Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irham Maulida Lidini Baryagasi

NIM : 1191030092
Kelas. : IAT 5A
UTS Ilmu Kalam

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER [UTS] SEMESTER GANJIL TA 2021


FAKULTAS USHULUDDIN

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP MATAKULIAH : Ilmu Kalam


TAHUN AKADEMIK 2020/2021 Jur/Smt/Kls : IAT/V/ A
FAKULTAS USHULUDDIN Hari/Tanggal : Jum’at, 29 Oktober 2021
UIN SUNAN GUNUNG DJATI : Jam/Sifat : 2 / Take Hoome
BANDUNG : DOSEN : DR.Hj. ANDI NURLAELA, M.Pd

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER [UTS] GANJIL ;

1. Jelas Oleh Saudara, Pengertian Ilmu Kalam di lihat dari Bahasa dan istilah uraikan dengan
singkat !
2. Sebutkan menurut berbagai macam referensi, yang Saudara baca, apa yang melatar
belakangi lahirnya disiplin ilmu kalam?
3. Metode Kerangka berpikir aliran-aliran Kalam. Beraneka ragam. Tugas Saudara sebutkan
aliran apa saja yang ada di aliran kalam dan kerangka berpikir apa saja yang digunakan
aliran Kalam dalam memahami sesuatu permasalahan sebutkan dengan singkat dan Jelas!
4. Apa hubungan antara ketiga disiplin ilmu pengetahuan; Ilmu kalam, Tasawuf dan Filsafat di
lihat dari : a. Titik Persamaan b, Titik perbedaan c, Titik singgung!
5. Paparkan juga oleh Saudara, studi kritis sementara terhadap disiplin ilmu Kalam di lihat dari
: a. Ontologi, b. Epistemologi, c. Axiologi.
CATATAN :

 JAWABAN DI KIRIM VIA E-MAIL DENGAN ALAMAT nurlelalaela28@gmail.com


 WAKTU YANG DI SEDIAKAN 1 PEKAN X 24 JAM SETELAH MELIHAT DAN MEMBACA SOAL INI
 SELAMAT BEKERJA SEMOGA SAMPAI KETUJUAN MASING-MASING, FASTABIKUL KHAERAT
Jawab :

1. Ilmu Kalam secara etimologi adalah menurut kamus besar Arab adalah ُُ‫القولُ=ُالكالم‬yang bermakna
“berbicara, berkata”. Ilmu kalam memilki definisi yang berbeda-beda menurut para ulama maupun
tokoh islam. seperti yang dikatakan Al Farabi. Bahwa, ilmu kalam merupakan disiplin ilmu yang
membahas zat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan
masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. lalu Ibn Khaldun
mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan
kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan.

2. Latar belakang lahirnya ilmu kalam sebenarnya ada 2 faktor.

A. Faktor Eksternal

1. Banyak diantara pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama yahudi, masehi, dan lain-
lain, bahkan diantara mereka ada yang pernah menjadi ulamanya. Setelah mereka tenang dari
tekanan kaum muslimin mulailah mengkaji lagi aqidah-aqidah agama mereka dan mengembangkan
kedalam islam.

2. Golongan islam yang dulu, terutama golongan mu’tazilah, memusatkan perhatiannya untuk
penyiaran islam dan membantah alasan mereka yang memusuhi islam, dengan cara mengetahui
dengan sebaik-baiknya aqidah-aqidah mereka.

3. Sebagai kelanjutan dari sebab tersebut mutakallimin hendak mengimbangi lawan-lawannya


yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari filsafat dan logika.

B. Faktor Internal

1. Terbukanya jalan bagi umat islam untuk menyatakan alasan alasan kebenaran agamanya agar
dapat menentang golongan yang tidak sesuai dengan ajaran islam, dimana alasan alasan tersebut
yang membuat berdirinya ilmu kalam.

2. Adanya perbedaan dalam memahami ayat Alquran menuntut manusia untuk

berfikir terus menerus.

3. Persoalan politik mengakibatkan munculnya perselisihan dan diantara

sesama muslim sehingga pada akhirnya hal ini merupakan cikal bakal munculnya berbagai aliran
kalam dalam islam. Puncak permasalahan ini adalah pada saat akhir masa jabatan Utsman bin Affan
dimana khalifah ini terbunuh karena pemberontakan.

4. Ketika posisi umat islam sudah stabil, dimana agama islam mulai tersebar dengan luas dan
ekspensi wilayah islam yang terus menerus serta

3. Aliran khawarij

Aliran ini menegaskan bahwa orang yang berdosa besar atau kafir dalam arti telah keluar dari islam
maka wajib dibunuh.

Aliran murji’ah
Aliran ini menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih tetap mu’min dan bukan kafir,
adapun dosa yang dilakukannya, hal itu terserah kepada Allah untuk mengampuni atau
menghukumnya.

Aliran mu’tazilah

Aliran ini menegaskan bahwa tidak menerima kedua pendapat kahawarij dan murji’ah, karena bagi
mereka orang yang berdosa bukan kafir tetapi bukan pula mu’min. Mereka mengambil antara
mu’min dan kafir, yang dalam bahasa arabnya dikenal dengan istilah Al- Manzilah Manzilatan ( posisi
diantara 2 posisi.

4. -Titik persamaan: Baik ilmu kalam, sebagaimana filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal
yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran
tentang tuhan dan yang berkaitan dengannya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha
menghampiri kebenaran , baik tentang alam maupun manusia ( yang belum atau tidak dapat
dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau di atas jangkauannya), atau tentang
tuhan. Sementara itu tasawuf juga dengan metodenya yang tipikal berusaha menghampiri
kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan menuju tuhan[2].

-Titik perbedaan: Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika, disamping argumentasi-
argumentasi naqliyah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat
tanpak apologinya. Filsafat, adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memproleh kebenaran
rasional. Metode yang digunakanpun adalah metode rasional. Tasawuf adalah ilmu yang lebih
menekankan rasa daripada rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai
sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa.

-Titik singgung antara Ilmu kalam, Tasawwuf dan Filsafat: dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu
tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang
mendalam melalui hati (dzauq dan wijdan) terhadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu
ini lebih terhayati atau teraplikasikan dalam perilaku. Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali
ilmu tasawwuf. Sedangkan Filsafat sebagai epistimologi dari kedua ilmu tersebut.[3]

5. Aspek Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Ilmu Kalam

-Ontologi: ilmu kalam yang menjadi bahan sorotan para pemikir kontemporer adalah konstruksi ilmu
kalam ala Asy’ariyah, yaitu konsepsi mereka tentang hukum kausalitas.

-Epistimologi: dari ilmu kalam ialah pada pembahasan tentang cara yang digunakan oleh para
pemuka aliran kalam dalam menyelesaikan persoalan kalam, terutama ketika mereka menafsirkan
al-qur’an.

-Aksiologi: bahwasanya ilmu ini adalah sebuah pengetahuan atau cara bagaimana kita bisa
mengenal tuhan kita dengan batasan batasan pemikiran yang telah di tentukan oleh agama kita.
Seperti kita berhak memikirkan ciptaan tuhan namun jangan sampai kita memikirkan dzat tuhan.
Karena itu kita tidak akan mampu, jadi ilmu kalam pun mempunyai koridor batasan tertentu dalam
memahami tuhan

Anda mungkin juga menyukai