HUKUM PERIZINAN
Dosen Pengampu :
Dr. H. Karman, MSi., MH
OLEH:
IBNU MAULANA
NIM. 302.2019.051
MADHAT
NIM. 302.2019.031
Semester : V
Kelompok : 6
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perizinan program studi Hukum Tata
Negara. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga maupun para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
H.Karman, M.Si,. MH selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Perizinan
yang telah mempercayakan dan memberi penulis tugas makalah ini. Semoga
makalah ini bisa bermanfat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman :
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Putusan Pengadilan TUN Surabaya Nomor
20/TUN/1991/PTUN SBY Tanggal 23 April 1992.............................2
B. Putusan Mahkamah Agung Nomor
14 K/TUN/1992 Tanggal 10 Desember 1992......................................2
C. Putusan Mahkamah Agung Nomor
5 K/TUN/1992 Tanggal 21 Januari 1993............................................3
D. Putusan Mahkamah Agung Nomor
12 K/TUN/1993 Tanggal 4 Februari 1993..........................................5
E. Putusan Mahkamah Agung Nomor
6 K/TUN/1992 Tanggal 26 Agustus 1993...........................................6
F. Putusan Mahkamah Agung Nomor
04 K/TUN/1992 Tanggal 25 November 1993.....................................8
G. Putusan Mahkamah Agung Nomor
11 K/TUN/1992 Tanggal 3 Februari 1994.........................................10
H. Putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta Nomor
75/B/1993/PT.TUN-JKT. Tanggal 17 Oktober 1994.........................10
I. Putusan Mahkamah Agung Nomor
10 K/TUN1992 Tanggal 15 Oktober 1994.........................................11
J. Putusan Mahkamah Agung Nomor
56 K/TUN/1996 Tanggal 15 Desember 1996.....................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perizinan, izin merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi
satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan
prosedur sebagaimana ketentuan perundang-undangan. Iinilah yang kerap kali
menjadi persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masyarakat biasa
sampai pejabat, berkutat dengan perizinan, karena perizinan berkaitan dengan
kepentingan yang diingikan oleh masyarkat untuk melakukan aktivitas
tertentu dengan mendapat persetujuan atau legalitas dari pejabat negara
sebagai alat administrasi didalam pemerintahan suatu negara. Sebagai suatu
bentuk kebijakan tentunya izin tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan serta norma norma kehidupan yang ada dimasyarakat
baik secara vertikal maupun horizontal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Apa isi Putusan Pengadilan TUN Surabaya Nomor 20/TUN/1991/PTUN
SBY Tanggal 23 April 1992 ?
2. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 14 K/TUN/1992 Tanggal 10
Desember 1992 ?
3. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 5 K/TUN/1992 Tanggal 21
Januari 1993 ?
4. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 12 K/TUN/1993 Tanggal 4
Februari 1993 ?
5. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 6 K/TUN/1992 Tanggal 26
Agustus 1993 ?
6. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 04 K/TUN/1992 Tanggal 25
November 1993
7. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 11 K/TUN/1992 Tanggal 3
Februari 1994 ?
8. Apa isi Putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta Nomor
75/B/1993/PT.TUN-JKT. Tanggal 17 Oktober 1994 ?
9. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 10 K/TUN1992 Tanggal 15
Oktober 1994 ?
10. Apa isi Putusan Mahkamah Agung Nomor 56 K/TUN/1996 Tanggal 15
Desember 1996 ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pada tanggal 06 Mei 1991, sekira jam 10.00 WIB, terjadi penyegelan
sebanyak 20 buah toko yang berada di sekitar toko milik Penggugat, yang
dilakukan oleh Kepala Sub Bagian Ketertiban Umum, berdasarkan Surat
Keputusan Tergugat tanggal 27 April 1991 No. 503/001054/V, Surat
Keputusan No. 97/KPTS/V/1991 tanggal 19 Maret 1991 dan Surat
Keputusan No. 51/STU/1991.
2. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Tergugat seperti yang Penggugat
kemukakan pada butir ke-1 (satu) halaman pertama, di mana petugas yang
mendapat tugas dari Tergugat, mengikutsertakan toko-toko tempat Usaha
Penggugat untuk disegel, hal ini masih dapat dicegah oleh Penggugat,
mengingat nama-nama Penggugat tidak terdapat dalam daftar salinan
Surat Keputusan Tergugat tanggal 19 Maret 1991 Nomor
97/KPTS/V/1991 (bukti P.1 dan P.2).
3. Bahwa kemudian, sekitar jam 15.00 WIB, Kepala Subbagian Ketertiban
Umum dibantu petugas lainnya, mendatangi lagi tempat Usaha Penggugat
untuk melakukan penyegelan toko-toko milik Penggugat sambil
menunjukkan Surat Keputusan Tergugat Nomor 52/STU/1991 tertanggal
06 Mei 1991, yang isinya memerintahkan untuk melakukan penyegelan
terhadap toko-toko tempat usaha Penggugat, dengan alasan bahwa
Penggugat tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
4. Bahwa seperti apa yang dikemukakan oleh Penggugat pada butir ke-3
(tiga) di atas, di mana toko-toko tempat usaha Penggugat disegel oleh
Tergugat, berdasarkan Surat Keputusan Tergugat tanggal 06 Mei 1991
dengan Nomor 52/STU/1991 (bukti P.3 s.d. P.7).
