tiga

ratus juta rupiah ) telah dibayarkan pada tanggal 08- 06- 2020 ( delapan Juni dua ribu

dua puluh ) dengan memakai tanda penerimaannya tersendiri ( Kwitansi ).

c. untuk pembayaran yang ke 3 ( tiga ) sebesar Rp 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah )

akan dilaksanakan pada tanggal 18 -08- 2020 ( delapan belas Agustus dua ribu dua puluh )

dengan memakai tanda penerimaan tersendiri ( Kwitansi ).

d. Untuk pembayaran yang ke 4 ( empat ) dan/ atau terakhir sebesar Rp 1.980.000.000,-

(satu milyar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah ) akan dilaksankan selambat-

lambatnya tanggal 18-11- 2020 ( delapan belas November dua ribu duapuluh ) dengan

memakai tanda penerimaannya tersendiri ( kwitansi ), bersama dengan penandatanganan

akta Jual Belinya di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT ) yang ditunjuk para

pihak.
-bahwa selama “Pihak Kedua” belum melunasi seluruh pembayaran penjualan dan pembelian “

tanah-tanah”, tersebut, maka para pihak sepakat untuk menyerahkan asli sertifikat atas “Tanah-

tanah”, tersebut kepada pejabat yang ditunjuk para pihak yaitu Kantor Notaris dan Pejabat

Pembuat Akta Tanah (PPAT) Pandu Wijaya, S.E.,S.H., M.Kn.

- berdasarkan keterangan-keterangan tersebut maka kedua belah pihak telah sepakat untuk

membuat suatu perjanjian dengan memakai syarat-syarat sebagai berikut:

....................................................................Pasal 1.....................................................................

“ Pihak Pertama “ bersedia menjual, menyerahkan serta melepaskan kepada “ Pihak Kedua”

“Tanah-tanah” tersebut dan “Pihak Kedua” menerangkan menerima kesediaan “ Pihak Pertama”,

tersebut serta berjanji membelinya.

.....................................................................Pasal 2...................................................................

Penjualan dan pembelian tersebut dinyatkan dengan menandatangani akta Jual Belinya pada saat

“ Pihak Kedua “ membayar angsuran Ke 4 ( empat ) dan / atau terakhir dari penjualan dan

pembelian “ Tanah-tanah “, tersebut, yang akan dilakukan 5 ( lima ) bulan

Setelah perjanjian ini ditandatangani, atau selambat-lambatnya tanggal 18-11-2020 ( delapan

belas November dua ribu dua puluh )

...........................................................Pasal 3...................................................................

-Uang penjualan dan pembelian atas “ Tanah-tanah”, tersebut seluruhnya adalah sebesar

Rp 2.810.000.000,- ( dua milyar delapan ratus sepuluh juta rupiah ), yang akan diangsur

sebanyak 4 ( empat ) kali pembayaran , sebagai berikut :

a. Untuk pembayaran ke 1 ( pertama ) sebagai tanda jadi sebesar Rp 30.000.000,- (tiga

puluh juta rupiah ) telah dibayarkan pada tanggal 06-12-2019 ( enam Desember dua ribu

sembilan belas ) dengan memakai tanda penerimaannya tersendiri ( kwitansi).


b. Untuk pembayaran yang ke 2 ( dua ) sebagai uang muka sebesar Rp 300.000.000,- ( tiga

ratus juta rupiah ) telah dibayarkan pada tanggal 08- 06-2020 ( delapan Juni dua ribu

dua puluh ) dengan memakaim tanda penerimaannya tersendiri ( Kwitansi ).

c. Untuk pembayaran yang ke 3 ( tiga ) sebesar Rp 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah )

akan dilaksanakan pada tanggal 18-08- 2020 ( delapan belas Agustus dua ribu dua puluh

) dengan memakai tanda penerimaannya tersendiri ( Kwitansi ).

d. Untuk pembayaran yang ke 4 ( empat ) dan/atau terakhir sebesar 1.980.000.000,- ( satu

milyar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah ) akan dilaksankan selambat-lambatnya

tanggal 18-11- 2020 ( delapan belas November dua ribu dua puluh ) dengan tanda

penerimaannya teraendiri ( kwitansi ), bersama dengan penandatanganan akta Jual

Belinya di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT ) yang ditunjuk para pihak.

.................................................................Pasal 4............................................................

Terhitung sejak tanggal 18-11 2020 ( delapan belas November dua ribu dua puluh )

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 huruf d “ Pihak Pertama “ harus menyerahkan

dalam keadaan kosong “ Tanah-tanah “ , tersebut untuk dapat didiami “ Pihak Kedua”

karenanya semua pengeluaran karena sebab apapun yang perlu dan berguna untuk

atau berkenaan dengan “ Tanah-tanah, tersebut antara lain Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) sebelum tanggal 18-11-2020 ( delapan belas November dua ribu dua puluh )

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 huruf d, tersebut di atas masih menjadi

tanggungan dan harus dibayar “ Pihak Pertama “, sedangkan semua pengeluaran karena

sebab apapun yang terjadi setelah perjanjian ini ditandatangani, atau selambat-

lambatnya tanggal 18-11-2020 ( delapan belas November dua ribu dua puluh )
sebagimana dinyatakan dalam Pasal 3 huruf d, tersebut di atas menjadi tanggungan dan

harus dibayar “Pihak kedua “ ;

-sedangkan pajak-pajak yang berhubungan dengan transaksi jual beli , antara lain pajak

penjualan (PPH) dan pajak Pembeli ( BPHTB) menjadi tanggungan dan wajib dibayar

masing-masing pihak.

.............................................................Pasal 5................................................................

