WIGA NURLATIFA R.

Sport Coaching Education

Faculty of Sport Science
GIZI
OLAHRAGA
wiganurlatifa@mail.unnes.ac.id

089674330466
Perhitungan
Kebutuhan
Energi Harian
 Kebutuhan energi yang diperlukan
setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada berbagai faktor,
antara lain:
Perhitungan 1. umur

Kebutuhan
2. jenis kelamin
3. berat dan tinggi badan

Energi 4. berat ringannya aktivitas

sehari-hari

Harian Dalam materi ini akan dijelaskan

beberapa cara yang digunakan dalam
menghitung besarnya energi yang
diperlukan setiap orang per-harinya.
 Dengan membaca tabel AKG, kita dapat
mengetahui secara langsung jumlah kebutuhan

A. Membaca
energi per-hari berdasarkan usia, jenis kelamin,
berat dan tinggi badan serta tingkat aktivitas.

Tabel Angka
Kecukupan Sebagai contoh: seorang laki-laki berusia 30 th, bb

Gizi (AKG) 55 kg dengan aktivitas sehari-hari berkategori

sedang maka kebutuhan energinya adalah 2650
kalori. Sementara itu, seorang ibu berusia 30 th, bb
45 kg, aktivitas fisik sehari-hari golongan ringan,
kebutuhan energinya adalah 1800 kalori.
Cara tersebut merupakan cara paling
praktis, akan tetapi memiliki keterbatasan
antara lain:
1. Hanya untuk berat badan tertentu
saja (apabila berat badan tidak
tersedia dalam table, baca/gunakan
berat badan terdekat)
2. Hanya dapat digunakan orang
sehat pada umumnya.
 B. Prediksi Berdasarkan Basal
Metabolic Rate (BMR)

Basal Metabolic Rate atau Laju Metabolisme Basal

(LMB) adalah energi minimal yang diperlukan tubuh
dalam keadaan istirahat sempurna, baik fisik maupun
mental, berbaring tetapi tidak tidur dalam suhu
ruangan 25 derajat celsius. Energi tersebut diperlukan
untuk berbagai fungsi vital tubuh, peredaran darah, dll.
Metabolisme basal dipengaruhi oleh beberapa faktor,
meliputi luas permukaan tubuh, umur, jenis, kelamin,
cuaca, ras, status gizi, penyakit, hormon (terutama
hormon tiroksin), pada hipotiroid metabolisme basal
menurun, sedangkan pada hipertiroid metabolisme
basal naik.
Kebutuhan energi berdasarkan BMR Secara praktis besarnya BMR
seseorang dapat dihitung dengan
mengalikan berat badan dengan
24 kalori (bb x 24 kalori).
Misalnya, seseorang dengan
berat badan 60 kg maka BMR-
nya adalah 1440 kalori,
sedangkan jumlah kebutuhan
kalori per-hari dapat ditentukan
berdasarkan kelipatan BMR
sebagai berikut: (lihat tabel)
Dari contoh tersebut seseorang yang bekerja berat maka kebutuhan
kalori per-hari adalah= 1440+100% (1440)= 2880 kalori.

Cara ini lebih teliti dibanding dengan membaca tabel RDA, tetapi
belum dapat menghitung kebutuhan energi seseorang secara
terperinci.
 C. Perhitungan Berdasarkan Komponen Penggunaan
Energi
Komponen yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan energi meliputi:
1. Basal Metabolic Rate (BMR). BMR adalah energi minimal untuk fungsi
vital organ tubuh, seperti sudah dijelaskan diatas.
2. Specific Dynamic Action (SDA). SDA adalah banyaknya energi yang
diperlukan untuk proses metabolisme makanan, rata-rata sebesar 10%.
3. Aktivitas sehari-hari. Merupakan kegiatan rutin harian, termasuk
aktivitas olahraga.
4. Pertumbuhan. Anak-anak dengan usia 18 tahun memerlukan tambahan
energi untuk proses pertumbuhan.
 D. Cara Menghitung Kebutuhan
Energi
Kebutuhan energi seseorang dapat diketahui dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tahap 1: Tentukan Status Gizi.
Cara menentukan status gizi bisa menggunakan IMT (Indeks Massa
Tubuh).
IMT = BB (kg):TB(m)²

Tahap 2: Hitung Besarnya BMR.

Besarnya BMR selain dapat dihitung dengan mengalikan berat badan x
24 kalori, juga dapat ditentukan secara lebih cermat menggunakan
tabel.
Tahap 3: Hitung SDA.
Besarnya SDA = 10% BMR
Formulasi = BMR + SDA (10% BMR)

Tahap 4: Hitung Energi Aktivitas Fisik Harian (untuk kerja).

Energi aktivitas fisik= faktor aktivitas fisik x (BMR + SDA)
Untuk besarnya faktor fisik, baca tabel berikut: (lihat slide 13).

Tahap 5: hitung energi untuk berlatih/bertanding.

Energi Latihan per-hari = lama latihan (jam/mg x besarnya energi : 7
Besarnya energi latihan dapat dibaca pada tabel berikut: (slide 14)
Tabel Kebutuhan energi berdasarkan aktivitas
olahraga