5. Bahwa atas tindakan Tergugat yang telah melakukan penyegelan terhadap
toko-toko tempat usaha Penggugat yang tidak sedikitpun memperhatikan
dan menanggapi keinginan Penggugat untuk bermusyawarah bahkan telah
mengakibatkan Penggugat kehilangan satu-satunya mata pencarian untuk
menghidupi keluarga, berarti Tergugat telah mengesampingkan isi dari
butir-butir Sila ke-2, ke-4, dan ke-5 Pancasila yang menjadi dasar dan
sumber-sumber hukum Negara Republik Indonesia.
8
1991 tanggal 16 Maret 1991 tentang Pembongkaran Rumah Makan Bali Sky
Light di Tampak Siring, Gianyar Milik Lindawati (Pemohon
Kasasi/Penggugat/Pembanding) melawan Bupati Gianyar (Termohon
Kasasi/Tergugat/Terbanding). Perkara tersebut telah tertuang dalam Putusan
Mahkamah Agung Nomor 10 K/TUN/1992 tanggal 15 Oktober 1994.
Posisi perkara dalam putusan ini adalah Penggugat memiliki tanah seluas
600 m² di Subak Basamku No. 129 dengan Sertifikat Hak Milik No. 580
berdasarkan akta jual beli maupun sertifikat, penggunaan tanah disebut untuk
bangunan/perumahan, juga Surat Keputusan Kepala Desa Manukaya No.
593/57/Pem/1990 tanggal 20 Maret 1990 menyebutkan tanah tersebut tidak
terkena jalur hijau dan kegunaannya untuk bangunan.
Pada tanggal 17 Juli 1990 telah mengajukan surat permohonan izin prinsip
kepada Gubernur Bali untuk mendirikan restoran rumah makan, tetapi selama
sebulan ditunggu-tunggu belum ada jawaban, karenanya Penggugat
mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Empat bulan sejak diajukan surat
permohonan izin prinsip, keluar jawaban dari Gubernur yang menolak
permohonan Penggugat karena alasan keamanan dari pura maupun istana.
Terhadap perbuatan Penggugat mendirikan bangunan tersebut, Penggugat
diajukan ke Pengadilan Negeri Gianyar dengan dakwaan melanggar Pasal 216
ayat (1) KUH Perdata dan melanggar Pasal 2 jis. Pasal 3 huruf d, Pasal 7
Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Gianyar Nomor 8 Tahun 1983,
perkara mana kini belum diputus.
Tergugat dengan surat tertanggal 5 Maret 1991 No. 640/196/PU/ 1991
memerintahkan Penggugat untuk membongkar bangunan tersebut sampai
dengan tanggal 15 Maret 1991 dan dengan Surat Keputusan No. 46 Tahun
1991 akan membongkar secara paksa bangunan itu pada tanggal 19 Maret
1991.
Dari perkara tersebut, dikeluarkan Putusan Pengadilan TUN Ujung
Pandang No. 03/SRT.G/TUN/1991/PTUN/Uj.Pdg/Acara Cepat tanggal 30
Mei 1991 dengan amarnya menolak gugatan Penggugat. Di tingkat banding
Putusan Pengadilan Tinggi TUN Ujung Pandang No. 01/ Bdg.G.TUN/1991/
13
A. Kesimpulan
Perizinan yang dikeluarkan pemerintah berdasarkan undang – undang atau
peraturan pemerintah yang disyaratkan unutk perbuatan yang pada umumnya
memerlukan pengawasan khusus, tetapi pada umumnya tidaklah dianggap
sebagai hal – hal yang sama sekali tidak dikehendaki.
Perizinan ini merupakan bagian dari hubungan hukum antara pemerintah
administrasi dengan warga masyarakat dalam rangka menjaga keseimbangan
kepentingan antara masyarakat dengan lingkungannya dan kepentingan
individu serta upaya mewujudkan kepastian hukum bagi anggota masyarakat
yang berkepentingan. Izin bertujuan dan berarti menghilangkan halangan, hal
yang dilarang menjadi boleh, atau sebagai peniadaan ketentuan larangan
umum dalam peristiwa konkret.
Izin merupakan instrument yuridis dalam bentuk ketetapan yang bersifat
konstitutif dan yang digunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau
mentapkan peristiwa konkret,sebagai ketetapan izin itu dibuat dengan
ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada ketetapan pada umumnya.
Setiap tindakan hukum pemerintah baik dalam menjalankan fungsi
pengaturan maupun fungsi pelayanan harus didasarkan pada wewenang yang
diberikan oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku dan organ yang
dapat mengeluaran atau memberikan perizinan adalah organ pemerintah,
mulai dari Presiden sampai dengan Lurah.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga mengharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar penulis mendapatkan
membelajaran baru. Dan semoga makalah ini dapat menjadi tempat
mendapatkan ilmu pengetahuan baru.
DAFTAR PUSTAKA