Apabila selambat-lambatnya tanggal 18-11-2020 ( delapan belas November dua ribu dua

puluh ) “ Pihak Pertama “ tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dinyatakan

dalam Pasal 4, tersebut di atas, maka dengan lewatnya waktu telah cukup menjadi bukti

yang nyata akan kelalaianya “ Pihak Pertama”, sehingga peringatan dengan surat juru

sita atau surat-surat lain serupa itu tidak diperlukan lagi maka untuk tiap-tiap harinya

terlambat “ Pihak Pertama” harus membayar uang denda sebesar Rp 1.000.000,- ( satu

juta rupiah );

-Jika uang denda tersebut telah berjalan selama 30 ( tiga puluh ) hari , “Pihak Pertama “

belum juga memenuhi kewajibannya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4, tersebut di

atas, maka dengan lewatnya waktu telah cukup menjadi bukti yang nyata akan

kelalaiannya “ Pihak Pertama” , sehingga peringatan dengan surat juru sita atau surat-

surat lain serupa itu tidak diperlukan lagi, maka “Pihak Kedua” berhak meminta

bantuan alat-alat Negara untuk mengosongkan “ Tanah-tanah “ tersebut.

.............................................................Pasal 6............................................................

-Sebaliknya apabila selambat-lambatnya 5 ( lima ) bulan sejak ditandatanganinya

perjanjian ini atau selambat-lambatnya tanggal 18-11-2020 ( delapan belas November


dua ribu dua puluh ), “Pihak Kedua” belum menyelesaikan pembayaran sebagaimana

dinyatakan dalam Pasal 3 huruf d, sedang “ Pihak Pertama “ telah memenuhi ketentuan

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4 , tersebut di atas maka dengan lewatnya waktu

telah cukup menjadi bukti yang nyata akan kelaliannya “ Pihak kedua “ , sehingga

peringatan dengan surat juru sita atau surat-surat lain serupa itu tidak diperlukan lagi,

maka untuk tiap-tiap harinya terlambat “ Pihak Kedua” harus membayar uang denda

sebesar Rp 1.000.000,- ( satu Juta rupiah );

-Jika uang denda tersebut telah berjalan selama 30 ( tiga puluh ) hari dan ternyata “

Pihak Kedua “ belum juga memenuhi kewajibannya sebagaimana dinyatakan dalam

Pasal 3 huruf d tersebut, maka dengan lewatnya waktu telah cukup menjadi bukti yang

nyata akan kelalaiannya “Pihak Kedua” , sehingga peringatan dengan surat-surat juru

sita atau surat-surat lain serupa itu tidak diperlukan lagi, maka “ Pihak Kedua” dianggap

telah melakukan wanprestasi sehingga perjanjian menjadi batal dan “Pihak Pertama “

akan mengembalikan uang pembayaran yang telah diterimanya sebagaimana

dinyatakan dalam Pasal 3 huruf a, huruf b dan huruf c sebesar Rp 830.000.000,- (

delapan ratus tiga puluh juta rupiah ) dipotong 50% ( lima puluh persen ) , sehingga “

Pihak Pertama” hanya wajib mengembalikan uang sebesar Rp 415.000.000,- ( empat

ratus lima belas juta rupiah ) kepada “ Pihak Kedua “.

..................................................................Pasal 7.........................................................

“ Pihak Pertama” menyatakan telah memperoleh dan menguasai hal atas “ Tanah-tanah

tersebut dengan sah serta hak atas “ Tanah-tanah “ tersebut tidak diikat untuk

menjamin ketertiban pembayaran lunas auatu hutang, tidak tersangkut dalam suatu
sengketa, bebas dari sitaan dan bebas dari beban-beban lainnya yang berupa apapun

juga.

“ Pihak Pertama” menjamin “ Pihak Kedua” tidak akan mendapat tuntutan atau gugatan

dari pihak lain serta menjamin keberadaan dan keabsahan sertipikat “ tanah-tanah “

tersebut.

..........................................................Pasal 8..................................................................

Perjanian ini tidak menjadi batal karena mrninggalnya salah satu dan/ atau para pihak

akan tetapi akan diteruskan oleh para ahli waris salah satu dan /atau para pihak yang

meninggal dunia, tersebut yang sah meliputi segala kewajiban-kewajiban dari salah satu

dan/ atau para pihak yang belum terselesaikan menurut perjanjian ini dalam jangka

waktu 30 ( tiga puluh ) hari sejak hari meninggalnya salah satu pihak dan /atau para

pihak-pihak yang meninggal.

-selama penjualan dan pembelian “ Tanah-tanah” , tersebut belum dilunasi maka para

pihak sepakat untuk menyerahkan asli sertipikat” Tanah-tanah” tersebut kepada pihak

ketiga yang ditunjuk para pihak yaitu Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah

(PPAT) Pandu Wijaya,S.E.,S.H.,M.Kn

................................................Pasal 9....................................................................

-Segala hal yang tidak cukup diatur dalam perjanjian ini akan diputuskan atas dasar

permufakatan kedua belah pihak.

-Para pihak memilih dalam hal dikemudian hari terjadi persengketaan dalam pelaksanan

perjanjian ini akan menyelesaian secara musawarah dengan bantuan pihak ketiga yang

netral sebagai Mediator yang ditunjuk para pihak dan dalam hal Mediasi para pihak
gagal, para pihak sepakat akan menyelesaikan sengketanya melalui Badan Arbitarse

Nasional Indonesia (BANI ) di Jakarta.

-Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 ( dua ) asli.

Pihak Kedua Pihak Pertama

Datuk Tuan Bedande,S.T Dr.Suryadi,S.H.,M.Hum

Anda mungkin juga menyukai